Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 136267 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Wawan Wurjantoro
"Penelitian ini adalah penelitian padanan frasa preposisional bahasa Inggris ke Bahasa Indonesia, tinjauan sintaktis dan semantis.Tujuan penelitian ini melihat pola pola dan geseran yang terbentuk dari pemadanan frasa preposisional itu. Peneliti menggunakan analisis kontrastif untuk membandingkan dan mengamati persamaan dan perbedaan masing-masing struktur bahasa.
Selain itu, metode kesepadanan terjemahan juga digunakan untuk melihat kesepadanan frasa preposisional Bahasa Inggris dan Bahasa Indonesia. Data yang digunakan berjumlah 139 dan berasal dari empat sumber agar dapat mereprentasikan jenis jenis teks misalnya jenis teks deskriptif, informatif, dan argumentatif. Sumber data penelitian itu diantaranya adalah Relieving Pressure, teks semi ilmiah, yang ditulis oleh Spark dan diterjemahkan Mengatasi Tekanan oleh Erli Budiyanto dan Wiganti Partosendo; novel The Graves of Wrath karya John Stenibeck diterjemahkan Amarah oleh Sapardi Djoko Damono; majalah Golf Digest; dan buku teks ekonomi Intermediate Accounting karangan Kieso Donald et al. diterjemahkan Akuntansi Intermediate oleh Gina Gania dan Setiyo Budi.
Berdasarkan penelitian ini, dapat disimpulkan empat hal. Pertama, makna frasa preposisional ditentukan tidak hanya oleh kehadiran nomina atau konstituen pelengkap preposisi yang hadir setelah preposisi, tetapi juga oleh verba yang hadir sebelum frasa'preposisional itu. Tidak semua jenis verba mempengaruhi makna frasa preposisional. Hanya verba yang mempunyai ciri semantis statis dan gerak saja yang mempengaruhi makna frasa preposisional itu. Kedua, peran semantis dapat diketahui setelah mengetahui makna gramatikal frasa preposisonal itu. Jadi peran semantis dapat ditentukan setelah makna frasa preposisional diketahui. Ketiga, frasa preposisonal Tsu yang dipadankan dengan frasa preposisonal Tsa mempunyai peran semantis dan fungsi sintaktis yang sama. Keempat, geseran terjadi pada tataran level, kelas dan unit karena frasa preposisonal Tsu tidak dipadankan dengan frasa preposisional ke dalam Tsa. Geseran juga terjadi karena frasa preposisonal Tsu dipadankan dengan frasa verbal Tsa.

This research examines prepositional phrase equivalence in English text translated into Indonesian, based on semantic roles and syntactic functions. The aims of this research are to find out the pattern of translation equivalence and to identify the translation shift occurred. This research used Contrastive Analysis Method that enables the writer to compare two different languages and to identify both their similarities and differences structures.
Besides, Translation Equivalence Method was also implemented to find out the equivalence of English prepositional phrases with theirs in Indonesian. There are 139 data taken from four sources which represent descriptive, informative, and argumentative forms. They are Relieving Pressure, a semi scientific text, written by Spark and translated by Erli Budiyanto and Wigati Partosendo as Mengatasi Tekanan; a novel entitled The Graves of Wrath written by John Steinbeck and translated as Amarah by Supardi Djoko Damono: a magazine Golf Digest; and an economic textbook Intermediate Accounting written by Kieso Donald et al and translated by Gina Gania and Ichsan Setiyo Budi as Akuntansi Intermediate.
The results of this research were, first, The meaning of prepositional phrase is determined not only by noun or noun phrase following the preposition but also by orb prior the preposition. Not all verbs influence the meaning, some of which that have static or motion characteristics bring static or motion meanings. Second, semantic roles of prepositional phrase can be determined after knowing their grammatical meaning. Equal relationship underlies the meaning and the roles. Thus, semantic roles can be identified after the meaning is revealed. In other word, the meaning is the former and the semantic role is later. Third, source languages translated equally with prepositional phrases of target language have the same semantic roles and syntactic functions. Translation shifts found in this research were level shift, class shift, and intra system shift. Those shifts occurred because prepositional phrases of the source language were not translated equally with prepositional phrases of target language. Some prepositional phrases of the source language were translated into verbal phrases of target language. Some others were not translated at all and some had been translated with word order changes."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2005
T37181
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Frans Asisi Datang
"Preposisi bahasa Indonesia selalu terdapat dalam konstruksi preposisional. Perilakunya dapat ditinjau secara morfologis, sintaktis dan semantis. Secara morfologis, ada sejumlah preposisi dasar, juga ada preposisi turunan pindahan kelas dan preposisi turunan gabungan, serta preposisi berkorelasi. Secara sintaktis, preposisi bahasa Indonesia berfungsi sebagai penanda Obyek tak Langsung, Pelengkap dan Keterangan, serta sebagai Pengungkap Predikat. Sedangkan secara semantis, preposisi berfungsi sebagai penanda peran tertentu dan sebagai Pengungkap Predikator. Berdasarkan perilaku semantis-sintaktis preposisi seperti itu, maka konstruksi preposisional bahasa Indonesia dibagi atas konstruksi preposisional praP+P+pascaP dan konstruksi preposisional P+pascaP. Konstruksi preposisional pertama dibagi lagi atas dua, berdasarkan sifat satuan semantis praP dan pascaP-nya, yaitu konstruksi preposisional praP+P+ pascaP Tipe A dan konstruksi preposisional praP+P+pascaP Tipe B. satuan semantis DWIPIHAK, TEMPATAN, PENERIMAAN, dan PENGGENAPAN dalam konstruksi preposisional praP+P+pascaP menentukan penggunaan preposisi tertentu dalam konstruksi preposisional praP+P+pascaP Tipe A; sedangkan dalam konstruksi preposisional praP+P+pascaP Tipe B tak ada satuan semantis seperti itu yang menentukan penggunaan preposisi, maka kedua satuan semantis (praP dan pascaP) sama-sama berpengaruh menentukan penggunaan preposisi dalam konstruksi preposisional. Oleh karena itu, yang menentukan penggunaan preposisi bahasa Indonesia sebenarnya bukan hanya tergantung pada jenis kata satuan semantis pascaP tetapi terutama terlebih dahulu ditentukan oleh sifat satuan semantis praP. Itulah perilaku unik preposisi bahasa Indonesia"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Suenobu, Toshio
"Ini adalah studi frasa preposisional temporal (FPrT) bahasa Indonesia. Sampai saat ini, frasa preposisional dianggap sebagai struktur yang sangat sederhana, yaitu preposisi dan nomina atau frasa nominal. Akan tetapi, sejak tahun 1970-an anggapan itu ditepis banyak pakar sehingga mulailah banyak dilakukan penelitian tentang frasa preposisional, baik dari aspek sintaktis maupun semantis.
Penelitian ini berkaitan dengan aspek sintaktis dan semantis FPrT. Aspek sintaktis yang dibahas adalah preposisi dan kategori pelengkap preposisi, pola FPrT, pelesapan preposisi, distribusi FPrT, dan fungsi sintaktis FPrT. Sementara itu, aspek semantis yang diteliti berkaitan dengan peran semantis FPrT dan perbedaan makna antara satu preposisi dengan preposisi lain dalam konstruksi FPrT.
Sumber data penelitian ini adalah buku kumpulan cerpen Derabat, buku sejarah Zaman Peralihan dan Penakluk Rezim Orde Baru, majalah Tempo, dan surat kabar Kompas. Pemilihan itu didasari oleh pemikiran perlunya keterwakilan dari berbagai ragam pemakaian bahasa untuk mendapatkan data yang variatif.
Hasil analisis data menunjukkan bahwa ada 31 preposisi yang dapat menjadi unsur FPrT. Kategori pelengkap preposisi pada FPrT bahasa Indonesia ternyata tidak hanya berupa nomina atau frasa nominal, tetapi juga dapat berupa adjektiva, demonstrativa, numeralia, dan frasa preposisional. Berkaitan dengan analisis pelesapan, preposisi yang dapat dilesapkan adalah preposisi pada, di, dan selama. Pelesapan itu bersifat kecenderungan saja dan opsional.
FPrT bahasa Indonesia dalam konstruksi sintaktis dapat berada pada posisi awal, tengah, dan akhir jika FPrT berfungsi sebagai keterangan. Jika FPrT tersebut menjadi pewatas belakang pada frasa nominal, tentu posisi FPrT selalu di belakang nomina. FPrT dapat menduduki fungsi predikat dan keterangan dalam kalimat. Jika dianalisis dari sudut struktur topik-komen, FPrT dapat menjadi topik.
FPrT bahasa Indonesia memiliki peran semantis titik waktu, jangka waktu, arah kewaktuan, frekuensi, dan kebersamaan waktu. Hal itu masih dapat dibagi lagi ke dalam subperan semantis lainnya.

This is a study of temporal prepositional phrases (TPPs) in the Indonesian language. Until recently, temporal prepositional phrases have been considered as simple structures consisting of a preposition and a noun or noun phrase. Since the 1970s, however, this view has been criticized by many linguists. Since then, prepositional phrases have been analysed from both syntactic and semantic points of view.
The research reported here deals with both syntactic and semantic aspects of TPPs. The syntactic aspect discussed covers the category of preposition complements, the distribution of TPPs, their syntactic function, and the deletion of prepositions in the use of TPPs. The semantic aspect studies the semantic role of TPPs and the differences in meaning among prepositions in TPPs constructions.
Data are taken from a short story collection entitled Derabat, from the history books 2aman Peralihan and Penakluk Rezim Orde Baru, from Tempo magazine; and from the daily newspaper Kompas. These sources were chosen as representative of the wide variety of current language forms and uses in order to collect as many diverse data items as possible.
The analysis found that there are 31 prepositions that can be associated with TPPs. The results also showed that the category of preposition complement does not only consist of a noun or noun phrase, but also adjectives, demonstratives, and prepositional phrases. Using deletion analysis, it has been thought that only pada, .di, and selama could be deleted without affecting meaning. However, it was discovered that this type of deletion is only one of the options in TPPs.
TPPs as adverbials in syntactic constructions can be in either the initial, middle, or final positions. As back modifiers of noun phrases, TPPs always follow nouns. They also function as predicates and adverbials. In topic-comment structures, TPPs can function as topic sentences.
TPPs have semantics roles as points of time, spans of time, time directions, time frequencies, and time simultaneity, which can be divided into other semantic sub-roles.
"
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 2001
T8097
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sitanggang, Sihar
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1995
T-Pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Theresia Sukariaty Tasmin
"Meine Arbeit geht um das Pronomen es. Von den 200 Satzer, die ich in den Grammatikbuchern, der Zeitung, ud den Maga_zinen gefunden habe, hbe ich nur 96 Satze fur meine Arbeit ausgewahlt. Fur die Analyse benutze ich die Dependenz-Valenz Theorie nach Engel. Dependenz-Valenz Theorie sieht das Verb als das strukturelle Zentrum des Satzes und die andere Satzglieder hangen von ihm ab. Ich teile die ausgewahlten Satze in funf Gruppe. Diese Teilung beruhrt auf die Funktionen des as: (1) obligatorische Erganzung von dem Verb (2) obligatorische Erganzung des Adjektivs, (3) ein Tail des Verbkomplexes, (4) expletives as, (5) Korrelat. Nachdem ich diese Funktionen verstanden habe, ubersetze ich diese Satze ins Indonesisch, dafur benutze ich Nidas und seine Nachfolger Larsons Theorie. Ich versuche, die passende Aquivalenz fur es im Indonesischen zu finden. Nicht jedes es im deutschen Satz hat eine Aquivalenz in Indonesischen, und nach der Nidas Meinung ist.die Bedutung des Satzes wichtiger als die Form des Satzes. Der Zusammenschlub ist, dalb Dependenz-Valenz Theorie nach Engel und Nidas Theorie zu dieser Arbeit passen'."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1991
S14809
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Agustini Rizalina
"Penelitian mengenai ciri-ciri Sintaktis dan Semantis bahasa Inggris Teknologi dan bahasa Inggris Umum telah di lakukan melalui penelitian kepustakaan. Tujuannya ialah untuk memberikan sedikit gambaran tentang beberapa perbedaan ciri-ciri Bahasa Inggris Teknologi dan Bahasa Inggris Umum sehingga kiranya dapat memberikan kemudahan bagi orang awam untuk memahami tulisan-tulisan dalam Bahasa Inggris Teknologi.
Perbedaan ciri-ciri bahasa Inggris Teknologi dan bahasa Inggris Umum tersebut saya batasi pada lima ciri yakni menyangkut penggunaan kala, makna kata kerja bantu pengandaian should, may dan can, frekuensi bentuk pasif, posisi kata keterangan waktu then, first dan now, penggunaan kata kerja yang berasal dari bahasa Latin dan kata kerja berkombinasi.
Dalam memahami perbedaan ciri-ciri bahasa Inggris Teknologi dan Bahasa Inggris Umum. Perbedaan ini diperlihatkan yakni: (1)Sering didapatkan perbadaan dalam struktur kalimat kala kini Bahasa Inggris Teknologi dan Bahasa Inggris Umum. Perbadaan ini dijelaskan. (2) Kata kerja bantu pengandaian can yang mengandung makna kemampuan (ability) tidak dapat termasuk dalam modus imperatif sebab artinya menyangkut kecakapan, bakat, kemampuan sesuatu benda sendiri, jadi tidak menyiratkan suatu perintah maupun imbauan dan seruan. Kata kerja bantu pengandaian can yang bermakna ability ini biasanya terdapat dalam kalimat yang berkonstruksi aktif."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S14015
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sugeng Riyanto
"Dalam skripsi ini pronomina refleksif (PR) bahasa Be_landa akan dibahas dalam kaitannya dengan kategori, fungsi dan distribusi sintaksis. Selain itu juga akan dibahas ba_gaimana secara semantis relasi antara PR bahasa Belanda dengan anteseden (subjeknya) (relasi anafora dan katafora). Sebagai tambahan praktis juga dibahas mengenai keunikan terjemahan PR bahasa Belanda dalam bahasa Indonesia. Dalam meneliti PR ini penulis mengadakan penelitian pustaka dan penelitian korpus. Pertama-tama penulis mengumpulkan sumber rujukan pustaka yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dengan PR. Setelah itu bahasan yang berasal dari sumber tadi dilengkapi dengan penelitian korpus.
Dari hasil penelitian tersebut penulis menyimpulkan bahwa terdapat perbedaan cukup baser antara PR bentuk pen_dek dan bentuk panjang. Perbedaan tersebut menyangkut fungsi dan distribusi sintaksis, juga proses mengacunya. PR bentuk pendek tidak selalu memiliki fungsi sintaksis, sedangkan PR bentuk panjang selalu memiliki fungsi sintak_sis. Distribusi PR bentuk panjang lebih babas dibanding PR bentuk pendek. Proses mengacunya PR bentuk pendek masih khas refleksif, sedangkan PR bentuk panjang bisa mirip pronomina persona (bisa mengacu ke luar wacana)."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1987
S15948
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Andrea Pradsna Paramita Djarwo
"ABSTRAK
Jika kita membicarakan masalah gezegde 'predikat' khususnya dalam tata bahasa Belanda, mau tidak mau kita akan menyinggung masalah het werkwoordelijk gezegde ' predikat verbal' dan het naamwoordelijk gezegde 'predikat nominal' . Dalam tata bahasa Belanda baku, hanya ada dua jenis predikat itu yang dikenal. Predikat-predikat tersebut, tidak pernah dipergunakan secara bersamaan dalam sebuah kalimat tunggal, hanya terdapat sebuah predikat. Dari pengamatan kepustakaan yang saya lakukan akan lebih sukar untuk memahami het naamwoordelijk gezegde dari pada het werkwoordelijk gezegde karena naamwoordelijk gezegde untuk selanjutnya akan saya singkat dengan ng - memiliki lebih banyak kekhusussan dilihat dari segi unsur pembentukan, makna dan syarat pemakaian. werkwwodelijk gezegde atau wg dari ng adalah dengan memperhatikan persoonsvorm atau 'py'nya ' verba finit' yaitu salah satu bentuk yang dapat dimiliki oleh suatu verba yang disesuaikan dengan pokok kalimatnya..."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S15839
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Setiawan
"ABSTRAK
Dalam skripsi ini PP bahasa Belanda dibahas dalam kaitannya dengan distribusi dan fungsi sintaksis. Yang dimaksud dengan distribusi tersebut adalah distribusi urutan tempat PP dalam frasa nominal dan letak PP dalam terhadap antesedennya (anafora dan katafora). Sedangkan yang dimaksud yang dimaksud dengan fungsi adalah fungsi PP sebagai dieksis. Dalam meneliti PP ini penulis mengadakan penelitian kepustakaan dan korpus. Pertama-tama penulis mengumpulkan sumber rujukan pustaka yang berkaitan langsung maupun tidak langsung dnegan PP. Bahasan kemudian dilanjutkan dengan teori-terori yang ada terhadap penelitian itu. Dari hasil penerapan teori-teori tersebut, terdapat suatu hal yang penulis anggap baru, yaitu bahwa PP sebagai dieksi memiliki makna endoforis (makna di dalam wacana). Makna eksoforis PP ditentukan oleh personanya (persona pertama, kedua, dan ketiga), sedangkan makna endoforsis PP ditentukan oleh antesednnya."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1989
S15960
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Amalia Candrayani
"Penelitian mengenai Koordinator Korelatif Bahasa Indonesia. Tujuannya adalah mempelajari perilaku koor_dinator korelatif bahasa Indonesia dari sudut sintaktis dan semantik.Pengumpulan data dilakukan melalui pencatatan kalimat-kalimat yang mengandung koordinator korelatif bahasa Indonesia baik dan bahasa tulis media massa, tulisan-tulisan ilmiah, maupun hasil intuisi penulis. Kemudian dilakukan pengklasifikasian data, dan data-data tersebut dianalisis. Hasilnya diperoleh seperangkat kaidah mengenai perilaku sintaktis dan semantis koordinator korelatif bahasa Indonesia."
Depok: Fakultas Ilmu Pengetahuan dan Budaya Universitas Indonesia, 1993
S10789
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>