Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 207262 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Suporahardjo
"ABSTRAK
Hasil penelitian menunjukkan bahwa berdasarkan model mobilisasi Tilly, di Kabupaten Manggarai lebih banyak menggunakan strategi represif dalam kebijakan pemanfaatan sumberdaya hutannya. Disertasi ini menggunakan pendekatan kualitatif deskriptif. Penelitian ini menemukan bahwa demokratisasi melalui desentralisasi tidak berpengaruh terhadap strategi menyelesaikan konflik pemanfaatan sumberdaya hutan, di Kabupaten Manggarai strategi pendekatan represif atas nama konservasi masih dilakukan dan justru yang terjadi, konflik semakin bereskalasi menjadi kekerasan dengan korban lebih besar. Oleh karena itu, untuk mengatasi atau mengurangi kekerasan kolektif dalam pemanfaatan sumberdaya hutan, direkomendasikan kepada resim pemerintahan Kabupaten Manggarai untuk memberi ruang terjadinya dialog/negosiasi antar pihak yang berkepentingan dengan pemanfaatan sumberdaya hutan melalui penguatan kelembagaan yang berfungsi mengembangkan mekanisme penyelesaian konflik alternatif secara damai. Selain itu, harus ada upaya kebijakan dari pemerintah daerah tingkat kabupaten untuk menegakkan demokratisasi kekerasan, yaitu mengurangi seminimum mungkin menggunakan agen-agen represif negara dalam menyelesaikan potensi kekerasan dalam pemanfaatan sumberdaya hutan di wilayahnya.
Penelitian ini memperkuat penelitian yang telah dilakukan Peluso bahwa monopoli penguasaan sumberdaya hutan dengan membolehkan kekerasan dengan melibatkan agen-agen represif telah memarjinalkan hak akses masyarakat sekitar hutan atas manfaat hutan. Penelitian ini juga memperkaya penggunanaan analisis tindakan kekerasan kolektif dari Tilly terkait topik pemanfaatan sumberdaya alam dari sisi perspektif sosio-politik-lingkungan.

ABSTRACT
The dissertation research investigates collective force violence in forest resources utilization. It is based on a case study in Manggarai District that has relatively high rate of violence in Indonesia. Borrowing Tilly?s mobilization model, the study finds that Manggarai District employs repressive strategies in utilizing forest resources. Using Tilly?s theory of violence, this dissertation research deploys descriptive qualitative approach to collect data. This research finds that democratization process through decentralization does not bring significant impacts on the strategy to mitigate dispute on forest resources utilization. In Manggarai District, coercive conservation still occurs. In fact, in the context of decentralization, forest related conflicts escalate and transform into bigger violent events that produce more victims. Therefore, to reduce collective resources based violence, it is recommended for the district government to create space for dialogue and negotiation among multi stakeholders through strengthening institutions that are responsible for developing alternative dispute resolution. In addition, local policies on forest management should be developed based consensus. In this manner, it can ?democratize? violence through minimally utilize repressive state agents to resolve potential violence in the region.
The study findings confirm Peluso?s study that shows repressive state?s agents? monopoly over forest management that uses violence measures has marginalized local people?s access to forest resources. Furthermore, this research enriches Tilly?s collective violence framework to analyze forest resources utilization in socio-politics of environment."
Depok: 2011
D1170
UI - Disertasi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iron Fajrul Aslami
"Tindak kekerasan kolektif setiap tahunnya terus saja bertambah secara kuantitas di seluruh Indonesia, dan khususnya di Provinsi Banten. Kekerasan kolektif baik yang merupakan kejahatan murni ataupun kekerasan kolektif sebagai reaksi sosial (memperoleh legitimasi dari masyarakat) di Provinsi Banten, tetap saja menimbulkan kerugian yang serius bagi masyarakat Banten itu sendiri. Pengaruh faktor budaya, ekonomi dan lemahnya penegakan hukum menjadi pemicu kekerasan yang dilakukan secara kolektif. Permasalahan utama dalam penulisan tesis ini adalah bagaimana pertanggungjawaban pidana terhadap para pelaku kekerasan kolektif, baik sebagai individu atau kolektif. Hal tersebut berkaitan dengan bentuk kolektivitas massa sebagai pelaku, apakah yang jelas siapa pemimpinnya dan dapat dihitung atau massa yang muncul dengan spontanitas. Penelitian ini berbentuk deskriptif analistis. Metode penulisan tesis ini dengan menggunakan pendekatan yuridis normatif, yaitu menganalisis permasalahan dari sudut pandang atau menurut ketentuan hukum dan peraturan yang berlaku sekarang dan dikaitkan dengan data empiris (kenyataan di lapangan). Peneliti menggunakan data sekunder dengan alat pengumpul data berupa studi kepustakaan dan data primer melalui wawancara mendalam dengan menggunakan pedoman wawancara terhadap penyidik, penuntut umum, advokat, hakim dan masyarakat. Salah satu kendala yang dihadapi ialah karena dalam hukum positif saat ini tidak mengatur secara khusus kejahatan kolektif. Meskipun demikian tidak berarti bahwa KUHP maupun Hukum Pidana di luar KUHP tidak dapat diterapkan terhadap kasus kekerasan kolektif. Berbagai ketentuan yang dapat diterapkan misalnya adalah Pasal 170 KUHP, Pasal Penyertaan (Deelneming) dan juga aturan lainnya yang menyangkut tindakan kekerasan di depan umum. Dengan memperhatikan keadaan dengan penyesuaian yang tepat, ketentuan yang ada dapat diterapkan maksimal. Untuk mengantisipasi tindakan kekerasan kolektif, perlu dilakukan perumusan dalam Konsep KUHP Baru yang mengatur masalah perbuatan kekerasan kolektif secara khusus. Formulasi melalui RUU KUHP dengan melihat perkembangan kejahatan kekerasan dalam masyarakat; eksistensi peraturan perundang-undangan hukum pidana yang berkaitan dengan kejahatan kekerasan kolektif dan praktik penerapannya; kebijakan pengaturan kejahatan kekerasan kolektif di berbagai negara dan pandangan atau harapan masyarakat sehubungan dengan kekerasan kolektif.

Collective violence each year continues increasing in quantity throughout Indonesia, and especially in Banten Province. Collective violence in which as a purely criminal or collective violence as a social reaction (gain legitimacy from the public) in Banten Province, is still causing serious losses for Banten society itself. The influence of cultural, economic and weak of law enforcement stimulate the violence collective occurrence. The main problem in the writing of this thesis is about positive Indonesian criminal law responsibility in collective violence. This research is descriptive analytical form. The method of this thesis using a normative juridical approach, namely to analyze the problem from the viewpoint of or in accordance with applicable laws and regulations now and is associated with empirical data (reality on the ground). Researchers used secondary data with the data collection tool in the form of literature studies and primary data through in-depth interviews using interview guidelines to Police investigators, Prosecutors, Lawyers, Judges and the public. One of the obstacles encountered is that the current positive law does not specifically regulate collective crime. Although this does not mean that the Criminal Code and Special Criminal Act is not applicable to cases of collective violence. Various provisions that can be applied for example is Article 170 of the Criminal Code In Indonesian law, Article Complicity (Deelneming) and also other rules relating to acts of violence in public. By considering the circumstances with appropriate adjustments, the existing provisions applicable maximum. To anticipate the actions of collective violence in forward time, need to be formulated in the concept of the New Penal Code or by entering a new provision the issue of collective acts of violence in particular. Through the draft Penal Code formulation by looking at the development of violent crime in society; the existence of legislation relating to criminal law crime of collective violence and its implementation practices; policy setting collective violent crime in various countries and the views or expectations of society in relation to collective violence."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2011
T30537
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ali Akbar
"Sebagai negara yang menandatangani Deklarasi Umum PBB tentang Hak Asasi Manusia tahun 1948 pemerintah Indonesia berkewajiban mengikuti berbagai mekanisme HAM Internasional. Salah satunya, Indonesia telah menyampaikan laporan dalam Universal Periodic Review 3rd Cycle, dalam laporan tersebut terdapat diskursus yang dibawa oleh pemerintah. Banyak diskursus yang dibawa oleh pemerintah, salah satunya adalah diskursus kekerasan terhadap anak yang berasal dari teks yang biasa disebut sebagai kekerasan diskursif. Berdasarkan konstitutif kriminologi wacana kekerasan dibangun melalui kontrol ideologi dan reproduksi diskursus, praktik diskursif, membangun realitas melalui dominasi legal dan membangun klaim. Proses konstruksi diskursus dianalisis menggunakan metode analisis wacana kritis. Wacana kekerasan yang dibangun merupakan pelanggaran HAM dan state crime, menggunakan pemikiran kriminologi kritis diskursus tersebut dianalisis sebagai sebuah kejahatan. Kekerasan diskursif tersebut dibangun dalam suatu struktur sosial di masyarakat sehingga dapat dilihat sebagai suatu kekerasan struktural.

As a party to the UN Delcaration on Human Rights in 1948 the Indonesian government is obliged to follow international human rights mechanisms. One of them, Indonesia has submitted a report in the Universal Periodic Review 3rd Cycle, in the report there are discourses brought by the government, one of the discourses is discourse of violence against Childrens derived from the text commonly referred as discursive violence. Based on constitutive criminology the discourse of violence is established through the control of the ideology and reproduction of discourse, discursive practice, building reality through legal domination and establishing claims. The discourse construction process is analyzed using critical discourse analysis methods. The violent discourse that is built is a violation of human rights and state crimes, using critical criminological thinking the discourse is analyzed as a crime. Such discursive violence is built in a social structure in society so it can be seen as a structural violence."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Mohammad Soleh Nurfatoni
"ABSTRAK
Penelitian ini membahas mengenai aksi kolektif masyarakat Urut Sewu di Kecamatan Mirit terhadap konflik agraria dan sumber daya alam yang terjadi di kawasan tersebut. Terdapat tiga sebab munculnya aksi kolektif masyarakat, dimana sengketa lahan antara masyarakat dengan TNI AD menjadi satu sebab paling dominan. Aksi kolektif dalam bentuk pemblokiran dan pengusiran adalah yang paling efektif, meskipun sifatnya hanya sementara. Resolusi yang ada saat ini adalah dalam bentuk kontrak sosial lama, dengan kriteria sifat penyelesaian sementara, konflik dalam masyarakat sendiri, dan konflik secara keseluruhan masih berlanjut. Metode Pendekatan penelitian kualitatif dipilih guna mendapatkan data mendalam dari 6 informan yang dipilih secara purposif dan snowball.

ABSTRACT
This study discusses the people?s collective action of Urut Sewu in Mirit Subdistrict against agrarian and natural resources conflicts. There are three reasons the emergence of people?s collective action, which land disputes between communities and Army being the most dominant cause. Collective action in the form of blocking and expulsion is the most effective, although it is only temporary. The current resolution is in the form of the old social contract, with the criteria are the temporary completion, the conflict within the community itself, and the overall conflict continues. The method chosen qualitative research approach in order to get the depth data from 6 informants were selected purposively and snowball.
"
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2016
S62325
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Pangesti Dimas Tri Purnami
"Skripsi ini membahas tentang multiple victimization perempuan korban KDRT yang menjalani proses hukum (pidana dan perceraian). Penelitian dilakukan dengan melihat bagaimana viktimisasi terjadi di tiga ranah kehidupan perempuan, yaitu viktimisasi ranah domestik, ranah hukum, dan ranah sosial masyarakat (pasca keseluruhan proses hukum) dengan menggunakan teori feminis hukum yang menjelaskan bahwa gender berpengaruh terhadap ketidakadilan hukum yang dialami perempuan, dan feminis radikal yang menjelaskan bahwa opresi terhadap perempuan terjadi di hampir keseluruhan hidup perempuan. Dua orang perempuan korban KDRT yang menjalani proses hukum menjadi subjek penelitian yang pengalamannya digunakan untuk melihat bagaimana multiple victimization pada perempuan korban KDRT yang menjalani proses hukum adalah sebuah bentuk opresi terhadap perempuan.
This thesis studying about multiple victimization on women who become a victim on domestic violence who through on law process (criminal law and divorce). Research conducted by looking how victimization occurred in three domain of women life, domestic sphere, the legal sphere, and social aspect of the community (after the whole process of law). Using the feminist legal theories that explain about how gender affect the legal injustices experienced by women, and radical feminists where explain that the oppression of women occurs almost the entire life of women. Two women as a victim of domestic violence who undergo the legal process is the subject of research whose experiences are used to analyze this research. Critical approach is used to see how multiple victimization of women victim of domestic violence who through the legal process is a form of oppression of women."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2015
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nova Ananda
"Penelitian ini dilakukan untuk melihat hubungan antara paparan terhadap kekerasan dan sikap terhadap kekerasan pada remaja laki-laki. Partisipan penelitian ini berjumlah 301 orang yang terdiri dari remaja laki-laki di komunitas umum dan remaja laki-laki di lembaga pemasyarakatan. Pengukuran paparan terhadap kekerasan menggunakan alat ukur KID-Screen for Adolescent Violence Exposure (KID-SAVE) (Flowers et al., 2000) dan pengukuran sikap terhadap kekerasan menggunakan alat ukur Attitudes Towards Violence Scale (ATVS) (Funk et al., 1999).
Hasil penelitian ini menunjukkan terdapat hubungan yang signifikan antara paparan terhadap kekerasan dan sikap terhadap kekerasan pada remaja laki-laki (r = 0.442; p = 0.000, signifikan pada L.o.S 0.05). Artinya, semakin tinggi paparan terhadap kekerasan yang dialami seseorang, maka semakin positif sikapnya terhadap kekerasan. Analisis tambahan menemukan perbedaan paparan terhadap kekerasan dan sikap terhadap kekerasan yang siginifikan antara partisipan yang berada di komunitas umum dan di lembaga pemasyarakatan.

This research was conducted to find the correlation between exposure to violence and attitude toward violence among adolescent boys. The participants of this research are 301 adolescent boys who lived in general community and correctional institution. Exposure to violence was measured using an adaptation of KID-Screen for Adolescent Violence Exposure (KID-SAVE) scale (Flowers et al., 2000) and attitudes toward violence was measured using an adaptation of Attitudes Towards Violence Scale (ATVS) (Funk et al., 1999).
The results showed that there is a significant correlation between exposure to violence and attitude toward violence (r = 0.448; p = 0.000, significant at L.o.S 0.01). That is, the higher the exposure to violence experienced, the more positive one’s attitude toward violence. Additional analysis also find significant differences in exposure to violence and attitude toward violence between participants who lived in general community and correctional institution.
"
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2013
S46803
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nyoman Sri Gayatri
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk melihat adanya hubungan antara gaya kelekatan pada pasangan dan motif berkorban. Penelitian ini juga menguji perbedaan gaya kelekatan terhadap pasangan dan motif berkorban pada kelompok yang tidak mengalami dan mengalami kekerasan dalam berpacaran. Penelitian ini merupakan penelitian non-eksperimental dengan pengisian kuesioner kepada 211 partisipan yang tidak mengalami kekerasan dan 113 partisipan yang pernah mengalami kekerasan oleh pasangan saat ini dan berumur 18-29 tahun. Gaya kelekatan diukur dengan menggunakan alat ukur The Experiences in Close Relationships - Short Form ECR-S dan motif berkorban menggunakan The Motivations for Caregiving Scale yang telah diadaptasi oleh Impett, Gable dan Peplau 2005 . Hasil menunjukkan pada kelompok tanpa kekerasan, adanya hubungan antara gaya kelekatan cemas dengan motif berkorban approach serta hubungan yang negatif pada kelekatan menghindar dengan motif approach. Pada kelompok yang mengalami kekerasan, terdapat hubungan yang signifikan pada kelekatan cemas dengan kedua motif berkorban, akan tetapi pada kelekatan menghidar tidak ditemukan adanya hubungan yang signifikan terhadap kedua motif berkorban. Penelitian ini juga menemukan adanya perbedaan antara gaya kelekatan orang dewasa dan motif berkorban pada dua kelompok, yang dimana kelompok yang mengalami kekerasan saat berpacaran memiliki nilai yang tinggi pada kedua kelekatan dan motif berkorban.

ABSTRACT<>br>
This study aims to determined the relationship between adult attachment and motives of sacrifice. This Study want to examined difference between adult attachment and motives of sacrifice through individuals that have and have not undergone violence in relationship. This research is a non experimental study and was conducted by questioner to 211 participants that haven rsquo t undergone violence and 113 that have undergone violence in relationship and the age range between 18 29 years old. Adult attachment was measured using The Experiences in Close Relationships Short Form ECR S and The Motivations for Caregiving Scale which has been adapted by Impett, Gable dan Peplau 2005 for measure motives of sacrifice. The results showed there was correlation between attachment anxiety with approach motive and negative correlation between attachment avoidance with approach motives for group who haven rsquo t undergone violence. For group who have undergone violence, there was correlation between adult attachment anxiety and motives of sacrifice, but at attachment avoidance there was not found any correlation with both motives of sacrifice. This study has found differences between adult attachment and motives of sacrifice, in which group that has undergone violence produced a higher mean on both adult attachment and motives of sacrifice than the group that has not undergone violence during relationship. "
Depok: Fakultas Psikologi Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aji Subekti
"Kajian ini melestarikan dan menganalisis tipologi memori kolektif para sesepuh, mengenai peristiwa dan pemikiran Bung Karno. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif studi memori kolektif dari Maurice Halbwachs dan tipologi memori dari Abidin Kusno. Populasi penelitian ini adalah sesepuh yang berada di Blitar dengan kriteria pernah bertemu dan bertemu langsung dengan Bung Karno. Pemilihan informan juga menggunakan teknik snowball sampling, yaitu berdasarkan key informan yang telah ditentukan oleh batas sesepuh di Blitar. Hasil penelitian ini menemukan 4 (empat) perlakuan pada tipologi memori kolektif ini, seperti (1) mengatasi memori, (2) memori tidak menjelajah, (3) memori menaklukkan, dan, (4) memori pemasaran. Berdasarkan tipologi memori, peneliti memperoleh 4 (empat) konsep yang dapat dianalisis. Yang pertama adalah memori kolektif yang membentuk identitas kota. Kedua pemikiran Bung Karno tentang persatuan, dan Trisakti. Ketiga, De-Sukarnoisasi yang berarti upaya menghilangkan pengaruh dan pemikiran Bung Karno serta mengaburkan peran dan kontribusi Bung Karno dalam sejarah. Terakhir adalah upaya Perpustakaan Bung Karno menjadi center of excelence, yakni membuat database memori kolektif para sesepuh tentang Bung Karno. Kesimpulannya, pencatatan dan kajian memori kolektif para sesepuh melengkapi kebutuhan informasi masyarakat mengenai sumber lisan dan tertulis yang tersebar di masyarakat Blitar tentang Bung Karno."
Jakarta: Perpustakaan Nasional RI, 2021
020 PUS 28:3 (2021)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kalyanamitra (Pusat Komunikasi dan Informasi Perempuan), 2005
364.1 KAL k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mariyati
"ABSTRAK
Klien perilaku kekerasan membahayakan baik terhadap diri sendiri, orang lain maupun lingkungan.
Hal ini menjadi alasan klien dirawat di rumah sakit. Perilaku kekerasan ditunjukkan dengan
kekerasan fisik dan verbal. Penanganan perilaku kekerasan di rumah sakit sering menggunakan
tindakan pengikatan. Proses tindakan pengikatan memiliki dampak fisik dan psikologis. Penelitian
ini bertujuan mengeksplorasi pengalaman klien perilaku kekerasan yang pernah dilakukan
pengikatan melalui studi fenomenologi. Desain penelitian ini menggunakan metode kualitatif
dengan pendekatan studi fenomenologi. Jumlah partisipan dalam penelitian ini adalah 8. Tema yang
ditemukan ada 4 yaitu: : amuk sebagai alasan pengikatan, dukungan positif tenaga profesional
selama pengikatan, mekanisme koping selama pengikatan, dampak biopsikososial selama
pengikatan dan rasa tidak berharga selama pengikatan. Saat pengikatan tidak dapat dihindari, maka
kehadiran perawat selama pengikatan sangat penting, kehadiran perawat memberikan rasa aman dan
nyaman. mempengaruhi rasa aman klien. Rekomendasi penelitian ini adalah perawat harus
memonitor dan mengevaluasi klien selama pengikatan

ABSTRACT
Patients with violent behavior can harm themselves, others and environment. It was bad trigger the
patients were hospitalized.Violence forms of behavior can be characterized by verbal and physical
attack. Management of violent behavior in hospital often uses restraint, but restraint has physical
and psychological effects. This study aimed to explore restraint experience of patient with violent
behavior. The research method used phenomenological study with quallitative approach. The
research sample was 8 partisipants taken by purposive sampling method. This research resulted 5
themes were aggressive behavior as a main reason of restraint, professional healthcare supports
during restraint, coping mechanism during restraint, biopsychosocial effects of restraint and feeling
worthless during restraint. When restraint was unavoidable, the presence of nurses during
mechanical restraint was important, their presence was meaningful making patients safe and
comfortable. It is recommended that nurses must be monitoring and evaluating the patients during
restraint."
2016
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>