Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136443 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Muryeti
"Sintesis dimer eugenol dan isoeugenol telah dilakukan melalui reaksi kopling oksidatif dengan H2O2 dengan katalis enzim Horseradish peroksidase (EC 1.11.1.7). Kondisi optimum reaksi yang diperoleh adalah pada perbandingan jumlah eugenol dan H2O2 adalah 1:0,5, pH 3 dan penambahan 10% metanol sebagai cosolvent. Identifikasi senyawa hasil sintesis diidentifikasi dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, IR, GCMS, NMR (H-NMR, C-NMR) dan polarimeter. Reaksi kopling oksidatif eugenol diidentifikasi sebagai dehidrodieugenol (8,52 %), titik leleh 105,50C serta sudut putar optik =+0,04. Senyawa dimer yang terbentuk merupakan kopling pada posisi C5 dan C5?. Sedangkan reaksi kopling isoeugenol menghasilkan senyawa (7R,8R)-Licarin A (9,52 %) dengan titik leleh 132,50C serta sudut putar optik =+0,02, yang merupakan kopling pada posisi C8 dan C5?. Uji toksisitas dilakukan dengan metode BSLT, sedangkan uji sitotoksik dilakukan terhadap sel Murine Leukimia P388 dengan metode MTT. Hasil BSLT yang diperoleh menunjukkan bahwa toksisitas dehidrodieugenol (LC50 = 301,9 g/mL ) dan Licarin A (LC50 = 181,9g/mL ). Uji sitotoksisitas terhadap sel kanker Murine Leukimia P388 diperoleh nilai IC50 =10,8 g/mL untuk senyawa Licarin A.

Dimerisation of eugenol and isoeugenol has been produced through oxidative coupling reaction with H2O2, catalyzed by Horseradish peroxidase (EC 1.11.1.7). Optimum reaction condition were obtained by varying mol ratio of eugenol:H2O2 1:0,5, pH 3.0, and 10% methanol as cosolvent. The structure of compounds synthesized were analyzed and characterization by UV-Visible spectrophotometer, FTIR, GCMS, NMR and polarimeter. Oxidative coupling reaction of eugenol were identified as dehydrodieugenol (8,52 %), 105,50C and optical angle  = + 0,04. Dimeric compounds were formed by coupling at C5 and C5 '. While coupling oxidation isoeugenol produced (7R,8R)-Licarin A (9,52 %), with melting point 132.50 C and optical angle = +0.02, which is the coupling at C8 and C5'. Toxicity assay was conducted using BSLT method, while cytotoxicity assay performed against Murine Leukimia P388 cell lines was conducted using MTT method. The LC50 value of brine shrimp lethality test of dehydrodieugenol compound was 301,9 g/mL and Licarin A (LC50 : 181,9 g/mL ). Cytotoxicity test on Murine Leukimia P388 cell lines yielded IC50 10,8 g/mL"
Depok: Universitas Indonesia, 2011
T29347
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dewi Elvi
"Sintesis senyawa dimer dari eugenol dan isoeugenol dengan larutan hydrogen peroksida yang dikatalis oleh enzim peroksidase (EC 1.11.1.7) dari tumbuhan Horseradish, telah dilakukan dan menghasilkan senyawa bersifat optis aktif. Enzim peroksidase adalah enzim kelompok oksidoreduktase yang dapat mentransfer atom H dari senyawa fenolik sehingga menghasilkan radikal fenoksi. Dua radikal fenoksi yang bergabung melalui reaksi kopling oksidatif, menghasilkan senyawa dimer. Senyawa yang terbentuk diidentifikasikan dengan instrument UV-Vis, FTIR, GC-MS dan Polarimeter Pada radikal fenolik eugenol, terjadi kopling pada posisi orto-orto membentuk senyawa atropisomer, (Ra)-(+)-dihidrodieugenol dengan sudut putar spesifik 93,750 dan titik leleh 105,30 C. Sedangkan pada radikal fenoksi isoeugenol terbentuk kopling pada posisi 8-5- yang membentuk senyawa neolignan Licarin A yang bersifat optis aktif dengan sudut putar spesifik -156,250C dan titik leleh 1250 C Kedua senyawa hasil sintesis dan substrat asalnya, dibandingkan aktifitas antioksidannya dengan menggunakan metode radical scavenger DPPH sehingga diketahui IC50 masing-masing sebesar eugenol : dehidrodieugenol = 6,00 ppm : 2,44 ppm sedangkan isoeugenol : licarin A = 6,22 ppm : 9,30 ppm.

Synthetizing of dimeric compound which is made from eugenol and isoeugenol and hydrogen peroxide liquid catalyzed by peroxidase ( EC 1.11.1.7 ) from Horseradish plant, has been conducted and it produces an optically active compound. Peroxidase is an enzyme in oksidoreductase group that can move H atoms from phenolic to form radical phenoxi. A unification of two radical phenoxis through an oxidative coupling reaction, forms a dimeric compound. In the eugenol radical phenolic, coupling conducted at the position of orto-orto to form a dimeric, meanwhile in the isoeugenol radical phenoxi, coupling reaction conducted in the position of 8 - 5- to form a neolignan compound. The compound that produced from eugenol and isoeugenol is identified by using instruments of UV - Vis, FTIR, GC - MS and Polarymeter. Atropisomer compound that formed from base material of eugenol origin is identified as (Ra)-(+)-dihidridieugenol with optical distortion angle, α = 0.300 and melting temperature point at 105.30 C. While an optically active compound originated from isoeugenol is identified as ( 7S, 8S) - (-) licorin A which has optical distortion angle, α = -0.50 and meling point 1250 C. Both synthetic compound products and the base material origin, are assayed their antioxidant activities by using radical scavenger DPPH method to determine their IC50 value. The results are as follows respectively, Euginol : dihidrodieugenol = 6.00 ppm : 2.24 ppm, and isoeugenol : licorine A = 6.22 ppm : 9.30 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2010
T29041
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Lindiyah
"Pembentukan senyawa dimer dari eugenol dan isoeugenol telah dilakukan dengan bantuan biokatalis enzim peroksidase dan hidrogen peroksida. Enzim peroksidase (EC 1.11.1.7) adalah salah satu enzim yang dapat mengkatalisis reaksi oksidasi-reduksi dan termasuk dalam kelas oksidoreduktase, yang mampu mengkatalisis reaksi oksidasi oleh hidrogen peroksida dari sejumlah substrat yang merupakan donor hidrogen, seperti senyawa fenolik. Reaksi ini akan menghasilkan radikal fenoksi yang akan mengalami reaksi kopling sehingga dihasilkan dimer fenolik. Enzim peroksidase yang digunakan berasal dari horseradish yang mempunyai aktivitas spesifik 100 U/mg. Hasil reaksi eugenol menghasilkan produk berupa minyak kental berwarna kuning kecoklatan dengan berat 1,8765 g. Pemurnian produk menggunakan KLT preparatif dan hasil yang diperoleh berupa kristal kuning dengan berat 0,0755 g (1,90%) dengan titik leleh 105-1080C. Identifikasi produk kristal dilakukan dengan instrumentasi UV-Vis, GCMS dan polarimeter. Hasil identifikasi menunjukkan adanya senyawa dimer eugenol yaitu dehidrodieugenol dengan m/z = 326 pada waktu retensi 20,39 menit dengan luas area 33,38% dan hasil pengukuran dengan polarimeter menghasilkan sudut putar spesifik [ α ]25 D = + 75.0˚ (c, 0.002, CH3COOC2H5). Sedangkan hasil reaksi isoeugenol menghasilkan produk berupa minyak kental berwarna kuning dengan berat 1,9924 g. Pemurnian produk menggunakan KLT preparatif dan hasil yang diperoleh berupa kristal kuning dengan berat 0,0802 g (2,02%) dengan titik leleh 118-120˚C. Identifikasi produk kristal dilakukan dengan instrumentasi UV-Vis, GC-MS dan polarimeter. Hasil identifikasi menunjukkan adanya senyawa dimer isoeugenol yang merupakan senyawa turunan lignan, yaitu senyawa licarin A dengan m/z = 326 pada waktu retensi 20,52 menit dengan luas area 10,48%. Hasil pengukuran dengan polarimeter menunjukkan adanya sifat optis aktif pada senyawa hasil reaksi dengan sudut putar spesifik [ α ]25 D = - 85.0˚ (c, 0.002, CH3COOC2H5)."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30481
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Momoy Ulrike
"Pembentukan senyawa dimer yang terjadi pada senyawa fenolik dengan bantuan biokatalis, diketahui dapat menghasilkan senyawa dimer yang memiliki sifat bioaktif. Sifat bioaktif ini dapat berupa aktivitas antioksidan, antikanker, dan antimikroba. Pada penelitian ini digunakan eugenol sebagai prekusor dalam pembentukan senyawa dimer dengan menggunakan biokatalis enzim peroksidase. Enzim peroksidase yang digunakan, berupa enzim kasar yang diekstraksi dari tanaman sawi hijau (Brassica juncea ). Aktivitas spesifik enzim kasar adalah 0,357 U/mg protein. Senyawa hasil reaksi antara eugenol dengan enzim peroksidase, dan H2O2 30% yang terbentuk, kemudian diekstraksi dengan etil asetat dan dimurnikan dengan kromatografi kolom, menghasilkan suatu senyawa berupa kristal berwarna kuning, dengan nilai Rf = 0,25 dan titik leleh antara 105oC ?V 108o C. Identifikasi produk kristal dilakukan dengan spektrofotometri UV-Vis, GC -MS, dan FT ?V IR. Diperoleh dari spektrofotometri UV-Vis, kristal tersebut mempunyai ?? maksimum 291 nm dan spektrum FT -IR yang mirip dengan eugenol. Hasil GC-MS menunjukkan bahwa komponen utama dengan waktu retensi 32,10 menit dan luas area 85,22 % mempunyai nilai m/z = 326 yang senilai dengan (2 x m/z eugenol)?V2H. Produk kristal tersebut diujikan aktivitas biologisnya sebagai senyawa inhibitor terhadap sel leukemia L1210 dalam medium Eagle??s MEM, yang mana sel ini merupakan salah satu jenis dari sel kanker dan ditentukan nilai IC50 dengan metode least square. IC50 adalah konsentrasi senyawa aktif dalam ??g/mL medium yang dapat menghambat perkembangbiakan sel sebanyak 50 % setelah masa inkubasi 48 jam. Nilai IC50 yang diperoleh senyawa kristal adalah sebesar 22,35 ??g/mL, yang berarti senyawa kristal memiliki potensi sebagai inhibitor sel leukemia L1210."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2006
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Siti Merly
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2005
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lina Mardiana
Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2009
T40098
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Winda Sutrisno
"Penelitian ini dilakukan untuk melakukan sintesis senyawa dimer isoeugenol melalui reaksi kopling oksidatif menggunakan enzim peroksidase yang berasal dari kulit bawang bombay (Allium cepa L.). Kondisi optimum reaksi yang diperoleh adalah pada perbandingan isoeugenol dan H2O2 1:0,5, pH 3,0 dan penambahan 10% metanol sebagai cosolvent. Identifikasi senyawa yang dihasilkan dengan menggunakan spektrofotometer UV-Vis, LC-MS, dan GC-MS. Reaksi kopling oksidatif isoeugenol menghasilkan senyawa yang lebih dikenal sebagai dehidrodiisoeugenol atau Licarin A. Yang merupakan kopling pada posisi ikatan C8 dan C5?. Uji aktivitas antioksidan dilakukan dengan menggunakan metode DPPH. Hasil dari metode DPPH tersebut menujukkan bahwa senyawa dimer isoeugenol dapat bersifat sebagai antioksidan dengan nilai IC50 = 235,3 ppm.

The aim of this research was to synthesis dimerization product of isoeugenol by oxidative coupling reaction which is catalyzed by peroxidase from shell of onion (Allium cepa L.). The optimum reaction condition were obtained by varying mol ratio of isoeugenol and H2O2 1:0,5, pH 3, and 10% methanol as cosolvent. The structure of compounds were identified by spectrometer UV-Vis, LC-MS, and GC-MS. Oxidative coupling reaction of isoeugenol were identified as dehydrodiisoeugenol or licarin A which is coupling at C8 and C5?. The activity of antioxidant was tested with DPPH method. The result of DPPH method showed that dimerization product of isoeugenol can act as antioxidant with value of IC50 = 235,3 ppm."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2012
T31441
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Deni Hadiana
"Polimerisasi senyawa aromatis anilin dapat dilakukan dengan bantuan horseradish peroksidase. Penelitian bertujuan mensintesis senyawa dimer dan polimer dari anilin dengan bantuan horseradish peroksidase dan template SPS melalui reaksi kopling oksidatif, kemudian dimer dan polimer yang terbentuk diidentifikasi karakteristiknya. Setelah dilakukan karakterisasi dengan spektrofotometer UV-Vis dan GCMS diketahui bahwa senyawa dimer yang dihasilkan berupa padatan merah dengan m/z = 184 dan waktu retensi 19,115 menit. Setelah dilakukan karakterisasi dengan spektrofotometer UV-Vis, FTIR, dan 1H NMR, pada penelitian ini dihasilkan kompleks polianilin/SPS dalam bentuk emeraldin garam atau emeraldin terprotonasi. Setelah direaksikan dengan NaOH dan formalin, polimer yang dihasilkan memiliki sensitivitas terhadap pelarut NaOH 0,5 μL; 1 μL; 10 μL; dan 20 μL dan formalin pada konsentrasi 5 ppm; 1 ppm; 0,5 ppm; dan 0,05 ppm. Selain itu, konduktivitas polianilin/SPS meningkat dengan bertambahnya konsentrasi anilin dalam larutan.

Polymerization of aniline aromatic compounds can be done with the help of the enzyme horseradish peroxidase. The study aims to synthesize the dimer and polymer compounds of aniline with the aid of horseradish peroxidase enzyme and SPS template through oxidative coupling reaction, then dimers and polymers that are formed are identified its characteristics by UV-Vis, GCMS, FTIR, and 1H-NMR. After characterization by UV-Vis and GCMS, the dimer is known that compounds that produced a red solid with m / z = 184 and the retention time of 19.115 minutes. After characterization by UV-Vis, FTIR, and 1H NMR, in this study produced a complex polyaniline / SPS in the form of emeraldin salts or protonated emeraldin. After reacted with NaOH and formaldehyde, the resulting polymer has a sensitivity of 0.5 μL of solvent NaOH, 1 μL, 10 μL, and 20 μL and formalin at a concentration of 5 ppm, 1 ppm, 0.5 ppm, and 0.05 ppm. In addition, the conductivity of polyaniline/SPS increases with increasing concentration of aniline in the solution."
Depok: Universitas Indonesia, 2012
T31492
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Farida Hanum
"Isomerisasi olefin pada eugenol adalah reaksi yang penting, karena produknya, yaitu isoeugenol digunakan pada aplikasi farmasi, industri parfum, dan industri perasa pada makanan dan minuman. Reaksi isomerisasi membutuhkan energi aktivasi yang tinggi, sehingga diperlukan katalis. Katalis yang biasa digunakan dalam reaksi isomerisasi adalah larutan alkali kuat (KOH atau KOtBu) sebagai katalis homogen. Reaksi katalisis homogen menimbulkan masalah lingkungan dan proses pemisahan yang sulit antara hasil reaksi dengan katalis. Pada penelitian ini, dilakukan reaksi isomerisasi eugenol menjadi isoeugenol menggunakan Mg-Al hidrotalsit sebagai katalis padatan basa. Pembuatan Mg-Al hidrotalsit dilakukan dengan mencampurkan larutan Mg(NO3)2 dan Al(NO3)3 dengan perbandingan mol 4:1. Katalis yang terbentuk dianalisis dengan XRD. Reaksi isomerisasi eugenol dengan katalis Mg-Al hidrotalsit menghasilkan campuran cis-isoeugenol, trans-isoeugenol, dan senyawa lain yang belum diidentifikasi. Dari hasil isomerisasi, diperoleh kondisi optimum, yaitu pada penggunaan pelarut DMSO dengan suhu reaksi 150 oC, berat katalis 0,6 g, dan reaksi selama 5 jam dengan persentase selektivitas isoeugenol sebesar 21,98%."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2008
S30411
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Paisal
"ABSTRAK
lnsiden penyakit dengue semakin meningkat dalam beberapa dekade terakhir.
WHO memperkirakan teijadi 50 juta infeksi dengue di seluruh dunia setiap
tahuu. Sekitar 500.000 orang dengan demam berdarah dengue (DBD)
membutuhkan perawatan di nmtah sakit, sebagian besar adalah anak-anak.
Sekitar 2,5% diantaranya mengalami kematian. Sampai saat ini belum ada terapi
spesifik untuk infeksi dengue. Pengobatan hanya bersifat simptomatik. Walaupun
demikian, pada kasus DBD dan DSS, perawatan dini dapat menurunkan angka
morbiditas dan mortalitas. Di daerah endemis, gejala klinik sering tidak spesifik
dan menyulitkan klinisi uutuk membedakannya dengan penyakit demam lain.
Untuk itu diperlukan uji laboratorium yang akurat untuk membantu menegakkan
diagnosis dini infeksi dengue. Deteksi protein NS 1 virus dengue telah
dikembangkan sebagai alat diagnostik dini infeksi dengue. Pemeriksaan ini dapat
memberikan hasil lebih dini, akurat, dan dengan cara yang lebih murah. Pada
penelitian ini dikembangkan lagi anti-NS I pada kelinci berlabel HRP yang pada
akhimya akan digunakan untuk mendeteksi protein NS I pada serum pasien
terinfeksi dengue. Antibodi basil pelabelan dapat mendeteksi protein NS I pada
pemeriksaan dot blot dengan tingkat pengenceran I: 1600. Tetapi, basil pelabelan
tidak dapat digunakan untuk mendeteksi protein NS I menggunakan pemeriksaan
ELISA.

ABSTRACT
Dengue incidence have been increased in recent decades. WHO estimates 50
million dengue infection every years around the world. About 500.000 people
with dengue hemorrhagic fever need hospital care, especially children. About
2,5% among them died. Specific therapy to dengue virus infection is not
available. The available therapy is only for symptomatic. Although, in DHF and
DSS cases, early symptomatic therapy will reduce morbidity and mortality rate.
In endemic area, clinical symptoms of ion are not specific and difficult to
differentiate with others febrile illness. Therefore, laboratory assays are needed to
help accurately diagnose dengue infection at early stage. Detection of dengue
virus NSJ protein bas been need as a diagnostic tool to diagnose early dengue
infection. The assay can provide early and accurate result with less expensive
cost. In this study, we developed IgG anti-NS labeled with HRP. The antibody
can detect NSI protein in dilution 1:1600 on dot blot assay. But, the antibody
cannot be used to dereet NSI protein with direct ELISA method."
2010
T32825
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>