Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 295 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Fox, David J. Stuart
Jakarta: Jayakarta Agubg Offset, 1982.
726.192 FOX o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
"Teks ekadasa rudra, menguraikan tentang segala upakara (alat) yang dipakai dalam tawur (pecaruan) ekadasa Rudra menurut stana (tempatnya) masing-masing yang disesuaikan dengan semua arah penjuru mata angin atau pangider-ider buwana. Beberapa lempir naskah ini tidak ditulisi secara penuh, tetapi tidak mempengaruhi isi teks. Lempir terakhir terdapat semacam skema arah penjuru mata angin, dilengkapi nama-nama binatang yang dipakai dalam upacara tersebut. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.13-LT 152
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
"Rudra kawasa, berisi mantra maupun sloka saat berkuasanya Sanghyang Rudra di Sorga. Disebutkan juga cerita tentang Brahma Kawasa, Wisnu Panjara, Rama Kawasa, dan Spatika Tanwya ring Dradaya. Bandingkan naskah LOr 9865 dan Kirtya 1600. Beberapa halaman pada sisi kiri naskah ini berisi cuplikan-cuplikan singkat yang menyebutkan tentang Brahma Murti, Brahma Kawasa, Wisnu Panjara, Nara Singa Yuda, dan Rama Kawasa. Informasi penulisan teks maupun penyalinan naskah ini tidak ditemukan secara jelas."
[Place of publication not identified]: [publisher not identified], [date of publication not identified]
AH.31-LT 206
Naskah  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1980
808.83 DAS
Koleksi Publik  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1980
808.83 DAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Steinbeck, John, 1902-1968
New York: The Viking Press, 1958
940.549 4 STE o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Pritania
Jakarta: Gramedia Widiasarana Indonesia (Grasindo) , 2014
895.73 YUL o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Bombay : Allied Pub. , 1976
338.954 RUD i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ida Bagus Rata
"Bali adalah propinsi terkecil dari Negara kesatuan Republik Indonesia. Luasnya hanya 5.632,86 km2 dan berpenduduk 2.632.323 jiwa, sesuai hasil sensus pada tahun 1987 yang sekitar 93,3 % memeluk agama Hindu (Kantor Statistik Propinsi Bali, 1988: 4 dan 31). Sejalan dengan ini, maka tidaklah mengherankan apabila dari ujung Barat sampai ke ujung Timur, juga dari ujung Utara sampai ke ujung Selatan pulau Bali, dipenuhi dengan pura yang merupakan tempat persembahyangan umat beragama Hindu.
Sebutan yang diberikan kepada Bali sebagai Palau Dewata atau Pulau Beribu Pura, adalah sesuai dengan kenyataan. Sebagai gambaran betapa banyaknya pura yang terdapat di Bali dapat dilihat dari catatan pada waktu gempa bumi dahsyat yaitu pada tahun 1917, akibat meletusnya Gunung Batur. Pada gempa tahun 1917 tersebut, jumlah Pura yang hancur adalah sebanyak 2431 buah, padahal daerah yang tertimpa malapetaka itu, hanyalah sepersembilan bagian dari pulau Bali (Swellengrebel, 1960: 12; Soekmono, 1974: 310). Catatan mengenai hancurnya pura waktu tahun 1917 tersebut, juga dikemukakan oleh Miguel Covarrubias, dalam bukunya Island of Bali sebagai berikut:
One day the Batur began to growl and in 1917 it burst into a violent eruption accompanied by earthquakes. The whole of the is-land was affected, and 65.000 homes, 2.500 temples, 1.372 lives were lost. The lava engulfed the village of Batur, but stopped at the very gate of the temple. The villagers took the miracle as a good omen and continued to live there. In August 1926, however a new eruption buried the sacred temple under the molten lava, this time with the lost of one life, an old woman who died of fright ". (Covarrubias, 1977: 5).
Pendataan pura yang dilakukan Pemerintah Daerah Bali hanya mencakup tiga macam pura yaitu: Sad Kahyangan, Dang Kahyangan dan Kahyangan Tiga yang ada pada masing-masing Desa Adat. Pada tahun 1987 tercatat Sad Kahyangan sebanyak 9 buah, Dang Kahyangan 534 buah dan Kahyangan Tiga 5.848 buah. Jadi jumlah ketiganya adalah sebanyak 6.391 buah (Kantor Statistik Propinsi Bali, 1988: 95).
Dalam pendataan itu tadi, tidak dicatat purapura jenis lain, seperti aura Keluarga, pura Subak yang jumlahnya lebih banyak. Banyaknya aura di Bali, memberi gambaran yang jelas betapa besar peranan agama Hindu bagi kehidupan masyarakatnya. Gambaran yang demikian diperkirakan mewarnai pula kehidupan masyarakat Jawa Kuno pada masa berkembangnya agama Hindu, dan agama Budha dengan candi-candinya.
Kalaupun kebudayaan Bali sekarang tidak dapat begitu saja dianggap sebagai lanjutan dari kebudayaan Jawa Kuno, namun tidak juga dapat diingkari bahwa kebudayaan Bali sekarang tidak dapat dipisahkan dari masa lampaunya. Corak kehinduannya merupakan benang merah yang menampakkan diri sepanjang masa.
Sehubungan dengan kenyataan di atas, maka peninggalan-peninggalan purbakala yang ada di Bali dalam jumlah yang cukup besar, mendapat tempat khusus dalam kehidupan masyarakat dan pada umumnya dikeramatkan. Peninggalan purbakala yang berupa bangunan, misalnya candi, petirtan, gua, diberi fungsi baru sebagai pura, sedangkan peninggalan yang berupa benda lepas kebanyakan disimpan dalam pura sebagai benda suci.
Dari jumlah pura yang demikian banyaknya, Pura, Besakih merupakan tempat persembahyangan yang terbesar di Bali. Pura Besakih adalah Kahyangan Jagat yang terpenting dan menjadi orientasi kesucian serta pusat kegiatan upacara keagamaan di Bali. Kahyangan Jagat berarti tempat bersemayamnya hyang?"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
D278
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Jaggard, William, 1868-1947
New York: Haskell House, 1972
822.33 JAG s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>