Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 114473 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muhammad Hamidi
"ABSTRAK
Permasalahan pokok dalam penelitian ini adalah mendesaknya upaya penanganan sastra keagamaan Betawi. Sastra ini muncul dalam bentuk cerita tentang riwayat hidup tokoh agama Islam. Sa1 ah seorang tokoh agama Islam yang sangat terkena1 di kalangan masyarakat Betawi adalah Syekh Muhammad saman. Riwayat hidup tokoh ini disebut Manakib Syekh Muhammad Saman. Manakib ini sangat populer karena sering dibaca masyarakat Betawi khususnya generasi tua dan pembacaannya mempunyai fungsi yang penting dalam kehidupan sehari-hari.
Tradisi, fungsi, dan keberadaan pembacaan manakib ini diperkirakan akan terdesak sejalan dengan terdesaknya jumlah, keberadaan, dan peranan masyarakat Betawi di Jakarta sebagai akibat dari · pesatnya pembangunan fisik kota Jakarta. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui fungsi dan tradisi pembacaan Manakib Syekh Muhammad Saman dalam masyarakat Betawi. Tujuan lain adalah membuat transliterasi buku manakib ini dari huruf Jawi ke dalam huruf Latin. Transliterasi dapat berfungsi sebagai rekaman atau dokumen sastra keagamaan Betawi yang barangkali dapat mewakili jenis kesusastraan yang hidup pada zamannya.
Untuk mengetahui fungsi pembacaan manakib ini saya menggunakan metode wawancara dan pengamatan terlibat (pupuan langsung). Melalui kedua metode ini kita dapat memperoleh imformasi sebanyak-banyaknya secara langsung dari informan. Informasi yang tidak atau pun yang sukar dipero1eh dari imforman dapat kita peroleh melalui pengamatan terlibat yang dilakukan tanpa disadari oleh masyarakat Betawi.
Fungsi pembacaan manakib Syekh Muhammad Saman adalah untuk pembayar nazar. Nazar merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan akibat adanya perjanjian. Seseorang bernazar untuk menyelenggarakan upacara pembacaan manakib Syekh Muhammad Saman jika oran tersebut memperoleh keuntungan. Keuntungan tersebut bisa merupakan keuntungan langsung seperti memperoleh keuntungan dari berdagang, lulus kuliah, memperoleh pekerjaan yang baik, atau memperoleh jodoh yang diidamkan. Nazar juga dilakukan jika sesorang terhindar dari musibah yang besar atau sembuh dari sakit parah.
Buku Manakib yang ditransliterasi merupakan buku manakib yang diperoleh dari masyarakat secara acak. Buku seperti ini bisa kita peroleh di toko-toko kitab dan hurufnya sudah dicetak.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1996
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Anas Sasmita
"Setelah penulis uraikan secara terinci tentang asal ula bahasa Arab serta asal-usul masuknya ke Indonesia se-Ringga berpengaruh besar terhadap bahasa Indonesia, juga te¬lah dirinci kata-kata yang sudah menjadi bahasa Indonesia atau dijadikan bahasa Indonesia sekaligus sebagai fungsi pe-makaiannya dalam media dakwah Islamiyah, maka sampailah penu-lis menyimpulkan uraian tersebut sebagai berikut : Bahasa Arab adalah merupakan wahana masyarakat Muslim dalam°kehidupannya, baik dipergunakan sebagai alat un¬tuk berkomunikasi antara sesamanya, maupun diperguna¬kan sebagai alat untuk berkomunikasi dengan Khaliqnya dalam upacara ritual keagamaan, misalnya shalat, ber¬do'a dan acara-acara ritual lainnya. Bahasa Arab adalah merupakan harta kekayaan insan Mus¬lim yang pandai memanfaatkannya dengan sebaik-baiknya dan setepat-tepatnya dalam pergaulan antara sesamanya. Di antara jumlah kekayaan kata-kata bahasa Arab yang dapat penulis teliti tidak kurang dari 850 kata yang berasal dari bahasa Arab dan banyak sekali kata/per¬istilahan yang sudah memasyarakat serta tidak kurang dari 184 kata serapan baik penyerapan secara penuh mau¬pun melalui unsur serapan secara adaptasi. Sehingga jumlah sementara kata-kata yang berasal dari bahasa"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1989
T41362
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Maman Lesmana
"Penelitian ini membahas tentang sulitnya mahasiswa memahami teks-teks berbahasa Arab, karena banyaknya istilah-istilah baru yang muncul dalam bahasa Arab Modern. Seperti diketahui bahwa dengan berkembangnya ilmu pengetahuan dan teknologi pada zaman modern, Bahasa Arab harus menghadapi penemuan-penemuan baru yang terus muncul hampir di segala bidang, sehingga perlu pula diciptakan istilah-istilah baru. Di antara istilah-istilah itu, ada yang masuk bahasa Arab dalam bentuk yang asli, tapi ada juga yang dicarikan padanannya dari bahasa Arab, baik bahasa Arab yang berasal dari sastra abad pertengahan atau dengan jalan membentuk kata-kata baru berdasarkan akar kata yang terdapat dalam bahasa Arab. Sebuah kata yang tadinya mengandung konsep makna mengenai sesuatu yang sederhana, tetap digunakan walaupun konsep makna yang dikandung telah berubah sebagai akibat dari pandangan baru atau teori baru dalam satu bidang ilmu atau sebagai akibat dari perkembangan teknologi. Banyaknya kata-kata atau frase-frase baru yang muncul inilah yang membuat mahasiswa sering "terganggu" dalam memahami teks. Dalam penelitian ini, dibahas pula tentang bagaimana cara mahasiswa mengatasi kesulitan tersebut, yaitu dengan mengetahui apa yang disebut dengan perubahan makna dalam sebuah kata dan proses pemungutan kata dari bahasa asing."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Dickins, James
London: Routledge, 2002
492.7 DIC t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nadiah Raghdah
"Penerjemahan merupakan salah satu sarana komunikasi yang penting, terutama membantu komunikasi manusia antar keberagaman bahasa. Proses menerjemah juga menjadi sarana mentransfer pengetahuan. Seiring dengan berkembang pesatnya interaksi antar bangsa, kegiatan penerjemahan juga harus digiatkan. Dalam prosesnya, menerjemah memiliki aturan, salah satunya berkaitan dengan prosedur penerjemahan. Salah satu fungsi penerjemahan, dibutuhkan dalam distribusi makanan yang diekspor hingga lingkup internasional sehingga memerlukan penyesuaian bahasa. Penelitian ini memaparkan dan menganalisis penerjemahan kosa kata komposisi Indomie pada kemasan berbahasa Arab. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengidentifikasi kosa kata komposisi Indomie pada kemasan berbahasa Arab dan prosedur penerjemahannya. Berdasarkan tujuan tersebut, peneliti menggunakan teori dari Newmark terkait prosedur penerjemahan. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah kualitatif yang bersifat deskriptif analitis. Pada penelitian ini terdapat enam prosedur penerjemahan yang ditemukan pada 52 kosa kata komposisi Indomie delapan varian pada kemasan berbahasa Arab. Hasil dari penelitian ini, prosedur penerjemahan terbanyak yang ditemukan adalah prosedur penerjemahan secara modulasi.

Translation is one of the most important means of communication, significantly helping human communication between different languages. The process of translation is also a means of transferring knowledge. Along with the rapid development of interaction between nations, translation activities must also be intensified. In the process, translation has rules, one of which is related to translation procedures. One of the functions of translation is needed in the distribution of food exported internationally, which requires language adjustment. This study presents and analyzes the translation of Indomie ingredients on Arabic packaging. This study aims to identify the Indomie ingredients on Arabic packaging and its translation procedure. Based on these objectives, the researcher uses Newmark's theory related to translation procedures. The research method used in this study is qualitative and analytically descriptive. In this study, six translation procedures are found in 52 vocabularies of eight variants of Indomie composition on Arabic packaging. As a result of this study, the most common translation procedure is the modulation translation procedure."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2023
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Zahra Silmi Kaffah
"Penerjemahan berita memegang peranan signifikan dalam penyebaran arus informasi secara global. Penelitian ini membahas strategi penerjemahan berita Indonesia-Arab yang berkaitan dengan isu Palestina. Objek penelitian berupa teks sumber (TSu) berbahasa Indonesia pada laman Antara News dan teks sasaran (TSa) berbahasa Arab pada laman Voice of Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Analisis dilakukan dengan melihat perubahan kecil seperti pemilihan kata sampai kepada perubahan besar seperti perbedaan format penulisan paragraf dan struktur isi berita. Penelitian ini menemukan bahwa prosedur penerjemahan yang dominan diterapkan pada berita Indonesia-Arab berisu Palestina adalah modulasi. Dalam tataran wacana, penerjemah banyak menerapkan strategi perubahan urutan paragraf yang berdampak pada perbedaan penekanan pesan pada TSa. Selain itu, penerjemah berita Indonesia-Arab juga menerapkan metode penerjemahan bebas sehingga terjemahannya lebih berorientasi pada teks sasaran dan berideologi domestikasi.

News translation plays a significant role in the dissemination of information flows globally. This research discusses Indonesian-Arabic news translation strategies regarding the Palestinian issue. The research object is the Source Text (ST) in Indonesian on the Antara News page and the Target Text (TT) in Arabic on the Voice of Indonesia page. This research uses descriptive qualitative methods. Analysis is carried out by looking at small changes such as word choice to major changes such as differences in paragraph writing format and news content structure. This research finds that the dominant translation procedure applied to Indonesian-Arabic news about Palestine was modulation. At the discourse level, translators apply many strategies for changing the order of paragraphs which have an impact on differences in message emphasis in the TT. In additon, Indonesian-Arabic news translators also apply free translation methods so that the translation is more oriented towards the target text. "
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Sukirah Kustaryo
"Penelitian saya ini berlandaskan pada teori tentang penerjemahan karya para pakar penerjemahan, yaitu: Catford (1965), Nida dan Taber (1974), Chuquet dan Paillard (1987), Newmark (1988), Larson (1989), Hoed (1992), Hoed et al. (1993), dan Machali (1998). Teori mereka tentang penerjemahan telah memberi pengetahuan yang sangat berguna dan sangat saya butuhkan dalam penulisan tesis ini.
Penerjemahan adalah upaya untuk mengungkapkan pesan yang ada dalam BSu dalam BSa. Pengungkapan kembali itu dilakukan dengan menggunakan padanan yang wajar dan terdekat (Nida dan Taber 1974:1). Padanan adalah unsur bahasa sasaran yang mengandung pesan yang sama dengan unsur bahasa sumber. Akan tetapi, harus diperhatikan bahwa sepadan tidak berarti sama benar. Kesepadanan adalah keserupaan yang diterima, baik oleh penerima bahasa sumber maupun oleh penerima bahasa sasaran. Jadi, kesepadanan harus diukur dengan makna unsur bahasa yang besangkutan dan dengan pemahaman suatu penerjemahan oleh penerimanya. Penerjemahan juga harus ditempatkan dalam konteks komunikasi, khususnya komunikasi kebahasaan (Hoed et.al. 1993). Penerjemah harus memperhatikan tujuannya apa, siapa pembacanya, dan ragam bahasa apa yang digunakan.
Tujuan penelitian ini adalah untuk memaparkan padanan verba be bahasa Inggris ke dalam bahasa Indonesia; (1) verba be sebagai verba penghubung (linking verb), (2) sebagai verba bantu (auxiliary) bentuk progresif (3) sebagai verba bantu (auxiliary), dan (4) sebagai verba eksistensial (existential verb).
Data yang dipilih dalam penelitian ini diangkat dari novel A Farewell to Arms (FA) karya Ernest Hemingway (1939) dengan terjemahannya Pertempuran Penghabisan (PP) oleh Toto Sudarto Bakhtiar (1997) dan karya ilmiah Discourse Analysis (DA) karya Brown et.al. (1993) dengan terjemahannya Analisis Wacana (AW) oleh I. Soetikno (1996).
Dalam penelitian ini digunakan empat tahap analisis, yaitu (1) analisis probabilitas perpadanan tak berkondisi, (2) analisis probabilitas perpadanan berkondisi, (3) analisis pergeseran graznatikal atau transposisi, (4) analisis pergeseran makna atau modulasi.
Hasil analisis probabilitas perpadanan tak berkondisi verba be mempunyai sembilan padanan dalam bahasa Indonesia, yaitu padanan zero 34.90 %, padanan ada 17.30 %, padanan adalah 6.29 %, padanan merupakan 1.26 %, padanan verba berprefiks di- 22.33 %, padanan verba berprefiks ter- 7.23 %, padanan sedang 4,72 %, padanan sudah 4.40 %, dan padanan akan 1.57 %.
Hasil analisis probabilitas perpadanan berkondisi verba be sebagai verba penghubung (linking verb) menunjukkan adanya delapan padanan, padanan zero 72.42 %, padanan ada 5.17 %, padanan adalah 17.24 %, padanan merupakan 3.45 %, padanan sedang 0.86 %, padanan sudah 4.31 %, dan padanan akan 0.86 %.
Hasil analisis probabilitas perpadanan berkondisi verba be sebagai verba bantu (auxiliary) bentuk progresif menunjukkan adanya enam padanan. Padanan zero 46.27 %, padanan verba berprefiks di- 11.94 %, padanan verba berprefiks ter-2.98 %, padanan sedang 22.39 %, padanan sudah 10.45 %, dan padanan akan 5.97 %.
Hasil analisis probabilitas perpadanan berkondisi verba be sebagai verba bantu (auxiliary) bentuk pasif menunjukkan adanya tiga padanan. Padanan verba berprefiks di- sangat menonjol, yaitu 84.72 % atau di atas 50 %, padanan verba berprefiks ter-12.5 %, dan padanan sudah 2.78 %.
Hasil analisis probabilitas perpadanan berkondisi verba be sebagai verba eksistensial (existential verb) menunjukkan adanya empat padanan. Padanan zero 4,76 %, padanan ada 77.78 %, padanan verba berprefiks di- 3.17 %, dan padanan verba berprefiks ter- 14.29 %.
Hasil analisis pergeseran gramatikal atau transposisi menunjukkan adanya pergeseran yang sangat beragam. Pergeseran yang banyak terjadi adalah pergeseran kelas kata, yaitu pergeseran padanan verba be ke padanan zero, ke padanan verba berprefiks di-, dan ke padanan verba berprefiks ter-. Pergeseran tataran yang ditemukan meliputi perubahan dari tataran gramatikal yaitu verba penghubung dan verba bantu progresifke tataran leksikal sedang, telah, dan akan.
Hasil analisis pergeseran makna atau modulasi menunjukkan adanya beberapa modulasi, yaitu modulasi metonimi, modulasi metaforis, modulasi penegasian, modulasi pemasifan, dan modulasi bebas.

This research is based on the translation theory written by translation experts. They are Catford (1965), Nida and Taber (1974), Chuquet and Paillard (1987), Newmark (1988), Larson (1989), Hoed (1992), Hoed et al. (1993), and Machali (1998). I need their theories badly because they have given me a lot of knowledge on translation for my thesis.
Translation is an attempt to express message found in the source language into the target language. This translation is done by using the nature and the closest equivalent (Nida and Taber 1974:1). Equivalent is the element of the target language having the same message as the source language. But equivalent is not the same. Equivalence means the similarity that is received by the source language and those of the target language receiver. Equivalence must be measured by the meaning of the language element itself and by the receiver understanding on the translation. Translation must be placed in the communication context, especially linguistic communication (Hoed et al. 1993). The translator must determine the goal, the receiver, and the register he uses for their translation.
The aim of my research is to describe the equivalent of the English verb be in Indonesian; (1) be as linking verb, (2) as auxiliary of progressive form, (3) as auxiliary of passive form, and (4) as existential verb.
The data chosen in this research is taken from an English novel A Farewell to Arms (FA) written by Ernest Hemingway (1939), which is translated into Pertempuran Penghabisan by Toto Sudarto Bachtiar (1997) and the scientific book Discourse Analysis (DA) written by Brown et al. (1993) which is translated into Artalisis Wacana (Alf) by I. Soetikno (1996).
This research uses four analysis step, they are (1) unconditional equivalence probability, (2) condition equivalence probability, (3) transposition, and (4) modulation.
In unconditioned probability I find that be has nine equivalents in Indonesian, zero 34.90 %, ada 17.30 %, adalah 6.29 %, merupakan 1.26 %, prefix di- 22.33 %, prefix ter- 7.23 %, sedang 4.72 %, sudah 4.40 %, akan 1.57 %.
In conditioned probability I find that be as linking verb has eight equivalents; zero 72.42 %, ada 5.17 %, adalah 17.24 %, merupakan 3.45 %, sedang 0.86 % sudah 4.31 %, akan 0.86 %.
In conditioned probability I find that be as auxiliary of progressive form has six equivalents. They are, zero 46.27 %, verb having prefix di-11.94 %, verb having prefix ter- 2.98 %, sedang 22.39 %, akan 5.97 %.
In conditioned probability I find that be as auxiliary of passive voice has three equivalents. They are, verb having prefix di- 84.72 %, verb having prefix ter- 12.5 %, sudah 2.78 %.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T3682
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Untung Yuwono
"ABSTRAK
Skripsi ini membahas masalah penafsiran teks terjemahan film (subtitle) dengan menggunakan metode deskriptif-normatif Tujuan penelitian ini untuk mendapatkan penjelasan serta gambaran yang lengkap dan masalah-masalah hambatan teks terjemahan dan isi film Data yang digunakan adalah satu episode film seri RCTI Renegade dengan judul Broken on the wheel of love.

"
1996
S11090
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rully F. Sukarno
"
ABSTRAK
Sistem tanda baca suatu bahasa bisa berbeda antara satu bahasa dan lainnya. Ini bisa menimbulkan masalah dalam penerjemahan. Penelitian ini bertujuan untuk memerikan padanan TBTD BP dalam BI. Masalah yang diteliti adalah bagaimana fungsi TBTD BP dial ihkan ke BI ditinjau dari konteks dan makna, pergeseran yang terjadi, dan probabilitas perpadanannya.
Sumber data berupa dua buah karya sastra berbahasa Prancis dan terjemahannya. Teori yang digunakan sebagai dasar analisis adalah teori-teori penerjemahan, yang meeliputi konsep perpadanan dalam penerjemahan, pergeseran, serta probabilitas perpadanan; teori mengenai konteks; serta konsep mengenai fungsi TBTD dan tanda baca lainnya dalarn BP dan BI."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
S14417
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dela Nur Annissah
"ABSTRAK
Dalam praktik penerjemahan, banyak penerjemah yang melakukan penerjemahan dengan tidak optimal. Jika dilakukan analisis pada beberapa teks terjemahan, banyak ditemui kesalahan penerjemahan dan masalah yang terdapat dalam terjemahan tersebut. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dua teks resep kue berbahasa Indonesia, Selai Plam Hitam (Bubur Plam) dan Kue Apel, yang merupakan terjemahan dari teks resep kue berbahasa Jerman, Pflaumenmus dan Apfelkuchen. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang berbentuk kajian pustaka. Berdasarkan hasil penelitian, diketahui bahwa pada kedua hasil terjemahan tersebut banyak ditemukan kesalahan, misalnya kesalahan penulisan, ketidaksesuaian dengan kaidah tata bahasa sasaran, perbedaan budaya teks sumber dengan teks sasaran yang menyebabkan kesulitan dalam penerjemahan, dan Vorwissen yang berbeda-beda yang dimiliki oleh tiap-tiap orang. Kesalahan dalam penerjemahan ini seharusnya tidak terjadi karena teks resep merupakan teks yang berorientasi pada teks sasaran. Kesalahan penerjemahan yang terdapat pada teks sasaran akan menyebabkan kesalahan saat membuat masakan yang terdapat pada resep.

ABSTRACT
In translation practices, there are a lot of translators who do not deliver optimal translations. Some translation errors and translation problems can still be found in the translations when they are analyzed. The objective of this research is to analyze two cake recipe texts in Bahasa Indonesia, Selai Plam Hitam (Bubur Plam) and Kue Apel, which are translated from German cake recipe texts, Pflaumenmus and Apfelkuchen. This research uses qualitative method in the form of literature review. According to the result of this research, it is known that there are some translation errors in both texts, such as writing errors, incompatibility with the target language, cultural difference with target language, and former knowledge difference. These errors should not have occurred since recipe texts are target language oriented. Translation errors could lead to mistakes in making the food."
2016
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>