Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 96783 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Ana Sujarwati
"Analisis kesalahan berbahasa ialah suatu prosedur kerja dan sebagai suatu prosedur kerja, penelitian analisis kesalahan berbahasa ini telah melewati tahap-tahap kerja tertentu dan telah berhasil mengidentifikasi jenis dan penyebab kesalahan penggunaan frasa nominal dalam kalimat bahasa Inggris yang ditulis olch pemelajar. Kesalahan tata bahasa yang ditemukan dianalisis secara linguistik berdasarkan kaidah tata bahasa dari bahasa yang dipelajari, yaitu kaidah bahasa Inggris, untuk mengetahui jenis dan penyebab kesalahan itu. Kemudian lerdasarkan deskripsi linguistik ini, penyebab kesalahan dijelaskan berdasarkan teori psikolinguistik dan teori belajar.
Penelitian analisis kesalahan berbahasa ini mempunyai manfaat praktis dan teoretis. Manfaat praktis penelitian ini bagi pengajaran ialah dapat menjadi bahan latihan bahasa yang bersifat remedial, menjadi alat untuk memilih butir-butir sebagai bahan evaluasi atau pengujian kemahiran pemelajar dan menjadi masukan untuk penyusunan materi pengajaran bahasa, seperti menentukan butir pengajaran bahasa yang sesuai dengan tingkat kesulitan dan kemudahan belajar, menentukan butir-butir yang perlu penjelasan dalam bahasa sasaran dan menentukan butir pengajaran. Manfaat teoretisnya ialah sebagai usaha untuk memberikan pemahaman terhadap proses pemerolehan bahasa kedua. Pengetahuan ini penting untuk..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T37560
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Roslaini
"Penelitian ini merupakan studi deskriptif yang bertujuan untuk menggambarkan dan menjelaskan kesalahan pemelajar dalam menggunakan artikel takrif (the) dan artikel taktakrif (a/an).
Analisis penggunaan artikel dalam penelitian ini dilakukan secara sintaktis dan semantis. Penelitian ini dilakukan pada mahasiswa bahasa Inggris di Fakultas Keguruan dan Ilmu pendidikan, Universitas Muhannmadiyah Prof. Dr. Hamka, Jakarta. Mahasiswa yang dijadikan responden duduk di semester IV berjumlah 78 orang, dan waktu pelaksanaan penelitian dilakukan pada semester genap tahun ajaran 2002/2003.
Untuk mendapatkan data penelitian digunakan tiga macam tes, yaitu Tes Mengarang, Tes Isian, dan Tes Isi Rumpang. Pada tes pertama mahasiswa diminta membuat karangan sebanyak 200 kata dengan durasi 90 menit. Pada tes kedua mahasiswa diminta mengerjakan tes Isian dan Tes Isi Rumpang dengan durasi 90 menit. Setelah tes selesai, semua lembar jawaban dikumpulkan dan kemudian dianalisis. Lalu data yang telah terkumpul dianalisis kesalahannya dengan menggunakan kriteria sintaktis dan semantis.
Setelah data dianalisis, ditemukan bahwa kesalahan penggunaan artikel terjadi baik pada tes mengarang maupun pada tes isian dan tes isi rumpang. Berbagai jenis kesalahan muncul. Jenis kesalahan yang muncul dalam penelitian ini adalah: penambahan artikel pada nomina yang seharusnya tidak menggunakan artikel; penghilangan artikel pada nomina yang seharusnya menggunakan artikel; salah memilih artikel untuk sebuah nomina; dan menggunakan unsur lain pada nomina yang seharusnya menggunakan artikel.
Dengan demikian, terbukti bahwa pemelajar belum dapat menentukan dengan benar kapan sebuah artikel dapat digunakan. Dalam konteks yang bagaimana sebuah nomina mendapat artikel takrif atau artikel taktakrif Di samping itu, dapat dikemukakan pula penyebab kesalahannya yaitu terjadinya overgeneralisasi yang merupakan akibat dari ketidakpahaman pemelajar akan batas kaidah dalam penggunaan artikel.
Oleh karena itu, pengajaran artikel pada pemelajar bahasa kedua sebaiknya dilakukan seefektif mungkin. Pengajar hendaknya mencari teknik yang paling tepat dalam mengajarkan artikel. Sejauh pengalaman saya, pengajaran artikel yang dilakukan di kelas lebih menekankan pada pemahaman secara sintaktis. Padahal, menurut Lyons (1999), penggunaan artikel harus dipahami baik secara sintaktis maupun semantis, dan bahkan secara pragmatis. Oleh karena itu, pengajaran artikel dengan pemahaman pada tipe semantis nomina secara kontekstual nampaknya cukup memungkinkan untuk diterapkan."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2003
T10929
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Nanik Retnowati
"Bahasantara merupakan bahasa transisi yang dihasilkan oleh pemelajar bahasa kedua atau bahasa asing untuk berkomunikasi, baik kepada sesama pemakai bahasantara maupun penutur asli atau pemakai bahasa kedua atau asing yang telah mencapai bahasa sasaran. Banyak hal yang dapat dipelajari bari bentuk bahasantara untuk kebutuhan kajian teoretis maupun untuk kebutuhan praktis karena bahasantara merupakan cermin proses pemerolehan bahasa kedua atau bahasa asing. Pemahaman terhadap pemerolehan bahasa kedua atau asing dapat memperkaya pengetahuan teoretis tentang bahasa secara umum selain berguna pula sebagai landasan bagi praktek pemelajaran dan pembelajaran bahasa kedua atau bahasa asing.
Karena pentingnya pemahaman yang mendalam tentang proses pemerolehan bahasa kedua atau asing, maka kajian bahasantara pada semua tataran analisis harus terus menerus dilakukan. Kajian itu dapat meliputi tataran fonologis, morfologis, sintaksis. Semantik, maupun pragmatis. Sementara itu, kajian tentang bahasantara di Indonesia tidak banyak. Tesis ini merupakan salah satu upaya mengkaji bahasantara pada tataran sintaksis, yaitu dengan mendeskripsikan kompleksitas kalimat bahasantara secara formal berdasarkan tingkat pendidikan. Deskripsi kompleksitas kalimat ini dilihat dari tiga segi, yaitu panjang kalimat, jenis kalimat, dan pola kalimat. Subyek yang digunakan dalam penelitian ini adalah siswa-siswi kelas dua, empat, dan enam sekolah dasar Madania yang berlokasi di perumahan Kahuripan Parsing, Bogor. Setiap jenjang pendidikan dibagi menurut kelompok kemampuan, yaitu kelompok atas, tengah, dan bawah, yang diamati adalah tulisan responden yang ditulis di buku harian. Jumlah keseluruhan responden adalah 76 siswa dan jumlah keseluruhan kalimat yang dianalisis sebanyak 757 kalimat.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompleksitas kalimat yang dihasilkan oleh siswa dari latar jenjang pendidikan kelas dua, empat, dan enam berbeda. Tulisan siswa kelas dua lebih banyak menggunakan kalimat sederhana. Kalimat panjang banyak disebabkan oleh penggunaan konjungsi and then, pengulangan penggunaan frasa nomina yang seharusnya dapat diganti dengan pronomina, serta ekspresi-ekspresi baku misalnya judul-judul film, anggota keluarga, dan sebagainya. Pada tulisan kelas empat, banyak didapati jenis kalimat majemuk setara dan bersusun. Kalimat panjang banyak disebabkan oleh perluasan frasa nomina.
Pada tulisan kelas enam didapati jenis kalimat majemuk setara dan majemuk bersusun yang lebih banyak daripada kelas dua dan kelas empat. Kalimat panjang disebabkan terdapat perluasan konstituen dengan menggunakan klausa
Secara umum dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi jenjang pendidikan, semakin kompleks kalimat yang dihasilkan. Hasil penelitian ini dapat memberikan gambaran pola kalimat yang umumnya muncul pada tiap jenjang pendidikan. Gambaran itu penting sebagai acuan pengembangan materi pembelajaran dan evaluasi."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2004
T11909
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
cover
Aulia Rahmawati
"Penelitian ini menggambarkan perolehan jenis kata bahasantara pemelajar Bahasa Inggris siswa sekolah dasar yang merupakan studi kasus pada sekolah dasar yang berbahasa pengantar bahasa Inggris. Masalah dalam penelitian ini adalah bagaimana perolchan jenis kata bahasantara khsususnya untuk jenis kata verba, nomina, adjektiva, dan adverbia yang diperoleh/dikuasai siswa sekolah dasar kelas lima dalam hal anak Indonesia yang helajar bahasa Inggris Berta bagaimana urutan pemerolehan jenis kata tersebut? Penelitian ini merupakan kajian dalam aspek morfologis karena hanya meneliti jenis kata verba, nomina, adjektiva dan adverbia yang diperoleh/dikuasai oleh siswa kelas lima sekolah dasar yang berbahasa pengantar bahasa Inggris.
Penelitian ini rnenggunakan ancangan kualitatif dan kuantitatif. Ancangan kualitatif digunakan untuk mengidentifikasi, mendeskripsikan, dan menjelaskan jenis kata yang dihasilkan oleh pemelajar bahasa Inggris. Analisis kuantitatif digunakan untuk menghitung rata-rata jenis kata yang dihasilkan oleh pemelajar.
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa Sekolah Dasar SBI Madania dan percontoh sebanyak 22 orang yang yang mernenuhi karakteristik berikut: siswa kelas lima SD SRI Madania, tidak pernah atau sedang mengikuti kursus bahasa Inggris di sekolah, kedua orangtuanya adalah warga negara Indonesia yang bahasa pertamanya adalah bahasa Indonesia, dan tidak pernah tinggal di luar negeri. Pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan melalui"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2006
T38849
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Sihar
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Herniwati
"Penelitian analisis kesalahan mengenai bahasa Jepang masih sedikit, maka, bertitik tolak dari Iatar belakang tersebut di atas, saya akan melakukan analisis kesalahan penggunaan kata bantu kasus (kakujoshi/補助 ) bahasa Jepang dalam karangan mahasiswa Indonesia pemelajar tingkat dasar di perguruan tinggi. Tujuan penelitian ini adalah mendeskripsikan tipe dan penyebab kesalahan penggunaan kata bantu kasus (kakujoshi/補助) bahasa Jepang dalam karangan yang ditulis pemelajar tingkat dasar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif, yaitu mengamati fakta sinkronis sebagaimana adanya. Untuk dapat mendeskripsikan kesalahan digunakan dan ancangan yaitu kualitatif dan kuantitatif. Pada penelitian ini, saya memilih jenis studi kasus eksploratoris dengan menggunakan dua ancangan yaitu kuantitatif dan kualitatif. Teknik pengumpulan data menggunakan studi kepustakaan dan studi lapangan."
Jakarta: Program Pascasarjana Universitas Indonesia, 2001
T2958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Widyantika Afiatna Maharani
"Penelitian ini bertujuan untuk membahas kesalahan bentuk verba kala lampau yang sering dilakukan oleh mahasiswa pemelajar bahasa Inggris beserta faktor penyebabnya. Dalam penelitian ini, jenis verba yang diteliti difokuskan pada penggunaan verba tidak beraturan (VTB), verba beraturan (VB), verba be, verba modal, dan verba did. Penelitian ini menggunakan metode kualitatif dan kuantitatif. Metode kualitatif paling dominan digunakan untuk mendeskripsikan kesalahan bentuk verba kala lampau. Metode kuantitatif digunakan untuk melihat frekuensi kemunculan kesalahan bentuk verba kala lampau. Data yang digunakan dalam penelitian ini berasal dari hasil tulisan mahasiswa pemelajar bahasa Inggris dari semester 2, semester 4, dan semester 6. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat 341 kesalahan bentuk verba kala lampau yang dilakukan oleh informan dari semester 2 sampai semester 6. Kesalahan bentuk verba kala lampau yang paling banyak ditemukan adalah VTB, yaitu sebanyak 147 atau 43%. Sementara itu, kesalahan bentuk verba kala lampau yang paling sedikit ditemukan adalah verba do, yaitu sebanyak 25 atau 7%. Kesalahan-kesalahan tersebut paling banyak ditemukan pada tulisan mahasiswa dari semester 6, yaitu sebanyak 129 atau 38%. Sementara itu, kesalahan yang ditemukan pada tulisan mahasiswa dari semester 2 dan 4 memiliki jumlah yang sama, yaitu masing-masing sebanyak 106 atau 31%. Faktor terjadinya kesalahan-kesalahan tersebut didominasi oleh adanya faktor intrabahasa, kemudian faktor antarbahasa. Artinya, kesalahan-kesalahan yang ditemukan pada hasil tulisan mahasiswa pemelajar bahasa Inggris semester 2, 4, dan 6 disebabkan oleh kesulitan mereka dalam mempelajari kaidah gramatika bahasa Inggris.

This study aims at discussing the most frequent errors of tenses application made by college students learning English along with its factors. In this study, the focuse is on the use of irregular verbs (VTB), regular verbs (VB), be, modals, and did. Both qualitative and quantitative methods are employed in this study. However, the most dominant method used is the qualitative method to describe the errors in past tense verb form. On the other hand, quantitative method was utilized to help the researcher to discover the frequency of the appearance of errors in using past tense verbs. The data were collected from the texts written by college students who are learning English from semester 2, 4, and 6. The result of this study indicates that there were 341 past tense verb errors made by informants from semester 2 until semester 6. The most dominant error is VTB which is 147 errors or equals to 43%. On the other hand, the least dominant error is do, appearing only 25 errors or 7%. Those errors are mostly found in the writings of semester 6 students, 129 occurence or 38%. Mean while, errors found in the writings of semester 2 and 4 students are 106 occurance or 31% respectively. Factors underlying those errors are mostly dominated by intralingual, and then interlingual factors. It means that those errors found in the semester 2, 4, and 6 students writings are caused by the difficulty faced by them in learning English grammatical rules."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2020
T54723
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
R.A. Sri Sugyaningsih
"Strategies in Understanding Passive Sentences in English Scientific Text a Case Study of IPB Students of Strata OneThis study focuses on students strategies in under-standing passive sentences in English scientific texts. The objective of this study is to identify students' problems which they have experienced and strategies which are used by successful students and unsuccessful students in understanding passive sentences.
Data are obtained using questionaires on problems and strategies of the successful students and unsuccessful students. The data obtained are analized qualitatively using percentage on categorial analysis to get levels of student's problems and strategies. The data are also analyzed quantitatively using statistics analysis with Chi Square Test to get a description of the correlation between students' problems and strategies.
This research finds out a description of four students problems (problems in understanding function and role, in understanding sentences, in understanding vocabularies, and in understanding key words), five student's strategies (strategies in analizing sentence, in using main idea, in understanding vocabulary, in using key words, and in guessing), and the correlation between problems and strategies of successful and unsuccessful students. This study also results in a description of problem levels, strategy levels, and correlation between problems and strategies in passive sentences with agent, without agent (agentless), and stative sentences."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2000
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Supriatnoko
"ABSTRAK
Apakah pendekatan komunikatif efektif digunakan pada pengajaran bahasa Inggris di Politeknik Universitas Indonesia, merupakan inti permasalahan pada penelitian ini. Adapun tujuan pokok penelitian dengan fokus permasalahan tersebut adalah untuk mengetahui efektifitas pendekatan komunikatif pada pengajaran bahasa Inggris terhadap peningkatan kemampuan mahasiswa Politeknik Universitas Indonesia dalam berbahasa Inggris produktif.
Yang menjadi obyek penelitian ini adalah mahasiswa semester enam Politeknik Universitas Indonesia tahun akademik 1989/1990.
Metode deskriptif yang menekankan kepada studi korelasi adalah metode yang digunakan pada penelitian ini. Sampel penelitian ini adalah seluruh mahasiswa semester enam jurusan Tata Niaga yang berjumlah 5 kelas. Untuk menjaring data, dipergunakan instrumen berupa tes kemampuan berbahasa Inggris produktif; keterampilan berbicara dan keterampilan menulis. Selanjutnya data dianalisis dengan metode "Kendali Rank Korelasi."
Penelitian ini menetapkan taraf signifikansi 5% dengan nilai kritis pada oC = t Z~aG = ± 20,025 = ± 1,96.
Hasil perhitungan analisis data ZH diperoleh 8,62, yang berarti bahwa perolehan 2H-perhitungan lebih besar dari pada nilai kritisnya. Oleh karena itu, hipotesis nol (Ho) ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa antara keterampilan berbicara dan keterampilan menulis memiliki korelasi yang cukup berarti sehingga pendekatan komunikatif pada pengajaran bahasa Inggris di Politeknik Universitas Indonesia efektif digunakan khususnya dalam meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam berbahasa Inggris produktif."
Politeknik Universitas Indonesia, 1990
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>