Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 153633 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Diny Fidyany Ely
2000
S13717
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R. Ismala Dewi
"Menurut (undang-undang No. 23 Tahun 1907 tentang Pengelolaan Lingkungan Hidup (UUPLH) dan Undang-undang No. 10 Tahun 1992 tentang Perkembangan kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera (UUPKPKS) dapat disimpulkan bahwa pembangunan yang dilaksanakan di Indonesia merupakan upaya yang merata melingkupi seluruh warga masyarakat. Oleh karena itu sasaran pembangunan tersebut tidak terkecuali meliputi pula masyarakat- rentan di Indonesia. Salah satu kelompok masyarakat rentan itu adalah wanita pekerja dalam posisi rawan yang perlu diberdayakan keberadaannya. Hal ini disebabkan lebih dari separuh penduduk Indonesia adalah wanita. dimana partisipasi mereka sebagai angkatan kerja cukup besar namun tingkat kesejahteraannya masih rendah, Permasalahan wanita pekerja cukup kompleks meliputi masalah upah, pendidikan, kemiskinan, dll.
Dari sekian banyak permasalahan wanita pekerja masalah lingkungan kerja perlu mendapat perhatian seksama, yang terkait dengan kesehatan dan keselamatan kerja. Pemberdayaan di bidang ini adalah penting mengingat kesehatan dan keselamatan kerja sering kali terabaikan manakala desakan kebutuhan ekanomi begitu besar sehingga posisi tawar wanita pekerja menjadi lemah di hadapan pengusaha. Selain i.tu, sebagaimana yang dikemukakan dalam undang-undang Pengelolaan Lingkungan Hidup dan Undang-undang Perkembangan Kependudukan dan Pembangunan Keluarga Sejahtera bahwa setiap orang mempunyai hak yang sama atas lingkungan yang baik dan sehat maka lingkungan kerja yang baik dan sehat itupun merupakan hak dari para wanita pekerja."
Depok: Lembaga Penelitian Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Jenny Simulja
"Dewasa ini salah satu pilihan jalan hidup wanita di Jepang yang banyak diminati adalah bekerja kembali setelah membesarkan anak. Mengingat begitu besar kesadaran para wanita di Jepang akan tanggung jawab terhadap parawatan keluarga, maka mereka lebih memilih menjadi pekerja paruh waktu dibandingkan menjadi pekerja purnawaktu yang menyita waktunya. Padahal perlakuan perusahaan terhadap pekerja paruh waktu tersebut dapat dikatakan lebih menekankan tujuan yang ingin dicapai perusahaan, yaitu penekanan biaya perusahaan.
Pekerja paruh waktu umumnya didominasi para wanita yang sudah berkeluarga dan usia anak-anaknya sudah besar. Sebagian besar para wanita tersebut berusia di atas 35 tahun dan memiliki waktu luang yang banyak. Ternyata pekerjaan paruh waktu yang dilakukan mereka memberikan dukungan nilai-nilai finansial dalam kehidupan di rumah tangganya, walaupun sebagian besar tujuan utama mereka bekerja adalah mengisi waktu luangnya.
Penelitian ini akan membahas mengenai kondisi yang dihadapi oleh pekerja wanita paruh waktu di Jepang. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah hendak mengungkapkan permulaan munculnya pekerja paruh waktu, faktor-faktor penyebab kemunculannya, kondisi realita, masalah-masalah yang dihadapi, dan kebijaksanaan-kebijaksanaan yang dijalankan oleh pemerintah untuk mengatasi masalah-masalah pekerja paruh waktu.
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan metode lapangan dengan menyebarkan kuesioner dan kepustakaan. Adapun pendekatan yang dilakukan adalah sosiologis dengan metode deskriptis analisis."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Cri Puspa Dewi Motik Pramono
"ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pekerja wanita pada industri garmen dapat berperan aktif untuk pembangunan dalam rangka peningkatan ketahanan nasional.Populasi penelitian adalah pekerja pada industri garmen Daerah Khusus Ibukota Jakarta. Pengambilan sampel dengan cara purposive sampling. Sampel terdiri dari pekerja wanita yang berjumlah 89, yang bekerja di PT Arrish Rulan, PT Fauzi Motik dan Home Industri Dewi Motik. Instrumen penelitian yang digunakan berupa angket yang diberikan kepada responden. Data primer berasal dari jawaban responden, data sekunder diperoleh dari literatur, dokumen, para nara sumber di kalangan instansi pemerintah, data tahunan Biro Pusat Statistik (BPS).
Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskriptif, dengan menganalisa data kuantitatif, dimana kecenderungan jawaban disusun dalam suatu tabel frekuensi.
Analysis hasil penelitian yang diperoleh dari tabulasi data tentang alasan wanita bekerja dinyatakan bahwa 70,7B% beralasan untuk memperbaiki ekonomi, tidak memiliki pengetahuan lain 1,357., 15,737. berasalan untuk memperbaiki masa depan, 2,257. untuk mencari pengalaman, 5,62% untuk mencoba hidup mandiri, 1,13% untuk menyalurkan ilmu, 4,49% untuk mengisi waktu luang.
Adapun hasil penelitian tentang alasan memilih pekerjaan 23,557 disebabkan mengisi waktu lowong, 39,33% karena sesuai dengan keahlian, 11,247 karena tidak mempunyai keahlian yang lain, 16,85% karena upah dapat mencukupi, 5,62% karena dekat dengan tempat tinggal, 3,37% karena alasan lain.
Dengan adanya peran aktif pekerja wanita pada industri garmen, maka ekspor hasil industri garmen meningkat yaitu 4,14% pada tahun 1988, 5,2% pada tahun 1989-1990, 6,5% pada tahun 1990-1991, pada tahun 1991-1992 dan 7,2% pada tahun 1992-1993 - 7,65%. Hal ini berarti bahwa peran pekerja wanita untuk pembangunan dalam rangka peningkatkan ketahanan nasional cukup bermakna.

ABSTRACT
The purpose of this research is to know the woman worker's aspiration, perception, expectation, existence and also the cause of problem among them. To know the role of woman worker and their perception about the influence of the rising garment industry to them, not only in social and economics sector, but also increase the national resilience. The research is done in DKI Jakarta. The population of this research is the most of the woman worker who work at the garment industry in DKI Jakarta. The questioners are taken 89 respondents by purposive sampling of homogen population from PT. Fauzi Motik and Dewi Motik Home Industry. The data collected in observation technique, references study, structured interviewed, questioner and also short inspection. While type of the research is descriptive analyses. To prove this postulate, the data collected are analyzed descriptively and data tabulation are arranged in frequency table.
The result of this research are as follows:
1. Reasoning of woman worker to job are shows: The highest reasoning to job is to improve the family income condition (70,78%). The lowest reasoning to job is to share knowledge (1,13%), (15,,737.) is to improve the future living, (2,25%) is to get the experience, (5.62%) went to try to fulfill living need by their se1ves (4,49%) to fill the leisure time.
2. Reasoning on job choices are shows: The highest reasoning on job choices is according to their ability (39,33%) (23,59%) to fill the formation, (16,8%) caused by the salary sufficient, (11,24%) are caused by having no other skill and knowledge, (5,62%) caused by close to their living places, (3,37%) etc. In 1988, export garment industry was increased 4,14%/year, 5,2%/year in 1989-1990, 6,5% year in 1990-1991. In 1991-1992 was 7,2% /year, and 7,85% /year in 1992-1993. The growth of industry, means that they are able to addapt and get profit from its industry. Export production of garment industry was increased by the role of woman worker activity and here for can increase the national resilience.
"
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Monica Yuktiani Hadipoero
"Masalah yang dikemukakan dalam skripsi ini adalah adakah hubungan antara pendidikan dan jenis pekerjaan wanita di kalangan wanita pekerja di Perancis dan bagaimanakah sifat hubungan tersebut. Adapun metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian kepustakaan dengan pembahasan secara deskripti f analitis atas data sekunder. Data yang berhasil dikumpulkan dari berbagai sumber menunjukkan bahwa pendidikan wanita pada tahun 80-an sudah lebih baik daripada sekitar 40 tahun silam, di mana saat itu sebagian besar wanita hanya merupakan lulusan sekolah dasar, sedangkan pada tahun 80-an, sudah cukup banyak jumlah wanita yang menjalani masa pendidikan sampai ke perguruan tinggi. Sementara jika ditinjau dari segi pekerjaan, hingga tahun 80-an mayoritas wanita bekerja pada bidang jasa, misalnya: pekerja dalam rumah tangga, pegawai biasa, pemberi jasa pelayanan. Setelah melakukan penelitian lebih jauh, maka penulis berkesimpulan bahwa sekalipun tampaknya pendidikan wanita pada tahun 80-an sudah semakin meni,ngkat, namun ternyata wanita yang hanya merupakan lulusan sekolah dasar dan sekolah kejuruan jumlahnya jauh lebih besar daripada jumlah wanita yang belajar sampai ke tingkat yang lebih tinggi, seperti sekolah lanjutan atas, perguruan tinggi maupun Grandes Ecoles. Maka tidaklah mengherankan jika ternyata mayoritas wanita bekerja dalam bidang jasa, yang mengutamakan ketrampilan dan tidak menuntut latar belakang pendidikan yang tinggi. Jadi mernang ada hubungan antara pendidikan dan pekerjaan wanita di kalangan wanita pekerja di Perancis yang sifatnya paralel/sejajar saja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14407
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Soetomo S. Honggowongso
Jakarta: Balai Pustaka, 1990
320.082 SOE p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Thaufik Robbyanto
"Penelitian tentang Wanita Pekelja Industri Tekstil Dan Pcranannya Dalam Kehidupan Keluarga ini mengambil lokasi di Kelurahan Padasuka yang merupakan salah satu bagian wilayah Kccamatan Cimahi Tengah yang terdapat di Kota Cimahi Propinsi Jawa Barat, dengan luas wilayah 198,180 Ha.
Dengan semakin banyaknya Wanita atau istri yang bekexja di luar rumah dimana alasan mereka bekelja bukan hanya sebagai pengisi waktu luang melainkan karena iuntutan ekonomi keluarga, maka pada kenyataannya. membawa pengaruh yang cukup besar bagi kehidupan keluarganya. Perubahan tersebut berhubungan dengan fungsi dan peran mereka dalam kchidupan keluarganya, dimana demi menambah penghasilan keluarga mcreka hams berperan ganda yakni sebagai ibu rumah tangga dan sekaligus pekerja. Fenomena ini juga muncul di Kclurahan Padasuka yang berlangsung sejak kunm waktu sepuluh tahun terakhir dan semakin meningkat sejak krisis ekonomi terjadi di Indonesia.
Penelitian ini bcrtujuan untuk mendeskdpsikan Wanita pekerja yang ada di Kelurahan Padasuka yang bekelja pada industri tekstii yang ada di Kota Cimahi dan menganalisis faktor-faktor apa yang mendorong mereka bekelja, permasalahan yang mereka hadapi serta bagaimana peranan mercka dalam kehidupan keluarga. Untuk menjawab dan menganalisa permasalahan tersebut, maka dipergunakan suatu kerangka berpikir dengan berpedoman pada pendekatan dan konsep teoritis yang berhubungan dengan keberadaan wanita dan peranannya, balk dalam keluarga maupun masyarakat Pendekatan dan konsep terscbut, mcliputi konsep jender dalam pembangunan, konsep peranan wanita dalam keluarga dan konsep tentang wanita dan kerja.
Jenis penelitian yang dipergunakan adalah penelitian yang bersifat deskriptif dengan menggunalcan pcndckatan kualitalif; dimana pendekatan ini pada dasamya merupakan prosedur penelitian yang menghasilkan data dcslniptifl berupa kata termlis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Dalam penelitian ini, penulis mengawali kegiatan dengan studi pustaka, kemudian mclakukan pangamatan langsung di lokasi penelitian dan mengadakan wawancara mendalam dengan mempergunakan pedoman wawancara semi terstruktur kepada para informan guna memperoleh data dan informasi méngenai peranan wanita pekerja di Kelurahan Padasuka dalam kehidupan keluarganya, sehingga tujuan untuk mendeskxipsikan dan menganalisa faktor-faktor yang berhubungan dengan peranan wanita pekelja daiam kchidupan keluarganya dapat tergambar dengan baik.
Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan, tergambar bahwa alasan yang mendasari wanita pekelja melakukan pekezjaan di luar rumah adalah faktor ekonomi, yaitu untuk membantu menambah penghasilau keluarga yang dirasakan kurang apabila hanya suami yang bekexja Dan pemilihan industri tekstil sebagai tempat kerja mereka lebih didasarkan pada sifat peketjaan yang mereka anggap tidak terlalu berat dan tidak memerlukan keahlian khusus serta proses penerimaan pekerja yang relatif mudah_ Selanjutnya pennasalahan yang biasa mereka hadapi lebih disebabkan oleh kebijakan perusahaan yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan yang berhubungan dengan ketenagakerjaan. Dengan hekmjanya mereka maka peranan mereka dalam rumah tangga mengalami perubahan, temtama dalam hal hubungan sosial dalam keluarga., proses sosialisasi anak, pengambilan keputusan dalam keluarga dan pembagian kerja dalam mmah tangga.
Wanita pekenja telah berperan ganda dalam mmah tangganya, ada baiknya mereka menyadad keterbatasan waktunya untuk keluarga dan tidak memaksakan did untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan mmah tangga sampai tuntas. Selanjutnya sebagai bentuk dukungan bagi Wanita dalam menjalankan peran gandanya, pada gilirannya suami lebih meningkatl-can keterlibatan mereka dalam menyelesaikan pekcnjaan rumah tangga. Hal ini hams dilakukan untuk tctap menjaga kcutuhan keluarga tanpa diliputi perasaan direndahkan."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2002
T6135
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
PATRA 7(3-4) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Septa Dewi Anggraeni
"Perlindungan terhadap pekerja di Indonesia masih jauh dari yang diharapkan terutama dalam hal peningkatan kesejahteraan buruh dalam bidang kesehatan reproduksi. Di dalam pasal 27 ayat 2 UUD 1945 menjelaskan bahwa tidak ada pembedaan dalam hal memperoleh kedudukan dan kesempatan dalam bidang pekerjaan, oleh karena itu dalam hal perlindungan pun antara perempuan dan laki-laki harus diberikan tanpa adanya perbedaan gender. Kesehatan reproduksi merupakan hak yang harus diberikan bagi perempuan tidak terkecuali bagi tenaga kerja perempuan. Seseorang yang bekerja harus diberikan suatu perlindungan yang baik bagi kesehatan reproduksinya, baik perlindungan pada saat haid, pada saat hamil dan pemberian waktu menyusui. Disinilah peranan dari Pemerintah, pengusaha dan pekerja untuk secara bersama-sama duduk dalam satu meja guna membahas pelaksanaan dari perlindungan terhadap kesehatan dan hak-hak reproduksi tenaga kerja perempuan. Peranan peraturan yang jelas dan penjatuhan sanksi yang tegas juga akan memberikan dampak terhadap pelaksanaan perlindungan kesehatan reproduksi sehingga peraturan yang ada saat ini sebaiknya harus dilakukan berbagal revisi yang dikondisikan dengan keadaan perburuhan saat ini."
Depok: Universitas Indonesia, 2006
T19798
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>