Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 98623 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 994
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"Candi-Candi di Jawa dalam masa Hindu~Buddha (abad 3-15 M
secara _arsizektur perbedaan bentuk bangunan. candi-candi yang
dibangun di wilayah Jawa Tengah dalam periodse Klasik tua (abad
8--10 M) dapat dikelompokkan dalam satu gaya bangunan, para ahli
sering menamakannya candi Jawa Tengah. Sedangkan Candi-candi di
wilayah Jawa Timur dalam periode Klasik Muda {abad 11--15 H)
berbeda-Leda satu sama lain, Gan dapat dikelompokkan dalam
bermacam gaya. hal yang ingin diketahui lebih lanjut adaiah gaya
bangunan caudi~candi yang ada di wilayak Jawa Timur. Juga
dicari kemcugkinan adanya hubungan sejarah arsitektur dengan
candi~candi periode klasik Tua di Jawa Tvngah.
Pengamatan langsung ataupun tidak Iangsnng dilakukan L¢rhaJup
r 1*
candi~candi tersebut, terutama pads candi~candi Jawa Timur
Hasil 'pengematan tersebut kemudian dikaji dan'~badukan dengan
uraian karya sustxn sezeman, dan juga pendaput para
terdahulu yang pernah meneliti candi di Jawa Timur. _
A __
' .
ahli
Hasil kaiian ini dapat diketahui bahwa pada abad-10-~13 ML di
Jawa Timur aerdapah sayu gaya arsitektur uandi saja, yaitu Gnya
Singhasari. Sementara itu dalam mbaé 14~-13 H terdapa%_ L+~ma+nm
gaya arsifektur candi. Seiuin Cuya Sinnhnsari f~n¢ RCIIQ
bétlanjui, iétdupii Qulm Gayu Jugo, Guyu Bruhu, din aru;LckLur
punden berundak. Dengun éemikinn dalmm ora Kerajuan Hvfupah;t
dikenal banyak gaya &1Sil¢K£UY usnéi. para seniman ;wmb&D2un
Candi dapaz menentukan tarlebih dahulu gaym Gaudi yan( Shan
dibuatnya. Hal yang bélum dikctahui edaluh lain! belakanf ?Wun-
tusn gaya-gaya tersebut.
"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LAPEN 03 Mun a
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1992
LAPEN 03 Ari m
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Wanny Rahardjo Wahyudi
Jakarta: Wedama Widya Sastra, 2012
738.2 WAN t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Ichtiar Baru van Hoeve dan Kemendikbud RI, 2012
R 959.8 IND I
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
959.8 SEJ I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2007
959.8 SEJ I
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Eggy Gustaman
"Tentang penggambaran tokoh bersorban berdasarkan relief cerita pada candi Jago, Induk Penataran, Pendopo Teras Pertama Penataran, Tegalwangi, Surawana dan Jawi. Untuk memisahkan tokoh bersrban itu ke dalam golongnnya masing-masing, maka ciri ikonografisnya harus benar-benar diperhatikan yang ditandai dengan kode variasi. Setelah tokoh-tokoh bersorban itu dipisahkan berdasrakan kombinasi variasi yang ternyata berjumlah 17, diketahui tokoh bersorban lebih banyak kesamaan ciri ikonografis terutama pada bentuk badan, bentuk sorban dan jenis bakaian yang dikenakan. Untuk ciri dengan adanya kumis dan jenggot hanya digunakan untuk ciri tambahan, kerena pada tokoh bersorban ini terdapat karakter tokoh wanita yang sudah pasti tidak berkumis dan berjenggot. Dari hasil penggolongan dan perbandingan dominasi penggambaran tokoh bersorban pada relief di candi-candi masa Singhari dan Majapahit ini, dapat terlihat bahwa tokoh bersorban yang diidenfikasi sebagai pertapa wanita merupakan tokoh yang paling banyak digambarkan dalam panil relief pada candi-candi masa Singhasari dan Majapahit dibandingkan tokoh-tokoh bersorban lainnya yang diidenfikasi sebagai rsi, pertapa pria dari suatu pertapaan dan pertapa pria di luar pertapaan..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
S11830
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agus Haryanto
"Relief gana mulai muncul pada candi-candi masa klasik tua di Jawa Tengah, seperti Dieng dan Gedong Songo. Pada candi candi tertua di Jawa Tengah ini, gana hanya muncul sangat sedikit. Penggambaran relief gana mulai berkembang pesat pada candi_-candi di Jawa Tengah selatan sekitar abad ke-8-10 M. Ketika pusat kerajaan berpindah ke Jawa Timur, tradisi penggambaran gana dalam bentuk relief masih juga muncul meski dengan frekuensi yang tidak terlalu banyak. Gana, tidak hanya digambarkan dalam bentuk relief di candi-candi melainkan dipahatkan pula pada yoni, dengan posisi menyangga carat Yoni. Berdasarkan bahan dasar pembuatannya, relief gana ada yang dibuat dari batu dan ada pula dari tanah liat. Penelitian ini menggunakan metode deskripsi analisis. Relief gana ditelaah dari segi variasi bentuk hingga makna penggambarannya. Penyelusuran relief gana di Jawa Timur meliputi l3 candi di Jawa Timur, relief gana yang ada di Museum serta relief gana pada yoni yang masih in sitar, di Jebuk, Kediri, Sementara sebagai data banding, sekitar 15 candi di yogyakarta dan Magelang juga dikunjungi. Penelusuran makna penggambaran gana meliputi literatur tentang candi-candi di India, naskah Jawa kuna, prasasti dan literatur sejarah eni dan kebudayaan Jawa.
Hasil analisis menunjukkan bahwa relief gana pada masa klasik tua di Jawa Tengah, umumnya digambarkan dengan sikap khas, yakni posisi tangan menyangga, naturalis, ekspresi biasa atau tersenyum, alat kelamin tidak diperlihatkan. Pada masa kemudian, yakni klasik muda di Jawa Timur. Frekuensi penggambaran gana pada candi tidak sebanyak di Jawa Tengah. Relief gana juga digambarkan berbeda dengan masa Jawa Tengah, yakni dengan ciri khas, penggambaran relief secara kaku dan pipih dengan sudut pandang meyamping, ekspresi menyeramkan dan alas kelamin yang selalu diperlihatkan. Bentuk relief gana yang pipih dan kaku di Jawa Timur merupakan pengaruh dari seni wayang kulit yang tengah berkembang pesat. Agaknya pengaruh seni Indonesia lama sangat kuat mempengaruhi tradisi penggambaran relief. Pada relief gana, selain digambarkan kaku dan pipih, juga digambarkan ekspresi wajah yang menyeramkan. Tradisi penggambaran wajah gana yang menyeramkan dan alat kelamin yang diperlihatkan, tidak popular di India maupun di Jawa Tengah. Ekspresi wajah yang scram dan penggambaran alat kelamin, mengingatkan pada tradisi prasejarah yang menganggap bahwa wajah seram dan alat kelamin merupakan simbol penolak bala yang utama, terutama mengusir roh-roh jahat."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2004
S11506
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>