Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 500 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Xiong, Bing-yuan
Taiabei Shi: Tian Xia Wen Hua, 1995
SIN 152.45 XIO d
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Hutagalung, M. Husen
"Kagitan Pariwisata di statu perkampungan masyarakat tradisional yang masih memegang adat istiadatnya, sering mendapat tantangan keras. Karena pariwisata dianggapnya sebagai suatu yang akan mengancam keberadaan adat istiadat mereka. Munculnya aktifitas ‘pariwisata’dengan pemahaman tersendiri pada masyarakat setempat, berawal dari pandangan-pandangan yang berbeda terhadap kegiatan tersebut dalam suatu masyarakat.
Penelitian yang mengambil lokasi di perkampungan masyarakat Naga, di Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat ini. Menyajikan tenting pandangan masyarakat setempat terhadap kegiatan pariwisata di perkampungan tersebut. Dalam penelitian ini ditampilkan suatu masyarakat tradisional Sunda di Jawa Barat yang memiliki kekuatan kultural, khususnya keberdayaan sebagai masyarakat tradisional, yang menjadikan komunitas tersebut sebagai masyarakat yang mandiri, dalam menentukan corak dan warna pembangunan pariwisata di masyarakat.
Masyrakat kampung Naga salam pandangannya terhadap aktifitas Saba budaya, dapat digolongkan kepada masyarakat yang adcocacy, yaitu menerima aktifitas tersebut, sebagai hubungan harmonis antar masyarakat lokal (host) dan Wisatawan (Guest)
Tourism activities in the status of traditional community villages that still hold their customs, often face tough challenges. Because tourism is considered as something that will threaten the existence of their customs. The emergence of 'tourism' activities with its own understanding of the local community, begins with different views on these activities in a society.
This research took place in the Naga community village, in Tasikmalaya Regency, West Java. Presenting the views of the local community on tourism activities in the village. This study shows a traditional Sundanese society in West Java which has cultural strength, especially empowerment as a traditional society, which makes the community an independent society, in determining the style and color of tourism development in the community.
The people of Naga village, in their views on Saba cultural activities, can be classified into adcocacy communities, namely accepting these activities, as a harmonious relationship between local communities (hosts) and tourists (Guests).
"
Jakarta: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2008
T24453
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: INIS, 1989
297.09 PAN
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Grasindo, 2000
297.632 KEK (1);297.632 KEK (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Frederick A. Praeger, 1964
901 KEE c
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
New York: Frederovk A. Praeger, 1967
959.7 HOC
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Fathia Zahra Azindani
"The objective of this writing is to see how cosmology affects architecture, especially architecture in Sumur Gumuling. It tried to describe any cosmic elements in Sumur Gumuling?s well edifice. Sumur Gumuling is a meditation place for Sultan of Yogyakarta during Sultan HB I till Hb IV inside Taman Sari (Royal Garden). That unique shape is believed having a strong relation with cosmological meaning. That issue becomes important point in this writing. For that reason, it is necessary to approach this writing through cultural aspects under
description and analytical explanation. The method is by reviewing some theories and collected data which related with the discussion, such as architecture; cosmology; and Javanese culture values and view. After analytical process, it proves that unusual shape of Sumur Gumuling has a relation and similar characteristics with Javanese cosmology. It reflected the sacredness of the building at the same time. Architecture of Sumur Gumuling, moreover, is a representation of a journey between one cosmos to another.

Tulisan ini dimaksudkan untuk melihat bagaimana kosmologi mempengaruhi arsitektur, khususnya pada aristektur Sumur Gumuling. Selain itu juga untuk mencoba menjabarkan unsur-unsur kosmik apa saja yang berada pada bangunan Sumur Gumuling. Sumur Gumuling merupakan sebuah bangunan tempat Sultan Yogyakarta bersemadi yang berada di dalam kompleks Taman Sari. Ia digunakan selama masa Sultan HB I hingga HB IV. Bentuknya yang unik memunculkan dugaan bahwa ia memiliki hubungan yang kuat dengan makna kosmologis.
Permasalahan itulah yang kemudian menjadi poin penting dalam tulisan ini. Untuk itu dalam penulisan ini perlu dilakukan pendekatan aspek budaya dengan penjelasan secara deskriptif dan analitis. Metode yang dilakukan adalah dengan mengkaji teori dan menghimpun data-data yang berkaitan dengan pembahasan tersebut, seperti mengenai arsitektur, kosmologi dan nilai-nilai budaya serta pandangan masyarakat Jawa. Setelah melakukan analisis, terbukti bahwa bentuk
tidak lazim yang dimiliki oleh Sumur Gumuling memiliki hubungan dan
kesamaan karakteristik dengan kosmologi Jawa. Hal ini sekaligus merefleksikan kesakralan bangunan tersebut. Lebih dari itu, arsitektur Sumur Gumuling bahkan merupakan sebuah penggambaran dari perjalanan antar tingkat kosmik."
Universitas Indonesia Fakultas Teknik, 2015
S60727
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aditiya Bayu Nugroho
"ABSTRAK

Muhammadiyah telah menjadi bagian dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia. Tokoh-tokoh Muhammadiyah telah menjadi bagian penting dalam Perumusan Dasar Negara pada sidang BPUPKI hingga PPKI. Pancasila yang menjadi hasil titik temu sejak sidang-sidang pra kemerdekaan kemudian dibawa dan dijadikan alat kekuasaan pada pemerintahan Orde Baru melalui kebijakan penetapan Asas Tunggal Pancasila bagi seluruh Ormas di Indonesia. Muhammadiyah yang sejak awal berdirinya tegas menyuarakan politik Islam, menyikapi asas tunggal dengan menerimanya melalui Muktamar ke-41 di Surakarta.


ABSTRACT

Muhammadiyah has become part of the history of the Indonesian nation. Muhammadiyah figures have become an important part in the formulation of the State at the hearing BPUPKI to PPKI. Pancasila which is the result of the intersection since the pre-independence sessions were then taken and used as a tool of power in the New Order government through policy-setting Asas Tunggal Pancasila principle for all CSOs in Indonesia. Muhammadiyah which since its inception assertive political voice of Islam, addressing the single principle to receive it through the 41st congress in Surakarta.

"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2015
S60357
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bloom, Robert
New York, N.Y.: Frederick A. Praeger, 1994
657.48 BLO i
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>