Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 8387 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasibuan, Jamaludin S.
Jakarta: Jayakarta Agung, 1985
572.792 5 HAS a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kusnadi
Jakarta: Dinas Kebudayaan DKI Jakarta, 1994
R 770.909 KUS kt
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Baiq Clara Dita Chairunnisa
"ABSTRAK
Satu dekade ini, pemakaian henna kembali menjadi tren fashion di Indonesia. Kesenian
henna, dalam Bahasa India dikenal dengan sebutan mehendi, yaitu seni melukis tangan dan kaki dengan menggunakan tumbuhan daun henna, telah dikenal sejak berabad-abad lamanya di masyarakat Asia dan Afrika. Di Indonesia, kesenian henna yang dibawa oleh kebudayaan India dan Arab juga telah mengakar di banyak kebudayaan daerah. Penggunaan henna berkaitan dengan upacara adat, terutama perkawinan. Namun, seiring dengan modernisasi yang berkiblat ke Barat, kesenian henna semakin ditinggalkan dan dianggap lama (tradisional). Namun, pada saat ini, pemakaian henna kembali terangkat dan menjadi tren fashion baru. Penelitian ini tertarik untuk melakukan analisis terhadap kemunculan kembali tradisi melukis henna. Dengan melakukan studi lapangan (field research), yaitu dengan observasi dan wawancara, baik terhadap seniman maupun pengguna jasa henna, penelitian ini bertujuan untuk memaparkan transformasi kesenian henna, dari yang bersifat tradisional menjadi kebudayaan populer. Teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah konsep tradisi, modernitas, dan kebudayaan populer. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa kebudayaan populer dapat diangkat dari kebudayaan tradisional dengan mengesampingkan nilai-nilai yang awalnya terkandung di dalamnya. Dengan mengesampingkan latar belakang mengapa henna digunakan, mengingat henna merupakan tradisi pernikahan ataupun sunnah
Nabi, henna kini digunakan seluruh masyarakat sebagai aksesoris ataupun sebatas mengikuti tren fashion.

ABSTRACT
This decade, the use of henna has again become a fashion trend in Indonesia. Henna art, in Indian language known as mehendi, which is the art of painting hands and feet using henna leaves, has been known for centuries in Asian and African communities. In Indonesia, henna art carried by Indian and Arabic cultures has also taken root in many regional cultures. The use of henna is related to traditional ceremonies, especially marriage. However, along with modernization that is oriented towards the West, henna art is increasingly abandoned and considered old (traditional). However, at this time, the use of henna was again elevated and became a new fashion trend. This study was interested in analyzing the reappearance of the tradition of painting henna. By conducting field studies, namely by observing and interviewing both artists and users of henna services, this study aims to explain the transformation of henna art, from traditional to popular culture. The theory used in this study is the concept of tradition, modernity, and popular culture. The results of the study show that popular culture can be lifted from traditional culture to the exclusion of the values originally contained in it. Putting aside the background of why henna is used, considering henna is a tradition of marriage or the sunnah of the Prophet, henna is now used throughout the community as an accessory or limited to following fashion trends."
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2019
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Joey Edward Arthur
"ABSTRAK
Poster merupakan media dalam menyampaikan pesan kepada khalayak. Poster menurut fungsinya dapat dikategorikan sebagai media propaganda. Di dalam jurnal ini, penulis meneliti poster ldquo;De Brede en De Smalle Weg rdquo; karya Charlotte Reihlen yang dijadikan media propaganda ajaran Kristen Pietisme yang dianutnya. Dalam penelitian ini penulis menganalisa makna ilustrasi yang terdapat di dalam poster menggunakan teori semiotika dan mengartikan pesan- pesan yang ingin disampaikan poster ini melalui permainan warna dan tata letak aspek visual poster.

ABSTRACT
Poster is a medium in delivering the message to the audience. Posters according to their function can be categorized as propaganda media. In this journal, the author examines the poster of De Brede en De Smalle Weg by Charlotte Reihlen which is used as propaganda media of his Christian Pietism teaching. In this study the authors analyze the meaning of the illustrations contained in the poster using the theory of semiotics and interpret the messages to be conveyed this poster through the game color and layout of the visual aspect of the poster"
2018
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Muhammad Axel Giovanni
"Kebudayaan Turki merupakan hasil dari percampuran dua peradaban. Turki memiliki keunikan budaya yang menjadi sorotan manca negara. Keunikan tersebut didasari oleh faktor lokasi geografis Turki dan revolusi yang dilakukan oleh Mustafa Kemal. Hadirnya kebudayaan Turki di Indonesia dimulai sejak adanya hubungan diplomasi antar kedua negara. Era globalisasi yang sedang terjadi menjadi faktor terpenting menyebarnya budaya setiap bangsa. Situasi Turki selama pemerintahan Mustafa Kemal dan pengaruhnya terhadap kebudayaan Turki, kebudayaan Turki yang ada di Indonesia dan perkembangannya diuraikan dalam makalah ini.

Turkish culture is a result of the mixing of the two civilizations. Turkey has a unique culture that became the spotlight abroad. The uniqueness is based on the geographical location of Turkey and the factors of the revolution carried out by Mustafa Kemal. The presence of Turkish culture in Indonesia began from the diplomatic relations between two countries. The Era of globalization is going to be the most important factor in the widespread culture of every nation. The situation of Turkey during the reign of Mustafa Kemal and its effects on the culture of Turkey, Turkish culture that exists in Indonesia and its development are outlined in this paper."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Fromm, Erich
Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1990
152.41 FRO at
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wewin Febriana Dewi
"Kawasan Mangga Besar didominasi bangunan dengan fungsi perkantoran, komersil, hingga hunian. Istilah kota padat penduduk mungkin bisa menggambarkan suasana kawasan Mangga Besar. Jarak bangunan yang terlalu rapat membuat masyarakat tidak memiliki ruang gerak untuk beraktivitas di ruang terbuka. Penyediaan ruang terbuka di perkotaan menjadi daya tarik tersendiri untuk masyarakatnya. Namun, ruang terbuka dapat dikatakan berhasil jika banyak aktivitas yang bisa dilakukan di dalamnya. Green Village Transit merupakan salah satu solusi yang dapat diwujudkan dalam penyediaan ruang hijau untuk kawasan Mangga Besar. Green Village Transit adalah kawasan berorientasi transit yang mudah dijangkau dengan moda transportasi publik, yaitu MRT. Pengalaman ruang hijau yang ditawarkan memiliki banyak aktivitas di dalamnya seperti koridor ekologis, panggung pertunjukan, area kuliner dengan kemasan yang reusable, hingga ruang komunitas untuk para pelestari lingkungan. Bangunan di sekitar Green Village yang compact memudahkan para pengunjung untuk berjalan kaki mengunjungi dari bangunan satu ke bangunan lainnya. Tujuan utama dari penyediaan Green Village Transit ini adalah untuk meningkatkan kualitas hidup masyarakat di sekitar kawasan serta menumbuhkan kepedulian masyarakat mengenai pelestarian lingkungan.

The Mangga Besar area is dominated by offices, commercials, and residential functions. Building distances are too close making it hard to have open spaces. The provision of open space in urban areas is a special attraction for the community. However, open space can be said to be successful if many activities can be carried out in it. Green Village Transit is one solution that can be realized by providing green space for the Mangga Besar area. Green Village Transit is a transit-oriented area that is easily accessible by public transportation, MRT. The green space experience offered has many activities in it such as ecological corridors, stage performances, culinary areas with reusable packaging, to community spaces for environmental conservationists. The compact buildings around Green Village make it easy for visitors to walk from one building to another. The main objective of providing Green Village Transit is to improve the quality of life of the people around the area and to raise public awareness about environmental preservation.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Simanjuntak, Natanael Martua Parningotan
"Pasar Seni Ancol adalah ruang seni dan budaya Jakarta yang dalam beberapa dekade terakhir mengalami degradasi akibat penurunan jumlah pengunjung dan seniman. Penurunan ini menunjukkan kebutuhan revitalisasi untuk mengembalikan fungsi dan daya tariknya sebagai ruang seni dan budaya perkotaan melalui strategi regenerasi perkotaan. Penelitian ini menggunakan metodologi kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Data dikumpulkan melalui wawancara semi-terstruktur dengan komunitas seniman, pengelola Pasar Seni Ancol, dan Pemerintah. Temuan penelitian mengungkapkan bahwa Pasar Seni Ancol menghadapi minimnya visibilitas seniman dan karya seni mereka. Situasi ini diperburuk oleh hubungan sosial yang kurang harmonis antara pengelola dan komunitas seniman. Selain itu, pengelolaan Pasar Seni Ancol kurang adaptif terhadap perubahan preferensi seni di era digital. Diversifikasi dan valuasi karya seni juga tidak selaras dengan karakteristik demografi pengunjung. Penelitian ini merekomendasikan strategi revitalisasi Pasar Seni Ancol sebagai ruang seni dan budaya perkotaan yaitu pembukaan akses tanpa biaya masuk bagi publik untuk meningkatkan visibilitas serta restrukturisasi manajemen pengelola yang lebih profesional dan adaptif. Transformasi manajemen pengelolaan juga diusulkan untuk beradaptasi dengan preferensi seni dan budaya di era digital. Diversifikasi karya seni dan valuasi karya direkomendasikan untuk memenuhi preferensi dan kemampuan finansial demografi pengunjung yang beragam.

Pasar Seni Ancol, a significant art and cultural space in Jakarta, has experienced degradation over the past decades due to a decline in visitor numbers and artist engagement. This decline highlights the urgent need for revitalization to restore its function and appeal as an urban art and cultural hub through urban regeneration strategies. This study employs a qualitative methodology using a case study approach. Data were collected through semi-structured interviews with the artist community, Pasar Seni Ancol management, and government representatives.The findings reveal that Pasar Seni Ancol faces a lack of visibility for its artists and their works, compounded by strained social relations between management and the artist community. Additionally, its management has been inadequately responsive to evolving artistic preferences in the digital era. The absence of diversified and appropriately valued artworks further undermines its attractiveness to its visitor demographics. This study recommends several revitalization strategies for Pasar Seni Ancol, including opening public access free of charge to enhance visibility and restructuring management to be more professional and adaptive. Transforming management practices is also suggested to align with changing artistic and cultural preferences in the digital age. Diversifying art offerings and adjusting valuations are further recommended to cater to the diverse preferences and financial capacities of its visitor base, enabling Pasar Seni Ancol to reclaim its relevance as a dynamic and inclusive urban art and cultural space."
Jakarta: Sekolah Kajian Stratejik dan Global Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Holmes, Ernest
Yogyakarta : Dolphin Books, 2004
113.8 HOL s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>