Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124696 dokumen yang sesuai dengan query
cover
W. Sigit Pudjianto
"Kebebasan berkumpul, berserikat dan menyampaikan pendapat merupakan hak asasi manusia, yang dijamin oleh UUD 1945. Dalam perkembangannya diwujudkan sebagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Kiprahnya dalam memberdayakan masyarakat sangat berperan, lebih dari itu dalam era reformasi telah memberikan kontribusi yang besar untuk pembangunan politik. Melakukan kontrol sosial terhadap kebijakan publik yang dianggap merugikan masyarakat. Bahkan seringkali Ormas melakukan uji materiil terhadap perundang-undangan yang dianggap bertentangan dengan kepentingan masyarakat. Namun demikian tidak dapat dipungkiri ada beberapa Ormas yang dalam melakukan kegiatan di tolak oleh masyarakat sebab ada Ormas yang seringkali melakukan pemaksaan kehendanya dan merasa paling benar, sehingga ada yang mengusulkan untuk dibubarkan. Pemerintahpun menganggap perlu untuk melakukan evaluasi dan menindak tegas terhadap Ormas yang bertindak anarkis. Lemahnya landasan hukum juga menjadi hambatan Ormas untuk melakukan ekspresinya karena landasan hukum yang ada merupakan produk hukum era orde baru yang sangat tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Ormas yang hendak dilihat dari aspek keberdaan dan eksistensinya dibatasi dari tahun 1998-2005 atau dalam era reformasi dengan menggunakan metoda pustaka, artinya menelahan peraturan perundangan dak kebijakan dikaitkan dengan perkembangan masyarakat serta wawancara dengan tokoh atau pejabat yag berkompeten kemudian baru dilakukan analisa."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2006
T36918
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widodo Sigit Pudjianto
"Kebebasan berkumpul, berserikat dan menyampaikan pendapat merupakan hak asasi manusia, yang dijamin oleh UUD 1945. Dalam perkembangannya diwujudkan sebagai Organisasi Kemasyarakatan (Ormas). Kiprahnya dalam memberdayakan masyarakat sangat berperan, lebih dari itu dalam era reformasi telah memberikan kontribusi yang besar untuk pembangunan politik. Melakukan kontrol sosial terhadap kebijakan publik yang dianggap merugikan masyarakat. Bahkan seringkali Ormas melakukan uji materiil terhadap perundang-undangan yang dianggap bertentangan dengan kepentingan masyarakat. Namun demikian tidak dapat dipungkiri ada beberapa Ormas yang dalam melakukan kegiatan di tolak oleh masyarakat sebab ada Ormas yang seringkali melakukan pemaksaan kehendanya dan merasa paling benar, sehingga ada yang mengusulkan untuk dibubarkan. Pemerintahpun menganggap perk' untuk melakukan evaluasi dan menindak tegas terhadap Ormas yang bertindak anarkis. Lemahnya landasan hukum juga menjadi hambatan Ormas untuk melakukan ekspresinya karena landasan hukum yang ada merupakan produk hukum era orde barn yang sangat tidak sesuai dengan tuntutan perkembangan jaman. Ormas yang hendak dilihat dari aspek keberdaan dan eksistensinya dibatasi dari tahun 1998-2005 atau dalam era reformasi dengan menggunakan metoda pustaka, artinya menelahan peraturan perundangan dak kebijakan dikaitkan dengan perkembangan masyarakat serta wawancara dengan tokoh atau pejabat yag berkompeten kemudian bare dilakukan analisa."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19799
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
A. Gaffar Karim
Yogyakarta: Lembaga Kajian Islam dan Studi (LKiS), 1995
297.65 KAR m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Adellia Agusta
"ABSTRAK
Ruang lingkup analisis tesis ini adalah strategi dan implementasi komunikasi internal yang dilakukan oleh Starbucks Indonesia dalam internalisasi Kaizen berdasarkan teori Komunikasi Internal. Penelitian ini dilatarbelakangi oleh eksistensi globalisasi yang menuntut perusahaan di bidang Food Beverages untuk bertindak dinamis dalam peningkatan reputasi perusahaan, sehingga sektor komunikasi internal menjadi alternatif yang sangat penting bagi faktor pengukur reputasi perusahaan. Penelitian ini berbasis kualitatif dengan metode studi kasus, dimana peneliti melakukan wawancara, focus group discussion kepada beberapa karyawan Starbucks dengan kualifikasi dan pengalaman kerja yang dimiliki. Untuk mendukung data primer tersebut, peneliti juga melakukan studi literatur yang akan digunakan sebagai data sekunder.Hasil penelitian menunjukkan bahwa program-program komunikasi internal di Starbucks Indonesia telah dilakukan berdasarkan nilai-nilai Kaizen, namun, optimalisasi nilai-nilai tersebut perlu dilakukan oleh pihak manajerial Starbucks Indonesia agar karyawannya dapat memahami dengan baik pentingnya peran Kaizen pada kegiatan bisnis Starbucks Indonesia.

ABSTRACT
The scope of analysis is to analyze strategy and implementation of Starbucks Indonesia rsquo s internal communication program through Kaizen rsquo s internalization referred to Internal Communication Theory. This research is based on the existence of globalization which forces the Food Beverage company to be more dynamic on the reputation rsquo s management activity, therefore, internal communication sector would be the imprtant factor to assess company rsquo s reputation. This research is a qualitative research with the case study method, whereas the researcher gathered the primary data through interviews, focus group discussion to several employees and other research rsquo s stakeholders based on the qualifications made by reseacher. To support them, researcher also done several literature reviews which has been used as the secondary data.Result shows that there has been implementation on the internal communication programs in Starbucks Indonesia based on Kaizen rsquo s values, however, they need to be optimalized by Starbucks managerial positions to ensure that Kaizen rsquo s values has been socialized and applied well. "
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2018
T50013
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Edy Juanda
"Tesis ini merupakan hasil penelitian tentang peranan lembaga keujruen blang dalam menggerakkan kerjasama masyarakat dan kendala-kendala pengembangannya. Penelitian ini penting mengingat keberadaan lembaga keujruen blang sangat diperlukan masyarakat tani dalam kegiatan pertanian sawah. Dalam pelaksanaan tugasnya lembaga keujruen blang mengedepankan nilai-nilai gotong royong. Gotong royong yang berlaku disini sudah menjadi hukum adat dan merupakan salah satu alat pencapaian tujuan lembaga, yaitu agar kegiatan pertanian sawah berjalan lancar dan berhasil.
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif yang menghasilkan data deskriptif yang diperoleh melalui wawancara mendalam (indepth interview) dengan para informan. Sementara itu pemilihan informan dilakukan secara purposive sampling dengan lingkup informan mencakup unsur pengurus lembaga keujruen blang, masyarakat tani, pemerintah dan tokoh adat.
Dari hasil penelitian diketahui bahwa peran yang dilakukan keujruen dalam menggerakkan kerjasama masyarakat tani kurang efektif untuk mengatasi masalah menurunnya semangat gotong royong dalam lembaga keujruen blang. Apa yang dilakukan keujruen hanyalah melaksanakan tugas rutinitas semata yang bersifat fragmatis, sehingga tidak menyentuh pokok persoalan penyebab menurunnya semangat gotong royong tersebut. Penurunan semangat gotong royong antara lain disebabkan oleh tidak optimalnya services yang diberikan lembaga keujruen blang kepada petani berupa ketersediaan air pertanian yang cukup, dan melemahnya internalisasi nilai-nilai yang berlaku dalam lembaga keujruen blang oleh petani.
Rendahnya services tersebut disebabkan oleh tidak optimalnya fungsi irigasi setengah teknis yang digunakan sebagai prasarana penyuplai air ke persawahan. Irigasi induk yang berlokasi di Desa Blang Bayu tersebut dibangun pemerintah pada Tahun 1998. Kehadirannya justru memperburuk tata guna air yang telah ada, sehingga pasokan air ke sawah-sawah tidak tercukupi. Hal tersebut berdampak juga pada penurunan kuantitas musim tanam dari sebelumnya 2 kali setahun menjadi 3 kali dalam 2 tahun. Kemudian musim tanam juga menjadi tidak serentak lagi dalam satu wilayah kerja keujruen chick (tingkat kecamatan) sehingga menyebabkan semakin banyaknya hama yang menyerang tanaman padi. Sementara itu melemahnya internalisasi nilai-nilai yang berlaku dalam lembaga keujruen blang oleh petani lebih disebabkan oleh melemahnya pola hubungan tradisional petani yang mulai bergeser ke pola hubungan rasional ekonomi.
Tidak optimalnya fungsi irigasi juga merupakan kendala utama pengembangan lembaga keujruen blang. Disamping masalah lemahnya kepemimpinan lokal, struktur organisasi yang kurang mendidik, minimnya intervensi pemerintah, dan sebagian dari substansi aturan adat sudah kurang relevan dengan kondisi masyarakat tani sekarang.
Untuk meminimalisir masalah yang terjadi dalam lembaga keujruen blang, diperiukan reorientasi kepemimpinan keujruen dari peranan yang terpaku pada pelaksanaan tugas rutinitas semata ke peran sebagai seorang agen perubahan (change agent) yang mampu melakukan pembaharuan bagi organisasi, pembenahan irigasi, penyadaran masyarakat tani dan pemerintah, serta redefinisi aturan adat dan restrukturisasi kelembagaan keujruen blang."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T3336
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Airori, Markus
"Konsep pembangunan adalah untuk memperbaiki kehidupan mayoritas manusia, melalui program-program pengurangan kemiskinan, pelestarian lingkungan hidup, pembangunan kesehatan dan pembangunan masyarakat berbasis komunitas. Dengan demikian hanya rakyat sendiri yang dapat menentukan apa sebenarnya yang mereka anggap sebagai perbaikan dalam kualitas hidup mereka.
Jadi, partisipasi Lembaga Masyarakat Adat (LMA) sebagai wadah pemusyawaran dan Partisipasi Masyarakat Adat asli orang Papua dalam pembangunan di Kota Jayapura adalah sesuatu hal yang perlu dan penting, bukan hal yang mengada-ngada dan dibuat-buat. Oleh karena itu, pokok permasalahan dalam tesis ini adalah Bagaimanakah partisipasi Lembaga Masyarakat Adat (LMA) dalam pembangunan di Kota Jayapura?
Untuk memudahkan penyusunan instrumen dan analisisnya, maka pokok permasalahan tersebut lebih difokuskan kepada tiga pertanyaan yaitu:
a. Bagaimana proses partisipasi lembaga masyarakat adat dalam perencanaan program pembangunan?
b. Bagaimana partisipasi lembaga masyarakat adat dalam pelaksanaan program pembangunan ?,
c. Bagaimana partisipasi lembaga masyarakat adat dalam mengevaluasi program pembangunan?
Untuk menjawab ketiga pertanyaan tersebut, telah dilakukan penelitian dengan menggunakan metode deskriptif, yang menghasilkan data kualitatif melalui kajian literatur dan dokumen, dan penelitian lapangan yang dilakukan kepada informan yang terdiri dari unsur pemerintah, anggota DPRD Kota Jayapura, pengurus dan anggota Lembaga Masyarakat Adat (LMA) di empat Distrik Kota Jayapura, melalui observasi dan wawancara mendalam.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa :
1. Lembaga Masyarakat Adat yang ada di empat Distrik Kota Jayapura telah dilibatkan atau ikut serta dalam pembuatan keputusan program pembangunan Kota Jayapura. Hal itu ditandai dengan tersusunnya atau ditetapkannya Rencana Strategis Pembangunan Kota Jayapura Tahun 2001-2005. Nainun, untuk lebih mengoptimalkan partisipasi eksistensi LMA Kota Jayapura, Pemda Kota Jayapura dalam mengidentifikasi permasalahan yang ada dalam masyarakat yang berkaitan dengan nilai-nilai tradisional agar diintegrasikan dalam agenda perencanaan program pembangunan, perlu mensosialisasikan dan membina LMA, yang tujuannya untuk membangun semangat kebersamaan dan intelektual pengurus dari LMA dimaksud.
2. Masyarakat Adat asli orang Papua yang tersebar di empat wilayah Distrik yang ada di Kota Jayapura, sudah menikmati hasil atau manfaat dari program atau prioritas pembangunan Kota Jayapura. Namur karena heterogenitas penduduk Kota Jayapura, sehingga program pembangunan belum mengakomodir semua kebutuhan atau kepentingan masyarakat adat asli orang Papua di Jayapura. Partisipasi dan keterlibatan masyarakat adat asli orang Papua berupa ide, pendapat dan saran-saran dapat lebih optimal sebagai masukan yang bermanfaat dalam penyusunan arah kebijakan umum APBD Kota Jayapura, apabila Pemda Kota Jayapura melakukan sosiolisasi dan pembinaan terhadap LMA Kota Jayapura.
3. Lembaga Masyarakat Adat yang ada di Kota Jayapura telah diikutsertakan untuk mengevaluasi pelaksanaan strategi atau program pembangunan Kota Jayapura. Peran LMA dimaksud dapat lebih optimal apabila Pemda Kota Jayapura melaksanakan sosialisasi dan Pembinaan atas Tugas LMA, terutama dalam mengetahui:
a. masalah-masalah yang timbul,
b. apakah proyek sebagai penjabaran dari kegiatan/program dapat berjalan sesuai jadwal,
c. apakah proyek sebagai penjabaran dari kegiatan/program menghasilkan output sesuai kebutuhan masyarakat adat asli orang Papua sebagaimana telah direncanakan,
d. apakah strategi dan anggaran berjalan sesuai dengan rencana serta sasaran (target group) yang ditangani dapat di realisasikan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
T11559
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Gena Bijaksana
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan dan berupaya untuk mengungkap dan memberikan gambaran faktual mengenai pola pengembangan kepemimpinan dalam organisasi komunitas IKOSI. Secara spesifik, penelitian ini memiliki tiga tujuan: Pertama, Mengetahui bagaimana IKOSI terbentuk sebagai sebuah organisasi komunitas dan membangun sense of community. Kedua, Mengetahui bagaimana Pengembangan Pemimpin (Human Capital) dan Kepemimpinan (Social Capital) pada organisasi komunitas IKOSI. Ketiga Mengetahui bagaimana Penerapan Pengembangan Kepemimpinan di Organisasi komunitas IKOSI. Dari jawaban ketiga tujuan tersebut, peneliti membuat sebuah model yang menggambarkan keterkaitan aspek-aspek yang terlibat dalam penelitian ini seperti: Proses Pembentukan organisasi komunitas, sense of community, human capital, social capital, serta penerapan pengembangan kepemimpinan di organisasi komunitas.

ABSTRACT
This research is aiming and trying to reveal also give a factual description about pattern of leadership development in community organization: IKOSI. Specifically, this research have three purposes: The first is to know how IKOSI was formed as a community organization and build its sense of community. The second is, to know how leader development (human capital) and leadership development (social capital) within IKOSI as a community organization. The last but not least is to know the practice of leadership development within IKOSI as a community organization. From the answer of those three purposes, researcher construct a model that can be describe relationships of aspects which were involved in this research such as: community organization forming process, sense of community, human capital, social capital, and practice of leadership development in community organization."
2013
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Rosihan Anwar
Jakarta: Yayasan Obor, 2006
959.8 ROS s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Catur Wibowo Budi Santoso
"Kajian Urgensi Pengawasan Organisasi Kemasyarakatan bertujuan untuk mendeskripsikan gambaran realitas permasalahan Ormas di daerah; mendeskripsikan implementasi peran pemerintah (termasuk pemerintah daerah) dalam melakukan pengawasan terhadap Ormas; dan memberikan rekomendasi mengenai hal-hal yang perlu diatur dalam rancangan peraturan pemerintah tentang pengawasan ormas. Kajian ini menggunakan pendekatan kualitatif, dengan tujuan agar dapat diperoleh informasi yang mendalam dan lengkap tentang berbagai hal terkait dengan keberadaan ormas dan dinamikanya di daerah. Hasil studi dapat dikemukakan: bahwa di satu sisi keberadaan ormas memberikan kontribusi yang tidak kecil dalam pembangunan, namun di sisi lain masih banyaknya organisasi masyarakat yang bertindak anarkis dan menganggu dalam lingkungan masyarakat; untuk itu seluruh ketentuan operasional dalam rangka implementasi UU Ormas harus sudah tersedia; hal-hal substansial yang perlu diatur dalam pengawasan ormas oleh Pemerintah. "
Jakarta: Kementerian Dalam Negeri Ri, {s.a.}
351 JBP 7:1 (2015)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>