Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 138748 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Halida Destiani Moeis
"Kompetisi yang semakin hebat dan deregulasi yang cepat telah menuntun banyak bisnis jasa dan eceran untuk mencari cara yang menguntungkan untuk membedakan pelayanan yang mereka berikan ke konsumen lain. Waktu pelayanan yang lambat dan tidak sesuai dengan harapan pelanggan menjadi masalah utama yang dihadapi oleh pelanggan. Hal ini mengakibatkan pelanggan merasa tidak puas dengan dengan layanan yang diberikan di Pusat Layanan Perusahaan Telekomunikasi.
Metode Servqual digunakan dalam pengambilan dan pengolahan data, dan juga dalam analisa hasil penelitian. Jumlah responden yang digunakan dalam survey yaitu 1204 responden. Prioritas peningkatan kualitas pelayanan tiap dimensi berturut-turut adalah dimensi responsiveness, reliability, tangible, empathy, dan assurance. Jumlah kunjungan rata-rata adalah 2818 pengunjung / bulan.
Faktor pelayanan yang sesuai dengan harapan pelanggan Perusahaan Telekomunikasi adalah kecepatan pelayanan petugas (dimensi responsiveness), dengan waktu tunggu dan waktu pelayanan yang diharapkan adalah 5 dan 10 menit. Sedangkan, waktu tunggu dan waktu pelayanan rata-rata yang dirasakan adalah 14.26 dan 12.31 menit. Dari 1204 responden, 30.94% pengunjung datang ke Pusat Layanan untuk menanyakan informasi, 34.88% pengunjung datang sebanyak 1-2x dalam 3 bulan, dan hanya 39.04% pelanggan yang loyal terhadap Perusahaan Telekomunikasi.

Intensifying competition and rapid deregulation have led many service and retail businesses to seek profitable ways to differentiate themselves. Slow-moving and inappropriate serving time is the most important problem which is faced by customer. These result in unsatisfied customer with all services by Telecommunication Company.
Servqual method is used in data extraction and tabulation, and also in research result analysis. Total survey respondent is 1204 respondents. Priority of service quality improvement in each dimensions, respectively, are responsiveness, reliability, tangible, empathy, dan assurance. Average total visit is 2818 visitors/month.
Service factor fits in with customer's expectation in Telecommunication Company is a prompt service by Customer Service staffs (responsiveness dimension), with expectation waiting and serving time is 5 and 10 minutes. Meanwhile, perception waiting and serving time is 14.26 and 12.31 minutes. From 1204 respondents, 30.94% visitors come to ask further information, 34.88% visitors come 1-2 times in a 3 months, and only 39.04% customers loyal to Telecommunication Company.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51971
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwiyana Puji Lestari
"Pada perusahaan yang telekomunikasi bergerak di bidang jasa kualitas layanan dan kepuasan pelanggan menjadi faktor penting. Untuk mencapai kualitas layanan yang lebih baik dan meningkatkan kepuasan pelanggan, perusahaan harus mengacu pada nilai harapan pelanggan. Suatu perbaikan untuk peningkatan kualitas layanan dan kepuasan pelanggan dapat dilakukan dengan mengimplementasikan metode lean six sigma dan metode quality function deployment (QFD) yang penerapannya dilakukan secara sistematis dan terstruktur yang dapat digunakan untuk memproses dan menerjemahkan suara pelanggan menjadi dimensi kualitas layanan dan dimensi penilaian kualitas pelayanan menurut pelanggan. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa dimensi yang paling berpengaruh terhadap penilaian kualitas layanan dan penilaian kualitas pelayanan menurut pelanggan berdasarkan nilai suara pelanggan adalah dimensi kualitas jaringan, dimensi kualitas layanan dari penilaian pelanggan, dimensi responsif, dimensi keandalan dan dimensi empati. Pada perbaikan dengan pendekatan menurut nilai gap internal perusahaan didapatkan skenario 1 dapat dipilih menjadi alternatif perbaikan dengan peningkatan kepuasan pelanggan menjadi 80% karena perbaikan tersebut sesuai dengan kebutuhan pelanggan berdasarkan suara pelanggan. Untuk perbaikan dengan pendekatan berdasarkan gap terhadap nilai kompetitor didapatkan perbaikan skenario 1 dapat dipilih menjadi alternatif perbaikan karena nilai kepuasan pelanggan meningkat menjadi 86% dan perbaikan sesuai dengan kebutuhan pelanggan.

In service companies such as telecommunication providers, service quality and customer satisfaction are important factors. To achieve better service quality and increase customer satisfaction, service companies must refer to the nilai of customer expectations. An improvement for service quality and customer satisfaction can be done by implementing the lean six sigma method and the quality function deployment (QFD) method which is implemented in a systematic and structured manner that can be used to process and translate the voice of customer (VOC) into a dimension of service quality and dimensions of service quality assessment according to customers. The results of this study will indicate the most influential dimensions on service quality assessment and service quality assessment according to customers based on VOC nilais. These nilais are network quality, service quality from customer assessments, responsive, reliability and empathy dimensions. In the improvement approach based on the nilai of the companys internal gap, scenario 1 can be chosen as an alternative improvement which increases customer satisfaction to 80% because the improvement is in accordance with customer needs based on the voice of the customer. To improve the approach based on the gap to the competitors score, the improvement in scenario 1 can be chosen as an alternative improvement because the nilai of customer satisfaction increases to 86% and the improvement is in accordance with customer needs."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Arif Fadhillah
"Perkembangan bisnis yang cepat dan dinamis sekarang ini menuntut perusahaan untuk mampu bersaing dalam ketatnya kompetisi bisnis yang semakin kompetitif. Dalam hal ini, potensi sumber daya serta kinerja yang baik merupakan elemen yang penting untuk memiliki keunggulan daya saing tersebut, kinerja perusahaan akan tercermin dari pelayanan yang diberikan, maka dari itu kualitas pelayanan menjadi penting karena baik buruknya kinerja suatu perusahaan itu tercermin dari tingkat kepuasan konsumennya, dari kepuasan itu, akan tercipta loyalitas konsumen, lalu market share akan semakin besar, serta berakhir pada tingkat profitabilitas yang tinggi.
Penelitian ini akan lebih jauh membahas mengenai analisis kinerja perusahaan dilihat dari kepuasan pelanggan pada perusahaan kontraktor telekomunikasi dengan menggunakan pendekatan metode B2B Servqual dan Importance Performance Analysis (IPA).
Output dari penelitian ini adalah mendapatkan data tingkat kepuasan pelanggan dari pelayanan yang diberikan PT. MSA yang dapat dijadikan tolak ukur keberhasilan pelayanan pada perusahaan tersebut serta mendapatkan data prioritas perbaikan yang harus dilakukan untuk tetap memiliki keunggulan bersaing.

Development of rapid and dynamic business now requires companies to compete in an increasingly intense business competition competitive. In this case, the resource potential and good performance is an important element to have a competitive advantage, the company will be reflected in the performance of the services provided, and therefore the quality of service is important because both the poor performance of a company is reflected in the level of consumer satisfaction , of satisfaction, it will create customer loyalty, and Market will be even greater share, and ended on a high level of profitability.
This research will further discuss the views of corporate performance analysis of customer satisfaction in the telecommunications contractor using the B2B SERVQUAL approach and method of Importance Performance Analysis (IPA).
The output of this research is to get the data from the customer satisfaction level of service provided PT. MSA can be used as a benchmark of success in the enterprise services and get the data priority improvements to be made to retain a competitive advantage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2012
S43836
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Anugrah Pangeran
"Penerapan Standar Nasional Indonesia (SNI) wajib yang diatur oleh regulasi yang ada di Indonesia, baik untuk produk dalam negeri maupun impor, menuntut kepatuhan pelaku usaha terhadap SNI dan memiliki Sertifikat Produk Penggunaan Tanda SNI (SPPT SNI) yang diterbitkan oleh Lembaga Sertifikasi Produk (LSPro). Salah satu LSPro yang ada di Indonesia adalah LSPro Balai Sertifikasi yang memberikan layanan sertifikasi produk SNI wajib. Kuesioner SERVQUAL membantu mengidentifikasi kekurangan dan kelebihan layanan serta mengukur signifikansinya, sedangkan analisis SWOT menyoroti kelemahan, kekuatan, peluang, dan ancaman. Hasil SERVQUAL menunjukkan bahwa kualitas layanan di bawah harapan pelanggan dapat mengakibatkan ketidakpuasan. Dari matriks SWOT, teridentifikasi strategi implementasi yang paling relevan. Matriks QSPM digunakan untuk memperkuat temuan SWOT dan menemukan strategi yang paling sesuai, dengan hasil menunjukkan prioritas pada strategi WO-1, WT-1, dan ST-2 untuk meningkatkan kepuasan pelanggan layanan sertifikasi produk SNI wajib di LSPro Balai Sertifikasi.

The mandatory implementation of the Indonesian National Standard (SNI), regulated by existing regulations in Indonesia, applies to both domestic and imported products, requiring compliance from businesses with the SNI and possessing the SNI Product Usage Certificate (SPPT SNI) issued by the Product Certification Body (LSPro). One of the LSPros in Indonesia is the LSPro Balai Sertifikasi, which provides mandatory SNI product certification services. The SERVQUAL questionnaire helps identify service deficiencies and strengths and measures their significance, while SWOT analysis highlights weaknesses, strengths, opportunities, and threats. SERVQUAL results indicate that service quality below customer expectations can lead to dissatisfaction. From the SWOT matrix, the most relevant implementation strategies are identified. The QSPM matrix is used to strengthen SWOT findings and identify the most suitable strategies, with results indicating priority on strategies WO-1, WT-1, and ST-2 to enhance customer satisfaction with mandatory SNI product certification services at the LSPro Balai Sertifikasi."
Jakarta: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2024
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ananta Refa Perdana
"Industri transportasi saat ini sedang berkembang pesat di Indonesia, khususnya bus Antar Kota Antar Provinsi (AKAP). PO Haryanto merupakan salah satu perusahaan bus AKAP besar yang harus bersaing dengan kompetitornya. Memastikan kualitas pelayanan sangat penting bagi PO Haryanto untuk memberikan kepuasan pelanggan dan menjaga loyalitas pelanggan. Untuk meningkatkan kualitas pelayanan, penelitian ini mengidentifikasi kesenjangan (gap) yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara harapan dan persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diterima penumpang. Tujuan dari penelitian ini adalah menentukan prioritas perbaikan aspek-aspek kualitas pelayanan untuk meningkatkan kualitas pelayanan bus PO Haryanto. Penelitian ini menggunakan pendekatan metode SERVQUAL dan Importance Performance Analysis (IPA) dengan lima dimensi kualitas pelayanan yaitu reliability, assurance, tangible, empathy dan responsiveness.

The transportation industry is currently developing rapidly in Indonesia, especially the Intercity buses. PO Haryanto is one of the large Intercity bus companies that must compete with their competitors. Ensuring service quality is very important for PO Haryanto to provide customer satisfaction and maintain customer loyalty. To improve service quality, this study identifies gaps that occur due to mismatches between consumers' expectations and perceptions of the quality of service received by passengers. The purpose of this study is to determine priorities for improving aspects of service quality to improve PO Haryanto bus service quality. This study uses the SERVQUAL method approach and Importance Performance Analysis (IPA) with five dimensions of service quality, namely reliability, assurance, tangible, empathy and responsiveness."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2020
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Satriyo Utomo
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui sejauh mana kualitas pelayanan pada perusahaan penyedia barang dan jasa (trading company PT. X) terhadap para pelanggannya. Sehubungan dengan meningkatnya komplain dari para pelanggan ke dalam perusahaan, maka harus dilakukan tindakan yang cepat dan akurat untuk mengurangi tingkat komplain. Untuk mengetahui sejauh mana & hal-hal apa saja yang membuat pelanggan menjadi komplain, sehingga menyebabkan ketidakpuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan perusahaan, maka digunakan metode servqual untuk mengetahui ekspektasi & persepsi pelanggan terhadap semua atribut-atribut pelayanan yang disajikan dalam kuisioner yang berbasis metode servqual. Hasil akhir dari kusioner yang diisi oleh pelanggan adalah dalam bentuk nilai servqual yang menunjukkan seberapa besar tingkat kepuasan pelanggan terhadap pelayanan yang diberikan dan atribut-atribut apa saja yang mempengaruhi tingkat kepuasan.

This research is aimed to know how far service quality at supplier goods and service (trading company PT. X) to the its customer. Referring to the increasing of complain from the customer into company, hence must be done action that is quickly and accurate to lessen level of complain. To know how far & matters that making customer to complain, causing dissatisfaction of customer to service given by the company, hence applied servqual method to know expectation & perception of customer to all service attributes presented in quisioner based on the servqual method. End result from the quisioner that filled by customer is in the form of servqual score showing how big level of customer satisfaction with service given and any kind of attributes influencing level of satisfaction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52038
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Situmorang, Warsaing
"Kualitas pelayanan mempunyai dua bagian penting yaitu kualitas dalam pengertian yang nyata (tangible quality) dimana kualitas dapat diukur berdasarkan kegunaan produk / jasa yang dihasilkan perusahaan, dan kualitas harapan (expected quality) yaitu kualitas yang diukur berdasarkan harapan pelanggan dalam menggunakan suatu produk atau jasa yang dihasilkan perusahaan. SERVQUAL merupakan suatu metode untuk mengidentifikasikan tingkat atau level kualitas pelayanan suatu industri jasa yang terdiri dari lima dimensi kualitas pelayanan yaitu kehandalan (reliability), jaminan (assurance), bentuk fisik (tangible), empati (empathy) dan daya tanggap (responsiveness) dengan menganalisa kesenjangan (gap) yang terjadi akibat ketidaksesuaian antara harapan dan persepsi konsumen terhadap kualitas pelayanan yang diterimanya.

Service quality has two important parts i.e. tangible quality, which can measure by product /service's function produce by company, and expected quality which measured by customer's expectation on product / service output. SERVQUAL is a method for level identifying of a service quality held by service company, which has five dimensions, i.e. reliability, assurance, tangible, empathy and responsiveness, by analyzing gap happen caused by unmatch situation between customer's expectation and perception to service quality they received."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51839
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Graidy Arianugraha Hadiwardoyo
"Dalam penelitian ini dilakukan pengukuran kepuasan pelanggan pada Pusat Administrasi Program (PAP) Vokasi UI. Pengukuran kepuasan pelanggan ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kepuasan pelanggan sehingga dapat memenuhi prasyarat ISO 9001:2015 terkait sertifikasi yang ditargetkan diraih pada tahun 2016.
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode servqual. Dengan menggunakan metode ini maka didapati nilai kepuasan pelanggan berdasarkan harapan dan persepsi mereka berdasarkan dimensi dan atribut pelayanan yang disajikan dalam bentuk kuesioner yang dibuat berdasarkan metode servqual tersebut.
Hasil penelitian ini adalah tingkat kepuasan pelanggan dengan melihat nilai servqual yang didapati dari hasil harapan dan persepsi pelanggan, dan prioritas perbaikan terhadap kualitas pelayanan berdasarkan urutan nilai weighted servqual tiap dimensi sehingga dapat meningkatkan kepuasan pelanggan.

This study measured customer satisfaction in the Pusat Administrasi Program (PAP) Vokasi UI. Customer satisfaction measurement is performed to determine the level of customer satisfaction in order to fulfill the requirements of ISO 9001: 2015 related to the certification which is intended to be achieved in 2016.
The study was conducted using servqual. By using this method, then found the value of customer satisfaction based on the expectations and perceptions of those based on the dimensions and service attributes presented in the form of a questionnaire designed by the servqual method.
The results of this study is the level of customer satisfaction by seeing the servqual score which was found from the results of customer expectations and perceptions, and the priority improvements to service quality based on the order of weighted servqual score from every dimensions thereby increasing customer satisfaction.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63364
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Boy Dwi Apriyanto
"Industri penjualan alat berat merupakan salah satu industri yang berkembang pesat di tanah air, ini ditandai dengan banyak bermunculannya distributor alat berat baru. Tiap distributor alat berat saling bersaing untuk mendapatkan pelanggan dan memperebutkan market share terbesar, yang salah satu caranya dengan pelayanan dari front office. Pelayanan front office kepada pelanggan dipengaruhi oleh pelayanan pricing team di head office atas permintaan update harga dari front office. PT United Tractors adalah perusahaan yang perhatian terhadap kepuasan pelanggannya.
Untuk dapat mengetahui seberapa baik tingkat pelayanan pricing team PT United Tractors, dilakukan pengukuran terhadap kualitas pelayanan pricing team dengan menggunakan metode E-Servqual, yaitu mengukur persepsi dan ekspektasi front office disetiap dimensi kualitas pelayanan. Selanjutnya dihitung gap yang terjadi antara ekspektasi dan persepsi front office yang menggambarkan nilai kualitas pelayanan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pricing team PT United Tractors belum dapat memenuhi ekspektasi dari front office sehingga perlu memperbaiki kualitas pelayanannya.

Heavy equipment industries represent one of industries which is grow rapidly in Indonesian. The growth marked by many popping out new heavy equipment distribution. Every distribution Company competes to get passenger and fight over for biggest market share, services from front office is one of the exampe way. Front office services to customer affected by the pricing team services at head office based on price updated request from the front office. PT United Tractors as one of distribution company also concern to customer satisfactions.
To identify the level of service provided by pricing team of PT United Tractors, there is a need to measure their service quality which is conducted by using E-Servqual method, by measuring the front office perceptions and expectations in all service quality dimensions. Afterwards, the gap between front office perceptions and expectations is calculated. The gaps represent the value of service quality. The result from this research indicates that pricing team PT United Tractors needs to improve it service quality in each E-Servqual service dimensions because it has not yet fulfilled their front office expectations.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51710
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ardelia Atila Patriajaya
"Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui kepuasan pelanggan perusahaan pelayaran nasional yang diukur dengan metode SERVQUAL. Beberapa gap terbesar antara persepsi dan harapan pelanggan, diperbaiki dengan metode Business Process Reengineering. Pengambilan data dilakukan kepada para pengguna jasa di salah satu perusahaan pelayaran nasional sebagai responden dengan 20 (dua puluh) kuesioner service quality serta wawancara dengan pihak top management perusahaan pelayaran nasional. Permasalahan diselesaikan dengan merancang proses baru, meningkatkan sistem informasi dan menerapkan rencana perbaikan dengan metode Business Process Reengineering (BPR). Dibangun lima buah scenario perbaikan yang akan disimulasi dengan menggunakan software oracle BPM.
Dari lima skenario yang ada, scenario 5 merupakan scenario terbaik dengan  perbaikan proses berupa penghapusan non value added activities, perbaikan proses dengan membuat sistem automatic CODA, perbaikan proses dengan membuat sistem automatic vessel tracking, dan adanya perbaikan proses dengan cara penggantian personel yang melakukan aktivitas, agar langsung dilakukan oleh personel yang memiliki kompetensi yang tepat. Simulasi skenario 5 menghasilkan pengurangan waktu proses operasional kualitas pelayanan  sebesar 77.30% menjadi  51.4  hari.

This study was conducted to determine customer satisfaction of national shipping company and measured by SERVQUAL method. Some of the largest gap between perceptions and expectations of customers, will be improved with Business Process Reengineering method. Data collecttion was performed to the charterer who used national shipping industry as a respondent with 20 (twenty) questionnaires on service quality, and interviews with the top management of the national shipping company. Problems are solved by designing new processes, improving the information systems and implement an improvement plan with the methods of Business Process Reengineering (BPR). In the study, five scenario improvement is being  built using Oracle BPM software.
From all scenarios, scenario number 5 (five) have the best result, this scenario includes removing non-value added activities, improving the process by creating an automatic CODA system, creating of automatic vessel tracking system, process improvement  by replacing personnel with the right skills and competencies. This reduces service quality  operational time by 77.30%   to 51.4 days."
Depok: Universitas Indonesia, 2014
T52198
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>