Ditemukan 137077 dokumen yang sesuai dengan query
Tatiek Kartikasari
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1995
384.550 926 TAT p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2004
S4871
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Jakarta: Departemen Pendidikan dan Kebudayaan RI, 1995
781.959 8 DLO p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Vincentia Irmayanti Meliono
"This study reveals that some models of comercial breaks appeared at the indonesian private television program, e.g. shampoo and soap advertisement, could invite some interpretation and functions. Their appearance could reflect women's surrender facing the action of violence. These article discusses about the metaphor of the women's body and how it beceomes a medium that is constructed by two aspects, the power and the beauty. The result shows that the messages of comercial break have meaningfulness of the pragmatical values, the persuasive or ideological statement and the dialectically communicative process. Keywords appeared in the comercial breaks show the women's action of violence, pragmatical value, ideological value, dialectically communicate process."
Depok: Faculty of Humanities University of Indonesia, 2003
pdf
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Ratri Andamari
"
ABSTRAKSetelah penghapusan iklan pada TVRI, salah satu alternatif pembiayaan produksi jatuh pada penerimaan bantuan yang berbentuk paket acara seperti sinetron yang disponsori oleh pihak penyandang dana. Sebagai konsekuensinya, sinetron tersebut harus memenuhi keinginan pihak penyandang dana, seperti menyampaikan pesan yang menjadi misi pihak penyandang dana. Namun disamping itu TV sebagai sarana hiburan masyarakat tetap harus mengikuti kehendak pemirsanya. Jadi pesan tersebut harus dikemas dengan baik, agar tidak ada kesan menggurui dan membosankan. Penelitian ini berusaha menggambarkan bagaimana pesan pesan itu dikemas, dengan cara menganalisis isi pesan. Peneliti menetapkan Sinetron Jendela Rumah Kita dan Sinetron Keluarga Rakhmat sebagai sampel, Selain itu pula, peneliti mengadakan penelitian survey terhadap 25 orang responden pemirsa kedua sinetron yang diambil secara acak, untuk menunjang hasil penelitian analisis isi ini. Unit pengukuran penelitian analisis isi ini adalah pesan-pesan sosial, sedangkan unit pengamatannya adalah keseluruhan adegan-adegan yang terdapat dalam kedua sinetron, yang berisi pesan-pesan sosial. Ternyata hasil analisis isi pesan-pesan sosial dari kedua sinetron menunjukkan bahwa pesan-pesan sosial itu di kemas dengan baik oleh pihak produksi, dengan indikator sebagai berikut; adegan-adegan yang berisi pesan-pesan sosial dalam kedua sinetron dirasakan tidak mengganggu menjenuhkan pemirsanya, walau mereka sadar ada pesan yang diselipkan. Jadi pemirsa merasa tetap terhibur dengan adegan yang ditampilkan, sekaligus menerima pesan-pesan sosialnya; waktu yang digunakan untuk menyampaikan pesan dalam suatu adegan tidak panjang (sesuai kemampuan seseorang mendengar dengan baik), bentuk pesan yang banyak dipakai adalah pesan verbal, dan jenis pesan yang banyak disampaikan dalam kedua kelompok sinetron adalah jenis pesan tentang Penanganan Hasalah Sosial Anak. Selain itu, tokoh yang ditampilkan sebagai penyampai pesan adalah tokoh yang juga disukai oleh pemirsanya."
1990
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Kanti W. Walujo
Jakarta: Direktorat Publikasi Ditjen Pembinan Pers Dan Grafika Departemen Penerangan, 1994
791.538 Wal p
Buku Teks Universitas Indonesia Library
"This research intends to prove that globalization is not always related to homogenization process. For such a purpose this research described how Betawi youngsters construct their ethnis identity and how they consume Betawi cultural television program in the constructuin of their ethnis identity. As a constructuinist, the resercher used case study with multi level analysis design. The results suggest that on a one side among cases studied their characteristics as orang Betawi can still be seen, but on the other side, their ethic identity is weekened while a new ethnis identity is formed."
Thesis: Jurnal Penelitian Ilmu Komunikasi, V (3) September-Desember 2006: 49-74, 2006
TJPI-V-3-SeptDes2006-49
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library
Lubis, Krishna
"Iklan merupakan sebuah sarana informasi bagi masyarakat maxim konsumen mengenai suatu produk tertentu. Bagi para produsen, ikian merupakan sebuah scram untuk memperkenalkan produk mereka kepada konsumen. Oleh karena iklan dikenal pula sebagai sebuah sarana yang mempertemukan konsumen dengan produsen. Di lain sisi, iklan tidak selalu memberikan keuntungan, khususnya bagi pars konsumen. Hal ini terjadi apabila iklan memberikan sebuah pernyataan yang menyesatkan dan tidak benar, menjaddran pernyataan man tersebut tidak sesuai dngan fakta atas produk yang diiklankan, Iklan yang menyesatkan dan tidak benar tersebut dapat mengakibatkan kerugian bagi para konsumen - mengingat televisi merupakan sebuah media massa yang ditujukan untuk khalayak umum. Perkembangan di bidang teknologi, ekono3ni dan ilmu pengetahuan telah mendorong perkembangan duaia periklanan hingga menjadi sebuah sistem yang kompleks. Di dalam sistem yang kompleks tersebut, kegiatan periklanan melibatkan beberapa pihak, antara lain pengiklan (produsen produk), ages (pensahaan periklanan) dan media. Oleh karena itu, untuk mencegah kerugian yang dapat diderita oleh pars konsumen, diperlukan ketentuan-ketentuan yang mengatur mengenai kegiatan periklanan. Namun, di Indonesia, ketentuan-ketentuan mengenai ikian produk pangan di televisi diatur secara terpisah_ Salah satunya diatur dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1999 Tentang Perlindungan Konsumen (UUPK). Tetapi, UUPK tidak secara tegas mengatur mengenai pars pihak yang bertanggung jawab alas ikian produk pangan di televisi yang dapat mengakibatkan kerugian bagi konsumen. Ketentuan IJUPK tersebut juga dapat mengakibatkan ketidakpastian terhadap kete utuan yang mengatur mengenai periklanan dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 7 Tahun 1996 Tentang Pangan dan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 69 Tahun 1999 tentang Label Dan Iklan Pangan; Oleh karena itu, definisi dari "pelaku usaha periklanan" sebagaimana diatur dalam ketentuan UUPK liarus dipertegas melalui ketentuan per mdang undangan di Indonesia Dengan demikian, hal ini akan memberikan sebuah kepastian alas hak konsumen yang berhubungan dengan hak konsumen untuk memilih (hak memilih) produk yang mereka inginkan.
Advertisement is a media which contains information of a certain product to societies and consumers. Regarding to the producers position, advertisement is a media to introduce their products to their consumers. Hence, advertisement is also used as a media where producers and consumers meet On the other hand, advertisements do not always benefited the consumers. It happens do to its misleading and wrong statements which usually different from the fact of the prods Those misleading and wrong statements advertisements on television could caused the consumers losses especially if those are food products which daily consumed - considering that televisions is a public information media. Development in technology, economics and science have drive the development of advertisements into a more complex system. In that system, advertising operations are involving a few parties, which are producers (as advertisers), agencies (as advertising companies) and media. Hence, in order to prevent the consumer`s losses, rules and regulations of advertising operations are needed. However, in Indonesia, the laws of food products advertisement on television are partly ruled and regulated One of them is stated by The Law of The Republic of Indonesia Number S of 1999 Concerning The Consumers Protection (UUPK). But, this UUPK does not make a clear statement regarding the parties who's responsible for the misleading and wrong statements food products advertisements on television - which could caused the consumers Losses. This UUPK is could also causing the uncertainty of The Law of The Republic of Indonesia Number 7 of 1996 Concerning The Foods and The Indonesian Government Law Number 69 of 1999 Concerning Label And Food Advertisements. Therefore, the definitions of "advertising operations companies" stated by UUPK should be cleared by any Indonesian Law. By having these rules and regulations of advertising, it will provides a certainty toward the consumers rights regarding their rights to choose the products they desired."
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2007
T19287
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
TEKNODIK 15:1 (2011)(1-2)
Artikel Jurnal Universitas Indonesia Library