Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 3238 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Faroji, Muhammad
"buku ini berisi tentang biografi Syaifulloh Kholid."
Kairo: Daar al-fikr al-arabi, 1958
ARA 297.6 FAR s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Al-Aqqad, Abbas Mahmud
"Buku ini membahas mengenai perjalanan hidup (Biografi) dari Khalid bin Walid.
Buku ini membagi cerita perjalan Khalid bin Walid dalam 16 cerita.
Di awali dengan latar belakang kehidupan Khalid bin Walid kemudian kehidupannya sebagai orang kepercayaan Nabi Muhammad SAW untuk menyebarkan Islam ke Persia dan Romawi serta di akhiri perjalan hidupnya meninggal sebagai Panglima Perang Islam."
Mesir: Dar al-Ma`arif, 1950
ARA 922.97 AQQ a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Awang Abdul Aziz bin Juned
Bandar Seri Begawan: Jabatan Mufti Kerajaan, Jabatan Perdana Menteri, Negara Brunei Darussalam, 2011
297.6 AWA k
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Khalf Allah, Muhammad Ahmad
"buku ini menjelaskan kebijakan Ali Mubarak sebagai Menteri Pendidikan Mesir dan pengaruhnya pada sistem pendidikan Mesir. Diceritakan juga mengenai latar belakang kehidupan Ali Mubarak."
Kairo: Maktabat al-Anjalu al-Misriyyah, 1957
ARA 922.97 KHA a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Ajip Rosidi, 1938-
Jakarta: Inti Idayu Press, 1986
923.292 AJI s
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Montreal, Canada : The Reader`s Digest Association, 1967
892.6 REA II (1)
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Jakarta: Kompas Media Nusantara, 2000
920 PRI
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
L. Murbandono
Jakarta: Grasindo, 2004
920.020 8 MUR p
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Irza Arnyta Djafaar
"Tesis ini membahas masalah konsep negara federalisme dengan mengetengahkan tokoh yang mempunyai sebuah kedudukan istimewa, yaitu selaku Sultan. Sultan Ternate Iskandar Muhammad Djabir Sjah merupakan seorang tokoh yang dengan konsisten mempertahankan ideologi federalis yang menyebabkan ia terusir dari daerahnya sendiri. Federalisme yang dianutnya merupakan idiologi budaya yang sudah berurat akar dalam faham kepimimpinan di Maluku Utara yang dinamakan Maloko Kie Raha atau Maluku Empat Gunung, yang berintikan pada empat kerajaan besar yang pernah ada pada waktu itu, yaitu kerajaan Ternate, Tidore, Bacan dan Jailolo dengan salah satu kerajaan yang bertindak sebagai primes inter pares. Struktur mitos Maloko Kie Raha mencakup keterangan mengenai asal-usul keluarga penguasa (kolano). Keempat kerajaan ini dikatakan masih bersaudara dan menjadi dasar bagi pembenaran interaksi di antara kerajaan tersebut. Pandangan ini mengemukakan, bahwa keadaan yang normal di Maluku adalah kalau keempat kerajaan berdiri dengan utuh, maksudnya kalau keempat pusat kekuasaan itu berada dalam suatu keseimbangan.
Menurut pandangan dunia Maloko Kie Raha senantiasa ada keseimbangan antara berbagai kerajaan ini. Pertentangan antara berbagai pusat kekuasaan itu tidak bersifat dikotomis dimana yang satu harus menghancurkan yang lainnya agar bisa maju. Maloko Kie Raha mengandung pandangan dualisme, dimana dua unsur kekuatan atau kekuatan saling bersaing tetapi tidak saling menghancurkan, sebab kehadiran yang satu hanya bernilai kalau yang lain tetap ada. Maloko Kie Raha dibentuk dengan alasan masih adanya hubungan darah yang erat antara ke empat kerajaan tersebut dengan mengandalkan mitos perkawinan antara Djafar Sidek dan Nur Sala yang berasal dari kayangan yang menghasilkan keturunan yang memimpin empat kerajaan tersebut.
Sehubungan dengan hal tersebut di atas, maka tesis ini berupaya mengambarkan keterkaitan antara konsep Maloko Kie Raha dengan konsep federalisme yang dianut oleh Sultan Ternate Iskandar Muhammad Djabir Sjah. Iskandar Muhammad Djabir Sjah yang sejak awal sudah dipersiapkan oleh pemerintah Belanda untuk memimpin kawasan Maluku Utara secara sadar mengetahui tentang hal ini. Ia berupaya agar tidak menjadi boneka Belanda dengan mengeluarkan gagasan-gagasan yang tidak hanya menguntungkan pihak Belanda. Diantaranya ia mendesak supaya segera ditentukan berapa lama pemerintah Belanda dapat memberikan kemerdekaan, setelah habisnya masa peralihan.
Pengungsian atas dirinya yang dilakukan oleh tentara NICA ke Australia menjadi pengalaman yang berharga, hal ini dilakukan karena kekejaman pendudukan Jepang di Ternate di samping untuk kepentingan pemerintah Belanda sendiri. Dengan pangkat yang diberikan oleh NICA yaitu Letnan Kolonel, ia mendapat kedudukan istimewa. Dengan demikian Iskandar Muhammad Djabir Sjah diperhitungkan keberadaannya di kawasan Timur Indonesia, sehingga ia selalu diikutsertakan dalam berbagai konperensi yang di lakukan oleh pemerintah Belanda."
Depok: Universitas Indonesia, 1999
T1610
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta: Narasi, 2006
920.008 HER
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>