Ditemukan 11974 dokumen yang sesuai dengan query
Portugal: Comissao Nacional Para As Comemoracoes Dos Descoberinentos Portugueses, 2001
R Por 720.469 POR p
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Berlin: Hatje Cantz, 2001
720.5 SOM
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Fatimah Dzurriyah Shalihah
"François Schuiten and Benoît Peeters' comic series, Les Cités Obscures, played a significant role in the 1980s shift towards recognising bande dessinée as a media for architecture criticism. Their use of dual utopian/dystopian narratives in comic album form collectively addresses urban issues that were impactful enough to inspire the urban artist and author, allowing critics to engage in extensive dialogues that place the comic’s narrative within its urban context. This undergraduate thesis learns from their first album, Les murailles de Samaris (1983), meaning “The Great Walls of Samaris,” depicting a Xhystos officer, Franz Bauer, investigating the distant city of Samaris to eventually realise the obscured spatiality of the cities being simulated and totalitarian. The objective is to discover the architecture criticisms in the comic album by deconstructing the comic’s ‘infrastructure’ – including the grids, gutters, panels and the urban indicators within them – to reveal the duality of utopia/dystopia in Xhystos and Samaris. This duality will be put into a critical dialogue with the 1980s French debate on the ‘end of modernity,’ involving the architectural utopia/dystopia in Paris and French peripheries, extracted from literary research. This writing addresses urgent urban issues in France depicted in the comic, focusing on the conflicting visions of French national architecture and the lingering trauma from Haussmann and Napoleon III's urban renewals and the Franco-Prussian War from the late nineteenth century, which evidently influenced the consciousness of French architects and urban planners. This led to repeated dystopian outcomes in the 1980s including totalitarianism, class segregation and superficiality of the projects. The analysis reveals the comic’s criticism of French architecture, inviting readers to reflect on the broader implications of urban design and its collective impact on urban structure.
Serial komik François Schuiten dan Benoît Peeters, Les Cités Obscures, memainkan peran penting dalam pengakuan bande dessinée sebagai media kritik arsitektur pada tahun 1980an. Penggunaan narasi utopia/distopia dalam bentuk album komik memungkinkan para kritikus untuk terlibat dalam dialog ekstensif yang menempatkan narasi komik dalam konteks perkotaannya. Dialog kritis yang diperluas dari komik urban ini penting bagi arsitektur dan ubanitas dalam mengungkap keprihatinan mendesak yang cukup berdampak untuk menginspirasi seniman dan penulis urban. Tesis sarjana ini belajar dari album pertama mereka yang berjudul Les murailles de Samaris (1983), atau “Tembok Besar Samaris,” yang menggambarkan Franz Bauer dari Xhystos menyelidiki kota Samaris dan akhirnya menyadari spasialitas kota yang disimulasikan dan totaliter. Tujuan tesis ini adalah untuk menemukan kritik arsitektur dalam album komik dengan mendekonstruksi 'infrastruktur' komik – termasuk grid, gutter, panel dan indikator perkotaan di dalamnya – untuk mengungkap dualitas utopia/distopia dalam Xhystos dan Samaris. Dualitas ini akan dimasukkan ke dalam dialog kritis dengan perdebatan 1980an tentang ‘akhir modernitas’, yang melibatkan utopia/distopia arsitektur di Paris dan wilayah pinggiran Perancis, diambil dari penelitian sastra. Tulisan ini membahas isu-isu perkotaan urgent di Perancis, fokus pada visi arsitektur nasional Perancis yang tidak selaras dan trauma dari akibat urban renewal Haussmann dan Napoleon III serta Perang Perancis-Prusia dari akhir abad kesembilan belas yang sangat mempengaruhi arsitek dan perencana kota Perancis, dan menyebabkan kejadian distopia berulang di 1980an. Analisis tersebut menunjukkan kritik komik terhadap keadaan arsitektur Perancis dan mengajak pembaca untuk merefleksikan implikasi yang lebih luas dari desain perkotaan dan dampak kolektifnya terhadap struktur perkotaan."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Godinho, Vitorino Magalhaes
Lisboa: Edicoes Colibri, 2004
POR 946.902 GOD p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Pereira, Jose Fernandes
Lisboa: Instituto de Cultura e Lingua Portuguesa, 1992
Por 720.9 PER a
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Bogor: Prosea Foundation, 2003
333.953 PLA
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Dimas Dewantara
"Skenario masa depan dihadapkan dengan keadaan bahwa banyak reruntuhan yang terbengkalai akibat kerusakan masal yang dilakukan umat manusia. Elemen entropi sendiri mempengaruhi proses penuaan pada material lingkung bangunan, terutama yang sudah terjadi pada bangunan reruntuhan ruins dan terbengkalai abandoned . Tugas Akhir ini membahas bagaimana arsitektur dapat menyikapi entropi pada bangunan sebagai pelengkap proses desain, yang membahas tumbuhan sebagai salah satu elemen entropi pada tugas ini. Semua dikemas dengan menerapkan skenario cerita pada program, di mana penerapan manipulasi morfologi tumbuhan dilakukan pada bangunan-bangunan eksisting yang telah ditumbuhi oleh tumbuhan dikarenakan keadaan material bangunan yang rusak serta terekspos kondisi alam karena terbengkalai. Studi dilakukan untuk mencari tahu sejauh apa morfologi tumbuhan dapat dimanipulasi dan bermanfaat sehingga dapat ikut mendukung terciptanya keselarasan antara ruang aktivitas manusia bersamaan dengan ruang hidup tumbuhan nantinya. Pada proyek ini, manipulasi dilakukan terhadap tiga jenis tumbuhan; pepohonan, tumbuhan rambat dan tumbuhan gantung. Semua disusun untuk mendukung program yang diterapkan pada site.
Based on the scenario, the future is facing a condition where abandoned ruins are everywhere as the effect of massive destruction by human. The entropy elements affect the building material aging process, especially those that happens on ruined and abandoned buildings. This final project is figuring out how architecture could handle the building rsquo s entropy as the design completion process, which in this case plants as one of its entropy. All of these are wrapped up by applying the story scenario on the programming, which the plants morphology manipulation takes its place on the existing buildings that has been invaded by plants because the nature has affected the ruined material condition. The study is conducted to figure out how far plants morphology could be manipulated and useful so that it helps making the harmony of human activity space together with plants growing space. In this project, manipulation is performed in three types of plants trees, climbing plants, and hanging plants. All of them are composed following the program on the site."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
TA-Pdf
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Padovan, Richard
London: Routledge, 2002
724.16 PAD t
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Itoh, Teiji
Tokyo: John Weatherhilt , 1967
R 720.952 ITO e
Buku Referensi Universitas Indonesia Library
Mattoso, Jose
Lisboa: Editorial Caminho, 2003
POR 946.902 MAT r
Buku Teks Universitas Indonesia Library