Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 78997 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Yohanes ST
"Hambatan pada kapal tongkang identik dengan kecepatan kapal tersebut. Dengan menggunakan bantalan udara pada dasar kapal tersebut mampu mengurangi hambatan kapal tersebut. Tujuan studi ini untuk mengetahui perbedaan kecepatan pada kedua jenis kapal model baik tongkang dengan menggunakan bantalan udara dan tanpa menggunakan bantalan udara, yang nantinya berpengaruh kepada nilai hambatan kapal tersebut. Kapal model dibuat dengan ukuran yang telah ditentukan berdasarkan desain awal dengan ukuran-ukuran yang telah disesuaikan pada kondisi percobaan. Variasi muatan pada kapal dan pemberat untuk melakukan uji tarik dilakukan untuk pengambilan data.
Hasil menunjukkan hubungan antara kecepatan terhadap variasi muatan dan pemberat pada kedua jenis kapal model yang mempengaruhi perbandingan hambatan pada masing-masing kapal model. Hasil diperlihatkan bahwa pada kapal tongkang dengan menggunakan bantalan udara mengalami hambatan yang kecil dibandingkan kapal tongkang tanpa menggunakan hambatan udara, dan perbedaan hambatan berkisar anatara 15-20 %.

The resistance of a barge is identically than the velocity of the barge. With using an air cushion system can decrease the resistance of that barge. The point is to know the diference between barge with air cushion system and without air cushion system, eventually the diference of velocity is effect to the resistance of that barge. The barge's design has make with a measure that real in a testing condition. Load and mass of hanger variations is used to get some data.
The result can show the relation of velocity of barge and hanger on two barge model, eventually the result can effect the resistance both of barge model. The result can show that a barge with air cushion system have a small resistance than a barge without a barge, and the range of resistence is among 15-20 %.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52160
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Budiyanto
"Tahanan pada tongkang identik dengan kecepatan kapal tersebut. Dengan menggunakan bantalan udara diharapkan dapat mengurangi nilai tahanan gesek kapal. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui perbedaan kecepatan pada kedua jenis kapal, baik tongkang dengan bantalan udara dan tanpa menggunakan bantalan udara. Metode penelitian yang digunakan yaitu dengan melakukan uji tarik kapal model di kolam uji tarik. Pengujian menggunakan high speed camera untuk mendapatkan nilai kecepatan kapal.
Hasil dari pengujian menunjukkan kecepatan kapal model dengan bantalan udara mempunyai nilai yang lebih tinggi sekitar 3%-7%. Namun setelah dilakukan perhitungan nilai tahanan gesek kapal model kedua cenderung lebih besar dibandingkan kapal model tanpa bantalan udara. Hal ini menujukkan bahwa bantalan udara pada percobaan ini belum efektif dalam mengurangi besarnya tahanan gesek pada kapal model.

The resistance of a barge is identically than the velocity of the barge. With using an air chusion are expected to reduce the frictional resistance vessel. The point is to know the diference between barge with air chusion system and withtout air cushion system. The barge's design has make with a measure that real in a testing condition. Mass of hanger variation is used to get some data. Tests using high speed camera to obtain the value of ship speed.
From the model test results indicate the speed of air chusion barge have a higher value of about 3% -7%. However, after calculating the value of frictional resistance vessels both models tend to be larger than the model without air cushion barge. This showed that the air cushion in this experiment has not been effective in reducing the amount of frictional resistance on the ship model.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52295
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Inkasandra Faranisa Kolang
"Indonesia merupakan negara dengan sumber batubara terbesar di dunia salah satunya di Tarahan, Sumatera. Banyak pembangkit listrik di Indonesia yang menggunakan batubara sebagai sumber utamanya, salah satunya di Suralaya. Batubara digunakan sebagai sumber utama pembangkit listrik dikarenakan ia memiliki nilai kalor dan daya yang cukup besar dibandingkan dengan sumber pembangkit lainnya. Selain itu, harganya yang relatif murah menjadi salah satu pertimbangan pemakaiannya. Proses pendistribusian batubara dari Tarahan menuju Suralaya menggunakan tongkang. Penggunaan tongkang masih banyak digunakan karena dapat membawa kapasitas yang cukup besar dan harga shipping yang murah dibanding dengan transportasi lainnya.
Selama proses pendsitribusian, batubara dalam tongkang ditumpuk dengan ketinggian tertentu dan terpapar langsung oleh lingkungan, baik dari suhu, cuaca, udara dan kelembaban sehingga menyebabkan terjadinya pembakaran spontan batubara. Pembakaran tersebut selain berbahaya bagi keselamatan namun juga memengaruh kualitas batubara. Salah satu cara alternatif untuk mencegah terjadinya pembakaran spontan batubara dalam tongkang adalah dengan menggunakan alat penukar kalor dengan bentuk U-tube yang dipasang pada sideboard tongkang. Tujuan penelitian ini adalah membuat desain awal sistem alat penukar kalor dan kapasitas pompa yang digunakan pada tongkang. Penentuan dimensi heat exchanger menggunakan rasio luas permukaan pipa heat exchanger terhadap luas permukaan batubara yang terpapar langsung oleh lingkungan. Fluida yang digunakan untuk heat exchanger yang dirancang mengunakan air laut. Untuk mengalirinya diperlukan pompa untuk memompa air laut. Untuk mendapatkan kapasitas pompa diperlukan jumlah debit air yang akan digunakan.
Hasil rasio dimensi dan rasio debit aliran kemudian di rancang dalam tongkang dengan ukuran muatan batubara 7000 ton. Pembuatan desain alat penukar kalor pada tongkang mengguanakan aplikasi AutoCad. Hasil pengujian menunjukan desain pipa alat penukar kalor yang diperlukan dan peletakannya pada kapal tongkang serta kapasitas pompa yang diperluka untuk mencegah terjadinya pembakaran spontan.

Indonesia is the country with the world's largest coal source in Tarahan, Sumatera. Many power plants in Indonesia use coal as its main source, one of them in Suralaya. Coal is used as the main source of power generation because it has a heat value and considerable power compared to other generating sources. In addition, the price is relatively cheap to be one consideration of usage. The process of distributing coal from Tarahan to Suralaya using barges. The use of barges is still widely used because it can bring considerable capacity and cheap shipping prices compared with other transportation.
During the distribution process, coal in barges is stacked with a certain height and is directly exposed to the environment, whether from temperature, weather, air and humidity causing spontaneous combustion of coal. The combustion is other than hazardous to safety but also memengaruh coal quality. One alternative way to avoid the spontaneous combustion of coal in barges is to use the U-tube heat exchanger that is installed on the barge sideboards. The purpose of this research is to make the initial design of the heat exchanger system and pump capacity used on barges. Determination of the heat exchanger dimensions using the surface area ratio of heat exchanger to the coal surface area directly exposed by the environment. Fluids used for heat exchanger are designed using seawater. To calculate it needed a pump to pump the sea water. To obtain the necessary pump capacity amount of discharge water to be used.
The result of dimensional ratio and flow rate ratio are then designed in barges with a coal load size of 7000 tonnes. The design of the heat exchanger tool on a barge using AutoCad application. The test results indicated the design of the necessary heat exchanger pipe and its printing on the barge and the capacity of the pump was injured to prevent spontaneous combustion.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Aisha Adilla
"Batu bara diprediksikan tetap menjadi sumber energi listrik yang dominan di dunia pada 35 tahun mendatang, tetapi pasar batu bara global mempunyai sifat yang volatil dan tidak bisa diprediksi. Oleh karena itu, perusahaan tambang batu bara Indonesia perlu melakukan efisiensi proses bisnis agar tetap kompetitif. Salah satu caranya adalah dengan meningkatkan efisiensi logistik perusahaan, termasuk dalam hal alokasi sumber daya.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui alokasi armada tongkang batu bara untuk destinasi domestik yang optimal dan memberikan keuntungan terbesar, dengan objek penelitian berupa sebuah perusahaan tambang batu bara Indonesia yang berlokasi di Kalimantan Selatan. Metode yang digunakan untuk menentukan alokasi optimal adalah mixed integer programming MIP.
Hasil dari penelitian ini adalah diperolehnya alokasi armada tongkang yang optimal, total keuntungan, dan faktor-faktor apa saja yang memengaruhi besar total keuntungan tersebut.

Coal has been predicted to remain the dominant source of electricity in the world for the next 35 years, but the global coal market has the attributes of being volatile and difficult to predict. Consequently, Indonesian coal mining companies need to increase the efficiency of their business processes in order to stay competitive. One of the ways this can be achieved is by streamlining the company's logistics processes, including resource allocation.
This research aims to determine optimal allocation of coal barge fleet to domestic destinations that maximizes profit, with the research object being an Indonesian coal mining company located in Southern Borneo. The method used to determine optimal allocation is mixed integer programming MIP.
Results of the research include optimal allocation of coal barge fleet to domestic destinations, total profit gained, and factors that influence the magnitude of total profit gained.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iman
"Pembakaran spontan pada batubara merupakan salah satu masalah besar bagi industri penambangan dan pemanfaat batubara. Pembakaran spontan pada batubara di pengaruhi oleh banyak faktor , baik faktor internal maupun eksternal. Salah satu faktor eksternal adalah kelembaban relatif. Di indonesia yang beriklim tropis dan mempunyai kelembaban udara cukup tinggi faktor ini sangat penting. Metode pengujian yang digunakan untuk penelitian ini adalah metode oksidasi adiabatik. Metode ini beroperasi pada temperatur awal sekitar 40oC, sehingga mensimulasikan kondisi mendekati nyata seperti yang terjadi dilapangan. Secara khusus penelitian ini membahas pengaruh kelembaban relatif pada laju peningkatan temperatur batubara dan kondisi tercapainya pembakaran spontan.

Spontaneous combustion of coals cause one of big problem for coal mining industry and coal user. Spontaneous combustion influences a lot of factors, internal also external factors. One of external factor is relative humidity. In Indonesian which have the tropical climate and have high air humidity enough this factor of vital importance. An adiabatic oxidation testing method used for this experiment. This method operate on initial temperature 40 oC, that condition of simulation near reality such as those which happened on the field. Special this research study influence of relative humidity on temperature rises and ignited state."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2007
T23319
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihaloho, Junprima Maruliasi
"ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pelaksanaan dan penyelesaian sengketa gugatan pajak terkait dengan gugatan atas Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai atas impor kapal tongkang. Jenis data dalam penelitian ini adalah data sekunder. Penelitian ini mengkonfirmasi bahwa gugatan pajak dipenuhi karena Surat Keterangan Bebas Pajak Pertambahan Nilai atas impor Kapal Tongkang sudah sesuai ketentuan peraturan perpajakan.

ABSTRACT
The purpose of this research is to determine the implementation of a tax claim and dispute settlement related to a lawsuit over the Exemption Certificate Lawsuit of Value Added Tax on the import barge. This research uses secondary data. This research confirms that the lawsuit is fulfilled because Exemption Certificate Lawsuit of Value Added Tax on the import barge is in accordance with tax regulations."
2016
S62884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hanifa Khansa Zhafira
"ABSTRAK
Batu bara merupakan bahan tambang yang paling sering digunakan dalam kehidupan manusia dan Indonesia menjadi salah satu negara pengekspor batu bara terbesar di dunia. Akan tetapi batu bara jika disimpan dengan jangka waktu tertentu dapat terbakar sendiri dan akan mengurangi nilai jual batu bara. Beberapa penelitian telah dilakukan untuk mengurangi swabakar atau pembakaran spontan pada batu bara, mulai dari pemadatan pada stockpile, menyemprotkan batu bara dengan cairan kimia seperti Outodust/Vinasol, Focustcoat, Hydrosol atau Suppressol, pemeriksaan temperatur secara, volcano trap dan pembuatan parit. Penelitian ini mempelajari mencegah pembakaran spontan pada batu bara yang berada dalam tongkang saat pengiriman. Batu bara yang digunakan dalam penelitian diambil dari Kalimantan, Indonesia. Selama pengujian di laboratorium air dialirkan melalui pipa baja dengan memvariasikan kecepatan air untuk mendapatkan temperatur terendah batu bara yang bisa diturunkan. Air dialirkan dengan kecepatan 0.5 mL/s, 0.7 mL/s dan 0.9 mL/s. Pada percobaan ini dilakukan dua pendekatan, yaitu mengalirkan air secara terus menerus dan diberhentikan setiap 20 menit dan dialirkan lagi jika temperatur batu bara sudah mencapai temperatur tertentu. Hasil penelitian menunjukan semakin cepat air mengalir bukan berarti semakin turun temperatur batu bara. Lama waktu dalam pengaliran air mempengaruhi sebebrapa turun temperatur batu bara.

ABSTRACT
Coal is the most commonly used as a fuels for power generaion sector and Indonesia is one of the largest coal exporting countries in the world. However, if a coal stored for a certain period of time, they can burn itself and it will reduce the selling price of coal. Several studies have been done to reduce self ignition or spontaneous combustion of coal, from solidification to stockpiles, spraying coal with chemical liquids such as Outodust Vinasol, Focustcoat, Hydrosol or Suppressol, temperature checks, volcano trap and trenching. This study studied preventing spontaneous combustion on coal in a barge during delivery. The coal used in the study was taken from Kalimantan, Indonesia. During testing in the laboratory water is flowed through steel pipes by varying the speed of water to obtain the lowest possible coal low temperature. Water flowed at a rate of 0.5 mL s, 0.7 mL s and 0.9 mL s. In this experiment, two approaches are carried out, continuous flow of water and discharged every 20 minutes and flowed again if the coal temperature has reached a certain temperature. The results show the faster water flow does not mean the falling temperature of coal. The length of time in the how fast the water flow affact how low the temperature of the coal."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anindia Setyo Widiani
"ABSTRAK
Proses transportasi batu bara di sektor industri banyak menggunakan kapal tongkang yang dapat memakan waktu transportasi yang cukup lama. Panjangnya durasi transportasi batu bara dapat menyebabkan pembakaran spontan akibat panas yang dihasilkan oleh timbunan batu bara. Batu bara kualitas rendah seperti sub-bituminus dan lignit cenderung lebih mudah untuk terbakar sendiri. Fenomena pembakaran spontan batu bara merupakan peristiwa yang kompleks yang melibatkan banyak elemen, baik secara intrinsik seperti kadar air dan ukuran partikel, maupun faktor ekstrinsik yaitu temperatur ambient, kecepatan angin, tekanan udara, dan lainnya. Suatu model inovatif dari kapal tongkang dirancang untuk dapat mengontrol terjadinya pembakaran spontan batu bara menggunakan air yang dialirkan melalui pipa tembaga yang ditempatkan di dalam timbunan batu bara. Menurut percobaan yang telah dilakukan pada skala laboratorium, ditemukan bahwa temperatur batu bara dapat diturunkan, dengan penurunan temperatur mencapai 150 C menggunakan metode ini. Penerapan metode ini pada kapal tongkang, akan menghasilkan suatu model kapal tongkang baru di masa depan. Ruang kargo pada kapal tongkang akan dibagi menjadi empat kompartemen dimana pada setiap kompartemen terdapat dua rangkaian pipa tembaga. Air akan dialirkan melalui pipa tembaga tersebut, sehingga dapat menyerap panas yang dilepaskan oleh batu bara menyebabkan temperatur batu bara turun hingga di bawah temperatur kritisnya untuk mencapai pembakaran spontan.

ABSTRACT
Coal for industrial sectors mainly uses barge for its shipment that may take long time to transport. The long duration of coal shipment can lead to self heating that could progressed to spontaneous combustion of coal. This still remains a great challenge in coal industry. The low rank coal such as sub bituminous and lignite are more prone to combust spontaneously. The self heating phenomenon is a complex event which involve many factors such as moisture content, particle size, wind speed, ambient temperature, barometric pressure and others. An innovative model of barge was designed to control the spontaneous combustion of coal using a flowed water through a coiled pipe which is placed inside a coal pile. From a laboratory scale experiment, it is found that the temperature of coal can be lowered up to 150 C using this method. Applying this experiment to a full scale barge, would introduce a new model of barge in the future. The cargo space of barge is divided to four compartments, which each compartment has two sets of coiled pipe. Water is flowed inside the pipe to transfer heat generated by the coal pile, which can reduce the temperature of coal below its critical temperature for spontaneous combustion."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yeni Nuraeni
"PT XYZ merupakan perusahaan dalam rantai pasokan kegiatan distribusi batubara dari Jetty Loa Tebu ke Muara Berau. Armada pendistribusian batubara yang dioperasikan adalah tongkang yang dipandu oleh kapal tunda. PT XYZ harus dapat merencanakan kebutuhan kapasitas distribusi batubara yang efektif untuk menghindari distribusi yang tidak merata, mengantisipasi fluktuasi dan meningkatkan permintaan transhipment. Penelitian ini bertujuan untuk menghitung proyeksi jumlah kebutuhan kapasitas transhipment dan distribusi batubara oleh tongkang di PT XYZ dalam 5 tahun ke depan dan menentukan strategi capacity planning yang tepat untuk diterapkan dalam memenuhi kebutuhan tersebut. Metode penelitian yang digunakan adalah peramalan untuk memproyeksikan jumlah transhipment batubara dari 10 tahun yang lalu, metode yang dibandingkan adalah regresi dan dekomposisi yang sesuai untuk peramalan jangka panjang. Keakuratan model peramalan dibandingkan dan menunjukkan bahwa peramalan menggunakan dekomposisi memiliki hasil yang lebih baik untuk diterapkan karena memiliki nilai RMSE dan MAPE terkecil. Proyeksi transshipment batubara di 2029 adalah 843,535 MT dan karena pada penelitian ini memiliki dua fungsi tujuan, penulis menggunakan Goal Programming untuk mendapatkan jumlah tongkang yang optimal. Selanjutnya, berdasarkan hasil peramalan dan optimalisasi perlu penambahan 4 tongkang untuk mengimbangi proyeksi transhipment pada tahun 2029, dilakukan perbandingan analisis biaya untuk alternatif strategi lead, lag, dan kapasitas rata-rata. Hasil perhitungan menunjukkan bahwa strategi lead capacity memiliki nilai biaya terendah dan merupakan strategi perencanaan kapasitas terbaik dengan berinvestasi atau menambah set kapal tunda dan tongkang.

PT XYZ is a company in the supply chain of coal distribution activities from Jetty Loa Tebu to Muara Berau. The coal distribution fleet operated is a barge guided by tugs. PT XYZ must be able to plan the needs of effective coal distribution capacity to avoid uneven distribution, anticipate fluctu ations and increase demand for transhipment. This study aims to calculate the projected number of coal transhipment and distribution capacity needs by barges at PT XYZ in the next 7 years and determine the appropriate capacity planning strategy to be implemented in meeting the needs. The research method used is forecasting to project the number of coal transhipment from 10 years ago, the methods being compared are regression and decomposition which appropriate for long-term forecasting. The accuracy of the forecasting model is compared and shows that forecasting using decomposition has better results to apply because it has the smallest RMSE and MAPE values. Coal transhipment projection in 2029 is 843,535 MT and due to we have two objective function, we are using Goal Programming to get the optimum number of barges. Furthermore, based on forecasting and optimization result we need to add 4 barges to balance the transhipment projection in 2029, a cost analysis comparison is conducted for alternative lead, lag, and average capacity strategies. The calculation results show that the lead capacity strategy has the lowest cost value and is the best capacity planning strategy by investing in or adding sets of tugs and barges."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Pangeran
"Pertumbuhan ekonomi Indonesia membawa dampak meningkatnya kebutuhan energi akibat bertambahnya kegiatan komersial, industri, serta mobilitas orang dan barang. Kebutuhan energi yang sangat besar salah satunya adalah kebutuhan akan energi listrik. Energi listrik dihasilkan oleh industri pembangkit tenaga listrik dimana dalam operasionalnya memerlukan bahan bakar sebagai sumber energi utama. Batubara merupakan salah satu sumber energi dimana banyak digunakan sebagai bahan bakar pembangkit tenaga listrik. Kualitas batubara hasil tambang di Indonesia pada umumnya berada dalam kategori low-rank coal yaitu tergolong dalam jenis lignit dimana mempunyai nilai kalor rendah dan mempunyai kandungan air moisture content yang relatif tinggi. Oleh sebab itu, diperlukannya proses pengeringan sebelum digunakan pada industri pembangkit tenaga listrik. Pada penelitian ini ditujukan untuk mengetahui nilai konstanta laju pengeringan k serta karakteristik pengeringan pada batubara peringkat rendah. Penelitian menggunakan metode forced convection dengan sistem refrigerasi dan heater untuk menciptakan udara pengering yang selanjutnya dialirkan ke ruang pengering. Ruang pengering menggunakan desain fixed-bed dryer. Variabel-variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah ketebalan tumpukan batubara, suhu heater, kecepatan aliran udara dan suhu udara keluaran evaporator. Variabel ketebalan batubara divariasikan menjadi 2cm, 3cm, 4cm, dan 5cm. Variabel suhu heater divariasikan menjadi 65°C, 70°C, 75°C, dan 80°C. Kecepatan aliran udara yang digunakan sebesar 320 LPM Liter per menit dan suhu udara keluaran evaporator pada sistem refrigerasi sebesar 10°C.

Indonesia's economic growth brings the impact of increasing energy demand due to the increase in commercial, industrial, and mobility of people and goods. Energy needs are very large one of them is the need for electrical energy. Electrical energy is generated by the power generation industry which in its operations requires fuel as the main energy source. Coal is one of energy source which is widely used as fuel of power plant. The quality of coal mining products in Indonesia is generally in the low rank coal category which is classified as lignite type which has low calorific value and has a relatively high moisture content. Therefore, the need for drying process prior to use in power generation industry. This research is aimed to find out the value of drying rate constant k and drying characteristics in low rank coal. The research used forced convection method with refrigeration system and heater to create drying air which is then distributed to drying chamber. The drying chamber uses a fixed bed dryer design. The variables used in this research are thickness of coal heap, heater temperature, air flow velocity and air temperature of evaporator output. Variable thickness of coal heap is varied to 2cm, 3cm, 4cm, and 5cm. The variable temperature of the heater was varied to 65°C, 70°C, 75°C, and 80°C. The air flow rate used is 320 LPM Liters per minute and the air output temperature of the evaporator in the refrigeration system is 10°C."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>