Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 239 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mandank, O.R.
Medan: Pustaka Kita, 1939
808.81 MAN s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
R. Soesilo
Bogor: Politeia, 1985
364 SOE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Leirissa, Richard Zakarias
"PRRI adalah konvergensi dari dua bentuk kepentingan. pada satu pihak terdapat keinginan yang sangat kuat di kalangan daerah-daerah untuk meningkatkan taraf hidup melalui pembangunan. Pada pihak lain terdapat kepentingan untuk membangun kekuatan untuk membendung komunisme. Pihak pertama adalah daerah-daerah yang kaya akan sumberdaya alam tetapi penduduknya tidak dapat menikamtinya, dan menyalahkan keadaan itu pada munculnya komunisme yang memiliki program ekonomi yang membahayakan. Pihak kedua adalah Amerika Serikat yang melihat meningkatnya kekuatan komunis di Indonesia (PKI) sebagai ancaman bagi mekanisme pasar bebas sebagai bentuk ekonomi yang bida menjamin kesejahteraan umat manusia."
1999
JSAM-IV-JanJul1999-145
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Nevi Yuli Safitri
Jakarta: Fikri Publishing, 2004
808.83 NEV a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Kinsella, Sophie
"Audrey menderita gangguan kecemasan. Masalah psikologis ini sampai mengganggu kehidupan sehari-hari gadis berusia 14 tahun itu. Kemajuan konsultasinya dengan Dr. Sarah pun berjalan perlahan. Namun, ketika bertemu Linus, teman abangnya, Audrey jadi bersemangat. Ia merasa nyambung dengan cowok itu, bisa bercerita tentang berbagai ketakutan yang dirasakannya. Saat persahabatan mereka semakin erat dan kesembuhannya semakin nyata, hubungan romantis yang manis terjalin di antara mereka. Hubungan yang bukan cuma menolong Audrey tapi juga seluruh keluarganya."
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2020
823 KIN a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Sati, Datuk Madjo
Djakarta: R. Hamzah, 1959
959.8 DAT a
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Deddy Roosadiono
"Latar Belakang
Dari literatur tentang perdagangan internasional, analisis ekonomi tentang perdagangan bebas yang berdasarkan prinsip keuntungan komparatif dijelaskan bahwa spesialisasi internasional dalam produksi akan meningkatkan volume perdagangan internasional yang pada gilirannya akan meningkatkan konsumsi suatu negara dan dunia pada umumnya. Dengan perkataan lain sistem perdagangan bebas mampu meningkatkan kesejahteraan negara dan dunia.
Selanjutnya apabila teori positif tentang perdagangan internasional dikaitkan dengan teori normatif tentang kemakmuran masyarakat, maka sistem perdagangan babas secara teoritis mampu memenuhi kondisi optimalitas Pareto sehingga memungkinkan tercapainya kemakmuran masyarakat yang maksimum. Dengan perkataan lain sistem perdagangan bebas memungkinkan tercapainya kondisi 'terbaik pertama' yakni suatu kondisi tanpa distorsi harga, baik harga domestik maupun harga internasional atau secara teknis adanya kesamaan antara tingkat subsitusi marjinal konsumsi dengan tingkat tranformasi marjinal produksi, baik domestik maupun internasional. Dengan demikian, sistem perdagangan bebas selain menghasilkan alokasi sumber daya yang efisien, juga dapat memaksimumkan kesejahteraan masyarakat suatu negara.
Penelitian empiris menunjukkan pula bahwa pengurangan tarif baik secara sepihak maupun bilateral akan meningkatkan kesejahteraan suatu negara. Dan penelitian empiris yang dilakukan oleh Grais, de Melo dan Urata (1986) menunjukkan bahwa pencabutan sistem kuota di Turki tahun 1978 mampu meningkatkan Pendapatan Domestik Bruto (PDB) sebesar 5 persen serta penelitian Clareta dan Whally {1985) di Pilipina tahun 1978 menunjukkan pula bahwa dengan menghilangkan proteksi tarif kuota dan pajak ekspor akan meningkatkan Produk Nasional Bruto (PNB) sebesar 5.2 persen.
Dari gambaran di atas, dan dikaitkan dengan upaya banyak negara untuk mendorong perkembangan sektor industri pengolahannya, timbul pertanyaan mengapa hampir semua negara cenderung proteksionistis, terutama pada tahap awal perkembangan industrinya. Banyak argumentasi tentang perlunya proteksi suatu industri, baik argumentasi ekonomi maupun non-ekonomi. Salah satu argumentasi ekonomi yang umumnya diterima oleh para ekonom dan banyak dijadikan alasan oleh para pembuat kebijaksaaan proteksi adalah argumentasi infant industry. Dalam argumentasinya, dilihat dari segi jangka waktu, pemberian proteksi bersifat sementara, hal ini dikaitkan dengan sampai dicapainya economies scale suatu industri. Namun pertanyaannya berapa tahun waktu yang diperlukan untuk mencapainya, berapa besarnya tingkat proteksi dan berapa besarnya tingkat proteksi yang seharusnya diterima oleh masing-masing industri, apakah semua industri mendapat tingkat proteksi yang sama atau berbeda dan kalau berbeda berapa besar variasi perbedaaanya? Tidak terdapat petunjuk atau penjelasan tentang masalah di atas dalam argumentasi infant industri. Namun pengamatan empiris di negara berkembang yang dilakukan oleh Moh. Arsyad memberikan petunjuk bahwa terdapat hubungan negatif antara tingkat proteksi dengan perkembangan sektor industri pengolahan, yaitu bahwa tingkat proteksi yang digunakan untuk mendukung perkembangan industri pengolahan di negara berkembang yang kemudian mampu bersaing dengan barang impor dan bahkan mampu meningkatkan ekspornya (seperti misalnya Korea Selatan), tingkat proteksi serta berbagai fasilitas moneter dan fiskal yang diberikan selain relatif tidak besar juga pentahapan penurun fasilitasnya jelas."
Depok: Universitas Indonesia, 1990
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
al-Abbaad, Abdur Razzaaq
Jakarta: Cakrawala , 2005
297.3 ALA s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Syed Hussein Alatas
Jakarta: LP3ES , 1987
364.132 3 SYE k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Purnianti
"Prison escape has always been a problem everywhere since the first time prison institution had started housing inmates, including child escapee. There are several factors has been noted as causes behind prison escape; bad treatment given from the prison regime is one of them.
The writer emphasizes such sensitivity felt by child inmates against bad treatment and terrible facility and discussing how far these push children to run away of prison.
"
2004
JKIN-3-III-Sept2004-29
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>