Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110757 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Francisco Budi Hardiman, 1962-
Yogyakarta: Kanisius, 2007
128 FRA f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Hendra Nurtjahjo
Depok: Pusat Studi HTN FHUI, 2005
182.7 HEN f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Pasar telah mengambil tauladan sempurna bagaiman kisah maupun perjalanan seorang aktivis diukir dalam sinema. Bukan sebuah dokumentasi yang detail tapu betul-betul karya yang memiliki unsur dramatik."
361 MAARIF 2:2 (2007)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
P. Hardono Hadi
Yogyakarta: Kanisius, 1996
128 HAR j
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia, 1983
128 SEK
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Rosihan Fahmi
"Istilah 'Self' dalam filsafat Barat Modern menunjukkan sebagai identitas yang melekat pada diri seseorang. Konsepsi tentang 'Self' berbeda-beda sesuai dengan pendekatan yang digunakan masing-masing filsuf dalam memaknainya. Namun secara umum dapat dikatakan, perdebatan tentang konsepsi 'Self' dalam Filsafat Barat Modern, mengarah kepada autentisitas esensialis dan eksistensialis.
Ketika dikaitkan masalah konsepsi 'Self' dalam filsafat Barat Modern dengan wacana Orientalisme "Timur" dan "Barat" yang dirumuskan oleh Edward W. Said, dalam bukunya Orientalisme, bisa jadi stereotype-stereotype seperti, rasional, beradab, dan dewasa, diciptakan "Barat" tentang keberadaannya atau identitasnya merujuk pada salah satu atau beberapa gagasan konsepsi filosofis tentang 'Self' apakah itu bersifat deteministik, anti-deterministik, atau mungkin pragmatisme. Karena, konsepsi 'Self' dalam filsafat Barat Modern secara umum, memungkinkan adanya pembenaran akan eksploitasi terhadap sesuatu yang berada diluar seperti benda-benda, alam semesta, dan bahkan manusia yang dilainkan sebagai objek.
Konstruksi identitas yang dibangun "Barat" atas "Timur" oleh Edward W. Said, berhasil dikupas menjadi sebuah persoalan yang sebelumnya dianggap tidak ada dan ditiadakan yaitu persoalan kekuasaan imperialistik yang dibingkai oleh corak kebudayaan yang orientalistik. Secara epistemologis, Edward W. Said berhasil membongkar, menyikap, menelanjangi kebusukan kultural yang diklaim secara ilmiah oleh kekuasaan koloni. Sementara itu, ditingkat ontologi Edward W. Said berhasil membongkar, menyibak, dan menelanjangi pula penyebab akhir kekuasaan imperialistik yang dibingkai oleh nilai-nilai kemanusiaan, yaitu sifat-sifat yang secara menyeluruh dan mendasar adalah antikemanusiaan itu sendiri.
Konsepsi 'Self' dan identitas manusia yang selama ini dianggap netral, terjadi dengan sendirinya, dan universal berhadapan dengan fakta yang dikemukakan Said. Maka 'Self', tidak bisa tidak harus dipahami, dalam konsepsi hibriditas dan autentisitas. Kesadaran akan kemungkinan terjadinya fundamentalisme kebudayaan inilah yang menjadikan kritik Said hanya sebagai gerbang bagi peninjauan ulang konsepsi 'Self' bagi manusia. Dalam upaya meredefinisi identitas, aspek autentisitas dan hibriditas menjadi rumusan yang tidak bisa dihindari, baik bagi "Timur" dan "Barat". Namun disisi lain, Said sendiri tidak melakukan perumusan atau menceritakan upaya Timur dalam merumuskan identitasnya. Dengan kata lain, Said seperti menyetujui bahwa Timur memang tak memiliki kemampuan untuk merumuskan atau menceritakan diri selain melalui suara orientalis dan kritikus- orientalis seperti Said."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T15363
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1993
291.177 AGA
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yugani Achadiati Surahardjo
"Dalam kehidupan bangsa Indonesia, ternyata banyak fenomena yang mencerminkan pemikiran filsafati yang mendalam. Misal di dalam karya-karya sastra, seni, yang tidak hanya bernilai estetis namun juga mengandung pesan-pesan filsafati seperti misalnya tari-tarian, wayang, terlebih pula di dalam adat istiadat, keyakinan dan sikap hidup. pemikiran-pemikiran filsafati yang paling dihayati bangsa Indonesia, ialah yang tercermin di dalam sikap hidupnya. Hal ini tidak dapat diingkari lagi bagaimana pemikiran filsafat tersebut telah terpadu dengan pribadinya dan menjadi pedoman hidupnya. Demikian pula aliran-aliran kebatinan yang banyak tumbuh di Indonesia khusus Jawa, merupakan salah satu manifestasi dari suatu sikap hidup. Namun harus diakui bahwa pemikiran-pemikiran filsafati yang terkandung di dalamnya, tidaklah merupakan rangkaian pemikiran yang sistematis, dimana satu dan lainnya bertautan secara logis dan konsisten, serta begitu eksplisit sehingga mudah ditangkap, melainkan merupakan gagasan-gagasan yang terungkap berupa kiasan dan simbol-simbol yang perlu dieksplisitkan secara filsafat..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1980
S16077
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Leahy, Louis, 1927-
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 1991
128 LEA e
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Walters, Donald J.
Jakarta : Gramedia Pustaka Utama, 1988
121 WAL ct
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>