Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 28851 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Bima Bayusena
"Penelitian ini merupakan penelitian dengan ancangan kogniti , 1yang menggunakan Teori Metafora Konseptual dan Teori Percampuran untuk menguji kemampuan Model Struktur Ruang dalam menjelaskan data kebahasaan untuk pemetaan metafora SIKLUS HIDUP EKONOMI ADALAH SIKLUS HIDUP INDIVIDU. Data diperoleh dari situs Proquest dan dipilih dari 396 artikel berbagai genre tulisan. Data diseleksi dengan menggunakan kata kunci. Kata kunci dilentukan dengan mcmperllmbaiigkan struktur ranah sumber INDIVIDU, dengan fokus pada agen, berlandaskan pada kategori tingkat dasar, dan disusun berdasarkan urutan waktu sesuai siklus hidup. Data diseleksi dengan menggunakan mesin pencari ('oppernic Desktop Search. Data diseleksi untuk menghilangkan penggunaan literal dan polisemi, dan hanya masuk dalam tahap seleksi lebih lanjut jika terbukti menggunakan kata kunci secara metaforis. Data yang dipilih didasarkan pada pertimbangan jumlah variasi kata kunci dan kemudian berdasarkan jumlah penggunaan total kata kunci. Data akhir dianalisis dengan menggunakan Model Struktur Ruang.
Analisis ditujukan untuk mengetahui gambaran pemetaan SIKLUS HIDUP EKONOMI ADALAH SIKLUS HIDUP INDIVIDU. Pada tahap ini analisis ditujukan untuk mengidentifikasi dan menjelaskan tataran pemetaan, struktur siklus hidup dalam pemetaan berbagai kategori ekonomi, karakter ekonomi yang muncul dalam teks berdasarkan konteks, posisi manusia dalam pemetaan berbagai kategori ekonomi dan konflik struktur yang paling sexing muncul dalam pemetaan. Pada tahap berikitnya, analisis dilakukan untuk menguji kelnampuan Model Struktur Ruang dalam menjelaskan scluruh pemetaan metafora SIKLUS I-IIDUP EKONOMI ADALAH SIKLUS HIDUP INDIVIDU. Dalam tahap ini, analisis dilakukan untuk mengidentifikasi fungsi analogi dan disanalogi, menguji konsistensi penggunaan ranah cumber, menguji konsistensi pemetaan kategori

This research uses cognitive approach and Conceptual Metaphor Theory and Blending Theory in order to test the ability of Space Structuring Model to explain linguistic data for the mapping of ECONOMIC'S LIFE CYCLE IS INDIVIDUAL'S LIFE CYCLE. The data are gained from using Proquest site and are selected from 396 articles from variety of genres. Data are selected using keywords. The keywords are determined by considering the structure of the source domain, with the focus on the agent, based on the basic level categories, and listed in accordance with the human life cycle. Data are selected with ('oppernrc Desktop Search. The data arc selected to eliminate the using of keyword for literal and polisemous meanings, and can continue for further process if proved to be use metaphorically. The data are finally selected for the analysis based on the variety of keywords and, the total of keywords used. The data are analized using The Space Structuring Model.
Analysis is aimed to find the representation of economy under the mapping of ECONOMIC'S LIFE CYCLE IS INDIVIDUAL'S LIFE CYCLE. At this stage, the analysis is aimed to identify and explain the categories of the mapping, the life cycle structure for the mappings for different economic categories, the economic character shown by the context, human position in each map, and the major structure conflicts inside each map. On the next stage, the analysis is conducted to test the ability of Space Structuring Model to explain linguistic data for the mapping of ECONOMIC'S LIFE CYCLE IS INDIVIDUAL'S LIFE CYCLE. At this phase, the analysis is performed to identify the functions of analogy and disanalogy, to test the consistency of source domain, to test the consistency of superordinate and basic level categories used in target domain, and to test body and embodiment as the basis of mapping in texts. The results show that superordinate categories used for target domain vary. The diversity of categories used in the hierarchy for the target domain
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T37407
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yulinda Rosa
"[Siklus hidup perumahan dimulai dari seseorang ke luar dari rumah orang tuanya dan hidup mandiri, dapat disebabkan karena adanya pernikahan, atau sudah bekerja dan sudah mencapai usia dewasa. Akhir dari siklus hidup perumahan adalah ketika kepala keluarga (ayah atau ibu) sudah tidak membutuhkan lagi tempat tinggal dalam hidupnya atau meninggal dunia. Perbedaan karakteristik kebutuhan untuk beberapa titik dalam beberapa tahapan siklus hidup, mengakibatkan perbedaan permasalahan, dan penanganan dalam menangani permasalahan pada titik-titik tersebut, sehingga informasi konsep siklus perumahan sangat diperlukan agar penanganan permasalahan kebutuhan rumah dapat diatasi secara efektif dan efisien. Pembahasan penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka. Tiga titik kritis memperlihatkan karakteristik kebutuhan perumahan yang berbeda secara signifikan yaitu: 1) Generasi muda; 2) Masyarakat dengan pendapatan sangat rendah; dan 3) Generasi usia lanjut. Karakteristik kebutuhan perumahan untuk masyarakat dengan pendapatan rendah berbeda secara signifikan untuk generasi muda dan generasi usia lanjut. Melalui penerapan konsep siklus hidup perumahan, mendapatkan informasi lebih spesifik berkaitan dengan permasalahan, solusi permasalahan dan program kebutuhan rumah, sehingga program akan berjalan lebih efektif dan efisien., Siklus hidup perumahan dimulai dari seseorang ke luar dari rumah orang tuanya dan hidup mandiri, dapat disebabkan karena adanya pernikahan, atau sudah bekerja dan sudah mencapai usia dewasa. Akhir dari siklus hidup perumahan adalah ketika kepala keluarga (ayah atau ibu) sudah tidak membutuhkan lagi tempat tinggal dalam hidupnya atau meninggal dunia. Perbedaan karakteristik kebutuhan untuk beberapa titik dalam beberapa tahapan siklus hidup, mengakibatkan perbedaan permasalahan, dan penanganan dalam menangani permasalahan pada titik-titik tersebut, sehingga informasi konsep siklus perumahan sangat diperlukan agar penanganan permasalahan kebutuhan rumah dapat diatasi secara efektif dan efisien. Pembahasan penelitian ini menggunakan metode kajian pustaka. Tiga titik kritis memperlihatkan karakteristik kebutuhan perumahan yang berbeda secara signifikan yaitu: 1) Generasi muda; 2) Masyarakat dengan pendapatan sangat rendah; dan 3) Generasi usia lanjut. Karakteristik kebutuhan perumahan untuk masyarakat dengan pendapatan rendah berbeda secara signifikan untuk generasi muda dan generasi usia lanjut. Melalui penerapan konsep siklus hidup perumahan, mendapatkan informasi lebih spesifik berkaitan dengan permasalahan, solusi permasalahan dan program kebutuhan rumah, sehingga program akan berjalan lebih efektif dan efisien.]"
Bandung: Pusat Penelitian dan Pengembangan permukiman, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementerian Pekerjaan Umum , 2022
690 MBA 57:1 (2022)
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Ruth Nina Masasulina
"Kabupaten Bintan merupakan destinasi wisata yang potensial dan tengah mengalami perkembangan yang cukup pesat saat ini. Penelitian ini mengkaji tahapan perkembangan pariwisata Kabupaten Bintan berdasarkan Model Siklus Hidup kawasan Wisata. Identifikasi tahapan perkembangan dilakukan dengan melihat perubahan yang terjadi pada berbagai kriteria, yaitu karakteristik destinasi, pemasaran, dampak ekonomi, sosial dan lingkungan. Dari hasil identifikasi didapati bahwa kawasan pariwisata Kabupaten Bintan berada pada tahapan development. Permasalahan pada setiap kriteria tahapan siklus hidup kemudian dijadikan dasar dalam penyusunan prioritas strategi pengembangan kawasan wisata Kabupaten Bintan. Model AHP dikembangkan sebagai sistem pendukung penyusunan strategi pengembangan pariwisata Kab. Bintan, dimana prioritas strategi ditentukan dari penilaian berbagai ahli yang terkait dalam pengembangan pariwisata Kab. Bintan. Dari hasil analisis menggunakan AHP didapati bahwa kriteria ekonomi dan sosial merupakan aspek yang lebih diprioritaskan dalam upaya pengembangan kawasan wisata Kabupaten Bintan. Sementara, strategi pengembangan kawasan wisata, yaitu peningkatan keamanan, peningkatan kualitas pelayanan, dan penyusunan tata ruang yang baik, mempunyai prioritas lebih tinggi untuk meningkatkanpengembangan kawasan wisata Kabupaten Bintan ke tahapan selanjutnya, yaitu tahapan consolidation.

Bintan regency is regarded as a potential tourist destination, where the tourism sector has developed quite rapidly in recent years. This study examines the stages of development of tourism in Bintan regency based upon Butler rsquo s tourism area life cycle model. Identification of stage was performed by identifying the characteristics of various criteria that is destination characteristics, marketing response, economic impacts, social impact and environmental impact. The stage identification result has shown that Bintan district is in the development phase. By using this result, we then develop a strategy for developing Bintan regency to the next stage in TALC model. AHP model was developed as decision support system to determine the priority of strategy based upon the assessment of experts involved in the tourism development of Bintan district.. From the analysis we have found that the economic and social criteria have a higher priority in the development of the tourist area of Bintan regency. Meanwhile, security and safety improvement, as well as quality of service improvement has a higher priority, and also regarded as most important strategied to develop the tourist area of Bintan regency to the next stage, that is consolidation stage."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47177
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Erlangga Rizqi Fitriansyah
"Jembatan Selat Sunda (JSS) merupakan mega proyek dengan dana terbesar di Indonesia. Peran jembatan ini sangat penting sebagai fungsi transportasi penghubung Jawa dan Sumatra. Permasalahan baru timbul akibat rendahnya tingkat pengembalian investasi jembatan jika hanya mengandalkan dari pendapatan lalu-lintas. Sebuah gagasan untuk meningkatkan fungsi dari jembatan ini telah diteliti pada penelitian sebelumnya melalui penambahan fungsi energi dan pariwisata. Dari penelitian ini didapat desain konseptual struktur JSS dengan penambahan fungsi energi dan pariwisata serta estimasi Life Cycle Cost sebesar Rp 201,07 Trilyun di tahun 2017.

Sunda Strait Bridge (SSB) is a mega project with the largest funds in Indonesia. This has an important role as a bridge connecting Java and Sumatra. A new problems appears due to the low rate of return on investment if only rely on bridge traffic revenue. An idea to improve the function of the bridge has been investigated in previous research through the addition of energy and tourism functions. This research shows conceptual design SSB structure with the addition of energy and tourism functions and Life Cycle Cost estimated of Rp 201.07 trillion in 2017.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41702
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Devi Argina Fitriyani
"Eksistensi norma internasional dalam studi hubungan internasional memiliki perkembangannya yang signifikan. Konstruktivis memiliki banyak penjelasan untuk penciptaan, difusi dan sosialisasi norma internasional. Kelompok ini berpikir bahwa norma-norma internasional tidak berhenti ada hanya karena ketidakpatuhan terjadi. Sehingga, mereka menaruh sedikit perhatian pada bagaimana hilangnya norma-norma internasional dan berapa lama norma-norma itu akan bertahan. Kajian literatur ini meninjau lebih dari lima belas literatur berbahasa inggris yang terakreditasi internasional untuk menganalisis perkembangan literatur yang membahas siklus hidup norma internasional dari awal kemunculannya hingga kepunahannya. Literatur tersebut akan dikaji berdasarkan metode taksonomi ke dalam tiga tema bahasan yaitu (1) kemunculan norma internasional, (2) respons kepatuhan terhadap norma internasional, dan (3) respons penolakan terhadap norma internasional yang diikuti dengan perubahan dan/atau kepunahan norma internasional. Kajian literatur ini berusaha untuk menemukan konsensus, perdebatan, dan kesenjangan dalam bahasan tersebut. Kajian literatur ini menunjukkan adanya tren terpusat pada kajian kemunculan norma internasional dan sedikit yang mencurahkan perhatian pada bagaimana norma kehilangan efektivitas statusnya. Berdasarkan berbagai literatur yang sudah dikaji, kajian literatur ini berpendapat bahwa dalam siklus hidup norma internasional secara keseluruhan, komitmen suatu aktor seringnya dipengaruhi oleh faktor yang berbasis pada self-interest yang menentukan tujuan dan kepentingan aktor internasional. Komitmen ini yang nantinya menentukan berapa lama norma internasional bertahan dalam siklus hidupnya.

The existence of international norms in the study of international relations have experienced significant development. Constructivists have differing and numerous explanations for the creation, diffusion, and socialisation of international norms. The group advocates the idea that international norms does not stop existing based on non-compliance. Therefore, little focus seem to be directed towards the disappearance of norms and the length of their existence. This study covers over fifteen (15) internationally accredited literatures in English to analyse the development of literature that explores the life cycle of international norms from its creation to its termination. This study are classified through the taxonomy method into three main themes of discussion which are (1) the emergence of international norms, (2) the responses of compliance towards international norms, and (3) the responses of non-compliance towards international norms that results in changes and/or the extinction of international norms. This study aims to discover the consensus, debates, and gaps within the discussions. This study is able to exhibit the existence of a centralised trend in the research of the emergence of international norms and less on the research of how norms lose the status of its effectivity. Based on the differing literatures that have been reviewed, this study is able to hypothesise that in the whole life cycle of international norms, commitment of an actor is often affected by factors that is based on self-interest which defines the purpose and importance of international actors. This commitment later defines how long the international norms will survive in its life cycle."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2021
TA-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Taufiq Effendi
Banten: Pustaka Analis, 2011
158.1 TAU h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Solichin Salam
Jakarta: Gema Salam, 1992
920.020 8 SOL h
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Alzena Araminta
"Tempat tinggal merupakan salah satu kebutuhan primer manusia karena berfungsi untuk menaungi dan mengakomodasi berbagai aktivitas. Salah satu pemenuhan kebutuhan hunian adalah pembangunan perumahan formal, seperti tipe cluster yang ditujukan untuk membentuk lingkungan hunian yang berkualitas dan tertata. Perumahan tipe cluster dibangun oleh pengembang dengan bentuk dan desain yang seragam sehingga berpotensi menimbulkan ketidakpenuhan kriteria tempat tinggal penghuni. Fenomena ini menjadi satu dari berbagai alasan penghuni cluster melakukan housing adjustment dengan cara adaptasi hunian –tindakan pemodifikasian dan penyesuaian rumah atas situasi tertentu-. Dalam prosesnya, terdapat beberapa variabel, seperti tahap siklus dan gaya hidup keluarga yang memengaruhi adaptasi sebagai cara penyesuaian rumah terhadap hunian tipikal pada perumahan cluster. Mengingat, setiap hunian terdiri dari jumlah anggota keluarga, umur, latar belakang, dan persepsi yang berbeda. Skripsi ini membahas bagaimana penghuni rumah tipikal berusaha memodifikasi rumah berdasarkan siklus hidup anggota keluarga sesuai dengan aktivitas dan gaya hidupnya. Berdasarkan hasil peninjauan terhadap studi kasus di Cluster Savia, skripsi ini menunjukkan bahwa para penghuni cenderung melakukan adaptasi hunian untuk melengkapi kubutuhan yang belum terpenuhi. Skripsi ini menyimpulkan setiap keluarga menghasilkan bentuk penyesuaian yang variatif dan unik meskipun mereka tinggal di dalam rumah dengan luas dan tata ruang yang tipikal.

Dwelling is one of the primary human needs because it functions to shelter and accommodate various activities. One of the fulfillment of dwelling needs is the construction of formal housing, such as the cluster type which is intended to form a quality and orderly residential environment. Developers build cluster-type housing with a typical form and design that has the potential to cause non-fulfillment of the criteria for occupant housing. This phenomenon is one of the various reasons for the occupants of the cluster to make housing adjustments using residential adaptation – the act of modifying and adjusting their homes to certain situations. In the process, there are several variables, such as the lifecycle stage and family lifestyle that influence adjustment as a way of adjusting to typical occupancy in housing clusters. Bearing in mind, each residence consists of several family members, ages, backgrounds, and different perceptions. This study discusses how the typical occupant tries to modify the house based on the life cycle of family members according to their activities and lifestyle. Based on the results of reporting on case studies in the Savia Cluster, this thesis shows that the occupants tend to make adjustments to their residences to fulfill their unfulfilled needs. This study concludes that every family produces varied and unique adjustment forms even though they live in a house with a typical area and layout."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>