Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 11119 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Tigner, Robert L.
New Jersey: Princeton University Press, 1976
967.62 TIG c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Betharia Nurhadist
"ABSTRAK
Kolaborasi musik yang dilakukan bersama pengungsi Oromo asal Etiopia menjadi sebuah upaya bantuan kemanusiaan non-programatik di luar sistem intervensi humanitarian yang programatik. Upaya bantuan kemanusiaan dapat dilakukan melalui berbagai aspek atau bidang salah satunya melalui pendidikan. Institusi pendidikan seperti kampus memiliki peluang untuk memberikan pengalaman baru dan perubahan bagi individu di dalamnya. Penelitian ini secara khusus memerhatikan terciptanya arena interaksi sosial eksperimental di dalam institusi pendidikan. Berkat adanya kolaborasi musik yang berawal dari lingkungan kampus, ditemukan bahwa di dalam sebuah institusi pendidikan yang formal, programatik, serta hierarkis, dapat terbentuk sebuah arena interaksi sosial eksperimental. Arena interaksi sosial tersebut berupa sebuah grup musik bernama Poliritmik yang terdiri dari: pengungsi Oromo, mahasiswa, staf pengajar, alumni, dan musisi profesional Indonesia. Proses kreatif yang terjadi dalam Poliritmik, mulai dari proses rekaman sampai dengan tampil di atas panggung menjadi rangkaian peristiwa yang membentuk pengalaman baru dan transformatif, serta membuka peluang aktivitas baru bagi setiap individu yang terlibat. Kolaborasi berasaskan demokrasi, spontanitas, dan improvisasi ini merupakan sebuah proses dari kehidupan sosial. Penelitian yang berbasis kolaborasi musik ini menggunakan metode observasi partisipan dan wawancara mendalam yang merefleksikan bahwa praktik antropologi dapat berperan dalam kehidupan sosial dan sebagai sebuah disiplin dalam institusi akademik.

ABSTRACT
A music collaboration with Oromo refugees from Ethiopia became a non-programmatic humanitarian practice outside the programmatic humanitarian intervention system. Humanitarian aid can be done through various aspects or fields, education is one of them. Campus as an educational institution presumably provide new experiences and transformation for the individuals involved. This research specifically looks at the creation of an experimental social interaction arena in academic institution. Due to the campus-based music collaboration, it was found that in a formal, programmatic, and hierarchical academic institution, an arena of experimental social interaction can be formed. This arena of experimental social interaction called Poliritmik is a musical group that consists of refugees, students, lecturers, alumni, and Indonesian professional musicians. As an arena of experimental social interaction, Poliritmik can negotiate the categories of identity and self-representation of individuals involved. Poliritmiks creative process that starts from the recording sessions to performing on stage becomes a series of events that forms a new and transformative experience and creates other opportunities for individuals involved. A collaboration based on democracy, spontaneity, and improvisation is a process of social life. This music collaborationbased research use participant observation and interviews as methods that reflects the practice of anthropology in social life also as a discipline in academic institutions."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Wilson, Monica
Boston: Beacon Press, 1971
306.960 WIL g
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Spindel, Carol.
New York: Vintage Books, 1989
966.68 SPI i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Oxford: Oxford University Press, 2014
325.3 RET
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Djoewisno MS
Jakarta: Khas Studio , 1988
305.809 58 DJO p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Word, John Colman
Madison: University of Winconsin Press , 1999
305.896 76 WOO w
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bellman, Beryl Larry
Paris: Mouton, 1975
419 BEL v
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Wilsa Naomi Wijaya
"Komunitas adat kerap termarjinalisasi dalam kehidupan bernegara. Hal ini berimplikasi pada pengabaian hak-hak komunitas adat terhadap hutan adatnya dalam praktik pembangunan dengan pandangan modernisasi yang diturunkan oleh pemerintah. Secara khusus penelitian ini berbicara tentang hak Kasepuhan Cisitu untuk melakukan kegiatan penambangan emas skala kecil (PESK) di Blok Cikidang yang berada di dalam hutan adatnya. Penelitian ini menggunakan pendekatan asumsi-asumsi teoritis dari teori standpoint yang melihat bahwa semua pengetahuan terletak dalam suatu lokasi sosial dan terdapat lokasi sosial yang lebih baik untuk dijadikan titik awal produksi pengetahuan. Pengetahuan tersebut dipahami berdasarkan pengalaman serta pemaknaan individu yang menempati lokasi sosial tersebut. Alhasil, penelitian ini akan mengeksplorasi pengalaman komunitas adat Kasepuhan Cisitu dalam kegiatan PESK dalam kaitannya dengan praktik pembangunan yang ada. Penelitian ini menggunakan strategi penelitian fenomenologi dan paradigma kritis. Penelitian ini menemukan bahwa terdapat upaya pemerintah untuk memaksakan pandangan tentang kepemilikan hutan yang dikontestasikan oleh komunitas adat Cisitu melalui upaya menempuh jalur hukum untuk mendapat pengakuan dan izin tambang dari pemerintah, keputusan untuk tetap melakukan kegiatan PESK terlepas dari pelarangan yang ada, serta tidak menjadikan pandangan tersebut sebagai kacamata utama dalam memaknai kegiatannya.

Indigenous communities are often marginalized in state life. This condition neglects the rights of indigenous communities to their customary forests in development practices that have modernization view passed down by the government. Specifically, this research talks about Kasepuhan Cisitus right to carry out small-scale gold mining activities in the Cikidang Block, which is located in their customary forest area. This research uses theoretical assumptions approach from standpoint theory that sees that all knowledge is socially located and that there is a better social location to be the starting point of knowledge production. This knowledge is explored based on the experiences and meanings of individuals who occupy this social location. Hence, this research will examine the experiences of Kasepuhan Cisitus small scale gold mining activities concerning existing development practices. This research uses a phenomenological research strategy and a critical paradigm. This study found that there was an attempt by the government to impose a view on forest ownership. However, that was contested by the Cisitu indigenous community through efforts to take legal action to obtain recognition and mining license from the government, by the decision to continue conducting small scale gold mining activities regardless of the prohibition, and by not making that view as the primary lens in interpreting it.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Seoul: Samsung Economic Research Institute, 2003
KOR 330.951 9 POS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>