Ditemukan 34769 dokumen yang sesuai dengan query
Reymond Devidson Luhut
"Ketatnya persaingan diantara pelaku industri jasa penerbangan baik dalam skala lokal maupun internasional, ditambah dengan berkembangnya tren low cost carrier pada jasa penerbangan itu sendiri mengharuskan maskapai penerbangan untuk berlomba-lomba meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan. Dalam hal ini pelayanan yang menjadi produk inti dari bisnis jasa transportasi udara harus dikelola dengan baik demi tercapainya kepuasan pelanggan (customer satisfaction). Hal ini dapat dipahami karena kualitas pelayanan yang baik membuat suatu industri dapat bertahan atau bahkan menang dalam kompetisi merebut pangsa pasar, dan dalam pencapaian tingkat kepuasan pelanggan yang optimal, pelayanan yang berkualitas (service excellence) merupakan syarat utama. Atribut-atribut pelayanan yang terukur dari perusahaan penerbangan dapat dijadikan acuan guna melakukan pengembangan dari kualitas pelayanan. Bagian-bagian pelayanan yang masih dibawah harapan dikembangkan dan dilakukan pemecahan masalah menggunakan metode TRIZ.
Competition between airlines industry stake holder becomes very competitive not only for local market but also international market. Even now days low cost carrier becomes a trend that enforce airlines to improve their quality of service. In this case, service as a core of the business it self should manage as good as possible to reach customer satisfaction. This is acceptable since the best service of quality as a key point for airlines to survive even to catch bigger market and to achieve a high level of customer satisfaction. The measurable parameters are able to use as a reference to improve quality of the services. Some area of services which not fulfill customer expectation would be able to improve and solve if there are any significant problems exist with TRIZ problem solver."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51803
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Novi Robiah Adawiyah
"Jasa pelayanan rumah sakit pada zaman sekarang mengalami perkembangan seiring adanya peningkatan kebutuhan dari masyarakat dan bertambahnya jumlah rumah sakit swasta. Banyaknya rumah sakit swasta menjadi alasan untuk persaingan kualitas pelayanan jasa rumah sakit, karena keberhasilan industri jasa adalah kepuasan maksimal dari konsumen yang dapat diraih dengan kualitas pelayanannya. Dapat dikatakan bahwa untuk mencapai kualitas pelayanan jasa yang baik, harus dapat memenuhi keinginan dan kebutuhan dari pasien yang dirawat.
Diawali dengan mencari permasalahan, yaitu keinginan dan kebutuhan untuk kepuasan pasien menggunakan metode Quality Function Deployment. Setelah itu, mencari penyelesaian masalah dan usulan pemenuhan keinginan dan kebutuhan dari pasien yang paling vital menggunakan metode TRIZ (Theory of Inventive Problem Solving).
Nowdays, the service quality of hospitals develops in line with the increasing of number of society's needs and private hospitals. The increasing of number of private hospitals. Caused competition among the hospitals. The success of service quality of the companies determined by maximum satisfaction of customer to their quality. Therefore, private hospitals should give better value and improvement to the society continually. Based on the explanation above, it can be said that the quality of good services can be achieved by the needs and desires of patients that have been fulfilled. The first step of the research was to determine the problem statement which is about the needs and desires of patient to get their satisfaction by using QFD (quality function deployment). The next step was looking for the problem solving and suggestion to fulfill the important desires and needs of patients by using TRIZ (Theory of Inventive Problem Solving) method."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52002
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Rossy Nicoline Subrana
"Penelitian yang dilakukan pihak pengelola TMR pada tahun 2017 menunjukan indeks kepuasaan pengunjung TMR bernilai 72.8 mengindikasikan bahwa kinerja pelayanan TMR masih kurang baik sehingga perlu peningkatan kualitas pelayanan pengunjung TMR guna meningkatkan kepuasaan pengunjung. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi strategi untuk meningkatkan kualitas pelayanan pengunjung TMR sesuai dengan keinginan pengunjung menggunakan metode Factor Analysis, Kano Model ,dan Quality Function Deployement. Factor Analysis menunjukan ada lima faktor yang mempengaruhi kepuasan pengunjung yaitu konservasi dan peragaan, kesejahteran hewan, fasilitas, infromasi, dan aksesibilitas.
Hasil Kano Model menunjukan ada 14 atribut masuk dalam kategori one-dimensional, tujuh masuk dalam kategori must be, empat masuk kategori indifferent, dan satu dalam kategori attaractive. Dari 26 atribut kualitas pelayanan ini menghasilkan persyaratan teknis atau strategi untuk memenuhi atribut pelayanan tersebut. Hasil House of Quality tingkat satu mendapatkan 19 strategi peningkatan kualitas pelayanan pengunjung untuk memenuhi 26 atribut pelayanan yang sudah diidentifikasi sebelumnya. Hasil House of Quality tingkat kedua mendapatkan 16 proses yang dibutuhkan untuk mengimplementasikan 12 strategi.
Research conducted by the management of TMR in 2017 obtain TMR visitor satisfaction index worth 72.8 indicate that the performance of TMR service is still not good so it needs to improve the quality of TMR visitor service in order to increase visitor satisfaction. This study aims to identify strategies to improve the quality of service visitors in accordance with the needs of visitors using TMR Factor Analysis, Kano Model, and Quality Function Deployement method. Factor Analysis shows there are five factors that influence visitor satisfaction that is conservation and demonstration, animal welfare, facility, information, and accessibility.The Kano Model shows 14 attributes included in the one dimensional category, seven in the must be category, four in the indifferent category, and one in the attractive category. Of these 26 service quality attributes generate technical requirements or strategies to meet the service attributes. The first level of House of Quality resuls 19 strategies to improve the quality of visitor services to meet the 26 service attributes that have been identified previously. The second level of House of Quality result the 16 processes needed to implement 12 identified strategies."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
S-Pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Lutfie Hidayatullah
"Digitalisasi sektor perbankan saat ini terus mengalami perkembangan yang sangat masif dan inovatif, karena untuk dapat bersaing dengan kompetitor lain suatu bank dituntut untuk memiliki keunggulan dengan teknologi yang digunakan selain untuk efisiensi, bank yang memiliki layanan digital dapat memudahkan nasabah dalam bertransaksi dan menjadi lebih fleksibel. Sehingga nasabah mendapatkan pengalaman yang berkesan. tujuan penelitian ini adalah menentukan dimensi dan atribut yang dipakai untuk mengukur kualitas pelayanan, dan bagaimana kualitas pelayanan jasa. Metode yang dilakukan adalah dengan menyebarkan kuesioner kepada 155 nasabah sebagai responden kemudian data di uji validitas dan reliabilitasnya. Jika data dinyatakan valid dan reliabel maka dihitung gap antara persepsi dan harapan dari setiap atribut. 5 atribut yang memiliki gap terbesar yaitu tidak adanya bunga pinjaman, fasilitas parkir kendaraan, tidak ada bunga tabungan, pelayanan yang menyenangkan (waktu pelayanan cepat) dan tim manajemen memiliki pengetahuan yang luas,. Investasi terhadap digitalisasi pada bank memang keputusan yang tepat pada abad 21 ini. Tetapi sebagai bank yang memiliki prinsip khusus dalam aktivitasnya, diperlukan pengembangan terhadap pemenuhan kepatuhan.
The current digitization of the banking sector continues to experience massive and innovative developments because to be able to compete with other competitors, a bank has an advantage with the technology used in addition to efficiency, a bank that has digital services can make it easier for customers to transact and be more flexible. So that customers get a memorable experience. The purpose of this study is to determine the dimensions and attributes used to measure the quality of service, and how the quality of service is. The method used is by distributing questionnaires to 155 customers as respondents then the data is tested for validity and reliability. The 5 attributes that have the biggest gap are no credit interest, vehicle parking facilities, no savings interest, pleasant service, and a broad management team. Investing in digitization in banks is indeed the right decision in this 21st century. But as a bank that has specific principles in its activities, it is necessary to develop compliance."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
T-pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Sari Anastasia
"Peningkatan kualitas pada jasa penerbangan berlayanan penuh di Indonesia diperlukan untuk meningkatkan daya saing perusahaan. Dalam penelitian ini, kualitas pelayanan jasa penerbangan dievaluasi menggunakan metode SERVQUAL dan Kano model ke dalam QFD. Hasil metode SERVQUAL menunjukkan bahwa dari 35 atribut kualitas pelayanan terdapat 34 atribut dengan kesenjangan SERVQUAL bernilai negatif dan 1 atribut dengan kesenjangan SERVQUAL bernilai positif.
Hasil dari model Kano menunjukkan bahwa 4 atribut kualitas pelayanan memiliki kategori Attractive, 28 atribut kualitas pelayanan memiliki kategori One-dimensional, 2 atribut kualitas pelayanan memiliki kategori Must-be. 34 atribut kualitas pelayanan ini diterjemahkan ke dalam persyaratan teknis untuk mendapatkan strategi peningkatan kualitas pelayanan.
Dari hasil House of Quality, didapatkan 5 technical requirement yang perlu dilakukan perusahaan untuk meningkatkan kualitas pelayanannya yaitu: pengembangan penggunaan peralatan IT pendukung pelayanan yang berkualitas, penggunaan sistem informasi sebagai pendukung kegiatan, kordinasi antara bagian dalam unit pelayanan, perbaikan standar dan prosedur kerja, dan komitmen untuk memberikan pelayanan yang terbaik.
Improving the quality of full service aviation services in Indonesia is needed to improve the competitiveness of the company. In this study, flight service quality is evaluated using SERVQUAL and Kano model method into QFD. The result of SERVQUAL method shows that from 35 service quality attributes there are 34 attributes with negative SERVQUAL gap and 1 attribute with positive SERVQUAL gap.The results of Kano Model show that 4 service quality attributes have Attractive category, 28 service quality attributes have One dimensional category, 2 service quality attributes have Must be category. These 34 service quality attributes are translated into technical requirements to obtain a quality improvement strategy.From the House of Quality results, 5 technical requirements are required to improve the quality of service development of the certain quality of IT support services, using information systems to support activities, coordination between the units of service, improvement of standards and working procedures, and commitment to provide the best service."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S67309
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Harahap, Muhammad Fuad Basya
"Pasar home delivery food service Indonesia diproyeksikan akan terus bertumbuh hingga tahun 2020. Pertumbuhan tersebut dipicu oleh perubahan pola konsumsi pangan masyarakat, perkembangan teknologi digital, serta munculnya third-party delivery. Melihat tren tersebut, kemasan makanan memainkan peran yang penting bagi berjalannya sistem. Namun, hingga saat ini kemasan pada delivery order masih serupa dengan kemasan pada pemesanan take-out. Melihat hal tersebut, beberapa permasalahan mungkin terjadi di antaranya seperti berubahnya suhu makanan selama transportasi, presentasi makanan menjadi buruk, berubahnya rasa makanan, dan penyebab lainnya yang berimbas pada menurunnya kepuasan konsumen terhadap kualitas food delivery services dan restoran. Menanggapi persoalan tersebut, penelitian ini mencoba untuk mengkaji rancangan food delivery packaging yang tepat sehingga kualitas makanan tetap dapat dipertahankan dengan menerapkan metode Quality Function Deployment for Environment (QFDE) dan Teorija Rezhenija Izobretatelskih Zadach (TRIZ).
Metode QFDE difungsikan sebagai alat bantu menganalisis permasalahan, dengan mendengarkan suara konsumen dalam perancangan solusi yang memperhatikan aspek lingkungan. Metode TRIZ digunakan sebagai alat bantu creativity technique, untuk menghadirkan solusi inventif bagi rancangan solusi penelitian. Penelitian ini berhasil menjawab tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui atribut kebutuhan konsumen serta pembobotan kepentingannya terhadap kualitas kemasan makanan, serta berhasil memberikan rekomendasi rancangan kemasan makanan dengan fokusan fungsi untuk menjaga higienitas makanan selama proses pengiriman.
The Indonesian food delivery service market is projected to continue to grow until 2020. This growth is triggered by changes in societal food consumption patterns, the development of digital technology, and the emergence of third-party delivery. Looking at these trends, food packaging plays an important role for the running of the system. However, until now the packaging on the delivery order is still similar to the package on take-out orders. Seeing this, several problems might occur such as changes in food temperature during transportation, poor presentation of food, changing food tastes, and other causes that impact on decreasing consumer satisfaction with the quality of food delivery services and restaurants. Responding to the problem, this study attempts to examine the proper food delivery packaging design so that food quality can still be maintained by applying the Quality Function Deployment for Environment (QFDE) method and Teorija Rezhenija Izobretatelskih Zadach (TRIZ). The QFDE method is used as a tool to analyze problems, by listening to consumers voices in designing environmental conscious solutions. The TRIZ method is used as creativity techniques, to present inventive solutions for the design of research solutions. This study succeeded in answering the research objectives, namely to find out the attributes of consumer needs and weighting their importance to the quality of food packaging, as well as succeed in providing food packaging design recommendations with a function focus to maintain food hygiene during the delivery process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2019
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Abimata Dwi Wahyu Prasetya
"Dampak digitalisasi mendorong berkembangnya Smart Product-service system (PSS) yang memberikan nilai dan mengintegrasikan layanan dan produk untuk memenuhi keinginan konsumen terutama berbasis aplikasi digital. Indonesia merupakan salah satu negara dengan pelanggan internet terbanyak di dunia, mungkin sangat potensial bagi para pengembang aplikasi seluler untuk menyediakan dan menjual produknya. Namun demikian, untuk merancang PSS pintar secara efektif, diperlukan teknik desain struktural. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menyarankan cara terpadu untuk merancang PSS pintar. Studi ini menggunakan analisis dimensi extended SERVQUAL untuk meneliti fitur-fitur yang memberikan kontribusi terhadap ekspektasi pelanggan dan teknik umum untuk merancang layanan yang terutama didasarkan pada Theory of Inventive Problem Solving (TRIZ) yang terintegrasi dengan service blueprint. Hasilnya menunjukkan bahwa aksesibilitas dan antarmuka pengguna merupakan faktor penting untuk merancang SPSS yang efektif. Selanjutnya, investigasi kontradiksi matriks menghasilkan lima solusi inventif dan merekomendasikan tiga fitur layanan. Kemudian service blueprint dipetakan berdasarkan fitur-fitur yang digagas dan diteruskan ke pembuatan alpha prototype aplikasi kebugaran.
The impact of digitalization encourages the development of a Smart Product-service system (PSS) that provides value and integrates services and products to meet consumer desires, especially based on digital applications. Indonesia is one of the countries with the most internet subscribers in the world, possibly with great potential for mobile application developers to provide and sell their products. However, to design smart PSS effectively requires structural design techniques. This study aims to suggest an integrated way of designing a smart PSS. This study uses extended SERVQUAL dimensional analysis to examine features that contribute to customer expectations and generic techniques for designing services that are primarily based on the Theory of Inventive Problem Solving (TRIZ) integrated with service blueprints. The results show that accessibility and user interface are crucial factors for designing an effective SPSS. Next, the matrix contradiction investigation yields five inventive solutions and recommends three service features. Then the blueprint service is mapped based on the features proposed and forwarded to the development of an alpha protoype for fitness application."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
T-Pdf
UI - Tesis Membership Universitas Indonesia Library
Raihan Yamang Paddere
"Sistem pelayanan bus kuning kampus Depok Universitas Indonesia telah beroperasi sejak tahun 1980-an dan hingga sampai saat sekarang. Beberapa tahun ini sistem pelayanan bus kuning disinyalir mendapatkan beberapa keluhan dari para pengguna bus kuning. Mulai dari tidak teraturnya jadwal keberangkatan, kurangnya jumlah bus yang beroperasi pada saat beban puncak, juga terjadi pencurian dan kehilangan barang berharga di dalam bus kuning. Beberapa faktor tersebut yang membuat kualitas pelayanan bus kuning menjadi rendah. Untuk meningkatkan kepuasan pelanggan terhadap kualitas pelayanan bus kuning kampus Depok Universitas Indonesia, maka dilakukan penelitian untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan akan pelayanan bus kuning.
Hasil penelitian dianalisa dengan menggunakan metode MUSA (multicriteria satisfaction analysis) dan metode quality function deployment (QFD) untuk menunjukkan variabel pelayanan yang perlu dilakukan perbaikan dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan bus kuning. Selanjutnya, perancangan matriks house of quality untuk memperoleh respon teknis dari pihak direktorat selaku penanggung jawab operasional bus kuning.
Dari hasil analisa, didapatkan lima respon teknis dengan prioritas tertinggi adalah alokasi dan terkait pengadaan bus kuning (22.14%), meningkatkan jumlah bus kuning dengan melakukan kerjasama terhadap pihak perusahaan dan alumni (17.49%), pengadaan kelengkapan alat perawatan bus (16.12%), mengevaluasi dan membuat jadwal keberangkatan bus kuning yang optimal (9.69%), dan membuat SOP supir terhadap bus kuning (7.82%).
The system service of yellow bus in the Depok Campus University of Indonesia had been operated since the 1980s until now. In recent years, the yellow bus service system is suppose to get some complaints from users of the yellow bus. For example irregular departures and arrivals, the lack of number of buses which operate at peak hour, and ever loss the valuable thing in the yellow bus. Some of these factors make the yellow bus service quality are low. For improving the quality of yellow bus services at the University of Indonesia, customer needs is necessary to be identified by a conducting a research. This research's results were analyzed by using MUSA (multicriteria satisfaction analysis) and quality function deployment (QFD) method to fulfill the service variables that need to be improved to fulfill the quality of yellow bus services. Furthermore, the design house of quality matrix is conducted to obtain a technical response from the company who responsible for operational yellow bus in the campus. From the analysis, this research obtained five technical response with the highest priority which are the allocation and related procurement of yellow buses (22.14%), increasing the number of yellow buses with the cooperation of the employers and alumnus (17.49%), the procurement of maintenance tools (16,12%), evaluate and design the optimal departures and arrivals schedule of the yellow bus (9.69%), and making driver? SOP for the yellow bus (7.82%)."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59568
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Viny Oktavia
"Agar dapat bersaing dengan kompetitor dan menghindari adanya protes atau keluhan dari pelanggan, PT. Merpati Nusantara Airlines perlu untuk meningkatkan kualitas pelayanan jasa penerbangannya. Dalam fangka usaha peningkatan kualitas ini maka dipertukan adanya riset atau penelitian untuk mengidentilikasi atribut keinginan pelanggan terhadap jasa penerbangan. Quafty Function Deployment (QFD) merupakan salah satu kiat manajemen mutu terpadu yang mengutamakan kebutuhan pelanggan pada rancangan produk atau jasa yang ditawarkan. karena itulah QFD merupakan metode yang oocok dilakukan dalam rangka peningkatan kualitas pelayanan jasa penerbangan oleh PT. MNA.
Langkah awal dalam QFD adalah menentukan atribut keinginan pelanggan terhadap Iayanan jasa penerbangan, tingkat kepentingan terhadap atribut tersebut dan tingkat kepuasan pelanggan terhadap layanan penerbangan yang diberikan PT. MNA dan PT. GIA sebagai kompetitor. Semua data yang dibutuhkan diperoleh dengan Cara penyebaran kuesioner kepada pelanggan PT. MNA, dengan sebelumnya terlebih dahulu dilakukan pembuatan pilot sample dan pengujian terhadap pilot sample. Langkah selanjutnya adalah menentukan respon teknikal yang merupakan rencana kegiatan yang harus dilakukan PT. MNA dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan. Data informasi teknikal diperoleh dengan cara wawancara langsung dengan pihak internal perusahaan. Setelah semua data terkumpul kemudian dilakukan pembuatan dan analisa House of Quality (HOQ) yang merupakan tampilan matriks dari QFD.
Dari analisa HOQ diperoleh lima atribut yang dipentingkan oleh pelanggan berdasarkan nilai level of importance tertinggi, dan lima atribut keinginan pelanggan yang dipentingkan berdasarkan level of importance yang juga mempertimbangkan faktor internal perusahaan (row weight). Selain itu analisa HOQ juga manghasilkan rencana kegiatan (technical response) yang harus dipriorilaskan PT. MNA dalam rangka meningkatkan kepuasan pelanggan baik berdasarkan level of importance (13 atfibut) dan berdasarkan row weight (15 atribut.)"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S50400
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Wisnu Riszeki
"Luasnya segmen pasar serta tingginya kebutuhan dan keinginan pasien untuk mendapatkan kepuasan dari pelayanan yang diberikan, membuat persaingan industri Rumah Sakit semakin tinggi. Salah satu metode untuk mengidentifikasikan tingkat kualitas pelayanan suatu industri ialah SERVQUAL, SERVQUAL dirancang untuk mengukur kualitas jasa yang dirasakan oleh konsumen. SERVQUAL menganalisa kesenjangan (gap) yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara harapan dan persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diterimanya. Pengukuran kualitas pelayanan diperlukan untuk mengetahui keinginan pasien terhadap pelayanan yang telah diberikan.
Broadness of market segment and also height of requirement and patient desire to get the satisfaction from given service, making higher competition in the hospital industry. One method to identify the level of quality service of an industry is SERVQUAL. SERVQUAL measure the quality of service felt by customer and analyze the gap that happen because of difference between customer expectation and perception to quality of service accepted. Measurement of service quality needed to know the patient desire of service which have been given, the measurement is needed to obtain the patient desire of service which have been given."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2008
S52013
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library