Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 119518 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1992
LAPEN 03 San c
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Panitia Pemugaran Candi Wahana Candi Loro Jonggrang Prambanan DIY Dirjen Kebudayaan Depdikbud , 1993
726.15 IND c
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Sany Ustman
"Candi merupakan bangunan suci yang digunakan sebagai tempat ibadah. Di halaman pertama Percandian Prambanan terdapat delapan candi kecil yang terletak pada delapan arah mata angin. Penelitian ini membahas mengenai bentuk dan fungsi Candi ldquo;Mata Angin rdquo; tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa candi-candi ldquo;Mata Angin rdquo; mempunyai bentuk, ukuran, dan arah hadap yang sama, serta ragam hias yang sederhana. Fungsi Candi ldquo;Mata Angin rdquo; yaitu sebagai Candi Patok atau penanda titik-titik penting yang terdapat pada halaman percandian. Empat Candi ldquo;Mata Angin rdquo; yang letaknya berdekatan dengan gapura juga berfungsi sebagai kelir, penghalang magis agar kekuatan jahat tidak memasuki halaman candi.

Temple is a sacred building used as a place of worship. On the first courtyard of Prambanan Temple, there are eight small temples located on its eight cardinal points. This research discuss about the shape and function of those lsquo cardinal rsquo temples. The result shows that all the lsquo cardinal rsquo temples has the same size, same shape with simple decoration, and facing the same direction. These temples serve as a patok or a marker of important points on the temple courtyard. Four temples that located near the gates also have a function as kelir, a magical barrier to prevent evil force from entering the temple grounds.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S70174
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, Republik Indonesia, 2010
R 726.143 MEN (1)
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Ufi Saraswasi
"Candi di dalam Sejarah Kesenian Indonesia, dikenal sebagai istilah generik untuk menamakan golongan bangunan. Candi merupakan salah satu peninggalan Indonesia kuno, khususnya dari masa Hindu dan Budha yang mempunyai fungsi keagamaan. Pada dinding Candi adakalanya terdapat bidang hias berisi pahatan timbul, yang lazim dikenal dengan istilah relief. Relief dapat dibedakan atas relief cerita (naratif) dan relief penghias bidang. Relief cerita sebagian besar didasarkan atas naskah-naskah agama, wiracarita dan sebagainya, sedangkan relief penghias bidang adalah relief yang merupakan hiasan belaka, misalnya berupa roset atau apsara, dan relief berupa pemandangan yang melukiskan keindahan alam (Satan, 1987:288). Berdasarkan motifnya, relief dapat dibagi menjadi beberapa jenis yaitu : (1) motif geometris, (2) motif manusia dan bagiar-bagian tubuh manusia (3) motif flora, (4) motif fauna, (5) dan lain-lain (Satan, 1987:289). Penampilan gaya relief selama ini dibedakan oleh para ahli dalam dua gaya, yaitu relief gaya Jawa Tengah, yang berkembang pada abad VIII -X M dan relief gaya Jawa Timur, yang berkembang pada abad XI-XV M. Penggunaan istilah gaya untuk seni pahatan relief sebenarnya berawal dari suatu kebiasaan penyebutan gaya seni untuk bangunan Candi. Pengelompokan gaya seni Candi atas dasar aspek wilayah, selanjutnya diajukan suatu keberatan oleh Harlan. Santiko pada saat "Pidato Pengukuhan Guru Besar Sastra Universitas Indonesia". Dinyatakan oleh Santiko, bahwa penamaan gaya seni berdasarkan aspek wilayah merupakan suatu hal yang kurang tepat, karena seringkali menimbulkan kerancuan. Santiko, mengusulkan penamaan gaya seni Candi berdasarkan aspek zaman atau periode, misalnya Candi gaya Mataram Kuno (abad VIII-X M), Candi gaya Singasari (abad XII-XIV M), dan Candi gaya Majapahit (abad XIII - XV M) (Santiko, 1995:4), Candi gaya Mataram Kuno ditandai dengan pahatan relief motif geometris, motif flora, motif fauna. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Novianti
"Klenteng merupakan bangunan Tionghoa yang digunakan sebagai tempat ibadah umat Tridharma Taoisme, Konfusius, dan Buddha . Klenteng sebagai material culture dapat dikaji melalui feng shuinya. Feng shui merupakan ajaran kehidupan Cina kuno terhadap bangunan agar setiap umatnya dapat meraih keberuntungan hidup. Ajaran feng shui diwujudkan dalam klenteng pasar untuk memperoleh kekayaan bagi para pedagang di masanya. Unsur feng shui yang difokuskan yaitu arah hadap, denah klenteng, pintu, jendela, atap, dan arca dewanya. Tujuan penelitian ini adalah untuk memaknai bagaimana ideologi feng shui diwujudkan dalam klenteng Hok Tek Tjeng Sin dan Hian Thian Siang Tee di Jakarta untuk mencari kekayaan. Metode yang digunakan yaitu perbandingan di antara kedua klenteng. Hasilnya adalah sebagian besar masih menerapkan unsur-unsur ideologi feng shui dan ornamen diterapkan sebagai sarana untuk memahami ideologi feng shui.

Chinese temple is the building to worship Gods by Tridharma 39 s people Taoism, Confusius, and Buddha . Chinese temple as a material culture can be studied by feng shui ideology. Feng shui is a ancient Chinese knowledge in terms of building construction to gain a good fortune. The feng shui of Chinese temple focuses on position of building, sketch of building, door, window, roof, and deities. The aim of this researh is to interpret how the ideology of feng shui especially on the main deity in Hok Tek Tjeng Sin and Hian Thian Siang Tee Temple in Jakarta. The method used was a comparison analysis. The result is the temple still used feng shui ideology and ornaments use for understanding those ideology."
Depok: Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fajri Dwi Nugroho
"Skripsi ini membahas tentang menara sudut pipi tangga candi, khususnya pada candi masa Singhasari dan Majapahit dengan meninjau dari segi bentuk dan keletakannya. Data penelitian diperoleh melalui studi lapangan dan kepustakaan. Data lapangan diperoleh dengan melakukan pengamatan untuk kegunaan deskripsi dan dokumentasi. Data kepustakaan diperoleh melalui penelaahan terhadap sejumlah buku, jurnal ilmiah dan hasil-hasil penelitian yang berhubungan dengan candi masa Singhasari-Majapahit. Data tersebut dikumpulkan dan kemudian diolah menggunakan analisis bentuk dan keletakan. Pada analisis ini beragam menara sudut pipi tangga yang terdapat pada candi masa Singhasari-Majapahit dikelompokan berdasarkan atribut bentuk dan keletakan. Hasilnya berupa gambaran mengenai bentuk-bentuk menara sudut yang terdapat pada candi masa Singhasari-Majapahit, fungsi serta peranannya dalam system arsitektur candi.
This study discusses about the corner tower of temples stairs (menara sudut pipi tangga candi), especially at the temples of Singhasari-Majapahit periods by reviewing the terms of form and position. The research data obtained through field studies and literature. Field data obtained by making observations for a description and documentation usability. Data obtained through a literature review of a number of books, scientific journals and research results related to the Singhasari-Majapahit temple. The data that was collected and then processed using the analysis of shape and position. In this analysis various the corner tower of temples stairs (menara sudut pipi tangga candi) that contained on the temples of Singhasari-Majapahit's periods are grouped based on attributes of shapes and position. The result is an overview of the forms contained on the corner tower of temples stairs (menara sudut pipi tangga candi) at the temples of Singhasari-Majapahit periods, function and role in the system of temple architecture."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2011
S228
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Gaya Mentari
"Skripsi ini membahas mengenai keadaan bentuk dan tata letak stupa yang terdapat di Candi Borobudur. Penelitian ini menggunakan analisis khusus dan analisis konteks yang digunakan di dalam bidang studi arkeologi. Hasil penelitian menemukan bahwa berdasarkan hubungan antara bentuk dan keletakan stupa di Candi Borobudur, terdapat empat macam stupa pada candi, yakni stupa puncak, stupa teras lingkar bercelah bujur sangkar, stupa teras lingkar bercelah belah ketupat, dan stupa pagar langkan.

The focus of this study is the form and space of stupa in Borobudur Temple. The purpose of this study is to understand how the form can connected with the space of stupa in Borobudur Temple. This research is use form analysis and context analysis which used on archaeology. The data were collected by observation. The researcher suggests that from the connection between stupa's form and space, there are four stupa's variation, there are center stupa, stupa round terrace with rectangle slot, and stupa langkan fence."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2012
S42681
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
"Three dimensional virtual model has a very promising method to visualize archeological building. In this case, amateur digital camera can be used to take pictures of archeological building. Utilizing amateur digital camera based on some reasons. i.e: it's available on market, low cost price, and very good radiometric and spatial resolution.
This research investigates 3D virtual model of archeological building which developed using close range photogrammetry (CRP) by utilizing amateur digital camera. In this case, Kelir Temple, which located in Taman Wisata Prambanan, is chosen as a model. The research carried out in 4 steps: premarking and measuring temple dimension, taking overlap snapshot, photogrammetric processing of overlap images, and evaluation of result.
The research shows 3D virtual model of Kelir Temple has very realistic vizualization, and average descrepancy between direct measurement using tape meter and measurement in 3D virtual model is 0.39 cm. The result indicate that utilizing amateur digital camera and CRP processing is suitable to construct a 3D virtual model of archeological Temple."
MTUGM 4:30 (2008)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Aris Munandar
"ABSTRAK
Candi batur adalah bangunan candi yang bentuknya hanya merupakan batur, dan di ataanya terdapat obyek sakral. Candi batur merupakan genre arsitektur bangunan suci tersendiri dalam periode Majapahit, oleh karena itu arsitekturnya menarik untuk dikaji lewat pengamatan terhadap komponen arsitektur, obyek sakral, dan relief. Lewat penelitian terhadap candi batur dapat diketahui keistimewaan bangunan jenis tersebut. Selain itu merupakan pendataan ulang terhadap jenis bangunan yang dapat dinamakan dengan Candi Batur.
Berdasarkan penelitian terhadap arsitektur candi batur dapat diketahui bahwa bangunan jenis ini mempunyai beberapa ciri, antara lain, (1) denahnya sederhana(bujur sangkar); (2) terdiri dari 1 atau 2 batur bertingkat; (3) terdapat obyek sakral berupa arca, altar persajian, atau lingga-yoni; (4) tanpa dinding, tertutup atap yang cepat rusak.
Sangat mungkin bangunan candi batur digunakan olah kaum rsi untuk sarana peribatannya, karena berdasarkan berita Nagarakrtagama pupuh 78:1 kaum mempunyai dua jenis bangunan yaitu Pratista Sabha dan Lingga-Pranala. Kedua jenis bangunan itu terletak di tempat-tempat yang jauh dari keramaian, di lereng gunung dan hutan-hutan. Keadaan demikian sesuai dengan lokasi candi-candi batur saat ini yang juga terletak di lereng pegunungan. Namun banyak juga candi batur yang telah rusak atau mengalami perombakan, sehingga data yang berkenaan dengan ciri candi batur tidak lengkap lagi. Berdasarkan ciri bangunannya sebenarnya candi batur mempunyai gaya arsitektur tersendiri, walaupun ciri tersebut sangat dekat dengan gaya Jago."
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 1995
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>