Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 68838 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Hendro Sewoyo, Author
"Situs Trowulan dikenal sebagai satu-satunya situs kota (town site, city site atau urban site) masa klasik yang ditemukan di Indonesia. Sebagai warisan budaya, situs yang diduga bekas pusat kerajaan Majapahit tersebut keberadaannya amat penting dalam upaya peningkatan kualitas hidup masyarakat. Oleh karena itu, pelestarian merupakan sesuatu yang penting. Namun demikian, langkah-langkah pelestarian yang telah dilakukan oleh pemerintah, belum membuahkan hasil yang maksimal, bahkan terdapat kecenderungan semakin kalah berpacu dengan peningkatan keterancaman. Salah satu faktor yang sering ditunjuk sebagai penyebab peningkatan keterancaman tinggalan arkeologi adalah masyarakat (penduduk lokal). Hal ini terkait dengan kenyataan adanya kecenderungan jumlah industri bata rakyat yang semakin meningkat dengan areal yang.meluas. Selain itu, posisi kawasan situs berada pada jalur ekonomi yang cukuprramai, telah memberi kesempatan tumbuhnya tempat-tempat usaha yang, menyediakan berbagai kebutuhan pergerakan (mobilitas) manusia dan barang. Tempat-tempat tersebut juga telah merambah daerah-daerah yang masih mengandung lapisan budaya Majapahit. Meskipun terdapat berbagai peraturan serta kebijakan, namun tidak cukup memberikan perlindungan bagi situs dan tinggalan arkeologi yang ada. Situasi tersebut telah memberikan pemahaman, bahwa pelestarian tinggalan arkeologi di kawasan situs Trowulan tidak hanya menyangkut masalah teknis penerapan teknologi konservasi ataupun aspek peraturan (legal) dan kebijakan. Masalah pelestarian juga telah mencakup aspek masyarakat (penduduk). Pelestarian adalah juga upaya memberi makna baru dalam masyarakat yang pluralistik. Oleh sebab itu, upaya pelestarian memerlukan keterpaduan berbagai pendekatan dalam suatu kerangka sistem manajemen, sehingga memungkinkan untuk mengakomodasikan kepentingan berbagai pihak (kelompok) termasuk generasi yang akan datang. Kajian ini berupaya memahami tiga aspek penting tersebut, yaitu aspek tinggalan arkeologi, peraturan dan kebijakan, dan masyarakat dalam suatu proses pelestarian"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T38088
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yogyakarta : Balai Pelestarian Nilai Budaya, Kemendikbud, 2013
306.3 MAS
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Gunawan
"Antara manusia dengan lingkungan agamanya terdapat hubungan yang linier sehingga pendekatan ekologi semakin dirasakan penting untuk memahami masalah ekologi. Pendekatan ekologi adalah pandangan yang mempersoalkan adanya hubungan timbal balik antara manusia berikut pengetahuan yang dimilikinya. Dengan upaya pengelolaan sumberdaya yang tersedia. Berdasarkan pandangan tersebut, dapat diperkirakan bahwa lingkungan yang berbeda akan mempengaruhi strategi adaptasi masing-masing kelompok masyarakat yang hidup didalamnya. Situs Banten Lama dan Situs Trowulan dijadikan daerah penelitian dengan alasan, (a) kompleksitas di kedua situs dapat dikatakan sama, yaitu situs kota, perbedaannya hanya kronologi, (b) kedua situs itu masing-masing meninggalkan data sumur, (c) belum adanya penelitian lintas budaya yang dilakukan oleh disiplin arkeologi. Pengumpulan data sebaran sumur di kedua situs ternyata tidak memperlihatkan adanya adaptasi langsung terhadap kedua lingkungan itu, mungkin lebih dekat dengan pola huni dan tata ruang tempat tinggal. Pengumpulan data bentuk dan ukuran sumur mungkin lebih dekat dengan banyaknya jumlah pemakai. Pengumpulan data mengenai bahan, di kedua situs terakota dipergunakan, kerang dan karang di Banten Lama dipergunakan karena lingkungan menyediakannya sedangkan di Trowulan tidak dipergunakan karena lingkungan tidak menyediakan. Pembuatan struktur dinding di Trowulan hanya untuk penguat dan Banten Lama untuk menyaring air laut. Perbedaan ketinggian muka air di kedua situs mungkin karena perbedaan ketinggian situs dari muka laut."
Depok: Universitas Indonesia, 1985
S11855
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Koos Siti Rochmani
Jakarta: Proyek Pembinaan Peninggalan Sejarah dan Kepurbakalaan Dirjen Kebudayaan Depdikbud, 1995
930.1 KOO u
Buku Teks SO  Universitas Indonesia Library
cover
Mundardjito
"ABSTRAK
Majapahit dikenal sebagai kerajaan Hindu-Budha terbesar yang pernah berperan dalam abad 13-15 di wilayah Indonesia dan kawasan Asia Tenggara. Namun kebesaran tersebut umumnya dikaitkan dengan aspek sejarah, geo-politik, agama maupun kesenian, sedangkan gambaran tentang permukimannya masih sedikit sekali diketahui. Padahal sebagaimana dikemukakan Gordon R. Willey:
"....settlement patterns are, to a large extent, directly shaped by widely
held cultural needs, they offer a strategic starting point for the functional interpretation of archaeological cultures.... " (Willey 1953)
Dengan ungkapan tokoh arkeologi permukiman tersebut jelaslah bahwa pola permukiman merupakan awal yang strategis untuk memahami berbagai aspek budaya dari masyarakat pendukungnya, meliputi sistem teknologi, sistem sosial, dan sistem ideologi. Pala permukiman merupakan wilayah kajian yang diteliti oleh berbagai disiplin selain arkeologi, seperti: antropologi, sejarah, sosiologi, dan arsitektur. Dengan kata lain kajian permukiman merupakan tempat bertemunya berbagai peniikiran dari sejumlah disiplin. Sifat multidisipliner inilah yang mengharuskan arkeologi menggali dan menjajikan data dari kebudayaan mesa lalu untuk selanjutnya dimanfaatkan oleh berbagai disiplin lain.
Sumber-sumber sejarah seperti karya sastra, prasasti, berita asing dan relief relief pada candi memang telah membantu kita mengetahui sebagian kecil atau beberapa hal mengenai permukiman di Majapahit, tetapi gambaran tersebut hanyalah bersifat umum dan belum tentu terkait dengan pemukiman di situs Trowulan. Oleh sebab itu untuk memperoleh bukti konkret yang dapat diamati (observable) dan dapat diukur (measurable) mengenai permukiman Majapahit di situs Trowulan diperlukan tipe penelitian arkeologi dengan cara ekskavasi (digging research).
Situs Trowulan yang letaknya lebih kurang 10 km di sebelah tenggara Mojokerto adalah sebuah situs yang berdasarkan penelitian regional terakhir (Mundardjito dkk. 1995) memiliki luas lebih kurang 9 x 11 km. Sedemikian luasnya sehingga dapat difahami jika sites ini dikategorikan oleh para peneliti sebagai situskota. Kitab Nagarakertagama memberikan gambaran umum tentang pola perkotaan ibukota Majapahit, tetapi struktur setiap satuan bangunannya atau gugusannya tidak dapat diketahui secara pasti. Relief-relief candi memberi bantuan untuk memahami bentuk umum suatu satuan bangunan, tetapi sifatnya yang terbatas tidak memungkinkannya untuk memberikan rincian dari unsur-unsur bangunan itu.
Selain data sejarah (historical record) kita masih dapat memanfaatkan data lain, yaitu artefak-artefak, untuk memahami secara lebih faktual dan jelas mengenai pola permukiman masyarakat Majapahit. Sebagaimana diketahui Majapahit merupakan kerajaan Hindu-Buda terakhir yang berkuasa sekitar 200 tahun (1293-1478), dan sites Trowulan adalah satu-satunya contoh situs-kota dari masa Hindu-Buda yang sisa-sisa pemukimannya masih dapat kita lihat sekarang (Bandingkan dengan lokasi sejumlah situs-kota yang sampai kinibelum diketahui seperti dari: kerajaan Mulawarman abad 5 di Kalimantan Timur, Tarumanagara abad 6 di Jawa Barat, Sriwijaya abad 7 di Sumatera, Mataram abad 7--10 di Jawa Tengah, Kediri abad I I dan Singhasari abad 12 di Jawa Timur). Di situs Trowulan, yang merupakan wakil utama dari sisa kegiatan manusia Majapahit, ditemukan sejumlah indikator penting yang dapat membantu kita memahami aspek-aspek permukiman dalam skala mikro secara lebih jelas. Indikator tersebut antara lain berupa sisa-sisa struktur, bailk dari sebuah unit bangunan (household) maupun dari gugusan bangunan (household cluster). Sebagai suatu himpunan temuan data tersebut sesungguhnya mencerminkan satu bagian dari suatu sistem yang kompleks, yaitu sistem kehidupan masyarakat kota Majapahit yang lebih menyeluruh. ltulah sebabnya usaha penelitian yang diawali dari data arkeologi yang paling dasar dalam skala mikro, dapat memberikan sumbangan yang sangat penting untuk memberi isi kepada gambaran dari satuan pemukiman yang lebih besar.
Usaha untuk merekonstruksi pola permukiman ibukota Majapahit telah dilakukan. Namun usaha-usaha tersebut dihadapkan pada banyak masalah. Bukti-bukti fisik yang hingga kini diyakini sebagai sisa ibukota Majapahit tidak menunjukkan kesesuaian dengan uraian sumber-sumber tertulis mengenai tempat tersebut. Usaha untuk menjawab masalah-masalah tersebut tentu tidak dapat dilaksanakan seketika, melainkan memerlukan perencanaan penelitian bertahap dan perlu melibatkan sejumlah disiplin. "
Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1997
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Amelia
"Bentuk awal dari perdagangan dilakukan secara tukar menukar barang yang diperlukan, dikenal dengan istilah barter. Tukar menukar akan berlangsung jika seseorang dapat menawarkan suatu barang yang diinginkan oleh kedua dan orang kedua memiliki barang yang dibutuhkan oleh orang pertama (penawar) (Sadono Sukirno 1981:224)Kesulitan dari perdagangan secara barter adalah pertukaran hanya mungkin terjadi apabila,keduanya me_miliki barang-barang yang diinginkan oleh masing-_masing pihak. Selain itu kesulitan untuk memberikan nilai pada suatu benda.Untuk mengatasi kesulitan yang timbul, digunakan satu atau beberapa benda sebagai alat perantara dalam kegiatan tukar menukar (media pertukaran), yang kemu-dian dikenal sebagai uang.Tujuannya: adalah untuk memudahkan kegiatan tukar menukar dan perdagangan.Dalam sistem ekonomi uang mempunyai empat peranari yaitu sebagai alat tukar (media pertukaran), sebagai satuan nilai, sebagai alat untuk..."
Depok: Universitas Indonesia, 1986
S11535
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Chaksana A. H. Said
"ABSTRAK. Skripsi ini membahas artefak umpak-umpak batu yang berada situs Trowulan, Mojokerto, Jawa Timur. Penekanan utama penelitian ini adalah pada usaha menggabungkan atau mengklasifikasikan sejumlah umpak-umpak batu yang berada di situs Trowulan. Umpak tersebut selama ini belum pernah diteliti. Sebabnya antara lain adalah karena kondisinya sebagai data arkeologi dianggap kurang dapat memberi informasi tentang masyarakat pemakainya di masa lalu. Hal ini dapat dimengerti mengingat bahwa umpak-umpak batu di Trowulan sebagian besar berada dalam keadaan dimana konteks ruang dan waktunya sudah rancu dan menjadi terlalu global. Dengan menganggap bahwa seperti apapun_kondisi suatu peninggalan, ia tetap merupakan data, maka peneliti.an ini berusaha menghadirkan informasi sabyektif mengenai umpak, sebagai salah satu usaha. 'memeras' pengetahuan lebih lanjut mengenai masyarakat pemakainya. Untuk maksud tersebut pada tahap awal penelitian ini dilakukan pengelompokkan bedasarkan jenis-jenisnya. Jenis-jenis ini di.peroleh berdasarkan penguraian atribut_atribut pilihan pada tiap umpak yang dijadikan sampel, untuk kemudian dikorelasikan satu sama lain melalui Labulasi silang. Dengan Cara demikian diperoleh korelasi atribut-atribut umpak-umpak yang sesungguhnya menjadi pembentuk ciri pada masing-masing umpak. Bedasarkan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan ciri itulah ciri-ciri masing-masing umpak diperoleh. Pada tahap berikutnya dicoba untuk meninjau kemungkinan hubungan antara jumlah (frekuensi) jenis-_jenis umpak dengan masyarakat yang memakainya dengan menggunakan asumsi-asumsi empirik tertentu. Hasil penelitian selain menghadirkan pengetahuan awal tentang jenis-jenis umpak yang ada di situs Trowulan, juga membuktikan bahwa mernperoleh intormasi dari suatu data sesungguhnya lebih ditentukan oloh cara mengolah data yang dipilih. Metode-metode yang ada juga sesungguhnya masih bisa dikembangkan sendiri oleh peneliti secara bertanggung jawab, bedasarkan kebutuhan-kebutuhan tujuan penelitannya. Selain itu secara tak langsung, hasil penelitian ini ikut membuka dasar dan kemungkinan untuk penelitian lanjutan yang lebih mendalam."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S11551
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Bahy Helmi Hartoyo Putra
"PT Nusa Satu Inti Artha atau lebih dikenal dengan DOKU merupakan salah satu perusahaan fintech yang bergerak di sektor pembayaran. DOKU telah digunakan oleh lebih dari 100.000 merchant online dalam kedua layanannya, yaitu payment gateway dan transfer service. Semakin banyaknya merchant yang melakukan registrasi, menuntut DOKU untuk lebih efisien dalam menjalankan salah satu tahapan pada proses registrasi tersebut, yaitu verifikasi situs merchant. Penilitian ini memiliki tujuan untuk mengem- bangkan sebuah aplikasi web crawler yang dapat digunakan untuk melakukan ekstraksi kelengkapan data situs merchant dan melakukan prediksi tingkatan fraud situs tersebut secara otomatis. Web crawler dibuat menggunakan micro web framework bernama Flask dan berisi modul-modul yang dapat melakukan ekstraksi fitur-fitur untuk kemudian dilakukan scoring menggunakan model machine learning yang diimplementasi di dalamnya. Pemilihan model dilakukan dengan cara melakukan nested cross-validation terhadap empat jenis classifier, yaitu Decision Tree Classifier, Random Forest Classifier, Extreme Gradient Boost Classifier, dan Bernoulli Naive Bayes Classifier. Hasil analisis menunjukkan bahwa Bernoulli Naive Bayes Classifier memiliki hasil performa terbaik, sehingga classifier ini juga yang akan diimplementasikan pada web crawler. Hasil dari pengembangan web crawler menunjukkan bahwa efisiensi waktu proses verifikasi dapat ditingkatkan sebesar 4900% dengan AUC sebesar 0.953 dan recall sebesar 0.864.

PT Nusa Satu Inti Artha or better known as DOKU is one of the fintech companies engaged in the payment sector. DOKU has been used by more than 100,000 online mer- chants in its two services, namely payment gateway and transfer service. More and more merchants are registering, demanding DOKU to be more efficient in carrying out one of the stages in the registration process, namely merchant site verification. This research aims to develop a web crawler application that can be used to extract the the merchant site data and to predict the fraud level of the site automatically. Web crawler is created using a micro web framework named Flask and contains modules that can extract features to then do scoring using the machine learning model implemented in it. Model selection is done by doing nested cross-validation of four types of classifier namely Decision Tree Classifier, Random Forest Classifier, Extreme Gradient Boost Classifier, and Bernoulli Naive Bayes Classifier. The analysis shows that the Bernoulli Naive Bayes Classifier has the best performance results, so this classifier will be the one that implemented on the web crawler. The results of the development of web crawler show that the efficiency of the verification process can be increased by 4900% with AUC of 0.953 and recall of 0.864."
Depok: Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dini Andriani
"[ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengestimasi nilai ekonomi wisata budaya Museum Majapahit dan menganalisis faktor-faktor yang mempengaruhi jumlah kunjungan ke Museum Majapahit. Penilaian ekonomi terhadap Museum Majapahit ini menggunakan data primer hasil survei terhadap 181 pengunjung dengan menggunakan metode pendekatan Travel Cost Method (TCM) untuk mengestimasi willingness to pay (WTP) dan valuasi ekonomi. Dengan menggunakan metode regresi Ordinary Least Square (OLS) dan Poisson Regression (PR), hasil penelitian ini menunjukkan bahwa nilai ekonomi wisata budaya Museum Majapahit mempunyai potensi nilai sebesar Rp. 92.045.361,- (pada OLS) dan Rp. 174.943.226,- (pada PR) apabila WTP pengunjung yaitu Rp. 2.046,18,- (pada OLS) dan Rp. 3.889,01,- (pada PR). Namun, tiket masuk yang diterapkan saat ini adalah Rp. 5.000,-. sehingga, WTP berada dibawah tarif resmi. Faktor-faktor yang mempengaruhi kunjungan wisatawan adalah biaya perjalanan, zona, dan lokasi substitusi. Rekomendasi yang diberikan sebaiknya untuk beberapa tahun ke depan tiket masuk museum tidak dinaikkan.

ABSTRACT
This study aims to estimate the economic value of cultural tourism of Majapahit Museum, and analyze factors that influencing visitor's number of Majapahit Museum. The economic valuation uses primary data from 181 respondents, and apllies The Travel Cost Method (TCM) to estimate willingness to pay (WTP) and economic valuation. By using Ordinary Least Square regression (OLS) and Poisson Regression (PR), the results estimates the economic value between 92,045 million rupiah (in OLS) and 174,9 million rupiah (in PR) per year, where the entrance fee in accordance with the visitor?s WTP is 2.046,18 rupiah (in OLS) and 3.889,01 rupiah (in PR). The value of visitor?s WTP is under 5 thousands rupiah which the entrance fee applied at this time. Factors affecting number of visits include the cost of travel, zone, and substitution. The recommendation given for local government in the next few years the museum entrance fee should not raised.;This study aims to estimate the economic value of cultural tourism of Majapahit Museum, and analyze factors that influencing visitor?s number of Majapahit Museum. The economic valuation uses primary data from 181 respondents, and apllies The Travel Cost Method (TCM) to estimate willingness to pay (WTP) and economic valuation. By using Ordinary Least Square regression (OLS) and Poisson Regression (PR), the results estimates the economic value between 92,045 million rupiah (in OLS) and 174,9 million rupiah (in PR) per year, where the entrance fee in accordance with the visitor?s WTP is 2.046,18 rupiah (in OLS) and 3.889,01 rupiah (in PR). The value of visitor?s WTP is under 5 thousands rupiah which the entrance fee applied at this time. Factors affecting number of visits include the cost of travel, zone, and substitution. The recommendation given for local government in the next few years the museum entrance fee should not raised., This study aims to estimate the economic value of cultural tourism of Majapahit Museum, and analyze factors that influencing visitor’s number of Majapahit Museum. The economic valuation uses primary data from 181 respondents, and apllies The Travel Cost Method (TCM) to estimate willingness to pay (WTP) and economic valuation. By using Ordinary Least Square regression (OLS) and Poisson Regression (PR), the results estimates the economic value between 92,045 million rupiah (in OLS) and 174,9 million rupiah (in PR) per year, where the entrance fee in accordance with the visitor’s WTP is 2.046,18 rupiah (in OLS) and 3.889,01 rupiah (in PR). The value of visitor’s WTP is under 5 thousands rupiah which the entrance fee applied at this time. Factors affecting number of visits include the cost of travel, zone, and substitution. The recommendation given for local government in the next few years the museum entrance fee should not raised.]"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2015
T44250
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>