Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 14805 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Issawi, Charles
Kuala Lumpur : Oxford University Press, 1964
297.01 ISS f
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Supriyanto
"Tesis ini mengangkat tema: "Filsafat Ilmu Pengetahuan Ibn Khaldun". Filsafat Ilmu Pengetahuan merupakan salah satu cabang dari ilmu filsafat, yang membahas tentang sumber, struktur, metode, kesahihan, dan tujuan ilmu pengetahuan.
Filsafat ilmu pengetahuan ingin menjawab pertanyaan-pertanyaan mengenai hakekat ilmu pengetahuan, yakni mempertanyakan objek yang ditelaah ilmu pengetahuan, wujud hakiki objek tersebut, serta bagaimana hubungan antara objek yang ditelaah, seperti alam dan segala isinya, dengan daya tangkap manusia berpikir, merasa, dan mengindra, yang membuahkan ilmu pengetahuan dalam bingkai ontologis, epistemologis, dan axiologis. Atas bingkai itulah ilmu pengetahuan dapat berkembang sebagai suatu disiplin, yaitu pengetahuan yang mengembangkan dan melaksanakan aturan-aturannya dengan penuh kesungguhan. Inilah yang disebut refleksi filosofis ilmu pengetahuan. Upaya refleksi filosofis diarahkan pada ciri dan cara kerja ilmu pengetahuan. Ciri ilmu pengetahuan ditandai dengan adanya unsur sistematis, logis, dan intersubjektif. Adapun cam kerja ilmu pengetahuan diarahkan pada upaya pembenaran metodologis dan paradigma ilmu pengetahuan. Ciri dan Cara kerja ilmu pengetahuan inilah yang menandai kemandirian ilmu pengetahuan itu.
Ibn Khaldun dipandang sebagai salah seorang filosof muslim abad pertengahan, lahir di Tunis pada tahu 732H1 1332 M dan meninggal di Cairo-Mesir pada tahun 808 HI 1406 M. Ia berasal dari keluarga ulama, ilmuwan, dan terhormat serta berpengaruh dalam bidang ilmu dan politik. Banyak teori ilmu pengetahuan Ibn Khaldun dipengaruhi oleh ilmu-ilmu agama dan filsafat, karya-karya filosof besar seperti Ibn Sina, Al-Ghazali, Ibn Rusyd, Nashiruddin al-Thusi, dan Aristoteles. Dari lingkungan keluarga dan bacaannya itu, Ibn Khaldun menciptakan logika realistik. Dengan logika realistiknya, memetakan perkembangan ilmu pengetahuan, keahlian-keahlian, dan, peradaban masyarakat-manusia.
Ibn Khaldun menjadi terkenal karena karyanya "Muqaddimah" yang memuat berbagai teori-teori disiplin ilmu dan tidak mengherankan, banyak pemikir dan penulis muslim maupun non-muslim mencoba mengungkap konsep-konsep Ibn Khaldun dalam berbagai disiplin keilmuan, seperti; sejarah, sosial, politik, ekonomi, ilmu-ilmu agama, filsafat, dan ilmu-ilmu rasional lainnya, Bagian yang menarik dalam pemikiran Ibn Khaldun yang akan dikaji dalam tesis ini adalah teks dalam Muqaddimah itu, yakni: tentang filsafat ilmu pengetahuannya. Ada tiga persoalan pokok yang akan diteliti, yaitu: (1) Bagaimana filsafat Ibn Khaldun tentang Ilmu Pengetahuan?; (2) Bagaimana tafsiran Ibn Khaldun terhadap pembagian Ilmu Pengetahuan?; dan (3) Bagaimana relevansi teori ilmu pengetahuan Ibn Khaldun dan kerangka konsep ilmu pengetahuan modem dalam perspektif sejarah?
Penelitian ini akan berusaha mengungkap dan menjelaskan jawaban dengan pendekatan filsofis atas pertanyaan-pertanyaan di atas, dan metode yang digunakan adalah deskriptik, hermeneutik, dan komparatif Penelitian ini juga memiliki tujuan dan kegunaannya, yaitu: (1) Tujuan dalam aspek teoritis, yakni: (a) Berusaha memahami dan mengangkat konsep filsafat ilmu pengetahuan Ibn Khaldun; (b) Selain memberikan evaluasi kritis terhadap masalah atau bidang yang diteliti (filsafat ilmu pengetahuan Ibn Khaldun), juga melengkapi data-data penelitian yang pernah dilakukan oleh peneliti sebelumnya, dengan membuat sintesis dari bahan yang telah dikumpulkan; dan (c) Membuat sintesa baru (pemikiran barn) tentang filsafat ilmu pengetahuan Ibn Khaldun. (2) Kegunaan dalam aspek praktis, yakni: (a) Hasil penelitian ini memiliki arti akademis yang dapat menambah informasi dan dipertimbangkan dalam memperkaya teori-teori keilmuan filsafat (Islam); (b) Penjelasan ini diharapkan dapat memberikan suatu gambaran umum tentang pemikiran Ibn Khaldun; dan (c) Diharapkan mempunyai arti demi kelangsungan pembangunan masyarakat dan negara."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T10837
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tawanisi, Abu al-Futuh Muhammad
Cairo, U.A.R.: Supreme Council for Islamic Affairs, 1967
928.92 ABU i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Zainab Al-Khudhairi
Bandung : Pustaka , 1987
100.53 ZAI f
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Adurrahman Abu Zaid Waliuddin ibn Khaldun, well known as Ibn Khaldun was born in Tunisia on Ramadhan 1th, 732 H/May 7, 1332 AD. He is genious Muslim Scholar at his age in sociology, History, economy (fiqh/islamic jurisprudence) etc. His expert is well recognized by other scolars both Msslim and non-muslim"
297 TURAS 12 (1-3) 2006
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ahmad Chaidir
"Penelitian dilakukan terutama berpedoman pada buku-buku perpustakaan berdasarkan sumber-sumber primer dan sekunder, dengan metode deskriptif, analisis kritis dan komparatif. Ibn Khaldun adalah seorang sarjana terkenal dengan karyanya yang bernama Muqaddimah pada abad ke 14 M. Cakupan pembahasan Muqaddimah Ibn Khaldun demikian luas, sehingga penulis membatasi pembahasan ini hanya dalam masalah pemikiran sosialnya. Ternyata pada abad ke 19 M. terdapat pula pemikiran Barat dari Perancis bernama Auguste Comte yang membahas masalah pemikiran sosial. Sekarang ilmu pengetahuan ini menjadi ilmu tersendiri yang dinamakan sosiologi. Dengan adanya pemikiran-pemikiran di bidang pengetahuan sosial ini, ada yang mengatakan bahwa pelopor ilmu pengetahuan sosial adalah Auguste Comte dan ada pula yang mengatakan Ibn Khaldun. Di dalam Muqaddimah, Ibn Khaldun membahas pemikiran sosialnya bertitik tolak dari pengalaman, gejala-gejala dan fakta fakta yang diamati, kumpulan fakta-fakta itu dianalisis dan akhirnya diambil kesimpulan dan dijadikan rumus atau dalil. Ibn Khaldun juga membahas perbedaan antara ilmu pengetahuan absah dan ilmu pengetahuan yang tidak absah. llmu pengetahuan yang absah ialah apabila didasarkan pada eksperimen dan empiri, kemudian setelah dianalisis dan disimpulkan baru dijadikan hukum. Sedangkan ilmu pengetahuan yang tidak absah ialah yang hanya berdasarkan kesimpulan akal. Pendapat Ibn Khaldun tersebut ada kesamaan dengan pendapat filosof Jerman Immanuel Kant pada abad ke 19 M yang menyelidiki batas-batas kemampuan akal manusia, Immanuel Kant berpendapat, bahwa di dalam etika ada yang tidak bisa diselidiki oleh akal, yaitu kebebasan kehendak, immortalita jiwa dan adanya Tuhan. Menurut Immanuel Kant, kita harus menerimanya sebagai keyakinan, dan dijadikan postulat dalam etika. Menurut Ibn Khaldun, akal manusia tidak bisa menyelidiki hakikat yang tidak bisa diindra, seperti masalah hakikat Tuhan, hakikat kenabian, kehidupan akhirat dan sebab paling akhir dari sebab-sebab. Untuk hal-hal tersebut, kita harus menerima dari ajaran-ajaran agama. SeteIah dilakukan kajian sesuai dengan pengertian kriteria ilmu dan filsafat, maka ternyata pemikiran sosial Ibn Khaldun adalah ilmu pengetahuan dalam pengertian modern. Hal ini berdasarkan pada kriteria ilmu pengetahuan, yaitu: adanya pengamatan indra, pengumpulan fakta-fakta, deskripsi fakta, pemilhan kajian, analisis kritis, kesimpulan dan perumusan. Dengan demikian Ibn Khaldun adalah sebagai pelopor pertama dalam bidang ilmu pengetahuan sosial atau sosiologi, dan bukan Auguste Comte. Auguste Comte adalah salah seorang penerus dalam bidang sosiologi."
Depok: Universitas Indonesia, 1989
S15998
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Hufi, Ahmad Muhammad
"Buku ini menceritakan tentang Ibn Khaldun."
Kairo: Maktabat Nahdat , 1921
ARA 921.8 ALH m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
"Komuniti cakna dari perspektif Islam tidak hanya merupakan satu komuniti prihatin dan maju, malah ia meletakkan Al-Qur’an dan as-Sunnah sebagai sumber utama pembangunan. Makalah ini bertujuan untuk menganalisis 1) latar belakang kehidupan dan pemikiran Ibn Khaldun, 2) cirri-ciri pembinaan masyarakat mengikut Ibn Khaldun, dan 3) pendekatan Ibn Khaldun dalam pembentukan komuniti cakna. Untuk mencapai hasrat ini, penulisan ini menggunakan pendekatan analisis sekunder yang menganalisis bahan-bahan sedia ada sebagai kaedah untuk mengumpul dan membincangkan isu membentuk masyarakat cakna ini. Disebabkan tumpuan penulisan ini ialah ke atas masyarakat cakna mengikut pandangan Ibn Khaldun, maka sumber utama kepada penulisan ini ialah Ibn Khaldun adalah seorang sarjana Islam terkemuka dalam konteks penulisan mengenai tamadun. Ketokohannya bukan sahaja diakui oleh masyarakat Islam sehingga sekarang, tetapi juga turut diakui oleh tokoh-tokoh bukan Islam. Ibn Khaldun telah menggariskan enam ciri masyarakat cakna, serta turut menggariskan empat pendekatan untuk mewujudkan masyarakat atau komuniti cakna. Pendekatan Ibn Khaldun dalam membentuk komuniti cakna bermula daripada kefahaman manusia kepada keperluan hidup bermasyarakat. Pemerintah pula perlu memainkan peranan dengan meletakkan keadilan sebagai asas penting dalam pemerintahannya. Beberapa cirri dan pendekatan sesuai yang mendokong pembentukan komuniti turut dibincangkan dalam makalah ini."
JBSD 1:2 (2013)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Rosenthal, Franz, 1914-2003
Bandung : Mizan , 1996
297.5 ROS tt
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Alatas, Syed Farid
"Abstract:
On the life and works of Ibn Khald¿±n, 1332-1406, Arab Muslim historiographer and historia"
Bandung: PT. Mizan, 2017
922.97 ALA i
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>