Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

"The LNCS journal Transactions on Computational Science reflects recent developments in the field of Computational Science, conceiving the field not as a mere ancillary science but rather as an innovative approach supporting many other scientific disciplines. The journal focuses on original high-quality research in the realm of computational science in parallel and distributed environments, encompassing the facilitating theoretical foundations and the applications of large-scale computations and massive data processing. It addresses researchers and practitioners in areas ranging from aerospace to biochemistry, from electronics to geosciences, from mathematics to software architecture, presenting verifiable computational methods, findings, and solutions and enabling industrial users to apply techniques of leading-edge, large-scale, high performance computational methods. The 16th issue of the Transactions on Computational Science journal contains 11 extended versions of selected papers from Cyberworlds 2011, held in Banff, AB, Canada, in October 2011. The topics span the areas of haptic modeling, shared virtual worlds, virtual reality, human-computer interfaces, e-learning in virtual collaborative spaces, multi-user web games, cybersecurity, social networking, and art and heritage in cyberspaces."

"Jilid terakhir dari seri 16 jilid Babad Tanah Jawi Yasadipuran, mencakup pupuh 417-454 (lihat edisi cetak Bale Poestaka, 1939-1941). Teks berisi kisah Adipati Mangkupraja yang diutus oleh Raja Surakarta untuk menghadap Tuan Idler di Semarang. Kumpeni Belanda memberi bantuan berupa senjata beserta amunisinya epada Adipati Mangkupraja. Bagian akhir naskah ini memuat penanggalan dimulainya penulisan Serat Babad Mentawis, yaitu mulai ditulis pada hari Kamis 14 abiulakir 1759 (24 September 1831). Serat Babad Mentawis berisi cerita tentang ultan Mangkubumi di Yogyakarta. Keterangan selanjutnya lihat deskripsi naskah J.165a."

"103. (hlm. 3) Pangeran Mangkunagara bertobat pada ayahnya, Sunan Kabanaran. Adipati Suryanagara diutus ke Semarang untuk mempersembahkan hadiah kepada Jendral di Betawi; 104. (hlm.11) Pangeran Mangkunagara menjadi raja, bermusuhan dengan ayahnya, Sunan Kabanaran; 105. (hlm.23) Sarip Besar bertemu dengan Sunan Kabanaran; 106. (hlm. 41) Pangeran Bintara berkhianat. Pangeran Mangkunagara naik tahta bergelar Sunan Adi Prakosa. Kumpeni mufakat, Sunan Kabanaran tetap menjadi raja Senapati dengan sebutan Sultan dengan karaton di Mataram; 107. (hlm.65) Sultan menyuruh memberangkatkan pasukan Belanda dan Jawa untuk mengejar pasukan Pangeran Mangkunagara; 108. (hlm.73) Tumenggung Kurdhanagara dan anaknya dibunuh. Sunan Kabanaran memberi tanah, 500 untuk makan kuda, kepada putra Sinuhun di Surakarta; 109. (hlm.77) Prajurit Kabanaran dan prajurit Kumpeni perang lawan prajurit Mangkunagara di Tugu. Mangkunagara kalah, kemudian berdiam di Bureng."

"96. Adipati Wiranagara dari Pasuruan menaklukkan Panaraga; 97. Amangkurat wafat, digantikan putranya, Pangeran Adipati Anom; 98. Pangeran Adipati Puger dan keluarganya dimarahi oleh raja; 99. Kartasura kedatangan seorang tenung (dukun?) Belanda; 100. Pangeran Adipati Puger meloloskan diri ke Semarang."