Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 110528 dokumen yang sesuai dengan query
cover
M. Yoesoef
Jakarta: Wedatama Widya Sastra, 2007
899.22 YOE s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Ikhsanul Arif
"Penelitian ini mengkaji perwatakan tokoh dalam kumpulan cerpen Pacar Seorang Seniman karya W.S Rendra. Metode yang digunakan pada penelitian adalah metode kualitatif dengan pendekatan psikologi sastra dengan menggunakan teori psikoanalisis Sigmund Freud dan Five Stage of Grieving Elisabeth Kübler-Ross. Pendekatan tersebut digunakan untuk menganalisis bentuk mekanisme pertahanan diri yang dilakukan para tokoh dalam tujuh cerpen dengan temapatah hati dalam hubungan romantis. Penelitian ini bertujuan untuk menjelaskan perwatakan tokoh sebelum mengalami patah hati, penyebab patah hati yang dialami tokoh, tahapan berkabung yang dialami para tokoh, dan mekanisme pertahanan diri para tokoh dalam melewati peristiwa patah hati. Hasil analisis menunjukkan adanya persamaan dalam perwatakan tokoh sebelum peristiwa patah hati dan penyebabnya. Perbedaan para tokoh dalam melalui tahapan berkabung dalam melalui peristiwa patah hati dipengaruhi oleh mekanisme pertahanan diri yang dilakukan.

This study examines the character of the characters in the short story collection Boyfriend of an Artist by W.S Rendra. The method used in the research is a qualitative method with a literary psychology approach using the psychoanalysis theory of Sigmund Freud and the Five Stages of Grieving Elisabeth Kübler-Ross. This approach was used to analyze the form of self-defense mechanisms carried out by characters in seven short stories with the theme of heartbreak in romantic relationships. This study aims to explain the character's character before experiencing heartbreak, the cause of the heartbreak experienced by the characters, the mourning stages experienced by the characters, and the self-defense mechanisms of the characters in going through the heartbreak. The results of the analysis showed similarities in the character traits before the heartbreak and its causes. The differences of the characters in going through the stages of mourning through the event of heartbreak are influenced by the self-defense mechanisms carried out."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2024
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Hussein, Ismail
Kuala Lumpur : Pustaka Zakry Abadi, 1974
899.28 ISM s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
M. Yoesoef
"Latar Belakang
Membaca lakon-lakon Rendra baik asli, saduran maupun terjemahan dan menyaksikan pementasan teaternya merupakan "pertemuan" dengan sejumlah kegelisahan, kekerasan, kelicikan, dan muslihat. Di samping itu juga perjumpaan dengan kepasrahan, kesetiaan, ketabahan, keindahan hubungan manusia. Di sisi lain, dengan membaca lakon dan menonton pertunjukan teatemya kita bertemu pula dengan sejumlah pemikiran Rendra tentang berbagai hal, seperti pemikirannya teatang kebudayaan, tradisi dan inovasi, dan sejumlah masalah kemasyarakatan yang menyangkut persoalan sosial, politik, dan ekonomi yang ada di sekelilingnya. Dari pertemuan itu lahirlah sebuah dialog yang mengarah pada usaha pemahaman dan upaya menghadapi kemauan serta perkembangan zaman.
Sebagai seorang seniman Rendra adalah seorang saksi. Ia menjadi saksi zaman atas segala persoalan, perkembangan, dan perubahan yang muncul dalam masyarakat. Kesaksiannya itu, lebih tepat jika disebut sebagai sebuah reaksi, ia tuliskan dalam bentuk puisi dan lakon. Selain itu ia wujudkan pula melalui pementasan lakon-lakon karya pengarang asing yang diadaptasinya atau diterjemahkannya.
Persoalan lain yang muncul apabila kita membicarakan Rendra, terutama dalam kaitannya dengan perkembangan teater modern di Indonesia, adalah bahwa kita akan membicarakan seorang pembaharu. Dalam hal ini, ia telah menumbuhkan tradisi pertunjukan teater yang baru di Indonesia. Tradisi baru itu adalah tumbuhnya kesadaran akan perlunya sebuah bentuk teater yang mampu menyampaikan persoalan-persoalan masyarakat modern. Teater tradisional menurut Rendra tidak lagi mampu menjadi media yang efektif untuk menyampaikan dinamika masyarakat modern. Pemikiran ini kemudian diwujudkan dalam pelaksanaan di pentas teatemya. Dalam mewujudkan pembaharuannya ia juga memanfaatkan unsur-unsur pertunjukan tradisional dalam pertunjukannya, antara lain dalam pementasan Oidipus Sang Raja dan Hamlet yang bergaya kesenian ketoprak pada awal tahun 1970-an. Pemanfaatan unsur tradisi seperti itu barangkali telah disadari dan diinginkan pula oleh dramawan-dramawan lainnya, seperti Suyatna Anirum di Bandung. Akan tetapi, kecenderungan itu belum menggejala dan tidak dipandang sebagai suatu hal yang mengejutkan dalam kehidupan teater modern di Indonesia. Namun, ketika Rendra menggunakan perangkat tradisional dalam teatemya, orang mulai melihat sebuah usaha memodernkan pertunjukan teater dengan tidak meninggalkan unsur tradisi.
Di samping Rendra upaya memodernkan teater Indonesia telah banyak dilakukan orang, antara lain oleh Jim Adilimas di Bandung dan Asul Sani dengan ATNI-nya di Jakarta pada awal tahun 1960-an. Kedua tokoh ini tidak mengambil jalur tradisi dalam memodernkan teater, mereka justru banyak mengambil lakon-lakon dari Eropa dan Amerika sesuai dengan karakter lakon yang dimainkannya. Jim Adilimas, misalnya, banyak mementaskan dan menerjemahkan lakon-lakon karya Iouesca serta memperkenalkan bentuk konsep teater realis yang dikembangkan oleh Stanislavsky. Dari kalangan ATNI antara lain muncul pertunjukan "Monsserrat" dan "Bebek Liar"."
Depok: Universitas Indonesia, 1994
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Muflih Rizqullah
"Artikel ini membahas tentang perkembangan kesenian dan intelektual W.S Rendra pada periode pertama kepenyairannya, yaitu dari tahun 1954-1964. Pada tahun 1953 terdapat perbicangan mengenai perumusan angkatan sastrawan setelah Angkatan 45. Perbincangan ini diawali dengan tajuk Krisis Literatur yang dilontarkan oleh beberapa sastrawan veteran Indonesia. Melalui perdebatan dan polemik telah muncul suatu kanonisasi bernama Angkatan Terbaru, untuk memayungi sekumpulan pengarang aktif yang lahir sekitar tahun 1930 sampai 1940. W.S Rendra adalah salah satu pengarang muda yang paling terkemuka dalam angkatan ini. Fase kepenyairan Rendra pada periode 1950-an didefiniskan oleh sajak-sajak baladanya. Kumpulan puisinya pertama, Ballada Orang-Orang Tercinta (1957), berisi sajak-sajak naratif yang mengambil tema cerita-cerita rakyat, legenda dan mitos Jawa yang dilatari oleh pesona alam Jawa. Puisinya yang memadukan sastra Jawa klasik dan sastra modern barat merupakan suatu kebaruan dalam kesusastraan Indonesia. Artikel ini ditulis menggunakan metode sejarah, dengan pengumpulan data berupa arsip, dokumen terjilid, majalah, surat kabar, buku, dan jurnal, yang diperoleh melalui Perpustakaan H.B Jassin, Perpustakaan Nasional, Perpustakaan Pusat UI, ataupun secara daring.

This article discusses W.S Rendra's artistic and intellectual development in the first period of his poetry, namely from 1954-1964. In 1953 there was discussion regarding the formulation of a generation of writers after the Angkatan 45. This discussion began with the title Literary Crisis which was raised by several veteran Indonesian writers. Through debate and polemic, a canonization called the Angkatan Terbaru has emerged, to cover a group of active writers born around 1930 to 1940. W.S Rendra is one of the most prominent young authors in this generation. Rendra's poetic phase in the 1950s was defined by his ballads. His first collection of poetry, Ballada Orang-Orang Tercinta (1957), contains narrative poems that take the theme of Javanese folklore, legends and myths against the backdrop of the charm of Javanese nature. His poetry which is an amalgam of tradisional Javanese literature and modern western literature is a novelty in Indonesian literature. This article was written using the historical method, with data collection in the form of archives, bound documents, magazines, newspapers, books and journals, obtained through the H.B Jassin Library, National Library, UI Central Library, or online source."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2022
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Surakarta: Muhammadiyah University, 2000
800 SAS
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purwadi Djunaedi
"Tradisi penulisan resensi karya sastra di Indonesia sudah dimulai sejak awal abad ke-20. Tradisi ini masih berlanjut dan berkembang sampai sekarang. Resensi karya sastra inilah yang menjadi cikal-bakal tradisi kritik sastra di Indonesia. Selain sebagai salah satu bentuk kritik sastra, resensi karya sastra juga bisa dilihat sebagai tanggapan kongkret pembaca terhadap karya sastra. Skripsi ini bertujuan melihat bagaimana pembaca menerima karya sastra dan bagaimana pembaca mengkongkretkan dan menafsirkan karya sastra itu. Untuk itu, landasan teoritis skripsi ini memakai teori Resepsi. Teori Resepsi adalah teori yang bertumpu pada hubungan karya sastra dengan pembaca. Karya sastra adalah suatu teks yang baru bermakna jika sudah hidup dalam diri pembacanya. pembaca menduduki posisi penting dalam teori ini.
Skripsi ini mengambil data berupa resensi karya sastra pada majalah Tempo dan harian Kompas, mulai dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1990. Data-data tersebut dianalisis untuk mencapai tujuan. Oleh karena itu, metode penelitian yang digunakan adalah metode induktif, yaitu suatu proses berpikir yang bertolak dari satu atau sejumlah fenomena individual untuk menurunkan suatu kesimpulan (inferensi). Ada berbagai kesimpulan yang ditarik dalam skripsi ini. Akan tetapi, yang paling panting adalah kesimpulan yang berhubungan langsung dengan penerimaan pembaca terhadap karya sastra. Pada dasarnya, kecenderungan terbesar yang dilakukan pembaca adalah penerimaan terhadap muatan aspek-aspek sosial, politik, sejarah, dan filsafat yang ada dalam karya sastra itu. Kendati demikian, secara selintas dapat juga diketahui horison harapan pembaca yang mengharapkan adanya keterlibatan karya sastra dengan masalah-masalah sosial dan politik, tetapi sekaligus pembaca mengharapkan juga suatu struktur cerita yang utuh yang dijalin melalui kepaduan unsur-unsur yang ada dalam karya sastra itu."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S11032
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mohamad Saleha Rahamad
Kuala Lumpur: Institut Terjemahan & Buku Malaysia Berhad, 2016
899.221 12 MOH b
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, RI, 1978
808.81 MEM (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mochamad Irfan Hidayatullah
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T39666
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>