Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 19571 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hasan Muarif Ambary
Cibulan : Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1977
930.1 HAS t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"ABSTRAK
sisa benda budaya di kawasan Padanglawas tersebar di sepanjang aliran Sungai Barumun dan Sungai Batang Pane. Berada di sepanjang Sungai Batang Pane adalah Biara Sitopayan, Aek Haruaya, Tanjung Bangun, Biara Pulo, Bahal 1,2 dan Biara Bahal 3. Adapun yang di sepanjang Sungai Barumun, misalnya Biara Sipamutung, Tandihat 1, dan Biara Tandihat 2. Benteng dan Biara Sipamutung merupakan peninggalan amat menarik di antara kumpulan peniinggalan yang didirikan antara abad ke-11 dan ke-14. letaknya di sekitar tempuran dua sungai - yang dalam alam pikian masa itu merupakan faktor yang amat diperhitungkan - memperbesar daya tariknya. penelitian aspek arsitekturnya telah dilakukan oleh tim Balai Arkeologi Medan pada tahun 1995. Erat kaitannya dengan kegiatan itu, maka pada tahun 1999 balai Arkeologi Medan kembali melakukan penelitian disana. penelitian ditujukan atas Benteng Sipamutung, berupa pemetaan untuk memberi gambaran keberadaan dan kondisi sisa benda budaya berupa benteng/gundukan tanah yang melingkupi juga Biara Sipamutung, dan pengenalan kaitan benteng dengan biara. sasaran lain adalah peta arkeologis Benteng Sipamutung sebagai bentuk pemahaman keberadaan aktivitas manusia di masa lampau di salah satu bagian kawasan tersebut. "
Medan: Departemen Kebudayaan dan Pariwisata - Pusat Penelitian dan Pengembangan Arkeologi Nasional, {s.a.}
900 BPAK
Majalah, Jurnal, Buletin  Universitas Indonesia Library
cover
Bandung: Ikatan Ahli Arkeologi Indonesia (IAAI), 2008
930.1 PEN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Jakarta: Pusat Penelitian Arkeologi Nasional, 1996
930.1 PUS p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990
930.1 PRO III
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Edi Sedyawati, 1938-
Jakarta: Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia, 1994
930.1 EDI p
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudyaaan, 1990
R 930.107 2 PRO
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Anto Sudharyanto
"Masjid merupakan salah satu bukti peninggalan arkeologi Islam yang menandakan suatu tempat memeluk agama Islam. Masjid Kaliwulu terletak di Desa Kaliwulu, Kecamatan Weru, Kabupaten Cirebon. Masjid Kaliwulu memiliki keunikan yaitu terdapat bangunan pawestren sendiri dan memiliki tiang yang bercabang tiga pada ruang utama. Bedasarkan nilai arkeologi bangunan Masjid Kaliwulu merupakan masjid kuno sesuai dengan ciri-ciri masjid kuno yang telah disampaikan oleh Pijper. Kekunoan ini terlihat pada denah masjid, pondasi, mihrab, atap, dan tembok keliling pada Masjid Kaliwulu. Berdasarkan hasil perbandingan dengan Masjid Agung Sang Cipta Rasa dan Masjid Panjunan, Masjid Kaliwulu memiliki gaya bangunan yang hampir sama dengan Masjid Panjunan dan bisa jadi Masjid Kaliwulu dibangun pada periode yang sama dengan Masjid Panjunan.

A mosque is one of the evidence of the Islamic archaeology artifact that indicates some people in an area are Moslems. Kaliwulu Mosque is located in Kaliwulu village, Weru subdistrict, Cirebon district. This mosque has a uniquness, it is the pawestren room and three-branched pillars in the main room. Kaliwulu Mosque is an ancient mosque based on Pijper?s characteristics. The antiquites are proved in groun paln, foundation, mihrab, roof, and wall that surround the Kaliwulu mosque. Based on the comparation with The Great Mosque of Sang Cipta Rasa and Panjunan mosque, Kaliwulu mosque has similar architectural style with Panjunan mosque and it can be a verdict that Kaliwulu mosque was built in the same era with Panjunan mosque."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S53349
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ika Istiqomah
"Skripsi ini membahas tentang Kelenteng Tay Kak Sie ditinjau dari segi arsitektural yang termasuk di dalamnya ornamentasi. Metode yang digunakan dalam penelitian ini meliputi deskripsi bangunan beserta ornamentasi, dimulai dari bagian halaman depan, bangunan utama, dan bangunan tambahan. Deskripsi yang telah dilakukan kemudian di analisis dengan analisis bentuk, analisis khusus, dan analisis kontekstual. Kemudian dari hasil analisis terlihat bahwa dari segi arsitektural, Kelenteng Tay Kak Sie mengikuti aturan-aturan umum yang ditemukan dalam pendirian kelenteng tetapi tidak seluruhnya, begitu pula dengan aturan fengshui. Pada ornamentasi, ornamen yang terdapat pada Kelenteng Tay Kak Sie di bagi ke dalam 3 motif, motif fauna, motif flora dan motif tokoh.

The focus of this study is the Tay Kak Sie Temple (Architectural Orientation). The method is description of building and decorative motifs start from front yard, main building and addition building. After description, then to do analysis from analysis, special analysis, and contextual analysis. The result analysis from architectural side is Tay Kak Sie Temple doing decision to built Chinese Temple but not all of it, and also not doing all decision fengshui. The decorative motifs in Tay Kak Sie Temple are animal themes, plant themes, and shape themes.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2013
S54096
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>