Ditemukan 7930 dokumen yang sesuai dengan query
Hasibuan, Jamaludin S.
Jakarta: Jayakarta Agung, 1985
572.792 5 HAS a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Kusnadi
Jakarta: Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, 1994
R 770.909 KUS kt
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Joey Edward Arthur
"
ABSTRAKPoster merupakan media dalam menyampaikan pesan kepada khalayak. Poster menurut fungsinya dapat dikategorikan sebagai media propaganda. Di dalam jurnal ini, penulis meneliti poster ldquo;De Brede en De Smalle Weg rdquo; karya Charlotte Reihlen yang dijadikan media propaganda ajaran Kristen Pietisme yang dianutnya. Dalam penelitian ini penulis menganalisa makna ilustrasi yang terdapat di dalam poster menggunakan teori semiotika dan mengartikan pesan- pesan yang ingin disampaikan poster ini melalui permainan warna dan tata letak aspek visual poster.
ABSTRACTPoster is a medium in delivering the message to the audience. Posters according to their function can be categorized as propaganda media. In this journal, the author examines the poster of De Brede en De Smalle Weg by Charlotte Reihlen which is used as propaganda media of his Christian Pietism teaching. In this study the authors analyze the meaning of the illustrations contained in the poster using the theory of semiotics and interpret the messages to be conveyed this poster through the game color and layout of the visual aspect of the poster"
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja Universitas Indonesia Library
Yusmaini Eriawati
Jakarta: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata, 2003
709.598 2 YUS l (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Fromm, Erich
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1990
152.41 FRO at
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Wewin Febriana Dewi
"Kawasan Mangga Besar didominasi bangunan dengan fungsi perkantoran, komersil, hingga hunian. Istilah kota padat penduduk mungkin bisa menggambarkan suasana kawasan Mangga Besar. Jarak bangunan yang terlalu rapat membuat masyarakat tidak memiliki ruang gerak untuk beraktivitas di ruang terbuka. Penyediaan ruang terbuka di perkotaan menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakatnya. Namun, ruang terbuka dapat dikatakan berhasil jika banyak aktivitas yang bisa dilakukan di dalamnya. Green Village Transit merupakan salah satu solusi yang dapat diwujudkan dalam penyediaan ruang hijau untuk kawasan Mangga Besar. Green Village Transit adalah kawasan berorientasi transit yang mudah dijangkau dengan moda transportasi publik, yaitu MRT. Pengalaman ruang hijau yang ditawarkan memiliki banyak aktivitas di dalamnya seperti koridor ekologis, panggung pertunjukan, area kuliner dengan kemasan yang reusable, hingga ruang komunitas untuk para pelestari lingkungan. Bangunan di sekitar Green Village yang compact memudahkan para pengunjung untuk berjalan kaki mengunjungi dari bangunan satu ke bangunan lainnya. Tujuan utama dari penyediaan Green Village Transit ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar kawasan serta menumbuhkan kepedulian masyarakat mengenai pelestarian lingkungan.
The Mangga Besar area is dominated by offices, commercials, and residential functions. Building distances are too close making it hard to have open spaces. The provision of open space in urban areas is a special attraction for the community. However, open space can be said to be successful if many activities can be carried out in it. Green Village Transit is one solution that can be realized by providing green space for the Mangga Besar area. Green Village Transit is a transit-oriented area that is easily accessible by public transportation, MRT. The green space experience offered has many activities in it such as ecological corridors, stage performances, culinary areas with reusable packaging, to community spaces for environmental conservationists. The compact buildings around Green Village make it easy for visitors to walk from one building to another. The main objective of providing Green Village Transit is to improve the quality of life of the people around the area and to raise public awareness about environmental preservation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Simanjuntak, Natanael Martua Parningotan
"Pasar Seni Ancol adalah ruang seni dan budaya Jakarta yang dalam beberapa dekade terakhir mengalami degradasi akibat penurunan jumlah pengunjung dan seniman. Penurunan ini menunjukkan kebutuhan revitalisasi untuk mengembalikan fungsi dan daya tariknya sebagai ruang seni dan budaya perkotaan melalui strategi regenerasi perkotaan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan komunitas seniman, pengelola Pasar Seni Ancol, dan Pemerintah. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa Pasar Seni Ancol menghadapi minimnya visibilitas seniman dan karya seni mereka. Situasi ini diperburuk oleh hubungan sosial yang kurang harmonis antara pengelola dan komunitas seniman. Selain itu, pengelolaan Pasar Seni Ancol kurang adaptif terhadap perubahan preferensi seni di era digital. Diversifikasi dan valuasi karya seni juga tidak selaras dengan karakteristik demografi pengunjung. Penelitian ini merekomendasikan strategi revitalisasi Pasar Seni Ancol sebagai ruang seni dan budaya perkotaan yaitu pembukaan akses tanpa biaya masuk bagi publik untuk meningkatkan visibilitas serta restrukturisasi manajemen pengelola yang lebih profesional dan adaptif. Transformasi manajemen pengelolaan juga diusulkan untuk beradaptasi dengan preferensi seni dan budaya di era digital. Diversifikasi karya seni dan valuasi karya direkomendasikan untuk memenuhi preferensi dan kemampuan finansial demografi pengunjung yang beragam.
Pasar Seni Ancol, a significant art and cultural space in Jakarta, has experienced degradation over the past decades due to a decline in visitor numbers and artist engagement. This decline highlights the urgent need for revitalization to restore its function and appeal as an urban art and cultural hub through urban regeneration strategies. This study employs a qualitative methodology using a case study approach. Data were collected through semi-structured interviews with the artist community, Pasar Seni Ancol management, and government representatives.The findings reveal that Pasar Seni Ancol faces a lack of visibility for its artists and their works, compounded by strained social relations between management and the artist community. Additionally, its management has been inadequately responsive to evolving artistic preferences in the digital era. The absence of diversified and appropriately valued artworks further undermines its attractiveness to its visitor demographics. This study recommends several revitalization strategies for Pasar Seni Ancol, including opening public access free of charge to enhance visibility and restructuring management to be more professional and adaptive. Transforming management practices is also suggested to align with changing artistic and cultural preferences in the digital age. Diversifying art offerings and adjusting valuations are further recommended to cater to the diverse preferences and financial capacities of its visitor base, enabling Pasar Seni Ancol to reclaim its relevance as a dynamic and inclusive urban art and cultural space."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Holmes, Ernest
Yogyakarta : Dolphin Books, 2004
113.8 HOL s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Antonius Purwanto
"Disertasi ini membahas mengenai peranan modal budaya dan modal sosial dalam perkembangan klaster industri seni keramik Kasongan. Penelitian dilakukan dengan menggunakan metode penelitian kualitatif. Hasil penelitian menunjukkan arti penting modal budaya dalam perubahan laster dan mobilitas sosial di antara para pengusaha. Modal sosial penting dalam memfasilitasi transaksi ekonomi dan dalam usaha mendapatan modal budaya, modal ekonomi dan modal simbolik. Terdapat hubungan dominasi, subordinasi dan resistensi di antara para pengusaha. Pengusaha dominan menggunakan berbagai modal untuk mempertahankan dominasinya dan beberapa pengusaha kecil melakukan resistensi terhadap praktik dominasi.
This dissertation discusses the role of cultural capital and social capital in the industrial cluster development of ceramic art craft of Kasongan. The study was conducted using qualitative research methods. The results show the importance of cultural capital in change of the cluster and in social mobility among enterpreneurs. Social capital is important in facilitating economic transactions and in pursuing economic capital, cultural capital and symbolic capital. There is a relationship of dominance, subordination and resistance among enterpreneurs. Dominant enterprenurs make use of a variety of capital to maintain its dominataion and some small-enterpreneurs do resistance act to the domination practices."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2013
D1425
UI - Disertasi Membership Universitas Indonesia Library
Suwaji Bastomi
Semarang: IKIP Semarang, 1992
390.095 SUW s
Buku Teks Universitas Indonesia Library