Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 145128 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Purnawan
"Seiring dengan perkembangan dunia usaha saat ini setiap perusahaan harus mampu bersaing dalam menghadapi persaingan bisnis yang semakin ketat. Kemampuan untuk memenuhi kemampuan pasar adalah salah satu cara agar perusahaan dapat bertahan dalam kondisi saat ini.Industri elektronik saat ini sedang dalam kondisi yang tidak stabil. Akibat dari krisis global yang melanda seluruh dunia akibatnya berimbas pada penjualan dan melambungnya harga komponen dan lemahnya daya beli masyarakat saat ini. Namun demikian perusahaan harus tetap bertahan dan harus mencari jalan keluar untuk masalah ini. Salah satu cara adalah dengan mengadakan inovasi, perbaikan disemua departemen.
Perbaikan proses bisnis menjadi bahasan dalam penelitian ini. Penelitian bertujuan untuk mengusulkan perbaikan proses bisnis yang terjadi di departemen qualiti kotrol di salah satu perusahaan elektronik. Caranya dengan melakukan pemetaan proses bisnis sederhana terhadap proses yang terjadi di dalam pemeriksaan material kedatangan material dari pemasok lokal, melakukan perbaikan dan memetakan ulang usulan pebaikan dengan mengunakan IDEF0 melakukan analisis, dan dan mengusulkan perubahan pada proses yang ada sebelumnya.

Along with business development today, each of company must able to compete to face growth of business challenge. The Company has to able respond what the market need and and that is one way to survive in this condition. To day electronic industry in unstable condition, This condition effect from global crisis that happens in all over the words and this conditions effect to the market share and high price off the electronic component. But the company have to survive and have to find way out from this condition. One way out are make innovation and improvement in all department.
Business process improvement is main theme in this research, while the aims are to propose Improvement in Business Process in quality control Department in one of electronics industry. Conducting business process mapping in inspections process part from local vendor, conduct improvement, and reengineering process after improvement using IDEF0. And give same advice to related department to improve the current process. Result from research is advice improvement and will be sending to related department. And for applications depends to the department policy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51772
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Sinta
"Pemenuhan permintaan merupakan salah satu kompetensi yang harus dimiliki perusahaan ditengah tingginya persaingan pada industri pelumas. Fokus dari penelitian yang dilakukan adalah melakukan pemetaan dan perancangan perbaikan proses pemenuhan permintaan dengan menggunakan metode Business Process Reengineering. Dibangun enam skenario perbaikan yang disimulasi dengan menggunakan software Oracle BPM. Dari hasil simulasi, skenario enam merupakan skenario terbaik yang menghasilkan pengurangan waktu pemenuhan permintaan sebesar 44% menjadi 5 hari dan 17 jam, dengan kinerja yang meningkat dari 68% menjadi 97%.

Order fulfillment is one of the core competencies which required by lubricant company, especially during tough competition in the market. Due to that reason, the focus of the study is to design process improvement of order fulfillment process using Business Process Reengineering method. In the study, six scenario improvements are built using Oracle BPM software. From all scenarios, scenario six showing the best result, this scenario reduces order fulfillment time by 44% to 5 days and 17 hours, with increasing performance from 61% to 97%."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T43598
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Indramawan, auhtor
"Meningkatnya perkembangan industri telekomunikasi, termasuk didalamnya perusahaan penyedia menara telekomunikasi mengharuskan perusahaan menyelesaikan proyek pembangunan menara sesuai dengan yang diinginkan pelanggan. Metodologi Business Process Engineering (BPR) digunakan untuk mempersingkat waktu pengadaan dengan bantuan metode IDEF0, peta proses melalui wawancara dan Forum Group Discussion dengan enam orang pakar. Dengan metode Elimination, Simplify, Integration, Automation, penelitian ini menghasilkan As-Is dan To-Be proses pengadaan pada proyek pembangunan menara dan dapat mempersingkat waktu proses empat puluh enam persen.

Increased development of telecommunication industry, including telecommunication tower provider companies require them finishing construction of the tower in accordance with the customers demand. Business Process Reengineering methodology used to shorten the time of the procurement with the help of the IDEF0 method, mapping the process through interviews and forum group discussions with six experts. With Elimination, Simplify, Integration, Automation method, this research resulted in As-Is and To-Be processes in project procurement and construction of the tower can be shorten processing time up to fourty percent."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T38619
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bintang Praharani
"Proses pengadaan atau procure-to-pay merupakan proses yang penting bagi perusahaan perkapalan karena berfungsi menyediakan kebutuhan pemeliharaan kapal. Untuk terus dapat memenuhi kebutuhan konsumen dan tetap kompetitif, perusahaan perkapalan harus melakukan peningkatan kinerja pada proses pengadaannya. Oleh karena itu, penelitian ini dikembangkan dengan metode business process re-engineering untuk mencapai perbaikan proses secara signifikan. Unified Modeling Language (UML) digunakan untuk memetakan dan menganalisis proses pengadaan saat ini dan merancang proses pengadaan usulan. Hasil dari penelitian ini adalah rancangan proses baru dan strategi bisnis yang didapatkan dari analisis permasalahan yang terjadi dengan melibatkan empat orang ekspert. Untuk menguji efektivitas proses perbaikan yang diusulkan, dibangun subuah model simulasi menggunakan Igrafx. Dengan menggunakan parameter waktu, hasil simulasi penelitian menunjukkan penurunan waktu mencapai 60%.

Procurement process or procure-to-pay is an important process for shipping company because it supplies parts and services for vessel maintenance. In order to fulfil the increasing demand and keep competitive, the shipping company should improve its procurement process. Therefore, this study was developed using business process re-engineering method to improve the procurement process dramatically. Unified Modeling Language (UML) is used to map and analyze current business process and design the future process. The outcomes of this study are a new process design and business strategies those was obtained from company problem analysis by involving four experts. To verify the re-engineering design effectiveness, a simulation model is built using Igrafx. By using time as a parameter, the simulation output shows an efficiency up to 60% in the procurement process time."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S59884
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fadel Mahaputra Santoso
"Gudang memiliki peran penghubung yang penting dalam rantai pasokan dan dapat memperkaya keunggulan kompetitif bagi perusahaan. Agar selalu dapat memberikan pelayanan yang terbaik maka perlu diketahui kondisi gudang saat ini melalui penilaian kinerja dan perbaikan pada aspek-aspek yang mempunyai nilai rendah. Penelitian ini untuk mengukur kinerja dan memberikan rekomendasi gudang Work-in-Process dari perusahaan manufaktur elektronik pada tahun 2023 dengan menggunakan metode SCOR dan AHP. Terdapat 26 indikator kinerja yang akan dijadikan acuan untuk menentukan kinerja gudang. Hasil yang diperoleh adalah kinerja gudang berada pada kategori Sedang menurut Traffic Light System dengan nilai sebesar 58,16%. Indikator prioritas juga diidentifikasi menggunakan metode Importance Performance Analysis untuk mengidentifikasi indikator yang mempunyai nilai rendah namun mempunyai bobot kepentingan tinggi. Diperoleh 5 indikator yang merupakan prioritas yaitu Total Order Lead Time, Supplier Product Defect Rate, Raw Material Usage Accuracy, MTTR from Disruption, and Rate of Return. Rekomendasi yang diberikan untuk meningkatkan kelima indikator kinerja tersebut adalah Computer-aided Visual for Inspection, Vehicle Routing Problem, Digital Twin for Resilience, dan Just In Time (JIT) System in Warehousing Process.

The warehouse has an important linking role in the supply chain and can enrich the competitive advantage for the company. In order to always be able to provide the best service, it is necessary to know the current condition of the warehouse through performance assessment and improvement on aspects that have low scores. This research is to measure the performance and provide recommendations for the Work-in-Process warehouse of an electronics manufacturing company in 2023 using the SCOR and AHP methods. There are 26 performance indicators that will be used as a reference to determine warehouse performance. The results obtained are that the warehouse performance is in the Average category according to the Traffic Light System with a value of 58.16%. Priority indicators are also identified using the Importance Performance Analysis method to identify indicators that have low scores but have high importance weights. Five prioritized indicators were obtained, namely Total Order Lead Time, Supplier Product Defect Rate, Raw Material Usage Accuracy, MTTR from Disruption, and Rate of Return. The recommendations given to improve the five performance indicators are Computer-aided Visual for Inspection, Vehicle Routing Problem, Digital Twin for Resilience, and Just In Time (JIT) System in Warehousing Process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deny Kustiawan
"Seiring dengan persaingan pasar bebas saat ini, banyak perusahaan yang saling berlomba menjadi yang terbaik. Termasuk PT. X dengan produk alat beratnya. Dengan persaingan tersebut, menuntut PT. X untuk selalu meningkatkan kualitas produk yang dihasilkannya. Dan dengan didukung oleh elemen-elemen yang ada pada proses bisnis PT. X, termasuk pasokan material. Untuk itu, pengukuran performa pemasok perlu dilakukan untuk mengetahui sebaik apa performa yang sudah dibuat, khususnya pemasok lokal. Selain itu, performa yang ada saat ini harus ditelaah sehingga bisa diketahui akar masalah yang terjadi, dan diajukan usulan-usulan perbaikan untuk membuat performa pemasok lokal menjadi lebih baik.
Penelitian ini menggunakan metode Six Sigma dalam menelaah performa pemasok di PT. X, dan penerapan diharapkan dapat memperbaiki performa pemasok lokal. Performa pemasok dianggap baik apabila mencapai nihil cacat. Berdasarkan pengukuran yang dilakukan, performa pemasok lokal baru mencapai 4.95? atau 278 DPMO, dan menyebabkan COPQ sebesar US$20,419. Dengan performa saat ini, kontribusi terbesar dari PT. Y yang hanya mencapai 4.66? atau 764 DPMO, dan menyebabkan COPQ sebesar 63% dari seluruh COPQ. Dari data-data yang dikumpulkan, dilakukanlah analisis dan didapatkan akar masalah yang terjadi. Lalu diajukan usulan-usulan solusi yang diharapkan dapat memperbaiki performa PT. Y dan dilakukan simulasi menggunakan metode monte carlo untuk melihat perubahan variasi dengan adanya proyek yang dilakukan.

Along with the free trade competition, many of company compete to be the best. There is PT. X which is manufacture a heavy equipment products. Within competition, requires PT. X to continuously improve the product quality. And it is supported by all elements in PT. X's business process, include qualified incoming material. Therefore performance measurements require to be done to know how well performance is made, especially for a local supplier. Moreover, current performance need to be analyzed with the aim of finding the root causes and recommend solution ideas that will make local suppliers performance better.
In this research, six sigma methods used in analyzing local supplier performance at PT. X which is expected to improve the quality performance. Supplier performance considered as good when it can achieve zero defect. Based on the measurement, the current supplier performance is only at 4.95? or 278 DPMO, with COPQ of US$20,419. With this performance, the biggest contributor is PT. Y which achieves only 4.66? or 764 DPMO, and takes 63% of total COPQ. From the existing data, analysis is conducted and the root causes found. Finally, the solution recommendations proposed to improve PT. Y performance and simulated by using monte carlo method to see the variation changes.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52091
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nadia Yovani
"Disertasi ini merupakan aplikasi metode penelitian Soft Systems (SSM) based AR for theoretical research interest (Cronholm and Goldkuhl, 2003) untuk menganalisa transfer teknologi dengan pendekatan institusional. Tranfer teknologi dilihat pada industri otomotif Jepang di Indonesia dalam konteks perjanjian ekonomi Indonesia Jepang. Metode SSM berbasis riset tindakan diterapkan pada sebuah perusahaan otomotif afiliasi Jepang di Indonesia. Temuan penting dalam disertasi ini adalah transfer teknologi yang terjadi bukanlah hanya proses pemindahan pengetahuan seperti kajian-kajian non sosiologi lakukan selama ini. Transfer teknologi merupakan sebuah institusi ekonomi yang berisi relasi sosial yang dibangun berdasarkan nilai dan norma yang dimaknai bersama, dengan kata lain transfer teknologi merupakan konstruksi social (Granovetter, 1992). Disertasi ini juga berhasil menjawab kelemahan konsepsi embeddedness sebagai kunci terbentuknya kepercayaan dalam konstruksi sosial yang dianggap membutuhkan spesifikasi secara teoritis (Nee 2003 : 24). Secara empiris, ditemukan bahwa embeddedness di tingkat mikro juga terjadi di tingkat meso dan makro karena individu-individu yang terlibat di mikro juga merupakan bagian dari struktur yang lebih tinggi. Dengan demikian kerangka institusional yang dikemukakan oleh Nee (2003) melengkapi analisa transfer teknologi konstruksi sosial mulai dari tingkat mikro sampai dengan meso. Dengan demikian konstribusi riset ini adalah kajian sosiologi ekonomi dan berbasis institusi lainnya yang berfokus pada analisa institusi ekonomi atau institusi lainnya sebagai konstruksi sosial mampu menganalisa sebuah konstruksi sosial hingga ke struktur meso dan makro dalam kerangka analisanya.

This dissertation is an application of Soft Systems research method (SSM) based AR for theoretical research interest (Cronholm and Goldkuhl, 2003) to analyze technology transfer in the framework of the institutional approach. Technology Transfer was seen in the Japanese automotive industry in Indonesia in the context of Indonesia Japan Economic Partnership Agreement 2008-2012. SSM-based action research method was applied to a Japanese affiliated automotive company's in Indonesia. An important finding of this dissertation is that the technology transfer that occurs empirically was not only a knowledge transfer process as non- sociological studies had done so far. Technology transfer is an economic institution that containing social relationships that constructed on values and norms that interpreted among the groups.In other words, the transfer of technology is a social construction (Granovetter, 1992). This dissertation also managed to answer the need of theoretical specification the conception of embeddedness as a key to the formation of the trust in the social construction (Nee 2003: 24). Empirically, it was found that embeddedness in the micro level also occurred at meso and macro levels since individuals involved in the micro are also part of the higher structures. Thus the institutional framework proposed by Nee (2003) completed the analysis of the social construction of technology transfer from the micro to the meso level. Finally, the contribution of this research is the study of economics sociology and other institution based sociology which focus on the analysis of economic institutions or other institutions as social constructions are able to analyze a social construction from micro level to the meso and macro level within the framework of analysis."
Depok: Universitas Indonesia, 2013
D1393
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Urip Priyono
"Didalam dunia bisnis terdapat kebutuhan terhadap sebuah strategi yang didefinisikan dengan baik. Tingkat kecepatan perubahan dan tekanan yang dihadapi menuntut organisasi harus mampu merencanakan dan menjelaskan bagaimana mendapatkan keuntungan kompetitif yang merupakan esensi dari strategi. Maintenance Scorecard (MSC) digunakan untuk mengukur kinerja sekaligus menerjemahkan tujuan perusahaan ke dalam berbagai ukuran atau indikator-indikator yang tersusun dalam enam perspektif: productivity perspective, cost effectiveness perspective, safety perspective, quality perspective, learning perspective, dan environmental perspective. Sebagai sebuah metodologi yang berdasarkan pengukuran kinerja, MSC dibangun dalam penggunaan indikator manajemen yang dikenal sebagai Key Performance Indicator (KPI) untuk menuju pada pengembangan dan implementasi strategi.
Penelitian dilaksanakan bertujuan untuk merancang maintenance scorecard di departemen maintenance PT IGP sebagai perusahaan pembuat komponen mobil. Dari hasil proses perancangan maintenance scorecard pada level strategic dan functional diperoleh 32 KPI yang direkomendasikan, yaitu 6 KPI pada productivity perspective, 6 KPI pada cost effectiveness perspective, 10 KPI pada quality perspective dan 4 KPI pada learning perspective, 3 KPI pada safety perspective, 3 KPI pada environmental perspective.

In the business world there is a need for a well-defined strategy. The rate of changes and pressures that should be faced by companies have urged them to be able to plan and describe how to gain the competitive advantages, which is the essential meaning of strategy. Maintenance Scorecard (MSC) is applied to measure the performance, interpretation the company goal into several dimensions or indicators that are arranged in six perspectives; productivity perspective, cost effectiveness perspective, safety perspective, quality perspective, learning perspective, and environmental perspective. As a performance measurementbased methodology, MSC is built with the application of management indicators, known as Key Performance Indicators (KPI) towards the development and implementation of strategy.
The application research is conducted in order to design the implementation of maintenance scorecard in maintenance department PT IGP is expected able to describe the vision, mission, and strategy in a clear and measurable work-frame, so we can measure the rate of achievement of strategy implemented. From the result of MSC design process at the corporate, strategic and functional level, there are 32 KPI's recommended, where 6 KPI at productivity perspective, 6 KPI at cost effectiveness perspective, 10 KPI at quality perspective, 4 KPI at learning perspective, 3 KPI at safety perspective and 3 KPI at environmental.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia;, 2008
S51929
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Jeffry Ricardo
"Banyak sekali tindak kejahatan yang sulit untuk diungkap oleh aparat penegak hukum karena sulit menemukan bukti-bukti serta informasi yang minim di lapangan karena pelaku tindak kejahatan selalu berusaha semaksimal mungkin untuk tidak meninggalkan jejak agar kasusnya tidak dapat terungkap sehingga penyidik membutuhkan instrumentasi untuk mendukung mengungkap tindak kejahatan. Instrumentasi tersebut salah satunya adalah dengan menggunakan alat Lie Detector. Alat lie detector didesain untuk melihat perilaku tubuh manusia saat dalam kondisi tertekan. Alat ini tidak dapat secara spesifik mendeteksi apakah seseorang berbohong atau tidak. Lie detector hanya mengukur reaksi psikologis manusia sebagai indikasi seseorang berbohong atau tidak. Seorang pembohong ?kelas kakap? mungkin biasa bersikap sangat tenang sehingga reaksi psikologisnya tak terdeteksi. Dalam hal ini operator lie detector mesti benar-benar berpengalaman. Di negara maju, khususnya Eropa dan Amerika Serikat, lie detector sudah sering digunakan dan menjadi prosedur standart dalam memeriksa penjahat dan dalam mengungkapkan kasus kriminal. dengan kata lain, penjahat bila ingin perkaranya sampai di pengadilan, dia harus melalui test dengan alat ini dahulu. Pelaksanaannya dilakukan pihak independen (independent examiner), biasanya seorang psikolog, dan hasil akhir untuk menilai tingkat kebohongan itu juga di tangan psikolog. Polisi yang menangani kasus akan menerima hasil yang sudah matang dari psikolog tersebut. Ahli hukum di sana berpendapat, psikolog tentunya akan lebih memahami masalah kejiwaan, sehingga apabila pemeriksaan lie detector dilakukan oleh psikolog, maka hasilnya akan lebih akurat dan obyektif. Alat ini dikenal dengan nama Polygraph Test.

There are so many crime that are difficult to be revealed by law enforcement officials it because less of information and evidence that made by the criminals. Criminals always try not to make any trace of evidence so that the case can not be revealed, the investigator need an instrumentation to support revealing the crimes. One of the instrument is using the lie detector. Lie detector was designed to view the conduct of human body in the pressured condition. Lie detector can not specifically detect whether a person is lying or not. Lie detector only measuring a human reaction as an indication of a person's psychological. An expert liar usually can act very quiet so that the phsycological reaction is hard to be detected. In this case the examiner of lie detector must have an experienced. In the advance country, especially in Europe and USA, lie detector is often to used and already become standart procedure to examining the criminals and to revealing the criminal cases. The implementation do by the independent examiner, usually a psychologist and the assessment result also in the hands of psychologists. The police who handled the case will receive the results from the psychologist. The legal experts in there argued that the psychologists would be more understand of the psychological problems. so that if the lie detector examination do by a psychologist, then the result would be more accurate and objective. The lie detector examination is known as the Polygraph Test.
"
Depok: Fakultas Hukum Universitas Indonesia, 2014
T42147
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Almira Rhea Masayu
"Penyederhanaan proses pengadaan merupakan salah satu cara untuk menurunkan biaya operasional perusahaan, khususnya dalam industri asuransi. Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan rancangan perbaikan proses pengadaan dalam industri asuransi dengan metode Business Process Reengineering BPR . Pengambilan data mengenai proses pengadaan dilakukan di salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Pertama kali melakukan pemetaan proses as-is menggunakan BPMN iGrafx. Kemudian, waktu proses as-is dianalisis untuk mengidentifikasi masalah.
Studi literatur dilakukan untuk mengetahui target proses BPR yang akan menjadi alternatif dalam proses to-be. Pemilihan alternatif menggunakan metode AHP. Alternatif kemudian dijadikan skenario. Penelitian menghasilkan tiga skenario proses to-be yang dapat menurunkan sebanyak 35-76 dari waktu proses as-is. Penyederhanaan proses pengadaan merupakan salah satu cara untuk menurunkan biaya operasional perusahaan, khususnya dalam industri asuransi.
Penelitian ini bertujuan untuk mengusulkan rancangan perbaikan proses pengadaan dalam industri asuransi dengan metode Business Process Reengineering BPR. Pengambilan data mengenai proses pengadaan dilakukan di salah satu perusahaan asuransi jiwa di Indonesia. Pertama kali melakukan pemetaan proses as-is menggunakan BPMN iGrafx. Kemudian, waktu proses as-is dianalisis untuk mengidentifikasi masalah. Studi literatur dilakukan untuk mengetahui target proses BPR yang akan menjadi alternatif dalam proses to-be. Pemilihan alternatif menggunakan metode AHP. Alternatif kemudian dijadikan skenario. Penelitian menghasilkan tiga skenario proses to-be yang dapat menurunkan sebanyak 35-76 dari waktu proses as-is. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2017
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>