Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 17457 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Rahmat Ali
Jakarta: Majas, 2009
899.232 RAH s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Deden Purnama
"Dalam tinjauan sosiologi sastra, kenyataan sejarah yang menjadi inti cerita novel sejarah merupakan hasil penafsiran pengarang. Sang Gubernur Jenderal adalah novel sejarah yang berlatar belakang konflik Kerajaan Mataram dan VOC di masa pemerintahan Sultan Agung. Penelitian ini bertujuan untuk melihat aspek-aspek sejarah yang terdapat dalam novel tersebut. Selain itu, dalam Sang Gubernur Jenderal, pengarang juga menciptakan tokoh fiktif bernama Pande Wulung sebagai representasi gagasannya. Sebagai karya sastra yang bersifat rekaan, aspek sejarah seperti tokoh dan peristiwa yang terdapat dalam Sang Gubernur Jenderal merupakan hasil imajinasi pengarang dalam menafsirkan sebuah kenyataan sejarah menurut pandangannya. Oleh sebab itu, novel sejarah tidak dapat dijadikan sebagai referensi suatu fakta sejarah.

In the review of sociology of literature, the reality of history which is the core of the historical novel?s story that was the result of the author?s interpretation. Sang Gubernur Jenderal is a historical based novel of the conflict between Mataram Kingdom and The VOC during Sultan Agung?s era. This thesis aims to preview the historical aspects in the Sang Gubernur Jenderal novel. On the other side, the author also created a fictional character named Pande Wulung as his view and idea representation in Sang Gubernur Jenderal. As a fiction-historical based novel, the historical aspects such as characters and events on Sang Gubernur Jenderal are the author?s imagination in interpreting his views on a historical fact. Therefore, historical novel cannot be used as a reference of historical facts.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60282
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Friedericy, H.J., 1990-
Jakarta : KITLV, 2021
899.221 FRI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Friedericy, H.J., 1990-
Makassar: Ininnawa, 2021
899.221 FRI s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2006
920.71 SAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Hirata
"Saya berani jamin, rekan-rekan sudah baca buku ini. Bahkan sudah me review. Iya kan? Nggak apa-apa, saya tetap ingin membahasnya, karena saya yakin setiap orang pasti mendapat hikmah yang berbeda dari setiap buku yang dibaca.
Buku ini merupakan buku kedua dari empat karya tetralogi Andrea Hirata. Saya baru selesai baca buku ini minggu lalu, setelah buku ke empatnya malah sudah ludes dilahap para penggila buku. Kebangetan deh... :)
Sama seperti buku pertama Andrea, Laskar Pelangi, buku ini masih bertutur seputar kehidupan anak-anak Melayu di Belitong, khususnya dalam usaha meraih dan mempertahankan cita-cita untuk terus dapat mengecap dunia pendidikan. Pada intinya buku ini menekankan pada betapa hebatnya cinta seorang Ayah pada putranya, betapa dasyatnya kekuatan mimpi yang dimiliki oleh jiwa-jiwa seperti Arai dan Ikal (tokoh dalam novel ini). Selain kekuatan pesan yang disampaikan, satu keluarbiasaan Andrea di mata saya adalah kemampuannya merangkai setiap kalimat dengan pilihan kata-kata yang luar biasa, tanpa membuat kita bosan. Sangat kreatif! Bacalah, bagaimana Andrea menuliskan karakter Minar, si biang gosip. Atau Bang Zaitun, selebritis kampung beristri empat yang dicap sebagai play boy cap Dua Cula itu. Kocak habis...!
Setiap kali membaca buku Andrea saya selalu tergelak-gelak, terbahak-bahak, tapi juga kadang-kadang menitikkan air mata. Gaya Andrea menuliskan suatu peristiwa benar-benar memikat, membuat kita seperti berada dalam kejadian tersebut. Satu hal yang sangat mengesankan bagi saya adalah karena kejadian-kejadian yang diceritakan Andrea sangat familier dengan generasi saya yang semasa kanak-kanak dibesarkan di kampung. Sepupu saya bilang :?Aduh, Kak. Itu buku kan kita banget.? *Iya sih, cuma kita nggak nulis... he..he...*
Andrea Hirata, adalah penulis generasi baru yang tiba-tiba mencuat bak turun dari langit. Sebelum ?Laskar Pelangi? tak sepotong cerpen pun pernah ditulisnya. Pemuda bertubuh mungil ini berhasil membius dunia sastra Indonesia dengan idenya yang sangat orisinil. Betapa tidak. Novel yang ditulisnya sebetulnya adalah kisah hidupnya (tentu saja tidak seratus persen). Dan yang menarik adalah dia berani mengambil tema ?pendidikan?, suatu hal yang jarang disentuh para novelis *yang lebih suka mengangkat tema cinta-cintaan*. Pilihan ini juga membuat Andrea tidak terkenal sendirian. Ibu Muslimah, guru SD Andrea yang diceritakan di ?Laskar Pelagi? turut populer karena novel Andrea. Andrea sukses menghantarkan Ibu guru bersahaja ini ke panggung Kick Andy beberapa waktu lalu.
Terlepas dari kesempurnaannya, bagi saya ada yang kurang dari buku ini, yaitu pada begian ketika Arai dan Ikal sudah menjadi mahasiswa. Arai di Universitas Mulawarman dan Ikal di Universitas Indonesia. Menurut saya Andrea kurang menggali secara detil bagaimana dua anak Melayu Belitong ini beradaptasi di dunia kampus di kota besar. Padahal bagian ini akan lebih menarik mengingat ke dua tokoh (Arai dan Ikal) memiliki karakter yang kuat dan religius. Andrea seperti terburu-buru menutup kisah ini dengan ringkas. Sempat terpikir di benak saya, apakah Andrea kuatir pembacanya bosan, atau sengaja membuat penasaran? Atau, ... jangan-jangan Andrea dibatasi oleh jumlah halaman...:))
Akan lebih mengasikkan jika sebelum membaca novel ini, Anda sudah membaca ?Laskar Pelagi? karena ada beberapa bagian yang disinggung Andrea di buku ini yang mengacu pada isi ?Laskar Pelagi?.
Happy reading.... :)
---------------------------------
Risensi oleh: Kalarensi Naibaho
"
Yogyakarta: Bentang, 2008
899.221 AND s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Hirata
Yogyakarta: Bentang, 2011
899.221 AND s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Hirata
Yogyakarta: Bentang Pustaka, 2015
899.221 AND s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Nanny Sri Lestari
"ABSTRAK
Manusia adalah ciptaan Tuhan yang paling tinggi di bumi
ini, tetapi manusia bukanlah ciptaan Tuhan yang paling
sempurna dari seluruh ciptaannya. Oleh karena itu manusia
bukanlah mahluk yang sempurna. Manusia sebagai oiptaan Tuhan
merupakan oermin dari kekuasaan Tuhan terhadap segala vans
dioiptakannya. Di dalam diri manusia diperlihat unsur~unsur
kebesaran dari Tuhan. Di dalam diri _ manusia Tuhan
memperlihatkan bahwa manusia itu memiliki sifat-sifat yang
menyerupai gambaran alam semesta. Sebagai contoh kecil saja,
di dalam diri setiap manusia pasti terdapat unsur kekurangan
dan kelebihan yang jika diperhatikan dengan seksama bagaikan
unsur siang dan malam yang saling berganti atau mengisi dalam
kehidupan ini.
Sifat-sifat manusia ini Selain menunjukkan kebesaran Sang
Penciptanya juga merupakan tantangan tersendiri bagi manusia.
Manueia menganggap bahwa pemberian Tuhan yang eatu ini
merupakan suatu tantangan yang berujud kenikmatan. Tantangan
yang harua dipecahkan teka-tekinya. Tetapi kenikmatan karena
ujudnya dapat ditunjukan Salah satunya melalui bentuk puisi.
Pengejawantahan dalam bentuk puisi ini dapat dinikmati
keindahannya melalui pilihan kata yang dapat ditentukan oleh
manusia sandiri.
Manuaia berusaha memecahkan tantangan teka-teki pemberian
Tuhan itu. Manusia berusaha mencari Jalan. Salah satu jalan
yang ditempuh adalah dengan memahami makna keheningan. Hening
bagi manusia adalah suatu suasana sepi, atau euatu suaeana
kosong yang tidak hampa. Tetapi hening adalah auatu kosong
yang bermakna. Sebab suaeana yang kosong itu hanya ada dalam
satu pribadi yang sedang merenung atau pribadi yang sedang
mencari sesuatu. Sesuatu yang direnungkan atau dicari hanya
dapat dipahami oleh pribadi itu sendiri.
Pencarian atau perenungan terhadap sesuatu itu tidak lain
adalah suatu prosee beladar untuk memahami kebesaran sang
Pencipta. Proses belajar bukanlah hal yang mudah bagi manusia.
Manusia harus meniti dengan kesabaran yang tinggi, bagaikan memecahkan teka-teki kehidupan itu Sendiri. Keheningan yang
menuntun manusia agar tetap ingat pada Jalur-jalur kehidupan
yang telah digariskan oleh Tuhan, sebab hidup manusia ditangan
Tuhan tetapi kehidupan ada di tangan manusia itu sendiri.
Manusia berhak memilih Jalan kehidupannya aendiri. Sementara
Tuhan sebagai sang Pencipta yang menentukan ape yang dapat
dipilih manusia.
Dari keadaan ini dapat dilihat betapa beaar hubungan
manusia dengan Tuhan. Penghayatan hubungan manusia dengan
Tuhan inilah yang kemudian dicoba untuk dituangkan dalam
karya-karya sastra yang indah"
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
d'Estaing, Valery Giscard
Jakarta: Yayasan Pustaka Obor Indonesia, 2015
843 DES s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>