Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 51735 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Danti Puadjiati
"Tujuan tugas penerjemahan beranotasi ini untuk memberikan pertanggungjavvaban atas penerjemahan, yakni pilihan padanan tertentu yang saya pilih pada teks tentang akunting, khususnya berkaitan dengan istilah akunting, tata nama ukuran dan lambang mata uang asing, nama perusahaan, ungkapan umum, tanda baca, dan liras bahasa. Teks sumber yang saya pilih adalah teks teknis dan ideologi penerjemahan yang diterapkan adalah domestikasi dengan tujuan memudahkan pembaca memahami teks sasaran dan menggunakannya. Survei, wawancara dengan narasumber, penulusuran pustaka, dan memanfaatkan internet ditempuh untuk menghasilkan penerjemahan yang merniliki tingkat keterbacaan yang tinggi. Selain itu, metode penerjemahan semantis dipakai untuk memadankan istilah akuntansi dan ungkapan agar konsep-konsep di bidang akuntansi tetap teralihkan ke dalam teks sasaran. Selanjutnya, metode komunikatif dipakai untuk mengalihkan pesan yang secara umum agar berterima bagi pembaca sasaran dan mudah dipahami. Teknik penerjemahan yang sesuai, seperti transposisi, modulasi, dan penerjemahan dengan penjelasan tambihan digunakan untuk rnenanggulangi kesulitan dalam upaya pemadanan. Semua itu dijelaskan dalam anotasi untuk menjelaskan pilihan padanan atau terjemahan yang dilakukan. Simpulan dari penelitian ini adalah untuk menerjemahkan isilah akunting dengan tepat, penerjcrnah wajib mempertimbangkan perbedaan kelaziman praktik aku.

The aim of this annotated translation is to describe the translator accountability for the translation, namely the choice equivalents, especially relates to the accounting terms, measurement and currency symbol, company label, idiom, punctuation, and register. The source text is technical text and the translation ideology is domestication to ease the reader in comprehending the target text and using it. Survey, interview with resource persons and literature study are conducted for creating a translation which has high legibility. The method of semantic translation was applied to translate the accounting terms and idioms in order that the concepts in accountancy can be translated into target text. Furthermore, the method of communicative translation was used to translate the message which is generally can be accepted and easily understood by the target readers. The technical translation such as transposition, modulation, contextual conditioning, and standard translation are used to overcome the difficulties in finding the equivalence. Those are explained in annotation to clarify the choice equivalents or the translation. The conclusion of this research is to translate accounting terms accurately a translator has to consider the difference between the usagerof accounting practices in the culture of source language and target language."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2009
T25124
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sari Ambarwati
"Terjemahan beranotasi ini hertujuan untuk memberikan pertanggungjawahan alas padanan tertentu yang dipilih olch penerjemah dalam menyelesaikan herbagai masalah penerjemahan. Teks yang ditcrjemahkan adalah novel. Pada umumnya, novel dimaksudkan untuk mcnghibur Para pemhacanya. Untuk memenuhi kritetia tersebut, dalam menerjemahkan novel Possession saga memilih menggunakan metode penerjemahan berdasarkan makna. Untuk mengatasi masalah perbedaan budaya dan kaidah, saya menyesuaikannya dengan budaya dan norma yang berlaku dalam masyarakat penutur BSa, dan kaidah yang berlaku dalam BSa. Berhubung TSu menceritakan kejadian pada tahun 1950-an, terdapat merek barang, nama bintang filem dan lagu yang saat ini sudah tidak dikenal lagi sehingga perlu dianotasi. Di samping itu, masalah ambiguitas bagi saya juga merupakan masalah tersendiri dalam mengalihkannya. Dari penelitian ini dapat disimpulkan bahwa penerapan prosedur yang tepat dapat meningkatkan kualitas penerjemahan, sedangkan pemilihan teknik, strategi, dan kiat yang cocok dapat membantu penerjemah mengatasi masalah penerjemahan.

This annotated translation represents the translator's accountability for the choice equivalents in order to solve various translation problems. A novel, Possession. is used as the source text of this annotated translation. Generally, novels are intended to entertain the readers. 'Therefore, in translating this novel I decide to use meaning based translation method. Problems encountered With regard to cultural and grammatical system differences are dealt with by adapting them to the norms prevailing in the community of the target language and the grammatical system of the target language. As the source text tells about the episode in 1950s, some brands, names of actresses and entertainer, and songs of that time are no longer popular, hence requir.c annotation. In addition, ambiguities also pose special problems in transferring them into the target language. As a conclusion 1 could say that appropriate procedure could improve our translation, whereas appropriate techniques, strategies and method could help us in solving our translation problems."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T37125
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nita Angelina
"ABSTRAK
Berdasarkan analisis data yang telah saya lakukan, dapat disimpulkan di sini bahwa penyesuaian struktur dalam usaha terjemahan memang perlu diadakan demi kewajaran_ hasil terjemahan itu sendiri. Dalam menyesuaikan struktur ini tidak jarang terjadi pula pergeseran dari tataran yang satu menjadi tataran yang lain dan juga pergeseran pada kategori kata. Jadi, dalam proses menerjemahkan bentuk bahasa seringkali tidak dapat dipertahankan. Misalnya, kata benda (nomina) dalam BSu berubah menjadi kata kerja (Verba) dalam BSa atau sebaliknya. Kata dalam BSu dapat saja diwakili oleh frase dalam BSa, dan frase dalam BSu dapat pula mempunyai padanan sebuah klausa dalam BSa. Subjek dalam kalimat BSu dapat berubah menjadi objek dari kalimat BSa, dan sebagainya. Pergeseran tataran maupun pergeseran kategori kata ini harus dilakukan jika BSa tidak mempunyai bentuk ter-tentu seperti yang terdapat dalam BSu atau karena BSa mempunyai bentuk lain dalam mengutarakan ide dalam BSu itu. Oleh karena itu perlu diingat bahwa dalam penyesuaian yang terjadi dalam tahap pengalihan ini, penerjemah harus melepaskan diri dari aturan-aturan BSu dan memusatkan perhatiannya pada aturan-aturan yang berlaku pada BSa sehingga amanat atau pesan yang dialihkan tidak menyimpang dari yang seharusnya.

"
1984
S14152
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Listyaningrum Adigunanto
"Penterjemahan sudah ada semenjak manusia mulai mengadakan komunikasi antara sesamanya, baik dalam kelompok atau antar kelompok, baik da1am bahasa yang sama atau berbeda (Rahman, 1981: 4). Dari sejarah kita menge_tahui bahwa bangsa-bangsa kuno di Eropa dan Asia seperti bahasa Romawi, Funisia, Arab, Parsi dan Cina telah menge_nal penterjemah. Karya-karya di bidang sastra, ilmu pengetahuan agama, kebudayaan dan sebagainya diterjemahkan dari bahasa asalnya ke bahasa lain. Kegiatan ini berlangsung terus menerus sampai sekarang. Kegiatan penterjemahan mulai maju pesat pada masa penterjemahan Kitab Suci Injil ke dalam berbagai bahasa (Rahman, 1981:4). Pada masa itu para misionaris dengan giat menyebarkan agama Kristen ke segala penjuru dunia. Dengan tujuan penyebaran agama, para misionaris menterjemahkan Kitab Suci Injil tersebut. Begitu pula halnya dengan agama besar lainnya, terutama agama Islam, yang disebarkan melalui terjemahan Kitab_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1981
S14098
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sabariati Rahardjo
"Bahasa merupakan alat yang ampuh dalam berkomuni_kasi. Dengan bahasa seseorang mampu menyampaikan pikiran, pengalaman, gagasan, pendapat, perasaan, keinginan, harapan dan sebagainya kepada sesamanya. Segala kegiatan manusia akan lumpuh tanpa bahasa. Bahasa dibuat oleh dan untuk manusia. Itulah sebabnya maka pembentukan bahasa erat hubungannya dengan perorangan, masyarakat dan alam sekitar manusia yang mem_bentuk dan menggunakannya. Dan itu pula sebabnya di dunia ini terdapat berbagai bahasa (Poerwadarminta, 1979: 5).Manusia pada dasarnya selalu ingin tahu, dan hal inilah antara lain yang menyebabkan terjadinya komunikasi antara manusia yang satu dengan yang lain yang berada di luar lingkungan masyarakatnya masing-masing. Namun demikian komunikasi tidak selalu dapat berjalan dengan lancar, karena tidak semua orang menguasai bahasa yang lain di samping bahasanya sendiri. Di sinilah pentingnya pekerjaan menerjemahkan. Karena dengan menbaca suatu karya terjemahan yang baik, kita akan lebih cepat memahami kebiasaan, adat istiadat, kebudayaan serta latar belakang masing-masing"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S13410
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widya F. Suratmas
"Berdasarkan hasil analisis pada bab terdahulu dapat ditarik kesimpulan bahwa untuk mendapatkan terjemahan yang baik, KGR BSu tidak selalu harus diterjemahkan menjadi KGR juga dalam BSa. Struktur kalimat BSu dapat dipakai dalam BSa dengan tidak menimbulkan ketidakwajaran atau kekakuan. Jenis KGR yang terdapat dalam kelompok ini ialah who, which, dan that, yang mempunyai peran subjektif dalam klausa relatif; which yang mempunyai peran objektif dalam klausa relative yang kata kerjanya berbentuk pasif; where; dan KGR dengan konstruksi preposisi + KGR yang dapat disamakan dengan KGR where karena menunjukkan tempat juga. Who, which dan that diterjemahkan menjadi KGR yang, sedangkan where dan preposisi + KGR, yang dapat disamakan dengan KGR where, diterjemahkan menjadi KGR di mana atau tempat_"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1982
S14223
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
I.R. Tjandrakesuma
"Bahasa-bahasa yang ada di dunia ini sangat banyak jumlahnya dan bahasa-bahasa tersebut tergolong ke dalam berbagai macam rumpun bahasa. Menurut kamus Bahasa dan Linguistik yang disusun oleh R.R.K. Hartmann dan F.C. Stork, ada lebih dari 2000 bahasa di dunia ini dan semuanya digolongkan ke dalam lebih dari tiga belas rumpun bahasa, yaitu: Indo-Eropa, Dravidian, Sino-Tibetan, Ural-Altaic, Hemito-Semitic, African, Malaya-Polynesia, American-Indian dan kelompok lain-lain yang terdiri dari: Japanese, Mon-Khmer, Caucasian, Australian, Papua dan lain-lain (Hartmann & Stork, 1973:267).
Dalam masa modern ini, perhubungan antara suatu bangsa dengan bangsa lain menjadi lebih erat. Mereka saling berhubungan baik karena alasan geografis, politis, ekonomis, kultural maupun keagamaan. Perhubungan yang erat ini dijalin dengan suatu alat komunikasi yang utama yaitu bahasa. Jika kedua bangsa yang saling berhubungan itu tidak saling mengetahui bahasa mereka masing-masing, maka bahasa pihak ketigalah yang dipergunakan sebagai alat perhubungan itu. Sebagai contoh, alat komunikasi yang dipakai antara bangsa Indonesia dan Jepang bukanlah bahasa Indonesia atau Jepang, melainkan bahasa Inggris (Cokrowinoto, 978: 1; Maulana, 1978:1)"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1985
S14170
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Partami Gusdiniarti
"ABSTRAK
Dalam penerjemahan, kesalahan sering dilakukan oleh para penerjemah sehingga hasil terjemahan tidak sesuai dengan pesan dalam karya asli. Berdasarkan hal tersebut penulis mencoba untuk membahas kesalahan penerjemah dalam mengalihkan pesan dari bahasa Inggris sebagai bahasa sumber ke dalam bahasa Indonesia sebagai bahasa dasaran.Tujuan skripsi ini adalah melihat keambiguan struk_tural yang terdapat dalam suatu teks dan terjemahannya. Saya meneliti berapa banyak struktur ambigu yang terdapat dalam suatu karya tulisan dan ketepatan penerjemah dalam mengalihkan pesan dari.struktur-struktur yang ambigu. Data yang dipakai dalam skripsi ini penulis ambil dari dua buah seri cerita anak-anak beserta terjemahan ma_sing-masing seri cerita tersebut. Dalam penelitian ini, penulis memakai duapuluh struktur ambigu yang dikemukakan oleh Norman C. Stageberg untuk mencari struktur-struktur ambigu yang dijadikan data penelitian. Dengan keduapuluh struktur tersebut, dapat dilihat termasuk jenis ambigu mana yang banyak terdapat. Juga dapat dilihat struktur mana yang sering mengalami kesalahan penerjemahan. Yang dimaksud dengan keambiguan adalah suatu keadaan di mana suatu kata atau struktur memiliki lebih dari satu makna atau tafsiran yang berlainan. Sedangkan keam-biguan struktural adalah konstruksi yang memiliki lebih dari satu interpretasi gramatikal. Dengan berpedoman pada keduapuluh struktur ambigu Stageberg, penulis hanya berhasil menemukan duabelas je_nis struktur saja dalam sumber data, dengan demikian analisis yang dilakukan hanyalah terhadap keduabelas jenis truktur tersebut saja. Berdasarkan analisis yang dilakukan, dapat dikemuka--kan bahwa pada umumnya struktur-struktur ambigu pada teks bahasa cumber berhasil dihilangkan keambiguannya dalam teks bahasa sasaran. Keambiguan tersebut dapat dihilangkan de_ngan pertolongan konteks yang dapat berupa bagian kalimat, kalimat, wacana, maupun keseluruhan teks. Hanya sedikit struktur ambigu yang padanannya juga ambigu

"
1986
S13917
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Narottama Notosusanto
"Dewasa ini semakin menjamur saja buku terjemahan bahasa Indonesia dari karya-karya asing. Hal tentu sangat menggembirakan karena khazanah bacaan kita semakin kaya akan karya-karya bermutu dari seluruh penjuru dunia yang mungkin tak akan dapat dinikmati masyarakat banyak jika tidak pernah diterjemahkan. Buku-buku yang diterjemahkan itu terdiri atas berbagai karya ilmiah maupun beragam buku fiksi, baik fiksi populer maupun buku-buku sastra. Khusus mengenai terjemahan karya fiksi, penulis melihat bahwa buku-buku terjemahan di bidang ini yang didominasi terbitan PT Gramedia lebih banyak mengeluarkan terjemahan novel-novel populer karya pengarang-pengarang seperti Agatha Christie, Sidney Sheld ataupun Frederick Forsyth yang kurang bobot sastranya. Memang ada penerbit-penerbit seperti Pustaka Jaya yang masih setia menerbitkan terjemahan karya pengarang-pengarang legendaris seperti Dumas, Gogol, Hemingway dan sebagainya; juga Yayasan Obor yang belakangan ini banyak memunculkan karya sastrawan dunia yang kurang populer di. Indonesia. Namun persentase keberadaan buku-buku sastra ini masih sangat sedikit dibanding novel-novel populer yang disebut di atas. Kenyataan di atas tidak terlihat pada dunia buku terjemahan anak-_anak. Meski juga dipadati buku-buku populer seperti serial Lima Sekawarv clan Trio Detektif, buku-buku terjemahan untuk anak-anak juga mencakup terjemahan karya-karya klasik seperti Huckleberry Finn dan Tom Sawyer karangan Mark Twain, Robinson Crusoe karya Daniel. Defoe, ataupun Gulliver's Travels ciptaan Jonathan Swift. Rupanya penerjemah buku untuk anak-anak Indonesia lebih sadar untuk menerjemahkan buku-buku klasik bermutu dibanding penerjemah buku cerita untuk orang dewasa. Tetapi bukan hal itu yang mendorong penulis untuk membuat skripsi ini. Penulis tertarik akan adanya sejumlah karya yang tidak saja diterjemahkan oleh seorang penerjemah, tapi oleh beberapa penerjemah dan diterbitkan oleh penerbit berlainan. Contohnya The Three Musketeers karangan Dumas yang paling sedikit sudah muncul dalam dua versi Indonesia: Tiga Pengawal dan Tiga Pendekar. Sebut juga Emil and the Detectives karangan Erich Kastner yang tahun 1979 diterbitkan Gramedia sebagai Emil Jo-di Detektif. Kini sudah muncul lagi Erich dan Para Detektif Cilik. Contoh lain adalah buku klasik karangan Frances Hodgson Burnett, The Secret Garden, yang penulis jadikan korpus skripsi ini. Dalam jangka waktu relatif singkat, dua versi terjemahan dari buku tersebut diedarkan dua penerbit berbeda, yakni Kebun Rahasia yang diterbitkan Gramedia dan Taman Rahasia yang diterbitkan Dian Rakyat. Fenomena ini sebenarnya tidak berlaku hanya pada terjemahan buku anak-anak saja, melainkan. juga pada sejumlah karya sastra klasik umum. Beberapa tahun lalu, harian Kompas pernah memuat cerita pendek terkenal karya Hernando Tellez, Just Lather, That's All yang diterjemahkan sebagai Aku Hanya Tukang Cukur. Karya ini juga pernah diterjemahkan penerjemah lain dengan judul yang lebih harfiah: Hanya Busa, itu Saja."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1994
S14154
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulin Tonapa
"Berdasarkan analisis data yang telah saya lakukan, dapat diambil kesimpulan bahwa penyesuaian struktur dalam usaha terjemahan perlu diadakan demi kewajaran hasil terjemahan itu sendiri. Dalam menyesuaikan struktur, pe-nerjemahan kalimat pasif bahasa Inggris tidak selalu di_terjemahkan dengan bentuk pasif bahasa Indonesia. Jadi dalam proses menerjemahkan, bentuk bahasa seringkali tidak dapat dipertahankan. Misalnya, sebuah kata dalam bahasa sumber dapat saja diwakili oleh frase dalam bahasa sasaran dan frase dalam bahasa sumber dapat pula mempunyai padanan sebuah klausa dalam bahasa sasaran. Subyek dalam kalimat bahasa sumber dapat berubah menjadi obyek dalam kalimat bahasa sasaran dan sebagainya. Ada kalanya bentuk kalimat pasif bahasa Inggris diterjemahkan menjadi bentuk kalimat pasif bahasa Indonesia namun ada kalanya bentuk pasif berubah menjadi bentuk aktif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1986
S13951
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>