Ditemukan 3948 dokumen yang sesuai dengan query
Sharmi Mahdi
Jakarta: AUVI Indonesia Indah, 1987
747.76 SHA r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Sautry Sesotyaningtyas
"Kebutuhan akan pangan merupakan salah satu kebutuhan pokok yang paling penting dalam kehidupan manusia dan wajib untuk dipenuhi. Dimanapun manusia itu berada, kegiatan makan pastilah dilaksanakan dan dipenuhi oleh manusia. Yang membedakan antara kegiatan makan manusia yang satu dengan yang lainnya adalah tempat dan waktu. Indonesia merupakan negara yang kaya akan budaya dan terdiri dan beraneka ragam suku bangsa. Tradisi kegiatan makan merupakan salah satu wujud dan kebudayaan yang sampai saat ini masih dipegang dan diterapkan oleh masyarakat masing-masing daerah dalam hidupnya. Ruang yang terbentuk dari tradisi kegiatan makan ditentukan atau dipengaruhi oleh dua hal yaitu posisi duduk dalam kegiatan makan dan urutan proses kegiatan makan baik dalam kegiatan makan sehari-hari maupun yang teladi dalam upacara-upacara. Posisi duduk tiap orang dalam kegiatan makan sehari-hari maupun dalam setiap upacara-upacara ditentukan oleh 'posisi sosial' individu-individu yang tedibat didalamnya yang dipengaruhi baik oleh adat-istiadat maupun agama atau kepercayaan yang dianut. Dari tradisi kegiatan makan yang ada dan pelaksanaannya pada saat sekarang, terdapat beberapa perbedaan. Penerapan tradisi yang ada tersebut terbagi menjadi tiga yaitu penerapan tradisi kegiatan makan secara penuh, penerapan tradisi kegiatan makan yang tidak terlalu berbeda jauh dengan tradisi tersebut serta penerapan tradisi kegiatan makan yang berbeda, disesuaikan dengan kondisi dan waktu. Taadisi kegiatan makan ini dapat pula menjadi salah satu pertimbangan dalam merancang sebuah rumah tinggal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2005
S48586
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Maya Widyasrini
"Skripsi ini membahas bagaimana terbentuknya aktivitas ruang terbuka publik atau 'ruang peristiwa' pada koridor distro dan gerai makan di Jalan Tebet Utara Dalam, serta dampaknya terhadap aktivitas pengunjung di jalan tersebut. Skripsi ini merupakan studi kasus dengan pengamatan langsung pada Jalan Tebet Utara Dalam yang terbagi atas lima area pengamatan, dengan rentang waktu pengamatan antara jam 16.00 hingga jam 22.00.
Hasil pembahasan menyarankan perlu adanya ruang terencana dalam pembentukan ruang peristiwa yang baik, sehingga mampu mewadahi aktivitas di dalamnya serta tidak memberikan dampak buruk bagi lingkungan di sekitarnya; pemilihan lokasi untuk ruang peristiwa sebaiknya terjadi pada ruang yang belum digunakan dan berpotensi; serta perlu adanya sarana dan prasarana yang memadai berupa peraturan yang jelas bagi para pihak yang terlibat dengan terbentuknya ruang peristiwa.
The focus of this study is to analyze the formation of activities in public open space mentioned as 'happening space' within distribution outlet and food station corridor of Tebet Utara Dalam street, and the effect of the formation towards visitor activities in that place. This is a study of case that is done by doing an observation at Tebet Utara Dalam street which is divided into five areas with the stretches of time between 4 to 10 p.m.. The researcher suggests that a planned space is needed to form a good happening space so that it could provide a place for the activities and doesn't give bad effect to the environment; the selection of location for happening space should be in unused space and potential; and also it needs sufficient infrastructure, such as clear regulation for all persons who get in charge for the hapenning space formation."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1149
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Valencia Tandy
"Manusia membentuk ruang dan merasakan ruang yang ada di sekitarnya saat beraktivitas. Tugas akhir ini memaparkan metode melipat narasi ruang dalam memperkaya pengalaman ruang manusia. Penelitian terhadap keterampilan (crafting) masyarakat pribumi Suku Dayak dikembangkan untuk membentuk narasi ruang. Manusia dapat menghayati ruang dalam dimensi waktu yang berbeda. Lipatan terhadap memori masa lalu berpadu dengan gagasan masa depan membentuk suatu perjalanan ruang manusia. Jejak ruang utama maupun pendukung menjadi keseluruhan ruang yang menunjukkan kebiasaan manusia dan terwujudnya dalam elemen interior. Melipat narasi ruang sebagai suatu metode baru untuk merancang ruang dalam (interior) diterapkan pada konteks ruang interaksi antar penggunanya.
Human creates space and experience the surrounding space while doing activities. This final project describes the narrative space pleating method of enriching human spatial experience. Research on crafting of indigenous Dayak is developed to form a narrative space. Humans can live in a space different time dimension. Pleats of past memories and future ideas create a human spatial journey. Traces of main and supporting room become a whole space that displays human habits and its realization in the interior's element. Pleating narrative space as a new method to design the interior is applied to the context of the interaction space among users."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S57414
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Vania Dwi Amanda Surya
"Hubungan antara ruang dan manusia dalam melakukan kegiatan sehari-hari tidak terlepas dari kebiasaan dan tradisi yang dimiliki oleh manusia tersebut. Salah satu kegiatan yang merupakan kebiasaan dan bagian dari tradisi adalah kegiatan makan. Karena makan tidak hanya sebagai kegiatan pemenuhan kebutuhan hidup saja tetapi juga tedapat tata cara dengan adat istiadat di dalamnya. Skripsi ini membahas tentang tradisi kegiatan makan pada masyarakat tradisional di perkotaan khususnya suku Minangkabau dan apakah pengaruhnya terhadap ruang hunian serta sebaliknya. Metode yang dilakukan adalah metode komparatif dengan membandingkan kegiatan makan masyarakat asli tradisional Minangkabau dan masyarakat Minangkabau di perkotaan. Ruang kegiatan makan yang telah terdefenisi pada hunian masyarakat tradisional di perkotaan mempengaruhi proses tradisi kegiatan makan yang terjadi.
In doing their activities, humans and space are inseparable elements. Then, space and human activities are very much affected by human?s habits and traditions. One of the habits is eating. Eating is not only as a subsistence activity but also a customs with procedures in it. This thesis discusses the effect of traditional eating activity of people who live in urban areas, especially The Minangnese, on space occupancy. The method used is a comparative method, by comparing the tradition of eating activities on indigenous Minangnese and urban people of Minangkabau. The space used for eating activities, which has been defined in the house of traditional people in urban areas, affects the tradition of eating activity."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S55707
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Kompas, 2006
613 MAK
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Pengatahuan Budaya Universitas Indonesia, 2005
TA5964
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library
Bulaksumur, Yogyakarta : Gajah Mada University Press, 2016
641.563 5 POL
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Neti Hendrayati
"Penelitian membuktikan kebanyakan remaja tidak memenuhi angka kebutuhan gizi terkait kalori dan intake nutrisi mereka.Remaja memiliki kebiasaan melewatkan waktu makan karena jadwal yang tidak teratur dan aktivitas yang padat. Tujuan penelitian adalah untuk mengetahui gambaran pola makan mahasiswa Reguler FIK UI yang dikategorikan remaja.
Tujuan khusus penelitian mengidentifikasi jenis, jumlah, dan frekuensi makan yang dikonsumsi dan rnengidentifikasi kebutuhan gizi mahasiswa. Penelitian ini menggunakan desain deskriptif sederhana dengan distribusi frekuensi. Penelitian dilakukan di FIK UI antara tanggal 30 April-23 Mei 2007 dengan responden 90 orang.
Hasil yang didapat menyatakan, 95,56% mahasiswa Regular FIK-UI memiliki pola makan tidak sehat dengan kategori gizi tidak seimbang. Hanya 2,22% responden yang memiliki intake yang cukup (sehat) dan 2,22% lainnya memiliki intake lebih tetapi menurut IMT, mereka termasuk kategori kurus sehingga mereka digolongkan ke dalam responden yang memiliki pola makan sehat."
Depok: Fakultas Ilmu Keperawatan Universitas Indonesia, 2007
TA5585
UI - Tugas Akhir Universitas Indonesia Library