Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 124578 dokumen yang sesuai dengan query
cover
cover
Abuddin Nata
Jakarta: RajaGrafindo Persada, 2005
297.65 ABU t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Jati Sherawidianti
"Pada tahun 1973, Amerika Serikat (AS) mengesahkan kebijakan praktik aborsi. Hal ini ditentang oleh sebagian masyarakat AS yang tidak menyetujui adanya praktik aborsi, sehingga masyarakat AS menjadi terpolarisasi menjadi dua, yaitu kelompok pendukung aborsi atau American Ways dan kelompok penentang aborsi atau New Christian Right (NCR). Penelitian ini mengambil pengesahan praktik aborsi oleh George W. Bush pada tahun 2003 sebagai lingkup penelitian. Sejak pengesahan kebijakan aborsi tahun 1973, tokoh-tokoh NCR berusaha menentang dan memperjuangkan menuntut pemerintah agar membatalkan atau mencabut kebijakan tersebut. Tokoh-tokoh NCR berpendapat bahwa praktik aborsi merupakan tindakan dosa dan dapat mengakibat pada kematian. Namun, dalam memperjuangkan pelarangan praktik aborsi tokoh-tokoh NCR memiliki dua kepentingan, yaitu kepentingan ideologi dan kepentingan bisnis. Dalam kepentingan ideologi, tokoh-tokoh NCR memandang aborsi sebagai tindakan berdosa dan dilarangkan oleh agama sehingga pandangan tersebut dinilai konservatif oleh sebagian kalangan masyarakat yang mendukung aborsi. Sedangkan dalam kepentingan bisnis, Tokoh-tokoh NCR melihat bahwa adanya peluang memperkaya kekayaannya melalui pengalihan dana dari anggaran pemerintah untuk aborsi yang tidak terpakai ketika pengesahan pelarangan praktik aborsi. Oleh sebab itu, tokoh-tokoh NCR berusaha mempengaruhi pemerintah untuk mengeluarkan dan mengesahkan pelarangan praktik aborsi.

In 1973, the United States (US) policy endorsed the practice of abortion. This was opposed by some people who are not approved the practice of abortion, so that US society became polarized into two, it is American Ways and the New Christian Right (NCR). The Research took the legalization of abortion ban by George Walker Bush in 2003 as the scope of the research study. Since the legalization of abortion policy in 1973, NCR figures sought to oppose and fight demanded the government to cancel or revoke the policy. The NCR figures believes that the practice of abortion is an act of sin and resulted in death. In addition, in the fight for the prohibition of the abortion, NCR figures has two interests, it is the interest of ideology and business interests. In the interest of ideology, NCR figures regard abortion as an act of sin and prohibited by religion, so that views are considered conservative by some people who support abortion. While in the interest of the business, NCR figures to see that the opportunity to enrich his wealth through the diversion of government funds for abortion unused when the endorsement prohibition of the practice of abortion. Therefore, NCR figures tried to influence the government to make and approve banning of abortion."
2015
S61777
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
M. Monty Arief
"ABSTRAK
Skripsi ini merupakan penelitian mengenai sejauh mana faktor uang berperan dalam mempengaruhi hubungan yang terjalin di antara tokoh-tokoh pada drama The Merchant of Venice karya William Shakespeare. Tujuan penulisan skripsi ini adalah untuk menunjukkan bagaimana suatu hubungan antar tokoh-tokoh dalam drama The Merchant of Venice dibangun, dan sejauh mana faktor uang mempengaruhi hubungan-hubungan tersebut.
Untuk dapat menganalisis hubungan yang terjalin di antara tokoh-tokoh drama tersebut maka digunakan teori Pertukaran Sosial, sehingga dapat diketahui alasan yang mendasari mengapa seorang tokoh bersedia melakukan hubungan dengan tokoh lainnya.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan, diketahui bahwa faktor uang, yang merupakan faktor ekstrinsik, adalah motif utama yang diinginkan oleh hampir semua tokoh utama dalam drama ini. Mereka sering kali mempertimbangkan untung-ruginya berhubungan dengan tokoh lain dengan faktor uang sebagai salah satu pertimbangan utama. Meskipun demikian, faktor uang bukan merupakan satu-satunya faktor yang melandasi hubungan tersebut. Faktor lain adalah motif untuk memperoleh ganjaran intrinsik yang berbentuk cinta, kasih sayang, dan kehormatan. Akan tetapi, bila diteliti lebih lanjut, motif ini ternyata juga banyak dipengaruhi oleh faktor uang.
Melalui drama The Merchant of Venice ini terlihat bahwa Shakespeare berusaha menunjukkan bahwa suatu hubungan antar manusia yang dipengaruhi oleh faktor uang merupakan suatu hal yang manusiawi dan wajar dilakukan oleh setiap manusia. Tetapi, walaupun kita tidak dapat melepaskan diri dari pengaruh uang, ternyata uang bukanlah segalanya. Hal ini dikarenakan pengaruh uang yang sangat besar tersebut dapat berupapengaruh buruk, yang terlihat pada tokoh Shylock, dan pengaruh baik seperti yang terdapat dalam diri para pedagang Venesia. Pesan yang ingin disampaikan Shakespeare melalui drama ini adalah bahwa uang dapat memberikan pengaruh yang buruk terhadap kehidupan manusia; tetapi pengaruh buruk tersebut dapat dihilangkan bila manusia memegang teguh suatu prinsip, yaitu rasa kesetiakawanan terhadap sesama manusia yang harus ditanamkan dalam diri setiap insan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
S14138
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Subaktina Partiwi Arianto
"Dalam Bella, Juliette aux Pays des Hommes, Suzanne et le Pacifique, nama-nama kecil para tokoh wanita menjadi judul buku. Dalam teater Giraudoux juga memilih wanita sebagai tokoh-tokoh antik (Electre) atau untuk tokoh-tokoh Kitab Bibel (Judith). Malahan jika judul sandiwara itu adalah nama kecil tokoh-tokoh pria seperti Amphitryon 38, Jean Giraudoux memusatkan perhatiannya pada si tokoh wanita : Alcmene. Masalah yang timbul adalah mengapa Giraudoux tertarik pada kaum wanita khususnya dan apakah wanita mempunyai arti khusus bagi Jean Giraudoux?"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1977
S14423
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harahap, F.K.N.
Djakarta: Djakarta Press, 1959
182 HAR t
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Yost, Edna
Djakarta: Kinta, 1961
509.22 YOS t
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Bisyri
"Undang-Undang Nomor 4/1950 Jo. UU No. 14/1954 menyatakan bahwa tujuan pendidikan adalah untuk menciptakan manusia yang ber moral. Hal ini ditafsirkan bahwa manusia yang bermoral dapat diupayakan tidak hanya melalui agama karena dasar moral tidak selalu agama. Oleh Karena itu, pada 1950-an agama tidak wajib di ajarkan di sekolah. Pada tahap selanjutnya, sebagaimana diatur dalam UU No. 2/1989 pendidikan adalah tujuan menciptakan manusia yang taat mengabdikan diri kepada Tuhan Yang Maha Esa, sehingga pelajran agama wajib diberikan di sekolah. Walaupun kesenjangan undang-undang tersebut adalah sekolah dengan agama tertentu seharusnya tidak diajarkan Agama yang bebrbeda dengan Agama yang ada di sekolah tersebut. Ketentuan ini kemudian menjadi bermasalah. Pada 2003, UU No 20 tentang sistem pendidikan nasional diberlakukan menekankan adanya pendidikan agama. Undang-undang ini ini mengamanatkan bahwa agama adalah wajib di setiap intuisi pendidikan di mana materi yang akan diberikan kepada siswa yang akan diajarkan oleh guru yang bersangkutan. Sudah jelas bahwa pendidikan secara historis telah ditingkatkan dari waktu ke waktu."
Jakarta: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan (FITK) UIN Syarif Hidayatullah , 2014
370 TAR 1:2 (2014)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Depok Fakultas Sastra Universitas Indonesia 1992
LAPEN 07 Har t
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>