Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 170156 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Adde Avrino
"Interpretasi postsatck seismik yang menggambarkan batas litologi bawah permukaan kadang mengalami kendala dalam mengenal kandungan fluida dan unit litologi tertentu terutama dalam pemisahan volcanic tuff dan hydrocarbon sand, hal ini disebabkan keterbatasan dalam respon resolusi seismik vertikal. Pemodelan AVO (Amplitude Versus Offset) dikombinasikan dengan FRM (Fluid Replacement Modeling) dilakukan untuk mengenali ketebalan tuning dan efek fluida pada respon seismik efektif untuk membantu karakterisasi reservoir. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk identifikasi sifat reservoir dengan menerapkan pemodelan sintetik AVO berdasarkan satu sumur sebagai referensi. Penulis menggunakan 3 buah lintasan data seismik 2D pada area eksplorasi deepwater. Model geologi, fluida, dan sifat petrofisika dibangun berdasarkan data sumur yang tersedia. Analisa model AVO dilakukan menggunakan 2 terminologi persamaan Zoeppritz yang menghasilkan data sudut dekat (10 derajat) dan sudut jauh (30 derajat). Analisa lebih lanjut menunjukan bahwa kandungan fluida mempengaruhi langsung terhadap respon amplitudo pada daerah ini. Attribut AVO dihasilkan dari penambahan sudut datang (A) dan gradien (B), hal ini memberikan pencerahan yang lebih baik dalam menggambarkan efek fluida dibandingkan pada intercept normal incidence (A). Akhirnya penampang AVO dapat menunjukan perbedaan respon karekterisasi reservoir terutama pada pemisahan respon volcanic tuff dan hydrocabon sand pada daerah penelitian.

The interpretation of poststack seismic describes the subsurface lithology boundary which sometimes difficult to recognize fluid content and individual lithology unit especially for distinguishing between volcanic tuff and hydrocarbon sand because of limitation in the vertical resolution seismic response. Forward AVO (Amplitude Versus Offset) modeling combined with FRM (Fluid Replacement Modeling) is designed to recognize tuning thickness and fluid effect in seismic response effectively, which improve reservoir characterization work. The objective of this study is to identify reservoir properties by applying AVO synthetic modeling from one well as reference. We used 3 lines of 2D seismic data exploration in the area of deepwater. The geological model, fluid, and petrophysical properties generated from available well log data. The AVO modeling analysis is conduct by 2 terms of Zoeppritz equation produce near angle (at 10 degree) and far angle (30 degree) data set. Further analysis implies that the fluid content significant influence directly to amplitude response in this area. The AVO attribute is generated from the addition of incidence angle (A) and gradient (B) gives better illumination in representation of fluid effect rather than in intercept normal incidence (A) term only. Finally the AVO sections show the difference reservoir characterization response, especially for distinguishing between volcanic tuff and hydrocarbon sand response in the area."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2011
T28558
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rizqi Wahyu Nurcahyo
"Analisis AVO dan inversi simultan merupakan metode yang berperan penting dalam mengidentifikasi litologi dan fluida reservoar. Pada penelitian ini, analisis AVO dan inversi simultan dilakukan pada lapangan X, cekungan Sumatera Selatan. Berdasarkan analisis data Uji Kandungan Lapisan, pada sumur RWN-1 di kedalaman 1165 - 1170 meter terdapat kandungan fluida hidrokarbon berupa gas pada litologi batupasir. Penelitian ini menggunakan data pre-stack super gather yang dianalisis dengan menggunakan AVO. Dari hasil analisis ini, ditemukan anomali AVO kelas IIp pada kedalaman zona target, yaitu 1165 - 1170 meter (time 778 - 782 ms), inline 1678 dan crossline 5556. Analisis AVO dilakukan pada atribut AVO, yaitu intercept yang bernilai positif, gradient yang bernilai negatif, product yang bernilai negatif, dan scaled poisson’s ratio changed yang bernilai rendah. Analisis inversi simultan dilakukan pada partial angle stack, yaitu near angle stack (0° - 10°), mid angle stack 10° - 20°), dan far angle stack (20° - 30°). Inversi simultan dilakukan untuk identifikasi reservoar batupasir menggunakan parameter impedansi S dengan range nilai (4543,48 - 5512,35 (m/s)*(gr/cc)) dan densitas dengan range nilai (2,35 - 2,56 (gr/cc)). Sedangkan parameter impedansi P dengan range nilai (8373,25 - 9047,45 (m/s)*(gr/cc)) dan VpVs ratio dengan range nilai (1,53 - 1,87 unitless) digunakan untuk identifikasi fluida reservoar.

AVO analysis and simultaneous inversion is the important method to identify lithology and reservoir fluid. In this research, AVO analysis and simultaneous inversion were applied to the field X, South Sumatera Basin. Based on Drilled Stem Test (DST) data analysis, in the RWN-1 well at depth 1165 - 1170 meters, there is gaseous hydrocarbon content in sandstone lithology. This study used pre-stack super gather data that was analyzed by using AVO .This analysis showed AVO class IIp anomaly in the depth of target zone, 1165 - 1170 meters (time 778 - 782 ms), inline 1678 and crossline 5556. AVO analysis was carried out on AVO attributes, positive intercept, negative gradient, negative product, and low scaled poisson’s ratio changed. Simultaneous inversion analysis was performed on partial angle stack start from near angle stack (0° - 10°), mid angle stack (10° - 20°), and far angle stack (20° - 30°). Simultaneous inversion analysis was applied to identify sandstone reservoir by using S impedance parameter with range (4543,48 - 5512,35 (m/s)*(gr/cc)) and density with range (2,35 - 2,56 (gr/cc)). Furthermore, P impedance parameter with range (8373,25 -9047,45 (m/s)*(gr/cc)) and VpVs ratio with range (1,53 - 1,87 unitless) were used to identify reservoir fluid."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S47518
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mochammad Alim Yekini
"Tuf Banten (Qpvb) merupakan endapan piroklastik yang cukup penting di ujung barat Pulau Jawa. Tuf Banten (Qpvb) cukup penting karena memiliki persebaran yang sangat luas sampai hampir menutupi sebagian besar daerah Banten. Di tengah persebaran Tuf Banten (Qpvb), terdapat sebuah keberadaan Kaldera dengan bentuk persegi panjang yang memiliki luas 13.7 km x 6.5 km. Meskipun begitu, belum ada penelitian yang menjelaskan mengenai kapan dan bagaimana proses erupsi tersebut. Penelitian ini dilakukan di daerah Pancanegara dan sekitarnya, Serang Provinsi Banten. Metode penelitian yang digunakan ialah metode kualitatif (pemetaan lapangan) dan kuantitatif (Distribusi Ukuran Butir dan Analisis Komponen). Dihasilkan lebih dari sepuluh (10) singkapan yang telah dideskripsi secara rinci. Pendeskripsian singkapan tersebut telah menghasilkan korelasi tephra-stratigraphy dalam empat satuan fasies erupsi. Setiap fasies erupsi memiliki distribusi dan komponen yang berbeda. Empat fasies erupsi ini dikelompokkan menjadi tiga fase erupsi. Dari tiga fase erupsi tersebut, dihasilkan sejarah erupsi dengan enam episode erupsi dengan dua episode sebagai jeda erupsi.

Banten Tuff (Qpvb) is a pyroclastic deposit that is quite important in the western tip of Java. Banten Tuff (Qvpb) is quite important because it has a very broad distribution which almost covered the entire area of Banten. In the middle of Banten Tuff's (Qvpb) distribution, there is a caldera in a rectangle shape which has an area of 13.7 km x 6.5 km. However, there is still no research that explains about when and how was the eruption processed. This research was done around Pancanegara area, Serang, Banten Province. The method used by this research is qualitative method (geological mapping) and quantitative method (Grain Sized Distribution and Component Analysis). More than 10 outcrops are produced and had been described in detail. The description of the outcrops produced a tephra-stratigraphy correlation in four eruption facies units, which each of the unit has different distribution and component. The four eruption facieses are grouped into three eruption phases. From the three eruption phases, produce a history of eruption with six eruption episodes which two of the episodes as a pause is created."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suryanti
"Bencana alam yang banyak terjadi belakangan ini menyebabkan kualitas udara pada daerah setempat menjadi terganggu dan dapat menyebabkan berbagai macam penyakit. Salah satu contoh bencana alam yang sangat mempengaruhi kondisi kualitas udara adalah adanya letusan Gunung berapi. Seperti diketahui bersama bahwa Indonesia memiliki beberapa Gunung Berapi, salah satu diantaranya adalah Gunung Kelud . Gunung Kelud yang berlokasi didaerah Jawa Timur, meletus pada tanggal 13 Februari 2014 sekitar pukul 22.50 WIB. Debu vulkanik yang keluar akibat meletusnya Gunung Kelud tersebut memiliki dampak terhadap kesehatan manusia dan lingkungan sekitar. Pada manusia dapat mengakibatkan terjangkitnya beberapa penyakit seperti Infeksi Saluran Pernapasan, Gatal-gatal, Batuk, Iritasi pada mata dan lainnya.
Telah dilakukan studi pemantauan sampel serta analisis parameter kualitas udara yaitu konsentrasi Total Suspended Partikulat (TSP), analisis kandungan senyawa kimia TSP serta bentuk morfologi dari TSP akibat pengaruh debu vulkanik dari letusan Gunung Kelud tersebut. Selain itu dilakukan juga analisis parameter kualitas udara yang lain yaitu kandungan SO42- dan NO3- yang terlarut dalam air hujan. Sampel telah diambil dari 6 lokasi yang diperkirakan terkena dampak dari debu vulkanik letusan Gunung Kelud yaitu daerah Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Bandung, dan Bogor.
Dari hasil pengamatan dan analisis pada keenam daerah tersebut, diperoleh hasil konsentrasi TSP yang cukup tinggi akibat pengaruh letusan Gunung Kelud pada daerah Yogyakarta sebesar 4.418.757 μg/m3 . Analisis konsentrasi dan kandungan senyawa kimia TSP serta kandungan SO42- dan NO3- yang terlarut dalam air hujan diamati pada saat sebelum dan sesudah letusan Gunung Kelud, sedangkan analisis bentuk morfologi diamati pada periode waktu saat terjadi letusan Gunung Kelud.

Natural disaster has frequently happened in Indonesia that affects the air quality is the presence of a volcanic eruption. Kelud is one of the volcanoes in Indonesia, located in East Java, erupted on February 13, 2014 at around 22:50 pm. Volcanic ash that comes out from the eruption of Mount Kelud can lead to outbreaks of diseases such as respiratory diseases, rashes, cough, irritation of the eyes, destroy the environment and others.
This research have been conducted to monitoring and analysis of air quality parameters, namely the concentration of Total Suspended Particulate (TSP), the analysis of chemical compounds TSP and TSP morphology due to the influence of volcanic ash from the eruption of Mount Kelud. Furthermore, this research was also analyzes for other air quality parameters, namely the content of SO42- and NO3- were dissolved in rainwater. The Samples have been taken from an estimated six locations affected by volcanic ash eruption of Mount Kelud; they are Semarang, Yogyakarta, Malang, Surabaya, Bandung and Bogor.
From the observation and analysis of the six regions, the result shows that TSP concentrations are quite high due to the influence of the eruption of Mount Kelud in the Yogyakarta area of 4,418,757 g / m3. Analysis of concentration and content of chemical compounds TSP and SO42- and NO3- content dissolved in rain water was observed at the time before and after the eruption of Mount Kelud, while the analysis of the morphology observed in the period of time when the eruption of Mount Kelud.
"
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2015
T43100
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Syahrul Ramadhi Wibowo
"ABSTRAK
Telah dilakukan penelitian untuk identifikasi ketebalan lapisan lapuk yang berada di atas lapisan batuan vulkanik yang menghambat proses eksplorasi hidrokarbon di Kabupaten Majalengka menggunakan metode HVSR Mikrotremor. Potensi reservoir hidrokarbon diperkirakan pada lapisan batuan sedimen pada Formasi Cinambo di bawah lapisan batuan vulkanik Praptisih dan Kamtono, 2016 . Potensi hidrokarbon dibuktikan dengan kemunculan rembesan minyak pada sebelah utara dari area penelitian. Hasil survey seismik aktif menunjukkan kualitas yang tidak memuaskan akibat lapisan batuan vulkanik yang menghalangi penjalaran gelombang. Penelitian dilakukan untuk memperkuat hasil penelitian sebelumnya dan mengetahui ketebalan lapisan lapuk di atas lapisan batuan vulkanik. HVSR Mikrotremor merupakan metode yang mampu mendeteksi ketebalan lapisan dengan memanfaatkan gelombang permukaan. Pengukuran dilakukan pada area seluas 15 km2 dengan lama waktu pengukuran selama 1 - 2 jam di tiap titik. Peralatan yang digunakan adalah digital seismometer short period dengan 3-Komponen. Rasio H/V Horizontal to Vertical Spectral Ratio menunjukkan hubungan antara nilai frekuensi natural dengan ketebalan lapisan lapuk. Ketebalan lapisan lapuk dihitung dengan rumusan dari Bard 2000 . Dilakukan pula inversi data dan pemodelan 2D/3D menggunakan model kecepatan untuk menunjukkan ketebalan lapisan lapuk melalui nilai kecepatan. Penelitian diharapkan mampu menunjukkan respon frekuensi pada lapisan lapuk di atas lapisan batuan vulkanik.

ABSTRAK
The research have been conducted for identifying the thickness of weathered layer over volcanic rock layer that prohibit the hydrocarbon exploration in Majalengka District, Indonesia by using HVSR Mikrotremor method. The potential reservoir is expected on sedimentary rock of Cinambo Formation below the volcanic layer Praptisih and Kamtono, 2016 . The hydrocarbon potential are proven by the presence of oil seepage in the northern side of research area. Active sesimic survey showed unsatisfactory results because the volcanic layer has scaterred the seismic wave propagation. This study aims to strengthen the previous results and to determine the thickness of weathered layer over volcanic rock layer. HVSR Microtremor is a method that can detect the thickness of layer by utilizing surface wave. Measurements carried out on an area of 15 km square with acquisition time around 1 2 hours for each station. The equipment is a digital short period seismometer with 3 axis components. The horizontal to vertical spectral ratio H V Spectral Ratio showed that the natural frequency signal can correlate to the thickness of volcanic rock layer. The thickness of weathered layer have been estimated using the Bard 2000 equation about the relation of natural frequency and the thickness of bedrock. A data inversion and 2D 3D modelling has been performed by using velocity model to show the thickness of weathered layer through a velocity value. This research is expected to show the response of the frequency of the weathered layer over volcanic rock layer."
2017
S68074
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Riris Adriyanto
"ABSTRAK
Identifikasi keberadaan debu vulkanik dan prediksi sebarannya di udara pada saat terjadi erupsi gunung berapi sangat diperlukan guna keselamatan penerbangan dan publik secara umum. Berbagai metode telah dikembangkan untuk keperluan pemantauan sebaran debu agar dapat memberikan peringatan dini kepada pemangku kepentingan yang terkait. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh informasi tentang perbedaan sebaran debu vulkanik dengan tiga metode deteksi yang berbeda dan membandingkan hasil prediksi model HYPSLITdan observasi sebaran debu vulkanik dengan citra satelit cuaca MTSAT/Himawari.Kasus erupsi gunung yang dikaji berbeda baik tipe erupsi maupun waktu kejadian khususnya pada kasus erupsi Gunung Kelud 13-14 Februari 2015, Gunung Rinjani 16 Juli 2015, dan Gunung Rinjani 3-4 November 2015. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan pola sebaran debu vulkanik antara tipe erupsi yang berbeda yang disebabkan oleh beberapa faktor antara lain: ketinggian kolom erupsi, volume material vulkanik, arah dan kecepatan angin pada beberapa ketinggian atmosfer. Prediksi sebaran debu vulkanik Gunung Kelud dengan model HYSPLIT memiliki indeks kesamaan yang cukup tinggi dengan hasil observasi satelit, dengan nilai Indeks Similaritas sebesar 59.68 . Sedangkan indeks similaritas untuk G. Raung dan G. Rinjani relatif kecil yaitu sebesar masing-masing 17.96 dan 15.97 .

ABSTRACT
Identification of the presence of volcanic ash and distribution forecast in the air during a volcanic eruption is very important to flight safety and the general public. Various methods have been developed to monitor the distribution of volcanic ash in order to provide early warnings to the relevant stakeholders. This research was conducted to obtain information about the differences in the distribution of volcanic ash with three different detection methods and comparing the results of HYPSLIT model predictions of volcanic ash dispersion with observation by MTSAT Himawari weather satellite imageries. Different types of eruptions and time of occurrence were examined Mt. Kelud eruption on 13 to 14 February 2015, Mt. Rinjani eruption on 16 July 2015, and Mt. Rinjani eruption on 3 4 November 2015. The results showed that there were differences between the distribution patterns of volcanic ash eruption between different eruption types which were caused by several factors such as height of the eruption column, the volume of volcanic material, wind speed and direction at some altitude atmosphere. Prediction of volcanic ash distribution for Mt. Kelud with HYSPLIT model resulting moderate similarity compared to the results of satellite observations, with the value of Jaccard Similarity Index of 59.68 . Whereas for both Mt. Raung and Mt. Rinjani shown relatively weak similarity index values of 17.96 and 15.97 respectively. "
2017
T47241
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Lance Leonard Garancho
"Tuf Banten merupakan suatu formasi yang memiliki litologi tuf, tuf pumice dan batupasir Tufaan, formasi ini diperkirakan memiliki umur Plistosen Awal. Formasi Tuf Banten penting untuk dipelajari karena memiliki pengaruh yang signifikan terhadap sejarah geologi di wilayah Banten, khususnya Banten bagian utara dan tengah. Daerah penelitian berlokasi di Kecamatan Ciwandan, Kota Cilegon, Provinsi Banten dan termasuk termasuk ke dalam Formasi Tuf Banten. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis karakteristik secara detail dari endapan piroklastik, serta merekonstruksi proses dan mekanisme erupsi yang membentuk endapan piroklastik di daerah penelitian. Tujuan penelitian dapat terjawab melalui metode kualitatif dan kuantitatif, yaitu pemetaan lapangan, analisis distribusi ukuran butir dan analisis komponen menggunakan data primer yang diperoleh dari pengambilan data lapangan. Hasil menunjukkan bahwa di daerah penelitian, hanya terdapat satu litofasies yaitu Massive, Poorly sorted, Pumiceous in crystal rich matrix supported ash. Hanya terdapat satu fase erupsi dengan proses magmatik, komponen didominasi oleh fragmen juvenile dan kristal juvenile, terdapat indikasi magma mingling sebelum terjadinya erupsi yang dibuktikan dari ditemukannya banded pumice. Mekanisme yang mengendapkan endapan ignimbrit ini adalah Pyroclastic Density Current (PDC) dengan jenis piroklastik aliran. Mekanisme PDC ini terbentuk akibat runtuhnya kolom erupsi dengan volume cukup besar dengan tinggi kolom erupsi cukup rendah, erupsi terjadi dengan jeda yang singkat atau bahkan tanpa jeda sehingga membentuk endapan dengan ketebalan melebihi 20 m.

Tuf Banten formation is a geological formation that consists of tuff, pumice tuff, and sandstone known as Tufaan. It is estimated to have originated in the Early Pleistocene era. The Tuf Banten formation is significant for geological studies in the Banten region, particularly in the northern and central parts. The research area is located in the Ciwandan Subdistrict, Cilegon City, Banten Province, and falls within the Tuf Banten formation. This study aims to analyze the characteristics of pyroclastic deposits in detail and reconstruct the processes and eruption mechanisms that formed the pyroclastic deposits in the research area. The research objectives can be achieved through qualitative and quantitative methods, including field mapping, grain size distribution analysis, and component analysis using primary data collected from field observations. The results indicate that the research area contains only one lithofacies, which is described as "Massive, Poorly sorted, Pumiceous in crystal-rich matrix supported ash." There was only one eruption phase involving magmatic processes, with components dominated by juvenile fragments and juvenile crystals. There is evidence of magma mingling before the eruption, as indicated by the discovery of banded pumice.The mechanism responsible for depositing this ignimbrite deposit is a Pyroclastic Density Current (PDC) of the flow-type pyroclastic. The PDC mechanism is formed when the eruption column collapses with a large volume and relatively low eruption column height. Eruptions occurred with short or even no intervals, resulting in deposits with a thickness exceeding 20 meters."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Shafa Rahmi
"Studi Analisis AVO dan inversi dengan metode model based telah dilakukan pada Struktur S, Cekungan Sumatera Selatan. Tujuan studi ini adalah memetakan penyebaran kandungan gas di Formasi Air Benakat dengan data kontrol berasal dari satu sumur, yaitu sumur SF-1. Berdasarkan hasil analisis AVO terlihat adanya anomali kelas IIp pada TWT 1552 ms. Sementara berdasarkan Uji Kandungan Lapisan (UKL), Top Gas pada sumur SF-1 terdeteksi pada kedalaman 1857 m yang berkorelasi dengan hasil analisis AVO. Setelah dilakukan proses inversi seismik dengan model based inversion di sepanjang horizon Top Gas terlihat adanya penurunan nilai impedansi akustik dan rasio Poisson. Penurunan dua parameter tersebut menunjukkan adanya kandungan gas pada lapisan tersebut. Selain itu, dari hasil analisis map slice horizon dapat diprediksi bahwa adanya penyebaran gas ke arah tenggara terhadap sumur SF-1.

Study of analysis AVO and model-based inversion had been implied on structure S, South Sumatra basin. The aim of this study is to delineate the distribution of gas in Air Benakat formation by using the only one well data, SF-1 as a controller. A class-IIp anomaly in 1552 ms TWT was seen as the result of AVO analysis. Meanwhile the result of Drilled Stem Test (DST) showed that Top-Gas in SF-1 well has been detected in 1857 m depth which correlated to the previous AVO analysis result. After doing model-based inversion along Top-Gas horizon, we could see the decrement of acoustic impedance value and also Poisson ratio as well. The decrease of these parameters proved the gas content in the layers. In addition, the distribution of gas to the south-east of SF-1 well had been predicted due to map-sliced horizon analysis"
Depok: Universitas Indonesia, 2012
S45059
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Harnanti Yogaputri Hutami
"Teknik inversi simultan transformasi Lambda Mu Rho LMR dan analisis AVO telah diterapkan pada studi kasus Lapangan lsquo A rsquo Cekungan Sumatera Selatan Tujuannya adalah untuk memetakan sebaran reservoar berupa batupasir yang berpotensi mengandung hidrokarbon Zona target berada pada Sumur X 01 yang terletak pada bagian lower Formasi Talang Akar di kedalaman 2300 2600 m Hasil analisis menunjukkan bahwa sebaran batupasir yang berpotensi mengandung hidrokarbon dapat diidentifikasi dengan cukup baik melalui parameter Lambda Mu Rho LMR Dimana batupasir dapat ditandai dengan nilai Mu Rho kurang dari 37 GPa gr cc dan kandungan hidrokarbon ditandai melalui nilai Lambda Rho yang rendah yaitu kurang dari 25 GPa gr cc Hasil analisis AVO menunjukkan tidak adanya kandungan gas pada sumur X 01 sehingga dapat disimpulkan bahwa kemungkinan besar kandungan hidrokarbon yang ada pada sumur ini adalah berupa minyak bumi.

Simultaneous inversion technique Lambda Mu Rho LMR transformation and AVO analysis have been applied to Field lsquo A rsquo South Sumatera Basin The aim of this study is to map the distribution of sandstones which contained of hydrocarbon as the reservoirs target Zone of interest well X 01 is located at lower Talang Akar Formation in 2300 m ndash 2600 m depths The distribution of sandstones as the hydrocarbon reservoirs could be well identified by using Lambda Mu Rho analysis Where sandstones are characterized by Mu Rho lower than 37 GPa gr cc and hydrocarbon content is identified by low value of Lambda Rho 25 GPa gr cc AVO analysis results indicate the absence of gas content in this well so it can be inferred that well X 01 is most probably contained by oil."
Depok: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Indonesia, 2013
S52405
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Richard Mahendra Putra
"Debu vulkanik merupakan partikel yang sangat berbahaya bagi aktivitas penerbangan. Objek tersebut dapat diamati secara spasial melalui pengamatan satelit. 8. Namun, satelit ini memiliki kelemahan berupa pergeseran akibat kesalahan sudut baca ketika objek yang diamati jauh dari posisi nadir satelit. Data target output debu vulkanik yang digunakan merupakan hasil interpretasi forecaster berdasarkan pengamatan satelit Terra/Aqua (MODIS) yang memiliki orbit polar sehingga pengamatan dilakukan tepat diatas objek. Algoritma sampel yang dilakukan untuk membuat model adalah dengan variasi sampel berupa data piksel tunggal dan data rata-rata piksel pada citra satelit Himawari Untuk menentukan lokasi debu vulkanik berdasarkan citra satelit, dibutuhkan interpretasi dari forecaster. Pada penelitian ini, dibuat sebuah sistem pemodelan berbasis artificial neural network untuk menghasilkan output sebaran debu vulkanik secara otomatis berdasarkan training data dari citra satelit Himawari 8. Namun, satelit ini memiliki kelemahan berupa pergeseran akibat kesalahan sudut baca ketika objek yang diamati jauh dari posisi nadir satelit. Data target output debu vulkanik yang digunakan merupakan hasil interpretasi forecaster berdasarkan pengamatan satelit Terra Aqua (MODIS) yang memiliki orbit polar sehingga pengamatan dilakukan tepat diatas objek. Algoritma sampel yang dilakukan untuk membuat model adalah dengan variasi sampel berupa data piksel tunggal dan data rata-rata piksel pada citra satelit Himawari Sedangkan variasi data input yang digunakan terdiri dari 3 input, 16 input, dan 4 input kanal satelit. Metode pengujian performa dari model dilakukan dengan melihat citra sebaran debu yang dihasilkan model yang diverifikasi di setiap titik piksel. Berdasarkan hasil penelitian, model dengan menggunakan 3 input kanal satelit dapat mendeteksi sebaran debu vulkanik dengan baik pada data training maupun testing. Untuk koreksi kesalahan paralaks satelit Himawari memiliki dampak yang cukup signifikan terhadap hasil output model. Akurasi dari output model meningkat signifikan setelah dilakukan koreksi spasial akibat kesalahan paralaks yang menghasilkan akurasi model pada saat testing mencapai 95 persen "
2019
T53147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>