Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 139747 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Arifin P. Soeriaatmadja
Jakarta: Rajawali, 2010
336.01 ARI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin P. Soeriaatmadja
Jakarta: Badan Penerbit Fakuktas Hukjum Universitas Indonesia, 2005
351.72 ARI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin P. Soeriaatmadja
Jakarta: Rajawali, 2013
336.01 ARI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Arifin P. Soeriaatmadja
Jakarta: Badan Penerbit Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2005
351.72 ARI k
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Lilipaly, Nicholas A.
"ABSTRAK
Hukum tertulis berupa peraturan perundangan-undangan dibentuk oleh Pemerintah RI untuk menjamin kepentingan umum di sektor kehutanan berupa kewajiban hukum bagi setiap orang yang melakukan pemanfaatan hasil hutan kayu dari hutan negara sebagai sumber penerimaan keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (keuangan publik). Apabila dalam pelaksanaannya, orang tersebut tidak melakukan kewajiban hukum menurut peraturan perundang-undangan yang berlaku, maka orang tersebut telah melakukan suatu perbuatan melawan hukum yang disebut illegal logging. Dampak ekonomi dari illegal logging adalah dapat merugikan keuangan publik. Konsepsi illegal logging belum dikenal dalam hukum tertulis di Indonesia. Untuk itu, teori mengenai cara-cara menafsirkan perundang-undangan digunakan untuk menafsirkan perbuatan illegal logging menurut substansi peraturan perundang-undangan yang khususnya mengatur aktivitas di sektor Kehutanan. Konsepsi hukum keuangan publik di Indonesia belum sesuai dengan konsepsi hukum dan lingkungan kuasa hukum yang berlaku pada umumnya sehingga dapat menimbulkan kerancuan hukum. Hal ini dapat dilihat pada konsepsi hukum mengenai keuangan negara menurut UU No. 20 Tahun 1997 tentang Penerimaan Negara Bukan Pajak (PNBP) yang membatasi lingkup keuangan negara hanya pada penerimaan keuangan oleh Pemerintah Pusat. Sedangkan konsepsi hukum keuangan negara menurut UU khusus yakni UU No. 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, bahwa keuangan negara termasuk penerimaan negara dan penerimaan daerah (keuangan publik). ltu berarti dapat diinterpretasikan, bahwa semua bentuk penerimaan keuangan oleh Pemerintah Pusat dan Daerah termasuk keuangan negara. Dengan demikian, apabila kita mengikuti konsepsi hukum keuangan negara menurut UU Keuangan Negara, maka segala bentuk penerimaan keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah yang bersumber dan kewajiban hukum di sektor kehutanan termasuk ke dalam keuangan negara. Untuk itu, mengenai sanksi hukum keuangan publik kepada pelaku illegal logging dilakukan dengan menafsirkan asas dan kaidah hukum keuangan negara (Pemerintah Pusat) dan kerugian keuangan negara, serta keuangan daerah (Pemerintah Daerah) dan kerugian keuangan daerah yang terdapat dalam hukum positif di Indonesia berupa peraturan perundangundangan yang berlaku. Dengan demikian, teori tentang berlakunya perundang-undangan digunakan untuk menafsirkan berlakunya sanksi hukum keuangan publik kepada pelaku illegal logging.

ABSTRAK
Written law in the form of legislations were formed by Indonesia Government to protect and guarantee public interest in forestry sector, thus it is an obligation for all parties which involve in using forest resource as source of income to follow the legislation since forest resource contribute to state and province income (public financial). Incompliance to the legislation in effect will result in sentence of illegal logging. The economic impact of illegal logging is public financial loss. Illegal logging concept is not known in Indonesia?s written law, therefore the theory on how to interpret legislation is used to interpret illegal logging action as define and specify in forestry sector legislation. The public finance law concept is not inline with generally practice law, therefore it might cause misinterpretation. This can be observe by referring to legislation No. 20 year 1997 regarding non tax state income which limit state finance to receivable from central government, whilst state finance law concept according to special legislation No. 17 year 2003 says that state finance receivable comes from both central government and province government. Thus it can be interpreted that all forms of finance received by central and province government are state receivable. Therefore if we follow state finance law concept according to state finance legislation, all finance receivable by central and province government that comes from forestry sector will be included in state finance. Thus the law sanction given to illegal logging doer is done by interpreting state finance law, state finance loss and province financial loss. Thus the elaborated theory on legislation that should be used to interpret state finance law to illegal lodger.
"
2007
T19603
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hery Subowo
Yogyakarta: Samudra Biru, 2021
657.45 HER m
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
A. Y. Suryanajaya
Jakarta: Eka Jaya, 2008
R 342.06 Sur k
Buku Referensi  Universitas Indonesia Library
cover
Aveninta Maria Rosalin
"ABSTRAK
Hak terhadap kewarganegaraan merupakan bagian dari hak asasi manusia yang wajib dipenuhi oleh subjek hukum internasional dengan mencegah dan mengurangi kasus statelessness. Ini selaras dengan tuntutan diaspora Indonesia agar pemerintah mengakui prinsip tersebut untuk memenuhi hak kewarganegaraan, dengan juga mendorong pembangunan negara secara sosial dan ekonomi. Skripsi ini adalah penelitian yuridis-normatif yang mengkomparasikan praktik-praktik negara dalam menerapkan kebijakan kewarganegaraan ganda dengan mengacu pada legislasi, peraturan, putusan pengadilan, serta hukum kebiasaan negara. Melalui studi komparasi dan analisa menggunakan sumber data dari kepustakaan dan wawancara, penelitian ini menemukan perkembangan kedudukan kewarganegaraan ganda dalam hukum internasional. Fenomena ini dahulu dianggap sebagai bentuk pengkhianatan dan keganjilan, sekarang digunakan oleh negara sebagai alternatif kebijakan untuk memenuhi hak kewarganegaraan dengan mematuhi hukum kebiasaan internasional dan prinsip hukum umum. Terdapat negara yang memberikan hak warga negara secara permisif atau justru membatasinya. Tulisan ini mengindikasi praktik umum dan karakteristik negara-negara tersebut dalam menerapkan kebijakan kewarganegaraan ganda serta implikasinya sebagai dasar pertimbangan apabila pemerintah Indonesia mengakui prinsip tersebut dengan tetap mempertimbangkan faktor sosial, ekonomi, dan politik.

ABSTRACT
The right to citizenship is a part of human rights that shall be complied by subject of international law by preventing and reducing statelessness. This is in line with Indonesia rsquo s diaspora demands in pushing the government to recognize this principle as a part of right to citizenship, whilst further encouraging social and economic development of the country. This thesis is a juridical normative study comparing state practices in the practices of dual citizenship policies with reference to legislation, rules, court decisions, and state customary law. Through comparative study and analysis using data sources from literature and interviews, this study found the development of dual citizenship in international law. The phenomenon of dual citizenship which was regarded as a form of betrayal and peculiarity is now known as an alternative policy to fulfill the right of citizenship. This paper indicates the general practice and characteristics of these states in practicing dual citizenship policies and the implications as a basis to learn as if Indonesian government would acknowledge the principle by additionally considering social, economic, and political factors."
2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Tahbis Gesta Rachma
"ABSTRAK
XBRL merupakan bahasa pelaporan bisnis secara global yang digunakan untuk
standarisasi data, khususnya data laporan keuangan, sehingga data tersebut menjadi
lebih mudah untuk diperbandingkan dan dipertukarkan. Standarisasi tersebut dapat
dilakukan dengan adanya taksonomi, sebagai representasi XBRL berbasis standar
akuntansi. Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji apakah taksonomi IDX yang
diterbitkan oleh Bursa Efek Indonesia (BEI) mampu merepresentasikan data
laporan keuangan Perusahaan Publik di Indonesia. Hasil pengujian hipotesis
terhadap 100 sampel perusahaan yang terdaftar di BEI menunjukkan bahwa
terdapat ketidaktepatan (misfit) yang cukup besar antara taksonomi IDX dan
elemen laporan keuangan yang disajikan perusahaan, yaitu mencapai 52,7 % dari
total elemen laporan keuangan. Ketidaktepatan taksonomi tersebut berbeda antar
industri, dimana untuk setiap sektor dan terlepas dari ukuran perusahaannya

ABSTRACT
XBRL is a global business reporting language that standardize data, specifically
financial information. The standardization performed by taxonomy, the XBRL
representative based on accounting standards, so that information can be compared
and exchanged business. The purpose of this study is to verify whether IDX
taxonomy adequately reflects all financial information on Public Companies?
reporting in Indonesia. Based on hypothesis testing of 100 samples of companies
listed on the Indonesian Stock Exchange, the results reveal a misfit between the
company's financial information disclosed by BEI taxonomy elements. In addition,
the misfit differs for each sector and irrespective of its size"
2016
S63337
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>