Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 108584 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Depdikbud, 1994
899.221 WAJ
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta : Pusat Pembinaan dan Pengembangan Bahasa Departemen P dan K , 1987
899.222 HUM
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Putu Oka Sukanta
Jakarta: Forum Jakarta-Paris, 2010
808.81 PUT v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Pusat Bahasa Kementrian Pendidikan Nasional, 2010
809.1 SIM
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
M. Hamka
"Skripsi ini akhirnya berkesimpulan, bahwa dalam puisi Indonesia modern, baik pada masa sebelum perang maupun pada masa sesudahnya, terlihat adanya unsur-unsur tasawuf. Dengan demikian untuk mendapatkan tafsir yang memadai terhadap puisi tersebut dibutuhkan pengetahuan tentang tasawuf. Skripsi ini juga berkesimpulan, bahwa antara tasawuf dan sastra mem-punyai kaitan yang erat. Kesimpulan ini didapat setelah diadakan penelitian terhadap puisi Indonesia modern, (tahun 20-an hingga 70-an). Unsur tasawuf itu muncul dalam puisi tersebut melalui citraan dan simbol, yang mendukung isi yang menyarankan kecende_rungan tasawuf. Citraan yang tampil dalam sajak-sajak tersebut menunjukkan adanya kesamaan dengan kelompok citraan mistik yang terdapat dalam berbagai agama. Sedangkan metode perlambangan yang muncul dalam sajak tersebut menunjukkan adanya semacam gejala dengan metode perlambangan tasawuf. Analisis terhadap sajak-sajak yang dibicarakan melalui citraan dan simbol, ternyata menunjukkan adanya persesuaian dengan konsep tertentu dalam tasawuf atau juga dengan ayat-ayat tertentu dalam Quran atau Hadis sebagai sumber tasawuf. Baik citraan maupun simbol yang mengantarkan isi ke_pada ide yang berkaitan dengan tasawuf itu tentunya tidak dapat dilepas dari konteksnya. Kalau kita melepas konteks tasawuf dalam menafsirkan sajak yang di dalamnya terdapat unsur tasawuf tentunya akan didapat tafsir yang tidak memadai. Dengan demikian jelaslah bahwa untuk mendapatkan tafsir yang memadai terhadap puisi yang berunsurkan tasawuf dibutuhkan pengetahuan tentang tasawuf. Pendapatnya unsur tasawuf dalam puisi tersebut menunjukkan pula adanya kaitan yang erat antara tasawuf dan sastra. Petunjuk adanya kaitan yang erat antara tasawuf dan sastra ini jelas sekali kalau dilihat catatan perkembangan tasawuf yang ternyata selalu tidak lepas dari sastra. Kaitan yang erat antara tasawuf dan sastra dipandang wajar, karena baik sastrawan maupun sufi adalah manusia-manusia yang sama-sama tahu serta menghayati bahwa manusia ini tidak hanya memiliki dimensi-dimensi material dan wadah biasa saja, tetapi manusia mempunyai dimensi lain yang mengatasi materi"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11190
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Santosa
Jakarta : Pusat Bahasa, Departemen Pendidikan Nasional , 2004
809 PUJ s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Suwandi
"Dalam kesusasteraan Indonesia, Rendra adalah sastrawan yang banyak mengungkapkan tema sosial. Hal tersebut sesuai dengan puisi 'Aminah', 'Perjalanan Bu Aminah', dan 'Perempuan yang Tergusur' karya Rendra yang mengisahkan perempuan yang merantau. Penelitian ini bertujuan untuk memaparkan citra perempuan yang merantau di dalam puisi-puisi tersebut. Perempuan yang merantau yang dikisahkan Rendra mengalami perubahan watak dan ketidakadilan di kota dan di desa. Gambaran perempuan yang merantau tersebut masih relevan dengan masa kini. Dalam menyikapi fenomena tersebut, Rendra memberikan amanat untuk hidup bersyukur, bertakwa, dan bersabar. Oleh karena itu, representasi perempuan yang merantau tersebut dapat menjadi ilham bagi pembaca.

Within Indonesian literature, Rendra is well-known as a prominent poet whose works are centered on social issues. Some examples of his literary works include 'Aminah', 'Perjalanan Bu Aminah', and 'Perempuan yang Tergusur' which observe the lives of female flaneur. This research is aimed at explaining the depictions of female flanuer in aforementioned poems. The women in the stated poems face injustice and undergo some changes in their traits both in urban and rural areas. The depictions of the female flaneur are still relevant to date. In response to such a phenomenon, Rendra suggests that one be gratitude, cautious, and patient. Therefore, representations of such female flanuer can become enlightenment to the readers.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2016
S65528
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sinaulan, Berthold
Jakarta: www.nulisbuku.com, 2017
899.221 BER a
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Puji Santosa
Jakarta: Pusat Bahasa. Departemen Pendidikan Nasional, 2007
899.221 PUJ p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>