Ditemukan 2494 dokumen yang sesuai dengan query
Maranda, Elli Kongas
Paris: Mouton, 1971
419 MAR s
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Hidayat
"Daerah Maranda, Kabupaten Poso, Propinsi Sulawesi Tengah telah menunjukkan manifestasi panas bumi seperti hot spring, batuan alterasi dan warm ground yang merupakan indikasi adanya kemungkinan sumber daya panas bumi. Pengolahan dari data yang diperoleh dimaksudkan untuk membuat sebuah model yang dapat memetakan sistem panasbumi pada daerah ini, sehingga dapat diketahui keberadaan hot rock dan reservoir panas buminya. Metode geofisika yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode AudioMagnetotelluric dan Magnetotelluric yang dapat memetakan komponen-komponen sistem panasbumi berdasarkan karakter tahanan jenisnya dan dapat menjangkau dari kedalaman yang dangkal hingga kedalaman yang dalam.
Dari pengolahan data magnetotelluric, diperolehlah hasil yang menyatakan bahwa batuan alterasi yang berperan sebagai seal terdapat di bagian timur daerah penyelidikan sedangkan reservoir panasbumi Maranda terdapat pada kedalaman 1400 m di bawah mean sea level. Potensi panasbumi Maranda dapat diperkirakan dengan melihat hasil inversi 2-D yang memperlihatkan ketebalan lapisan batuan. Suhu reservoir panasbumi Maranda yang merupakan sistem tektonik ini berada pada range low to moderate temperature suhu diperkirakan berkisar antara 100oC sampai 180oC, dan diperkirakan memiliki potensi listrik sebesar 12 Mwe. Dengan mengetahui sistem panasbumi Maranda yang merupakan sistem panas bumi dengan temperatur low to moderate , pemanfaatan yang dapat dimaksimalkan adalah menggunakan air panas Maranda untuk binary cycle dan direct uses.
Maranda, Poso District, Central Sulawesi Province have shown indication of geothermal such as hot spring, alterated rocks, and warm ground which are evidences of geothermal resources in this area. To get a general description of geothermal system in Maranda, we need to make a model which can map all the components of geothermal system, so we can define where the hot source and reservoir are. Geophysical method that can be used to make that kind of model is Audiomagnetotelluric and Magnetotelluric. Those two methods can map all components of geothermal system based on electrical properties of rock, and can also define each component from the shallow depth to the deep depth. From Magnetotelluric data processing, inversion result states that geothermal reservoir exist at about 1400 m below mean sea level. Electric potential of Maranda geothermal can be estimated by considering 2-D inversion result which shows the thickness of reservoir layer. Reservoir temperature of this geothermal system which is considered as tectonic system is categorised as low to moderate temperature whose temperature is estimated between 100oC to 180oC, and estimation of electric potential is about 12 Mwe. By understanding geothermal system in Maranda, expected use of it is for binary cycle and direct uses."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52500
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Nadhifa Rahma Tsany
"Penelitian ini berfokus pada menganalisis potensi terhadap manifestasi panas bumi berupa mata air panas yang berada di permukaan dan dapat diasosiasikan pada suatu sumber panas bumi di kedalaman permukaan. Lapangan daerah Maranda – Kawende, Kabupaten Poso, Provinsi Sulawesi Tengah, merupakan salah satu wilayah di Indonesia yang memiliki potensi panas bumi. Penelitian ini menggunakan dua metode yaitu, metode analisis geokimia air dan metode penginderaan jauh. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik fluida air panas serta menentukan temperatur yang berada di bawah permukaan pada wilayah panas bumi daerah Maranda - Kawende. Data yang digunakan pada penelitian kali ini yaitu data sekunder salah satunya diambil oleh PSDMBP yang berfokus kepada data kation, anion serta pH. Terdapat persebaran manifestasi panas bumi berupa air panas dan air dingin yang terdiri dari dua mata air dingin, tiga air sungai, satu air laut dan dua puluh dua mata air panas. Pada analisis dari ke dua puluh tujuh manifestasi permukaan panas bumi berdasarkan analisis geokimia air didapatkan bahwa tipe air panas bumi menunjukan tipe air klorida dan klorida-bikarbonat. Sumber air panas bumi tidak bersumber dari satu reservoir yang sama serta kondisi air panas berada di fase immature waters dan partial equilibration diketahui juga air panas berasal dari air meteorik yang didominasi oleh air yang sudah mengalami pencampuran oleh air permukaan. Berdasarkan geoindikator didapatkan zona upflow berada di titik Ap.Maranda I. Pada metode penginderaan jauh mengintegrasikan beberapa data meliputi LST, NDVI, dan FFD serta data sekunder lainnya meliputi data geologi dan manifestasi permukaan. Melalui analisis tersebut, didapatkan hasil bahwa terdapat empat area potensi panas bumi. Area potensi A terletak pada daerah Maranda dengan koordinat UTM 227925 - 226909 mE dan UTM 9856819 - 9865793 mN serta memiliki luas 22 hektar. Area potensi B terletak pada Daerah Pantangolemba dengan koordinat 229991 - 233563 mE dan 9846449 - 9842678 mN serta memiliki luas 13 hektar. Area potensi C terletak pada daerah Pakareme dengan koordinat 220267 - 224571 mE dan 9878781 - 9875298 mN serta memiliki luas 14 hektar. Area potensi D terletak pada Daerah Pantangolemba dengan koordinat 216289 – 220800 mE dan 9866259 – 9863881 mN serta memiliki luas 10 hektar.
This research focuses on analyzing the potential for geothermal manifestations in the form of hot springs that are on the surface and can be associated with a geothermal source in the depths of the surface. The Maranda – Kawende Regional Field, Poso Regency, Central Sulawesi Province, is one of the areas in Indonesia that has geothermal potential. This study uses two methods, namely, the method of water geochemical analysis and remote sensing methods. This study aims to determine the characteristics of the hot water fluid and determine the temperatur below the surface in the geothermal area of ??Maranda - Kawende. The data used in this research is secondary data, one of which was taken by PSDMBP which focuses on cation, anion and pH data. There is a distribution of geothermal manifestations in the form of hot water and cold water consisting of two cold springs, three rivers, one seawater and twenty-two hot springs. In the analysis of the twenty-seven geothermal surface manifestations based on water geochemistry analysis, it was found that the type of geothermal water shows the type of chloride and chloride-bicarbonate water. Geothermal water sources are not sourced from the same reservoir and the condition of the hot water is in the immature waters and partial equilibration phases. It is also known that hot water comes from meteoric water which is dominated by water that has experienced mixing with surface water. Based on the geoindicator, the upflow zone is located at Ap.Maranda I point. The remote sensing method integrates several data including LST, NDVI, and FFD as well as other secondary data including geological data and surface manifestations. Through this analysis, the results show that there are four geothermal potential areas. First, Potential area A is located in the Maranda Region with coordinates UTM 227925 - 226909 mE and UTM 9856819 - 9865793 mN and has an area of ??22 hectares. Second, potential area B is located in the Pantangolemba Region with coordinates 229991 - 233563 mE and 9846449 - 9842678 mN and has an area of ??13 hectares. Third, potential area C is located in the Pakareme Region with coordinates 220267 - 224571 mE and 9878781 - 9875298 mN and has an area of ??14 hectares. Potential area D is located in the Pantangolemba Region with coordinates 216289 – 220800 mE and 9866259 – 9863881 mN and has an area of ??10 hectares."
Depok: Fakultas Matematika Dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Harris, Zellig S.
Dordrecht : D. Reidel , 1970
415 HAR p
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Barnes, J.A.
New York: Cambridge University Press, 1990
301.01 BAR m
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Duncan, Otis Dudley
New York: Academic Press, 1975
301.0182 DUN i
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
Berghe,Pirre Van Den
London: Basic Books Inc Publishers, 1970
301.451 BER r
Buku Teks SO Universitas Indonesia Library
"Buku ini merupakan gagasan dari Multatuli Genootschap untuk memperingati Max Havelaar-herdenking mei 1960. Buku ini berisi sembilan esai yang mengulas mengenai sosok Multatuli atau yang bernama asli Eduard Douwes Dekker. Dubois misalnya, ia menulis mengenai aktualitas dari karya sastra multatulis yakni Max Havelaar. "
Rotterdam : Ad. Donker , 1962
BLD 839.35 ESS (1)
Buku Teks Universitas Indonesia Library
New York: Garland Publishing, 1996
398 Ame
Buku Teks Universitas Indonesia Library
Peking : The Catholic University Press
050 FS (1942) I
Majalah, Jurnal, Buletin Universitas Indonesia Library