Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 53135 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Nani Nurcahyani
"Di dalam penelitian, penulis menemukan ada anasir-anasir feminisme dalam dua karya Pramoedya yakni, Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa. Dan anasiranasir tersebut akan sangat jelas terlihat apabila menggunakan konsep-konsep mengenai perempuan dan perjuangan perempuan dari de Beauvoir. Konsep itu ialah tentang 'the other'. Penulis menemukan konsep 'The other' de Beauvoir dalam dua Novel Pramoedya, yakni Bumi Manusia dan Anak Semua Bangsa, diantaranya melalui tokoh Surati yang dijual oleh ayahnya untuk dijadikan gundik. Annelies yang menjadi lemah akibat diperkosa oleh kakaknya sendiri, sehingga hidupnya selalu bergantung kepada orang lain terutama laki-laki. Istri Trunodongso yang tidak pernah bersekolah dan menjalani hidupnya sebagai ibu rumah tangga. Menurut penulis, sosok perempuan yang ideal menurut Pramoedya itu ditemukan pada sosok Nyai Ontosoroh yang di ceritakan secara sempurna oleh Pramoedya dalam novelnya 'Bumi Manusia'. Nyai Ontosoroh dianggap bisa mewakili eksistensi perjuangan perempuan dalam keterpurukan dan ketertindasannya dalam dunia laki-laki, berani menolak tradisi yang ada di masyarakat serta bermetamorfosis dari seorang yang biasa-biasa saja hingga menjadi seorang Nyai yang sukses dalam memimpin perusahaannya seorang diri, mandiri secara ekonomi, tidak pasif, berani, mempunyai pemikiran yang maju dan terbuka, kuat dan bijaksana pada anak-anaknya. Melalui tokoh Nyai Ontosoroh dalam cerita Bumi Manusia, kita dapat melihat seperti apa sosok perempuan yang ideal menurut de Beauvoir. Seorang perempuan yang menemukan kebebasan dirinya yang otentik ditengah-tengah tradisi jaman yang mengungkungnya begitu erat. de Beauvoir dengan konsep-konsepnya, dan Pramoedya di dalam dua Novel Tetraloginya, keduanya sama-sama mengusung konsep tentang perjuangan perempuan dalam kungkungan dunia patriarkat. Pramoedya percaya akan ide-ide perjuangan dan perubahan perempuan serta sosok perempuan yang ideal melalui tokoh Nyai Ontosoroh di dalam dua novel Tetraloginya. Ia pun percaya bahwa sosok ideal tersebut bisa direalisasikan dan mendapat tempat setara dengan laki-laki dalam realitasnya. Namun, Pramoedya akhirnya mengakui bahwa realitas yang menang. Karena pada kenyataannya, budaya patriarki ditambah kolonialisme yang terlalu kuat, sehingga menyebabkan perjuangan perempuan dalam kungkungan dunia patriarki itu kalah. Akan tetapi, de Beauvoir optimis konsep-konsepnya bisa menang dalam realitasnya. Menurutnya, perempuan yang ideal dan eksistensial dapat direalisasikan dalam kehidupan nyata. Hal tersebut tentunya tidak sejalan dengan Pramoedya. Karena bagaimana pun realitas yang akan menang."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
T24282
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Andri Wicaksono
"Penelitian ini bertujuan mendeskripsikan realitas sejarah sosial-politik Indonesia dalam novel Larasati karya Pramoedya Ananta Toer dengan perspektif New Historicism. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif interpretif dengan paralel pembacaan antara karya sastra dengan teks sejarah dan desain analisis isi. Gambaran realitas sejarah sosial dan politik Indonesia (periode 1945 hingga 1966) dalam novel Larasati dengan perspektif New Historicism Greenblatt dianggap efektif untuk mengeksplorasi fenomena teks sastra. Novel ini secara langsung berkaitan dengan manifestasi politik Indonesia yang meliputi (1) struktur ideologi yang digunakan untuk memperkuat kekuatan berbasis negara, dan (2) praktik diskursif, bahasa politik yang mengacu pada konstruksi pengetahuan melalui bahasa yang memberi makna pada segi material dan praktik sosial-politik yang melingkupinya."
Jakarta: Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, 2018
810 JEN 7:1 (2018)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Fathia Husna
"Novel Gadis Pantai mempunyai latar belakang cerita mengenai perbedaan kedudukan antara pribumi dan priyayi. Kehidupan sosial masyarakat dalam novel Gadis Pantai sangat kental dengan pengaruh budaya Jawa. Aspek sosial dan budaya Jawa merupakan unsur ekstrinsik yang dibahas dalam perspektif sosiologi sastra. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode kualitatif melalui kajian pustaka. Kajian dilakukan dengan menganalisis aspek sosial dan budaya Jawa yang tercermin dalam novel Gadis Pantai yang merupakan unsur ekstrinsik dari novel Gadis Pantai. Makalah ini menjelaskan kontras atau perbedaan-perbedaan kehidupan priyayi dan rakyat pesisir Jawa dilihat dari aspek sosial dan budaya. Penulis berkesimpulan bahwa terdapat kontras yang sangat tajam antara kehidupan priyayi dan rakyat pesisir Jawa serta keberpihakan Pramoedya Ananta Toer sebagai pengarang pada rakyat pesisir Jawa. Hal tersebut terlihat dengan jelas dalam pelukisan Gadis Pantai sebagai rakyat kecil dan perilaku kesewenang-wenangan yang ditunjukkan oleh kaum priyayi dalam novel Gadis Pantai.

Gadis Pantai novel has background story about the difference level between the native and the aristocracy. The social life of people in Gadis Pantai novel is heavily influenced by Javanese cultural. Social and Javanese cultural aspects are extrinsic elements discussed from sociology literature perspective. The method that used in this study is qualitative method through literary view. This analysis is conducted by analyzing social and Javanese cultural aspects reftected in Gadis Pantai novel which part of extrisic elements in Gadis Pantai novel. This paper explains contrast or differences between aristocracy‟s life and people in Java coastal from the view of social and cultural aspects. The author of this paper concludes that there is a very noticeable contrast between the lives of aristocracy and people in the Java coastal and Pramoedya Ananta Toer‟s bias towards people in the Java coastal. That is proved clearly through Gadis Pantai as poor people and arbitrariness shown by the aristocracy.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2014
MK-Pdf
UI - Makalah dan Kertas Kerja  Universitas Indonesia Library
cover
Evizariza
"ABSTRACT
This study aims to examine the moral values in the novel Night Market No, works of Pramoedya Anantatoer . Specificallv , this study aims to find out : the moral value of humanity in the novel Night Market is not the work of Pramoedya Anantatoer.
The results of this study are No Night Market, Pramoedya suggests that the economy is a force that drives the lives of the people. Economic power allows them to care for and help each other, like a father experience. My
father believed that menguasakannya economy to be strong in suffering. Without money, life will be harder for him. If he does not have money, he
will not get medical treatment in the sanatorium. Through this novel, Pramoedya authorize him self and natives, and support them in their struggle against the pressure and struggled to get the value of humanity, that is very impressive about the natives in this novel is courage and their spirit to fight, not only for their moral values but also to award and their dignity."
Pekanbaru: Fakultas Ilmu Budaya Universitas Lancang Kuning Pekanbaru, 2017
020 JPB 4:2 (2017)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Bahroni
"Novel Korupsi karya Pramoedya Ananta Toer dan Korupsi karya Tahar Ben Jelloun adalah dua karya sastra sastrawan dunia yang memilikki persamaan dari sisi judul dan tema. Penelitian ini bertujuan mengetahui dan mendeskripsikan struktur unsur pembangun, persamaan dan perbedaan struktur, serta kesesuaian kedua novel tersebut sebagai bahan pembelajaran sastra di sekolah. Objek penelitian ini adalah novel adaalah novel Korupsi Karya Pramoedya Ananta Toer dan novel Korupsi Karya Tahar Ben Jelloun. Melalui paradigma penelitian kualitatif, penelitian ini dilakukan menggunakan metode deskriptif analisis komparatif dan pendekatan objektif yang didasarkan pada karya sastra itu sendiri. Teknik pengumpulan data penelitian ini menggunakan studi kepustakaan. Berkaitan dengan langkah kerja sastra bandingan, penelitian menerapkan analisis struktural dengan menerapkan teori strukturualisme Robert Stanton untuk mengungkap persamaan dan perbedaan yang terkandung di kedua novel. Bedasarkan hasil analisis perbandingan struktur tekstual didapatkan deskripsi perbedaan dan persamaan dari dua sumber ata sehingga dapat disimpulkan bahwa novel Korupsi Karya Pramoedya Ananta Toer mempengaruhi novel Korupsi Karya Tahar Ben Jelloun yang ditunjukan dengan penggunan judul, tema, alur, tokoh dan penokohan yang memilikki persamaan. Hasil kajian perbandingan kedua novel dimanfaatkan untuk rekomendasi sebvagai bahan pembelajaran sastra di sekolah. Novel Korupsi Karya Pramoedya Ananta Toer sesuai sebagai bahan pembelajaran sastra di sekolah, sementara novel korupsi Tahar Ben Jelloun tidak sesuai karena tidak memenuhi 3 kriteria dan aspek pemilihan bahan ajar, yakni aspek bahasa, budaya, dan psikologi."
Banten: Kantor Bahasa Provinsi Banten, 2019
400 BEBASAN 6:2 (2019)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
"Dua novel yaitu itIa,nh/ mat' karya Maxim Gorki dan Bur,ri Manusia karya Pramoedya Ananta Toer sama-sama mengangkat ide realisme sosialis. Analisis dilakukan dengan menggunakan metode bandingan dan teori adanva perbedaan negara, bahasa dan keterpengaruhan. Kedua tokoh dalam novel tersebut, Pelagia Nilovna dan Nyai Ontosoroh, sama-sama mengusung ide realisme sosialis dengan keadaan yang berheda, sesuai dengan negara masing-masing. Pelagia memperjuangkan kaum bumf) di Rusia sedangkan Nyai Ontosoroh memperjuangkan kaum perempuan pribumi di Indonesia pada zaman Kolonial Bclanda. Mereka sama-sama seorang perempuan yang herjuang memperjuangkan kaum yang tertindas dengan kondisinya masing-masing"
[Depok, Depok, Depok]: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2008
S14846
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Insani Utami Ihtiyanti
"Skripsi ini bertujuan untuk membandingkan perjuangan _uxov dalam Novel ???? ???? ????? ?????????a/Odin Den_ Ivana Denisov?ia/Sehari dalam Hidup IvanDenisovi? karya Aleksandr Sol_enicyn dan Minke dalam Novel Bumi Manusiakarya Pramoedya Ananta Toer. Salah satu teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori sastra bandingan menurut Remak kemudian metode yang digunakan adalah deskriptif analisis, dimana penulis mendeskripsikan perjuangan _uxov dan perjuangan Minke kemudian membandingkan perjuangan kedua tokoh tersebut. Dari analisis yang telah dilakukan penulis menyimpulkan bahwa Aleksandr Sol_enicyn dalam Novel ???? ???? ????? ?????????a/Odin Den_ Ivana Denisovi?a/Sehari dalam Hidup Ivan Denisovi? dan Pramoedya Ananta Toer dalam Novel Bumi Manusia sama-sama memperjuangkan nilai-nilai kemanusiaan meskipun latar belakang dan ideologi kedua pengarangnya berbeda.

Abstract
The focus of this research is to compare _uxov struggle in ???? ???? ????? ?????????a/ Odin Den 'Ivana Denisovi?a / One Day in the Life of Ivan Denisovi? by Aleksandr Sol_enicyn and Minke in This Earth of Mankind by Pramoedya Ananta Toer. One of the theory used in this thesis is comparative literature_s theory by Remak and afterwards the method is descriptive analysis where the author described _uxov and Minke_s struggles and afterwards compared them both. From the analysis which writer have done, it can be concluded that Aleksandr Sol_enicyn in ???? ???? ????? ?????????a/Odin Den_ Ivana Denisovi?a/Sehari dalam Hidup Ivan Denisovi? and Pramoedya Ananta Toer in This Earth of Mankind are both struggling for humanity_s values although they have a different background and ideology. Struggle, O??? ???? ????? ?????????a, Aleksandr Sol_enicyn,"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2010
S14904
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Agus R. Sarjono
"Pada dasarnya rumah dalam KG bukan rumah yang baik. Buruknya rumah KG disebabkan oleh perilaku dan sosok kaum tua keluarga Gerilya, yakni kopral Paidjan (sang ayah) dan Amilah (Sang Ibu). Meskipun demikian, peluang untuk menjadikan rumah keluarga gerilya sebagai rumah yang baik dan membuat krasan masih terbuka di tangan kaum muda. Namun, revolusi kemerdekaan mernbtrat semua kaum muda keluarga gerilya memilih untuk merelakan hancurnya rumah mereka demi rumah yang lebih besar dan lebih mulia yakni nasion. Hal yang berbeda terjadi pada JTU. Pada dasrnya rumah keluarga Guru Isa adalah rumah yang baik. Namun revolusi menebarkan ketakutan pada Guru Isa yang menyebabkan is mengalami impotensi. Impotensi guru Isa menjadikan rumah mereka sekedar menjadi rumah tanpa rasa krasan. Situasi ini diperparah oleh perselingkuhan Fatimah -istri Guru Isa- dengan Hazil, sahabat Guru Isa. Semua ini masih ditambah dengan ditangkapnya Guru Isa -juga Hazil- oleh Belanda sehingga keduanya mengalami penyiksaan di sana. Baik pada KG maupun JTU terdapat konflik antara kaum tua dengan kaum muda. Kaum tua dalam KG maupun JTU digambarkan sebagai hamba kolonial, buruk secara moral, dan tidak memiliki idealisme, sementara kaum muda digambarkan sebagai sosok yang penuh idealisme dan cita-cita. Baik pengarang KG maupun JTU berpihak pada kaum muda dan tidak bersimpati kepada kaum tua. Konflik antar generasi ini, Baik dalam KG maupun JTU, dimanifestasikan dengan kehendak untuk meniadakan (membunuh) kaum tua. Pada JTU kehendak itu hanya digagaskan, sementara dalam KG benar-benar dilaksanakan dengan membunuh ayah. Pembunuhan terhadap ayah menutup segala kemungkinan bagi sebuah rumah untuk menjadi tempat yang membuat krasan Di dalam rum' h dipersepsikan dalam KG maupun JTU sebagai tempat yang nyaman dan membuat krasan. Sekalipun dernikian, dalam KG di dalam rumah bukanlah tempat yang didambakan kalangan tua. Amilah beranggapan bahwa di luar rumah lah sumber rasa krasannya. Di dalam rumah, Amilah senantiasa membayangkan masa muda dan kebahagiaannya bertualang di luny rumah, yakni dari tangsi militer ke tangsi militer Belanda. Kaum muda keluarga gerilya justru beranggapan bahwa di dalam rumah lah semestinya rasa krasan itu berada. Namun para pemuda keluarga gerilya harus meninggalkan rumah dan berjuang di luar rumah demi rumah yang lebih besar yakni nasion. Meskipun di luar rumah penuh ancaman dan bahaya, mereka dengan antusias berjuang di luar rumah. Sementara rumah yang diidamkan semua kaum muda..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2002
T37418
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>