Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 112807 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Achdiat K. (Achdiat Karta) Mihardja, 1911-2010
Jakarta: Balai Pustaka, 1975
808.83 ACH k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Achdiat K. (Achdiat Karta) Mihardja, 1911-2010
Jakarta: Balai Pustaka, 1975
899.221 ACH k (2)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Indiana
"ABSTRAK
Skripsi ini bertujuan melihat hubungan yang ada antara unsur-unsur intrinsik dari tiga cerpen Keretakan dan Ketegangan yaitu Kisah Martini, Dahlan dan Timi Berakhir Minggu, dan Kecewa, dan latar belakang penulisannya. Kumpulan cerpen ini dapat dikatakan sebagian besar menggambarkan keadaan masyarakat yang sedang mengalami masa peralihan, yaitu masa sesudah revolusi tahun 1945 sampai awal tahun lima puluhan. Pada masa tersebut dapat dikatakan perebutan pangkat dan kedudukan, korupsi, juga kemerosotan nilai kesusilaan sudah hampir menjadi pemandangan biasa. Untuk mengetahui seberapa jauh kumpulan cerpen ini, khusus_nya tiga cerpen yang dianalisis di sini mencerminkan keadaan masyarakat pada waktu itu maka dalam penulisan skripsi ini dilakukan analisis tokoh, latar, dan latar belakang penulis_annya. Demikianlah dari analisis tokoh, latar, dan latar belakang penulisan tiga cerpen dalam Keretakan dan Ketegang_an ini ternyata bahwa secara tersirat digambarkan keadaan pada masa--masa setelah Proklamasi sampai awal tahun lima puluhan. Melalui penampilan tokoh. serta latar dalam tiga cerpen ini pula. pengarang hendak menyampaikan sindiran_sindiran dan kritik-kritiknya terhadap keadaan di masa itu. Namun sejauh itu kritik-kritik dan sindiran-sindiran yang disampaikan pengarang melalui ceritanya ini tidak sampai mengganggu kelancaran jalan cerita.

"
1986
S11186
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Salam
"Sebagai sebuah organisasi yang sudah mengalami perkembangan dan pertumbuhan dalam rentang waktu yang cukup panjang, HMI (Himpunan Mahasiswa Islam) telah melahirkan begitu banyak alumni yang ber-diaspora ke berbagai sektor kehidupan sosial kemasyarakatan, banyak di antara mereka yang memegang posisi kunci dan strategis di tempat-tempat pengabdiannya.
Ketika bangsa Indonesia mengalami masa transisi revolusi dari Orde Lama ke Orde Baru, beberapa organisasi kemasyarakatan Islam terdorong untuk membenahi diri setelah memenangkan pergulatan ideologis yang sangat menentukan dengan PKI. Salah satu organisasi itu adalah HMI. Dalam proses pembenahan itu, bermula dari keinginan alumninya, HMI ikut menyambut rencana pembentukan lembaga alumni dan bahkan menyediakan kongres HMI ke-8 di Solo pada bulan September 1966 sebagai forum penyusunan dan pedeklarasian lembaga yang kemudian diberi nama KAHMI tersebut.
Dalam perjalanannya kemudian, sebagai sebuah lembaga, KAHMI tentu ingin mengembangkan dan memaksimalkan peranannya di berbagai bidang. Namun keinginan itu susah untuk diwujudkan karena KAHMI hanyalah sebuah lembaga khusus yang menjadi sub-struktur dan kegiatannya tidak boleh melampaui garis yang ditetapkan oleh Anggaran Rumah Tangga HMI. Kondisi dilematis ini kemudian memunculkan hal-hal yang problematik dalam relasi KAHMI-HMI, ketegangan dan konflik mewarnai sepanjang hubungan keduanya.
Berbagai mekanisme digunakan untuk dijadikan solusi atas persoalan struktural yang pelik itu. Baik melalui negosiasi dalam forum kongres HMI maupun dalam Munas KAHMI itu sendiri. Namun ketegangan-ketegangan dalam hubungan keduanya tak juga dapat dicarikan penyelesaiannya. Kekukuhan HMI dalam berpegang pada konstitusi, di satu sisi, dengan keinginan KAHMI untuk mengembangkan dirinya, di sisi lain, menjadi fokus utama bagi munculnya penyebab ketegangan dan konflik tersebut.
Sebagai kelompok yang dekat dengan kekuasaan, KAHMI tentunya sangat berkepentingan agar HMI menjadi kekuatan pemuda yang maderat dan dapat diatur agar diperoleh keuntungan politik dan posisi tawar yang cukup kuat dalam ranah rezim yang tengah memerintah. Oleh karena itu ketika muncul keinginan pemerintah untuk melakukan unifikasi ideologi Parpol dan Ormas dengan Pancasila melalui UU Keormasan no.5/1985, KAHMI melakukan desakan dan tekanan yang sangat kuat agar HMI sesegera mungkin dapat mengakomodir keinginan tersebut. Alih-alih menundukkan HMI, desakan itu justru menjadi pemicu bagi terjadinya sebuah konflik dan perpecahan serta munculnya radikalisme yang sangat serius dalam tubuh Kelaurga Besar HMI.
Sekalipun medan konflik KAHMI - HMI akhirnya dapat diperkecil melalui sebuah solusi perubahan struktural dan konstitusi, namun implikasi yang ditimbulkan akibat masa ketegangan yang begitu panjang telah sangat banyak menguras tenaga kedua lembaga ini. Satu hal yang tidak dapat dipungkiri adalah bahwa persoalan yang terjadi antara keduanya ternyata tidak pula terlepas dari intervensi pihak eksternal, yaitu arogansi rezim penguasa yang selalu ingin menancapkan kuku-kukunya dimana saja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T11022
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kathryn Robinson
"
Outbreaks of violence in eastern Indonesia in 1998 were characterized by attacks on migrants from Sulawesi. Anti-Bugis prejudice has a long history in the archipelago, but historically it has been expressed in differing ways. What explanations have been put forward for political/ethnic violence in Indonesia? By comparing the discussion of last year's conflict with that after the post-coup killings, for example, the author raises the question of 'what do we learn'? Is sociological logic adequate in these situations? In this article the author argues that at the foremost, we have to move beyond the reification of ethnic and religious difference, which produce their own mythic enchantment. Explanations of violence need to be grounded in specific historical analysis, in this case the recent history of Indonesian politics."
2000
PDF
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rahayu Widiyarti
"ABSTRAK
Skripsi ini merupakan analisis terhadap tiga buah novel karya George Johnston, seorang penulis Australia., Ketiga novel tersebut merupakan sebuah trilogi dengan nama The Meredith Trilogy. Hal yang dapat dilihat dari trilogi tersebut adalah banyaknya masalah dalam perkawinan atau rumah tangga tokoh utamanya. Unsur tokoh dan latar ternyata sangat berperan dalam masalah perkawinan itu.
Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menunjukkan bahwa perkawinan dalam The Meredith Trilogy mencerminkan perkawinan di Australia antara tahun 1940 hingga tahun 1960-an dan masalah yang dihadapi oleh tokoh-tokoh dalam novel merupakan masalah yang juga dialami oleh banyak pasangan di Australia.
Analisis terhadap skripsi ini dilakukan dengan menggu_nakan pendekatan historic-biografis berdasarkan buku tuli_san Wilfred L. Guerin: A Handbook of Critical Approaches to Literature. Pendekatan tersebut dikaitkan dengan unsure intrinsik dalam novel (penokohan dan latar) serta unsur ekstrinsik (biografi pengarang dan latar sejarah di Austra_lia).
Hasil analisis tersebut menunjukkan bahwa keretakan dan kehancuran perkawinan dalam The Meredith Trilogy itu disebabkan oleh masalah yang timbal dart dalam dan dari luar. Masalah, dari dalam berkaitan dengan tokoh-tokoh pelaku perkawinan itu sendiri yang berkaitan dengan sikap dan sifat mereka, sedangkan masalah dari luar berkaitan dengan keadaan atau latar. Dari analisis juga dapat ditunjukkan bahwa perkawinan dalam The Meredith Trilogy ini mencerminkan keadaan perkawinan di Australia pada masa itu (1940-1960-an), yang bisa juga disebut masa perang dan pasca-perang. Selain itu, perkawinan dalam novel juga mencerminkan perkawinan pengarang.

"
1995
S14029
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bambang Wijayanto
"Proses pengelasan amat penting dalam teknologi dengan bahan baku logam, Selalu digunakan untuk proses pembuatan, pengclasan dapat juga dipakai
dalam proses maintenance (reparasi) pada baha.n logam
penyarnbungan, penambalan, maupun pelapisan.
baik untuk Salah satu fungsi reparasi untuk pelapisan dalam proses las adalah proses hardfacing, yaitu teknik pengelasan logam dengan cara pelapisan permukaan dengan lapisan logam khu..:;;us. Hardfacing dalam penelitian ini dilakukan pada baja karbon menengsh dengan kekerasan I 67229 Hb untuk penonna!an pada perlakuan penns atau 201 - 269 Hb untuk perlakuan penas dengan celup dingin dan mempunyai komposisi kimia 0,45% C, 0,29% Si, 0,81% Mn, 0,025% P, 0,008% S, 0,8% Cr dengan proses SMAW (Shielded A4etal Arc Welding) dan rnenggunakan variasi perubahan arus pengelasan. Penelitian di1akukan terhadap 15 benda uji sebagai sampel dan dianalisa pengaruh pembahan arus pengelasan terhadap struktur m1kro, kekerasan dan keretakan. Dari foto logam las terlihat bahwa struktur yang teljadi adalah gabungan dari martensite, austenite dan bainite. dan terdapat indikasi bahwa tidak tmjadJ perubahan yang berarti terhadap stru.ktur mikro dari penggunaan besar arus
85 Ampere, 100 Ampere, 115 Ampere, 130 Ampere, dan 145 Ampere. Hal ini
terjadi karena komposisi kimia dari elel1roda las yang digunakan mernpunyai
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2004
S35319
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ade Armando
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2011
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Dewey, John
Jakarta: Yayasan Obor Indonesia, 1998
306 DEW ft
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Verkuyl, J.
Jakarta: BPK Gunung Mulia, 1990
261.7 VER k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>