Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 2173 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bosch, Lodewijk
Utrecht: Uitg Comp,De Branding, 1927
759.949 2 BOS n
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Amsterdam : North Holland Physics, 1984
621.381 DRY
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Haas, Irvin
New York: Thomas Yoseloff, 1956
769 HAA t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Anita Erdiani
"Latar Belakang: Penelitian terakhir melaporkan bahwa kombinasi teknik self ecth dengan penambangan etsa dapat meningkatkan ikatan bahan adhesif pada sementasi fiber post. Namun masih perlu dievaluasi efek ikatan bahan adhesif teknik kombinasi penambahan etsa ini. Tujuan: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan penetrasi semen resin ke dalam tubulus dentin pada sementasi fiber post antara teknik etsa dan kombinasi. Metode: tiga puluh dua gigi premolar paska perawatan saluran akar telah dipreparasi preparasi ruang pasak sepanjang 10 mm. Kelompok penelitian pertama menggunakan sistem adhesif self etch, kelompok kedua kombinasi penambahan etsa. Pasak fiber disemen menggunakan semen resin dengan pewarnaan fluorescence rhodamine B 0.1%. Gigi dipotong 2 mm sepertiga tengah akar. Sampel dianalisis dengan confocal laser scanning microscopy. Uji statistik menggunakan uji T Independent dan uji korelasi Pearson. Hasil: Terdapat perbedaan nilai densitas ikatan hibrida dan kedalaman penetrasi resin tags. Nilai densitas ikatan hibrida pada kelompok penelitian kedua lebih tinggi dibanding kelompok pertama dan berbeda bermakna secara statistik. Terdapat korelasi linear posisif kuat yang bermakna secara statistik antara densitas ikatan hibrida dan kedalaman penetrasi resin tags pada kedua kelompok. Kesimpulan: Densitas ikatan hibrida dan kedalaman penetrasi resin tags pada teknik kombinasi penambahan etsa memiliki nilai yang lebih tinggi dibandingkan dengan teknik self etch. Semakin tebal densitas ikatan hibrida maka semakin panjang kedalaman penetrasi resin tags, sehingga meningkatkan kekuatan mekanis semen resin terhadap subsrat gigi.

Background: Recently, combination of self-etch and additional etch technique as pre cementation procedures of fiber post restoration was reported to be the best. Although this combination still need to be investigated due to the binding effect between adhesive material and dentine. Objective: To determine the effects of different etching techniques on resin cement penetration into dentinal tubules. Methods: Thirty-two endodontic treated premolars were prepared for 10 mm fibre post. The samples were divided into two research groups, first group was treated with, self-etch only then the second one was treated with combination of self-etch and additional etching. Fibre post cemented using fluorescence rhodamine B 0.1% colored resin cement. Teeth were cut with 2 mm thickness in the middle third of root. The samples were analyzed with confocal laser scanning microscopy. Statistical analysis measurement was evaluated by Independent T test and Pearson correlation test. Result: Different hybrid layer density and penetration length of resin tags between two groups were detected. Statistically different and higher hybrid layer density score on self-etch with additional etching group were identified. Statistically strong linear positive correlation between hybrid layer density and penetration length of resin tags in both groups were also noticed. Conclusion: Hybrid layer density and penetration length of resin tags on self-etch with additional etching showed higher scores. The thicker the hybrid layer density, the longer penetration of resin tags, this phenomenon may increase mechanical strength regarding stronger bind of resin cement to tooth substrate. "
Depok: Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Muhadiyantoro
"Fabrikasi mikro adalah sebuah teknologi yang memakai beberapa metode dalam aplikasinya. Terdapat 3 metode dalam fabrikasi mikro, yaitu proses fisik, proses kimia, dan proses biologi. Pada aplikasi untuk pemakanan material digunakan milling, chemical etching, dan biomachining sebagai metode utama dalam penelitian. Pada masing-masing metode tersebut akan dihasilkan sebuah nilai kekasaran permukaan yang akan diaplikasikan untuk membuat nilai kekasaran pada channel microfluidic menjadi tinggi, sehingga mendapatkan proses aliran yang turbulen. Penelitian ini menganalisis nilai kekasaran permukaan pada masingmasing metode. Nilai ini dibandingkan antara satu nilai dengan nilai lainnya untuk melihat nilai kekasaran permukaan terbaik dalam aplikasi mold microfluidic. Terdapat 2 metode yang dibandingkan, yaitu biomachining dan etching. Metode tersebut memiliki sebuah keunggulan dalam aplikasi kekasaran permukaan, yaitu bersifat alami dan acak karena kekasaran yang dihasilkan tidak memiliki pola yang jelas. Bahwa pada Pada metode etching dilakukan penelitian dengan membuat variasi waktu yaitu 6, 8, 10, dan 12 menit, sedangkan pada biomachining dilakukan variasi waktu 12 dan 24 jam berdasarkan penelitian sebelumnya. Pengambilan data dilakukan dengan menggunakan alat ldquo;SURFCOM rdquo; dan Mikroskop Euromex untuk melihat nilai kekasaran , kedalaman channel yang dibuat masing-masing metode, dan bentuk permukaan hasil pemakanan. Berdasarkan penelitian yang dilakukan, didapatkan hasil optimum untuk masing-masing metode, yaitu waktu 8 menit pada metode etching dengan nilai kekasaran permukaan Ra 2.03 m kedalaman sebesar 31.89 m dan waktu 24 jam untuk biomachining dengan nilai kekasaran yang didapatkan adalah 2.02 m dan kedalaman sebesar 43.10 m. Berdasarkan data pada nilai optimum metode tersebut, didapatkan hasil optimum dengan menggunakan etching dengan nilai kedalaman yang dihasilkan lebih kecil daripada biomachining.

Micro fabrication is a technology that uses multiple methods in their applications. There are three methods in the micro fabrication physical processes, chemical processes, and biological processes. In the applications of material removal, milling, chemical etching, and biomachining are used as the main method in the study. Each of these methods will produce a surface roughness value that will be applied to make the roughness value on microfluidic channel becomes high, so get turbulent flow process. This research analyze the surface roughness value of each method. These values will be compared each other to determine the best roughness value in a microfluidic mold application. There are two methods that are compared, those are biomachining and etching. This method has an advantage in the application of surface roughness, which is natural and due to the roughness generated random has no clear pattern. The research in etching method is done by making variation of time between 6, 8, 10, and 12 minutes, while in biomachining is done in 12 and 24 hours based on previous research. Data were collected by using Surfcom and Euromex Microscope to see the value of roughness, depth of channels created each method, and the surface shape ingestion results. Based on the research, the optimum result was obtained for each method, ie 8 minutes on etching method with surface roughness value Ra 2,03 m depth 31,89 m and 24 hours for biomachining with roughness value obtained is 2.02 m and Depth of 43,10 m. Based on the optimum values of these methods, the optimum value obtained by etching is smaller than biomachining."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S68963
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Abizar Yusa Alfiando
"Indonesia merupakan negara dengan areal perkebunan karet terluas di dunia dengan luas mencapai 3,4 juta hektar dengan tingkat produksi mencapai 1 juta ton per hektar. Sebesar 55 karet alam yang dihasilkan digunakan oleh industri manufaktur ban. Industri ban di Indonesia merupakan salah saru komuditas ekspor yang menjajikan dengan nilai mencapai US 1,6 milyar pada tahun 2014. Dalam upaya untuk lebih meningkatkan daya saya produk ban di pasar internasional maka dilakukanlah pengembangan teknologi ban, salah satunya adalah modifikasi dari bahan baku ban. Karet alam sebagai bahan baku ban memiliki elastisitas dan kekuatan tarik yang baik, tetapi memiliki nilai modulus kekakuan yang rendah. Salah satu upaya mengatasinya adalah dengan menambahkan additif pada proses manufaktur ban. Starch yang banyak ditemukan pada tumbuhan-tumbuhan hijau memiliki nilai modulus kekakuan yang lebih baik dari pada karet alam, sehingga dapat digunkan sebagai additif yang tepat untuk ban. Tetapi starch yang merupakan unsur polar akan sulit untuk dicampurkan dengan karet alam yang merupakan unsur non-polar. Salah satu metode yang dapat digunakan untuk menyatukannya adalah dengan menggunakan glow discharge electrolysis plasma GDEP yang menghasilkan energi tinggi pada prosesnya sehingga dapat memicu terbentuknya ikatan. Proses grafting dengan mengunakan metode GDEP ini antara karet alam yang masih dalam bentuk emulsi atau yang lebih dikenal dengan sebutan latex dengan starch diharapkan akan menghasilkan ikatan eter C-O , sehingga akan meningkatkan kompatibilitas dari additif. Proses GDEP dilakukan dengan menggunakan variasi waktu t 5, 10, dan 15 menit serta variasi tegangan V 612.9 V, 658.3 V, dan 703.7 V. Kemudian produk latex-starch hibrida dikarakterisasi dengan menggunakan pengujian FT-IR, sessile drop, STA, dan persen yield. Dari hasil pengujian ini dapat diketahui bahwa proses grafting antara latex dan starch dapat menghasilkan produk latex-starch hibrida yang ditunjukan dengan munculya ikatan eter C-O dari hasil pengujian FT-IR. Produk yang dihasilkan memiliki sifat permukaan yang hidrofilik, selain itu juga memiliki nilai tegangan permukan yang lebih tinggi dari latex sehingga kompatibilitasnya sebagai additif juga baik dengan stabilitas termal yang serupa dengan latex. Pada proses sintesisnya ditemukan waktu t dan tegangan optimum untuk menghasilakn produk yang efisien adalah 10 menit dan 658.3 V secara berturut-turut.

Indonesia as the biggest natural rubber plantation in the world have 3.4 million hectare plantation with production capacity 1 million ton per hectare. 55 natural rubber form indonesia used by tire manufacture industry. Tire industry in Indonesia is one of promised export comodity with the value reach US 1.6 billion in 2014. To improve the competitivenes tire form Indonesia in the international market, the technolgy of tire have to improve too. One of the methode is modification the raw material of tire. Natural rubber as the raw material have good elsticity and tensile strength, but it have low stiffnes modulus. So additive must be added to improve this properties. Starch with good stiffnes modulus property is one of the choice to be used as a tire additive. But starch is polar and it can not be mixed with non polar natural rubber. Glow discharge electrolysis plasma GDEP that produce high energy is used as a method to bond between starch and latex as an emulsion phase of nutural rubber. Hybrid latex starch is produced by grafting latex with starch using GDEP method and they are conected by ether C O bonding, so it can improve the compatiblity between tire additive and natural rubber. The GDEP procces were used time V variation of 5, 10, 15 minute and voltage V variation of 612.9 V, 658.3 V, and 703.7 V. Hybrid latex starch product were characterizized using FT IR, sessile drop test, STA, and yield percent anlysis methode. Eters bonding C O between starch and latex in hybrid latex starch was founded in FTIR data. The product have a good hidrofilicity properties and the surface tension is higher than latex, so the compatiblity was improved when it using as a tire additive with same thermal stablity as natural rubber. In the synthesis procces was founded there is an optimum time and voltage to produced a good product in 10 minute and 658.3 V respectively."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sheila Nadhifa
"ABSTRACT
Ozon merupakan oksidator kuat, sehingga efektif digunakan untuk membunuh bakteri, virus, dan jamur. Karena ozon dapat berjalan tanpa membentuk produk-produk samping di air, banyak proses industri yang memanfaatkan ozon. Walaupun demikian, pemanfaatan ozon di Indonesia belum diaplikasikan secara maksimal oleh masyarakat, karena alasan besarnya biaya ozonator komersial serta umur penggunaan yang singkat atau mudah rusak, juga terutama karena ozon hanya dapat bertahan beberapa menit sebelum terdekomposisi menjadi oksigen kembali. Dalam penelitian ini dilakukan rancang-bangun pengembangan reaktor plasma DBD dielectric barrier discharge dengan model pelat sejajar konfigurasi paralel untuk pembangkitan ozon pada suhu ruang. Setelah diuji kinerjanya menggunakan metode titrasi iodometri, diperoleh produksi ozon serta konsumsi energinya pada kondisi operasi optimal yang mampu mendekati atau bahkan melebihi produktivitas ozon model-model sebelumnya, yaitu mencapai 0,82 gr ozon/jam dengan konsumsi energi 42,06 kWh/kg umpan udara dan 6,45 gr ozon/jam dengan konsumsi energi 7,62 kWh/kg umpan oksigen murni . p.p1 margin: 0.0px 0.0px 0.0px 0.0px; text-align: justify; font: 12.0px Helvetica Neue color: 454545

ABSTRACT
Ozone is a powerful oxidizer, so it is effectively used to kill bacteria, viruses, and fungi. Because ozone can run without forming by products in the water, many industrial processes utilize ozone. Nevertheless, ozone utilization in Indonesia has not been applied maximally, due to the large cost of commercial ozonators and short life or easily damaged, since ozone can only last a few minutes before decomposing into oxygen again. In this research, a plasma DBD dielectric barrier discharge reactor models with parallel plates for ozone generation at room temperature were designed and developed. After the productivity of the ozonators were tested with iodometric titration method, the ozonator rsquo s productivity in generating ozone and its energy consumption with the optimum operating condition were obtained and are able to compete or even exceeds the productivity of the previous ozonator models. The ozonator can produce up to 0,82 gr ozone hour with 42,06 kWh kg compressed air feed and 6,45 gr ozone hour with 7,62 kWh kg energy consumption pure oxygen feed . p.p1 margin 0.0px 0.0px 0.0px 0. 0px text align justify font 12.0px Helvetica Neue color 454545."
2018
Spdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Rizkijanuar Ramadhan Saputro
"ABSTRAK
Titanium dan paduannya merupakan standar untuk perangkat prostetik ortopedi, karena sifat mekanik dan biokompatibilitasnya yang baik. Namun, sifat bioaktivitas pada permukaan perlu ditingkatkan untuk mencapai proses osseointegration yang optimal. Untuk mencapai hal tersebut, implan logam sering dilapisi dengan bio-keramik seperti hidroksiapatit (HA) karena memiliki komposisi kimia dan struktur kristal yang mirip dengan apatite pada sistem kerangka manusia sehingga dirasa cocok untuk rekonstruksi tulang. Fokus penelitian ini pada perlakuan permukaan yang dirancang untuk mempromosikan respons biologis yang lebih baik melalui lapisan hidroksiapatit Tujuan dari penelitian ini juga untuk menyelidiki pengaruh waktu etsa asam HF pada topografi titanium dan kimia permukaan untuk mempersiapkan permukaannya untuk proses pelapisan hidroksiapatit selanjutnya dievaluasi setelah perlakuan dengan larutan asam HF selama 0, 2, 5, dan 10 menit. Substrat yang disiapkan dilapisi oleh nanosized HA melalui electrophoretic deposition (EPD) pada voltase 5,10, dan 15 volt selama 10 menit. Pengujian Scanning Electron Microscopy (SEM) dan Contour measuring dilakukan untuk menunjukkan topografi permukaan titanium menunjukan terbentuknya kontur permukaan dengan parameter kekasaran permukaan yang terus meningkat seiring penambahan waktu proses etsa. Kontur pada permukaan substrat hasil etsa mengalami peningkatan mechanical interlocking permukaan sehingga hasil deposisi hidroksiapatit menjadi lebih baik dan optimum pada waktu etsa 5 menit. Proses pelapisan dengan metode EPD menunjukan hasil deposisi yang paling baik pada tegangan 20 V.

ABSTRACT
Titanium and its alloys are standard for orthopedic prosthetic devices, due to their good mechanical properties and biocompatibility. However, bioactivity on the implant surface needs to be improved to achieve an optimal osseointegration process. To achieve this, metal implants are often coated by bio-ceramics such as hydroxyapatite (HA) because they have a chemical composition and crystal structure similar to apatite in the human skeletal that  suitable for bone reconstruction. The focus of this research is on surface treatment designed to promote better biological responses through hydroxyapatite layers. The aim of this study is also to investigate the effect of timing of HF acid etching on titanium topography and surface chemistry to prepare the surface for hydroxyapatite coating processes. HF treatment for 0, 2, 5 and 10 minutes. Then, prepared substrate was coated with nanosized HA through electrophoretic deposition (EPD) at a voltage of 5.10 and 15 volts for 10 minutes. Scanning Electron Microscopy (SEM) and Contour measurements were performed to show the surface topography of titanium indicating the formation of surface contours with increasing surface roughness parameters in accordance with the time of the etching process. The contours on the surface of the substrate increase the mechanical interlocking of the surface so that the results of hydroxyapatite deposition are better and optimal at the time of etching 5 minutes. The coating process using the EPD method shows the best results at a voltage of 20 V.

 

"
2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Spiegelberg, Frederic
New York: Pantheon Books, 1961
769.952 SPI z
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Boston: CRC Press, 1991
R 617.7 HAN
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>