Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 13880 dokumen yang sesuai dengan query
cover
New York : Harcourt, Brace, 1945
810.8 ACC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Quinn, K
New York Harcourt 1946
810.8 Q 249 a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Mugglestone, Lynda
Oxford: Clarendon Press, 1995
306.44 MUG t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
A.S. Anthes
"Karya akhir ini memiliki tujuan utama yaitu menganalisis positioning PT. Cipta Busana Jaya studi kasus produk Accent. Analisis difokuskan dengan melihat alasan atau perilaku belanja pclanggan serta pandangannya terhaclap positioning Accent. Beberapa literatur dalam beberapa buku sumber, antara lain seperti yang dinyatakan oleh David W. Craven dan Nigel F. Piercy dalam Strategic Marketing mengkonfirmasi bahwa efektivitas positioning dapat dievaluasi dengan melakukan analisis terhadap pelanggan, pesaing serta internal perusahaan.
Analisis terhadap pelanggan diperoleh melalui pengolahan hasil survey dengan mengumpulkan informasi tentang profil serta berbagai motif yang melatarbelakangi mereka dalam membeli Accent. Disamping itu mereka diminta menyatakan pandangannya mengenai sejumlah faktor yang dirasakan merupakan competitive advantage dari produk Accent termasuk pandangannya terkait dengan apakah tag line "Speak fashion with an Accent? mewakili seluruh faktor dalam competitive advantage tersebut. Secara deskriptif mereka rata-rata menyatakan ?setuju? bahwa Accent memiliki seluruh competitive advantage yang ditanyakan kepada mereka dan juga menyatakan ?setuju? bahwa tagline "Speak fashion with an Accent? rnewakili seluruh competitive advantage tersebut. Namun ada hal lain yang cukup penting yaitu dimana terdapat sejumlah temuan yang mengindikasikan adanya perbedaan dengan persepsi yang selama ini dipahami perusahaan terhadap profil pelanggan.
Analisis terhadap kompetitor diperoleh melalui pengolahan terhadap hasil survey serta data-data faktual tentang performance penjualan, market share dan outlet pesaing. Analisis ini menyajikan beberapa pemahaman baru yakni adanya indikasi bahwa pelanggan Accent memiliki ingatan yang cukup baik terhadap sejumlah merek yang menjadi kompetitor terdekat Accent. Mereka juga selalu melakukan evaluasi kritis terhadap produk Accent yakni membanding-bandingkan Accent dengan merek-merek kompetitor tersebut, dalam hal ini terkait kualitas fabric. harga, mncangan dan corak serta layanan yang mereka terima pada saat berbelanja.
Analisis internal difokuskan pada analisis terhadap berbagai kebijakan korporasi dan divisi penjualan yang terkait dengan proses bisnis Accent serta performance Accent untuk kurun waktu tertentu. Secara umum, dapat dikatakan bahwa PT. Cipta Busana Jaya telah melakukan berbagai upaya yang diyakini memperkuat performance Accent untuk jangka pendek maupun jangka panjang meski hingga saat ini Accent belum memperlihatkan dominasinya pada segmen ladies.
Merek Accent, saat penulisan ini dibuat merupakan sebuah produk busana bagi wanita karir yang dimiliki oleh PT. Cipta Busana Jaya. Merek ini merupakan hasil akuisisi oleh perusahaan saat ini dari pemilik lamanya., yakni PT. Texmaxo Graha Busana. Pada tahun 2005, produktivitas Accent jatuh pada titik yang rendah, dan hal ini dianggap sebagai titik kritis dari produktivitas Accent. Namun, pada akhir 2005 secara perlahan-lahan produktivitas Accent mulai menunjukkan angka yang lebih baik. Bahkan pada tahun 2006, angka produktivitas Accent mencapai angka yang lebih tinggi dibandingkan tahun-tahun sebelum proses akuisisi dilakukan dan terus meningkat hingga semeseter I 2007. Perusahaan optimis bahwa tahun ini mereka akan dapat mencapai angka produktivitas yang lebih tinggi lagi.
Dari studi ini didapat beberapa masukan bagi perusahaan, terutama terkait dengan langkah untuk mempertahankan dan meningkatkan performance Accent melalui upaya mengevaluasi kembali segmentasi pelanggannya, memperjelas positioning Accent, mempertegas representasi positioning ke dalam suatu tag line, misalnya ?Speak fashion with an Accent? serta upaya yang berkelanjutan untuk lebih meningkatkan kinerja setiap saluran distribusinya.

This research has been analyzed customer behavior and the efectivity of Accent positioning as primary objectives. Some references like David W. Craven and Nigel F. Piercy stated in Strategic Marketing confirm the positioning efectivity can be evaluated by analyzing the three factors which are the customers, competitors and internal company.
The customers behavior and their perceptions to Accent positioning are explored by survey with collects infomation related to customer buying motives, demographically segmentation and the tag line "speak fashion with an Accent? that company believes as Accent positioning. The descriptive result shows the customers generally agreed to some statement that describe Accent competitive advantages and its repesentative in the tag line. However, there are important issues that indicate some facts are different than what company perceives to their customer profile and behavior.
Competitors analyzing based on sales and outlets perfomtances, market share and customer survey. Related to survey results, Accent customers have strong association to some others brand and critize attitude for product evaluation like quality of fabric, design and style, price, store image and its services.
Internal analyzing has been focused to all corporate policy and sales division marketing program for some periods. Generally the company has been implemented several strategy and methods to improve the Accent performance for long and short terms even actually Accent did not perform yet as a dominant player in the ladies segment."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2007
T23184
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kulshreshtha, Manisha
"Dialect accent features for establishing speaker identity : a case study discusses the subject of forensic voice identification and speaker profiling. Specifically focusing on speaker profiling and using dialects of the Hindi language, widely used in India, the authors have contributed to the body of research on speaker identification by using accent feature as the discriminating factor. This case study contributes to the understanding of the speaker identification process in a situation where unknown speech samples are in different language/dialect than the recording of a suspect. The authors' data establishes that vowel quality, quantity, intonation and tone of a speaker as compared to Khariboli (standard Hindi) could be the potential features for identification of dialect accent."
New York: [Springer, ], 2012
e20418417
eBooks  Universitas Indonesia Library
cover
Thierauf, Robert J.
Englewood Cliffs: Prentice-Hall International, 1988
658.403 THI u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Novrizal Rais
"Penulisan karya akhir yang berjudul Strategi Bersaing PT. Texniaco Graha Busana dalam Era Pasea Krisìs tahun 2000 Stucli Kasus Produk "Accent" ini dimaksudkan adalah untuk memberikan solusi bagi perusahaan yang bersangkutan untuk menetapkan strategi bersaing dalam bisnis pakaian jadi, dimana Accent telah merubab pasar sasarannya dañ segmen wanita kelas menengah?bawah meniadi menengah-atas. Menetapkan strategi bersaing tersebut hams didukung oleh beberapa straetgic tools dan bauran strategi pemasaran yang hams hams saling komplementer, agar danat meniberikan daya saing Accent dalam menghadapi pesaing - pesaing di segmen yang baru tersebut.
Secara garis besar, permasalahan yang sangat mendasar yang menyebabkan Accent merubah pasar sasarannya adalah : permintaan yang menurun karena harga jual pakaian jadi yang hams dinaikkan, krisis ekonomi yang berkepanjangan mengakibatkan daya bell segmen kelas menengah-bawah menurun signifikan. Sehingga untuk rnenghadapi hal tersebut Accent hams rnenyusun strategi bersaing yang relevan dan perLunya merencanakan obyektíf jangka panjang agar dapat menguasai pasar pakaian jadi di segmen kelas menengah-atas.
Pada awal penulisan ringkasan eksekutif ¡ni perlu diketahui secara umum profil dan perusahaan yang bersangkutan. PT. Texmaco Graha Busana didirikan pada bulan Juni tahun 1994 yang merupakan strategic business unit dan Texmaco Group untuk perdagangan tekstil dan manufaktur (textil trading & manufktur), dengan meluncurkati berbagai produk pakalan jadi dengan merek produk Accent. Pada awalnya target pasa-Accent adalah wanita karir dan non karir yang termasuk pada segmen kelas menengah bawah. Jenis produk yang ditawarkan untuk pakaian jadi terdiri atas tiga kategori, yaltu: pakaian wanita karir, maternity dan relax. Disamping itu juga ada beberapa aksesoris warnta seperti dompet dan ikat pinggang.
Nilai penjualan Accent dan sejak diberdirikan hingga tahun 1999 memperlihatkan kecendrungan bertumbuh, dimana pertumbuhan paling besar terjadi pada tahun 1998 yaltu 116%, sedangkan untuk volume penjualan hingga tahun 1998 juga memperlihatkan pertumbuhan.. dimana petunibuhan pada tahun 1998 adalah sebesar 51,2%. Hanya pada tahun 1999 volume penjualan mengalami penurunan sebesar 9,6% dan diestimasi juga pada tahun 2000 akan terjadi penurunan penjualan sebesar 8.5%.
Penurunan volume penjualan ini sangat didominasi oleb karena menurunnya daya beli masyarakat. termasuk segmen kelas menengah bawah yang meniadi pasar sasaran Accent. Dampak menurunnya daya beli ini sangat terasa pada kalangan segmen bawah. Penyebab menurunnya daya bell ini disebabkan oleh gejolak krisis moneter di Indonesia yang mulai dirasakan pada awal pertengahan tahun 1998, namun dampaknya yang paling parah barii dirasakan pada ta.hun 1999 hirigga 2000, dimana dimulainya penurunan volume penjualan Accent.
Penurunan daya bell pada segmen ketas menengah bawah ini merupakan ancaman serius bagi Accent baik sekarang maupun untuk dimasa mendatang, oleh karena itu pihak manajemen PTTGB segera memberikan respon dan mengambil langkah strategik untuk beralih ke segmen kelas menengah atas. Pada segmen kelas menengah atas ini relatif tidak begitu besar terja.di penurunan daya beli akibat imbas dan knisis moneter, mereka tetap membelanjakaI uang mereka untuk memenuhi kebutuhan yang sifatnya sangat personal. personality tersebut membenkan simbol/ status tersendiri bagi mereka yang meningkatkan self-esteem dan rasa percaya diri.
Setelah Accent memasuki pasar barn tersebut, maka banyak diadakan perubahan dalam penerapan strategi bersaing generik dan program strategi bauran peinasaraflflYa. Untuk bauran pemasafan banyak tetjadi perubahan strategi, beberapa produk busana formil (jas keija wanita) sudah dibuat dan bahan serat katun impor dan bahari polyester hanya untuk busana relax dan maternity, harga sudah dinaikan sesuai dengan segmen menengab atas, jalur distribusi sudali melalui mal atau plaza terkemuka, promosi dan ildan sudah meialui media yang di konsumsi oleh wanita eksklusif. Hanya untuk strategi bersaing generik inasih mengandalkan biaya rendab! low cost sala seperti yang teijadi hingga saat ini, oleh karena itu penulis mengusulkail urituk meng-integrasikan antara strategi generik low cost dengan diferensiaSi. Diferensiasi yang dimasudkafl adalah pada bauran pemasaran.
Apabila strategi genenik diferensiasi ini berhasil diterapkaii dengan konsisten dan didukung oleh bauran pemasaran, maka slogan Accent ?speak fashion with an Accent? da pat disesuaikan dengan positioning Accent sebagai pakaian jadi untuk wamta eksklusif. Sehíngga diharapkan dapat mengkomurlikaSikan kepada konsumennya dengan baik dan dapat memberikan persepsi dan image bahwa Accent sekarang bukan lagi Accent yang dulu. Membangun image Accent sangat penting, karena apabila image yang melekat pada Accent masih sebagal bu sana untuk segmen menengah bawab, maka konsumen segmen menengab atas alcan enggan untuk membeLi produk Accent, karena adanya perbedaan customer perceived value di antara kedua segmen tersebut. Penerapan strategi pemasaran yang baru ini ternyata telah dapat mengangkat nilai penjualan pada pertengahan tahun 2000 ini, yaitu pada bulan Juli hingga Oktober 2000. Sedangkan volume penjualan diestimasikan hingga akhir tahun 2000 masih tetap akan mengalami penurunan dibandingkafl tahun 1999 sebesar 8,5%.
Usulan untuk mengintegrasikan strategi bersaing low cost dengan differentiation ini akan dikemukakan lebih jelas clalam hab analisa, termasuk di dalamnya keuntungan dan resiko apa yang akan dihadapi oleh Accent saat ini dan dimasa mendatang."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2000
T6338
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Raissa Almeera Zara Shanahan
"Penggunaan dialek literatur dalam karya sastra telah dilakukan sejak lama. Ketika dilakukan penerjemahan, akan terjadi sebuah masalah dalam dialek tersebut karena dialek tersebut mengandung latar belakang sosial dan budaya dari teks sumber. Karya tulis ini mengambil terjemahan Bahasa Indonesia dari dialek dan aksen yang terdapat di novel Harry Potter and the Deathly Hallows yang diterjemahkan oleh Listiana Srisanti dan diterbitkan oleh Gramedia Pustaka Utama di tahun 2008. Karya tulis ini bertujuan untuk melihat strategi penerjemahan yang digunakan untuk menerjemahkan dialek dan aksen yang berbeda di dalam novel tersebut dan penahanan fungsi dari dialek literatur. Data dalam karya studi ini dikelompokkan berdasarkan dialek dan aksen dan kategori Penanda Dialek oleh Dimitrova (2004) untuk dianalisa lebih lanjut. Penelitian ini menemukan bahwa strategi penerjemahan yang digunakan adalah strategi standardisasi. Penanda dari setiap dialek dan aksen dipertahankan dalam versi terjemahan melalui berbagai cara, seperti menggunakan pengejaan yang disesuaikan dengan aksen dan juga pelanggaran aturan tata bahasa Bahasa Indonesia. Akan tetapi, fungsi dialek literatur dalam versi terjemahan tidak begitu dipertahankan karena penokohan yang ada di dalam novel ini terlihat melalui pernyataan eksplisit oleh penulis dan bukan implikasi dari penggunaan dialek dan aksen.

Literary dialects, or the use of dialects in literary works, have been featured in the literary works for quite a long time. Problems may arise when translation takes place in the literary dialects as they impose social and cultural backgrounds. This study takes on the Indonesian translation of the dialect and accent in Harry Potter and the Deathly Hallows done by Listiana Srisanti published by Gramedia Pustaka Utama in 2008. It aims to see the used translation strategy as well as the maintaining of the function of literary dialect. Data are grouped according to the different dialects and accents and the Dialectical Markers proposed by Dimitrova (2004) to be analysed. Study finds that the translation strategy used in the novel is standardisation strategy. The markedness of each dialect and accent is pertained by using various approaches, such as the maintaining in several altered spellings and violation in Indonesian grammatical rules. However, the function of literary dialect is not thoroughly maintained, as characterisations alike are found in the explicit statements and not implied by the dialect and accent usage."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2021
MK-pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Christesen, C.B.
Australia: Angus and Robertson, 1968
828.99 CHR o
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Tokyo: Hokuseido Press, 1961
895.6 JAP
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>