Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 7295 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Uhlenbeck, Eugenius M.
Jakarta: Djambatan, 1982
410 UHL i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Trudgill, Peter
London: Penguin, 1995
410 TRU s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Depok: Fakultas sastra UI, 1984
410 DAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Kusuma Dewi
"Penelitian ini membahas alih kode yang terjadi dalam ?Ini Talk Show? di NET TV yang difokuskan kepada tuturan dua pembawa acara, yaitu Andre dan Sule. Metode penelitian yang digunakan adalah metode deskriptif kualitatif dan teknik penelitian dilakukan dengan cara mengamati ujaran-ujaran Andre (A) dan Sule (S) yang mengandung alih kode. Tujuan penelitian ini adalah menjelaskan jenis-jenis alih kode yang muncul dalam data, menjelaskan pola-pola bahasa yang muncul seperti apa, dan menjelaskan penyebab munculnya alih kode. Hasil yang diperoleh dari penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat empat jenis alih kode, yaitu alih kode antarkalimat, alih kode ekstrakalimat, alih kode intrakalimat, dan alih kode kata tunggal. Alih kode muncul dalam berbagai pola, mulai dari pola bahasa Indonesia ke bahasa Inggris atau sebaliknya, pola bahasa Indonesia ke bahasa daerah (Sunda dan Jawa) atau sebaliknya, dan pola bahasa Sunda ke bahasa Inggris atau sebaliknya. Selain itu, dalam penelitian ini juga ditemukan beberapa penyebab munculnya alih kode yang dilakukan oleh A dan S.

This study discusses code switching that occurs in NET TV program titled ?Ini Talk Show? focusing on two presenters of the show, Andre and Sule. The research uses descriptive qualitative method in which Andre (A) and Sule (S)?s utterances containing code switching throughout the show are observed. The purpose of this study is to further explain the types of code switching that appear in the result of data, explaining the patterns that appear in the data and explaining the causes of code switching. It is indicated that there are four types of code switching; inter-sentential, extra-sentential, intra-sentential, and single word. Code switching appears in a variety of patterns, ranging from Indonesian pattern to English and vice versa, Indonesian pattern to local languages (Sundanese and Javanese) or vice versa, and Sundanese pattern to English language and vice versa. Moreover, the reasoning behind the use of code switching performed by A and S are also found and discussed in this study.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65697
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Carter, Ronald
London: Routledge, 2004
401.41 CAR l
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Murray, Neil
"The student demographic of universities today has changed quite dramatically from even a decade ago. As universities seek to internationalise, widen participation and derive attendant reputational and financial benefits, along with greater opportunities for research collaborations and industry links, they also face a growing challenge associated with what Neil Murray terms 'the English language question'. In particular, as the proportion of students of non-English speaking backgrounds entering universities increases, there is growing concern over levels of language proficiency and what this can mean for educational standards, the student experience and, ultimately, institutional standing. Standards of English in Higher Education unpacks a number of key and interrelated issues - for example, the assessment of proficiency and the structure and nature of provision - that bear on the question of English language standards, and in doing so offers a frank and critical appraisal of English language in higher education today."
United Kingdom: Cambridge University Press, 2015
e20528893
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Jahr, Ernst Hakon
"2014 marks the 200th anniversary of the birth of the Norwegian nation following centuries of Danish rule. This book gives a comprehensive account of that entire 200-year period, and analyses how Norwegians defined, fought over, and developed their own independent Scandinavian language, differentiating it from Danish and Swedish, through language planning. The almost two centuries of Norwegian language planning and conflict encompassed an extraordinary sociolinguistic experiment which led to decades of intense linguistic struggle and which has had no parallel anywhere else in the world. This fascinating book-length case study provides students and scholars in sociolinguistics, historical linguistics, language planning and language policy with a richly detailed insight into the uniqueness of the Norwegian language development."
Edinburgh: Edinburgh University Press Ltd, 2014
e20528863
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Kern, Richard
"From the origins of writing to today's computer-mediated communication, material technologies shape how we read and write, how we construe and share knowledge, and ultimately how we understand ourselves in relation to the world. However, communication technologies are themselves designed in particular social and cultural contexts and their use is adapted in creative ways by individuals. In this book, Richard Kern explores how technology matters to language and the ways in which we use it. Kern reveals how material, social and individual resources interact in the design of textual meaning, and how that interaction plays out across contexts of communication, different situations of technological mediation, and different moments in time. Showing how people have adapted visual forms to various media as well as to social needs, this study culminates in five fundamental principles to guide language and literacy education in a period of rapid technological and social change."
United Kingdom: Cambridge University Press, 2015
e20528865
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Lisse: Peter De Ridder Press, 1975
301.2 LIN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A.M. Hermina Sutami
"Huruf han berbeda dengan huruf latin. Dalam aksara latin setiap graf bersifat fonetis, yaitu mewakili bunyi tertentu. Misalnya graf a mewakili bunyi vokal [a], graf [b] mewakili bunyi vokal [b]. Karena itu kita dapat membentuk sebuah kata dengan merangkaikan graf-graf yang ada.
Berbeda dengan aksara latin, aksara Han--aksara yang dimiliki bangsa Han, merupakan aksara resmi di RRC dan Taiwan--tidak bersifat fonetis. Huruf Han terjadi dari sejumlah guratan yang tidak dapat menunjukkan bunyi. Dengan kata lain, aksara Han tidak bersifat fonetis tetapi morfemis.
Karena terdiri dari sejumlah guratan, membuat sebuah graf tidak jauh berbeda dengan membuat sebuah gambar. Pada waktu kita membuat sebuah gambar misalnya gambar orang, tidak ada aturan khusus bagian mana yang harus terlebih dahulu digambar. Kita dapat mulai dari kepala atau tangan atau bagian lainnya, yang penting pada akhirnya gambar tersebut akan berupa orang. Apakah hal itu berlaku sama untuk membuat huruf Han? Apakah boleh menggoreskan alat tulis semaunya saja, yang penting pada akhirnya tercipta huruf yang mirip dengan yang ditiru. Apakah tidak ada aturan guratan mana yang lebih dulu digoreskan dan mana yang mengikutinya, bagaimana cara menuliskannya, apakah ada aturan mengenai arah guratan, apakah guratan itu tersebut mewakili ide tertentu, dan sebagainya. Secara singkat, pertanyaan pokok adalah apakah ada kaidah tentang huruf, sehingga bila orang sudah menguasai kaidah tersebut tentu dapat menuliskan huruf yang belum pernah dilihatnya.
Penelitian ini diadakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas, yaitu memberikan kaidah tentang jenis huruf, struktur huruf, jenis guratan dasar beserta variasinya, dan arah guratan. Metode yang medasari penelitian ini adlaah metode kepustakaan.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa ada sejumlah kaidah untuk menulis huruf Han. Pertama, struktur terbentuknya huruf Han, misalnya atas bawah, kiri kanan, luar dalam. Kedua, jenis guratan dasar beserta variasinya dan arah menggoreskan guratan-guratan tersebut. Ketiga, kepastian tentang guratan misalnya bersilang atau tidak, menembus atau tidak, ada titik atau tidak. Bila kaidah diatas dikuasai dengan baik, maka huruf apapun yang ditemukan akan dapat ditulis dengan betul."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
LP-Pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>