Ditemukan 49180 dokumen yang sesuai dengan query
Beck, Herman Leonard
Jakarta: INIS, 1993
297 BEC s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Endang Saifuddin Anshari
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993
297.4 ANS w
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Baaz, Syeikh Abdul Aziz Bin Abdullah Bin
Medan: IAIN Sumatera Utara, [date of publication not identified]
297 BAZ tt
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Zakaria Hasyim Zakaria
Jakarta: Andalan, 1991
297 ZAK p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Abdalqadir as-Sufi
Depok: Pustaka Adina, 2017
297.09 ABD p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
PNMAS 24(1-3)2011
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Masjfuk Zuhdi
Jakarta: Rajawali, 1992
297 ZUH s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Masjfuk Zuhdi
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 1993
297 ZUH s
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Sjafa`at
Jakarta: Bulan Bintang, 1964
297 SJA p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Saepudin
"Studi ini mempelajari pola konflik Islam dan negara pada masa Orde Baru dengan memilih studi kasus Insiden Tanjung Priok 1984. Mempelajari konflik Islam dan Negara pada masa Orde Baru pada kasus Insiden Tanjung Priok menjadi cukup menarik, karena memperlihatkan banyak faktor yang terkait didalamnya. Oleh sebab itu ada tiga permasalahan yang ditelaah pada studi ini. Pertama, bagaimana peran negara dalam melangsungkan pembangunan pada masa Orde Baru dengan memprioritaskan pada pertumbuhan ekonomi dan pemantapan stabilitas politik dan pengaruhnya terhadap umat Islam. Kedua, mengapa pemerintah Orde Baru bersikap represif terhadap kegiatan umat Islam dan Ketiga, bagaimana reaksi kelompok radikal Islam terhadap tindakan represif Pemerintah Orde Baru. Teori untuk menganalisis permasalahan tersebut ada dua teori yakni: 1. Teori negara Otoriter Birokratik (OB). 2. Teori radikalisasi Islam. Instrumen penelitian ini menggunakan studi literatur dan wawancara mendalam.
Analisis dan interpretasi data menunjukkan bahwa teori yang digunakan, masih relevan untuk menjelaskan studi ini. Terlalu besarnya intervensi negara dalam berbagai bidang kehidupan tidak bisa dielakkan dan berdampak pada melemahnya kekuatan politik diluar negara, terutama kelompok radikal Islam. Negara memiliki otonomi relatif dalam menghadapi kekuatan diluar dirinya. Implikasi teoritisnya adalah kelompok radikal Islam sebagai kekuatan politik diluar negara menjadi terbatas dalam melakukan kegiatannya. Akibatnya mereka melakukan reaksi melalui ceramah-ceramah yang ekstrim dan aksi sosial yang radikal. Selain itu dengan tidak meratanya hasil pembangunan ekonomi mengakibatkan terjadinya kesenjangan sosial yang semakin lebar. Keadaan demikian bagi kelompok radikal Islam merasa kecewa yang puncaknya ditandai dengan meletusnya insiden Tanjung Priok 1984 sebagai wujud perlawanan Islam terhadap negara."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1998
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library