Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 163746 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Amelin Pranata
"Total Productive Maintenance (TPM) merupakan suatu program pemeliharaan yang menggabungkan antara konsep Total Quality Control, Preventive Maintenance dan Totak Employee Involveement dengan tujuan mencapai zero decident, sero breakdown, sero crisis, dan sero defect. Keterlibatan seluruh pihak dalam perusahaan merupakan faktor penunjang suksesnya penerapan TPM.
PT. Z merupakan salah satu perusahaan yang bergerak di bidang perakitan truk merek I. Saal ini PT. Z sedang menjalankan program TPM untuk lebih meningkatkan sistem pemeliharaan yang sudah ada. Karena itu dilakukan analisa untuk mengelahui apakah penerapan program TPM sudah berjalan dengan baik atau belum.
Analisa sistem manajemen TPM di PT. Z pertama kali dilakukan dengan menganalisa efektifitas mesin-mesin kritis dengan menggunakan metode perhitungan Overall Equipment Effectiveness (OEE). Kemudian dilakukan perbandingan antara nilai OEE tahun 2000 dengan tahun 2001 dan diketahui bahwa persentase nilai OEE tahun 2000 cenderung menurun sedangkan di tahun 2001 cenderung meningkat. Dengan demikian telah terjadi peningkatan terhadap efektifitas penggunaan mesin setelah PT. Z menerapkan TPM.
Analisa selanjulnya dilakukan melalui penyebaran kuesioner keseluruh level bagian di PT. Z, untuk mengetahui keberhasilan penerapan TPM ditinjau dari faktor manusianya. Dari penelitian diperoleh bahwa belum terdapat komitmen penuh dari pihak manajemen level atas terhadap program TPM yang telah dijalankan selama ini.
Secara keseluruhan, sistem manajemen TPM di PT. Z merupakan tahap persiapan, dan pelaksanaannya masih jauh dari sempurna. PT. Z belum memiliki suatu manajemen pelaksanaan TPM yang terstruktur sehingga diperlukan suatu langkah-langkah perbaikan guna meningkatkan program TPM yang sedang berjalan saat ini."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2001
S49944
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Dennis Messelinus Christian
"Waste Water Treatment Plant Lippo Cikarang merupakan bidang usaha yang dijalankan oleh PT Lippo Cikarang dengan menyediakan layanan jasa berupa pengelolaan limbah yang dihasilkan dari kegiatan usaha atau produksi yang ada di kawasan industri Lippo Cikarang yang memiliki jumlah tenant yang beroperasi sebanyak 871 unit. Sistem pengolahan limbah tersebut bersifat kontinyu selama 24 jam. Untuk menjaga kontinyuitas proses pengolahan air limbah maka diperlukan penanganan yang tepat terhadap system perawatan yang berlaku di Waste Water Treatment Plant Lippo Cikarang. Berdasarkan data tahun 2020 sudah terjadi breakdown peralatan dalam semester pertama tahun 2020 dengan total waktu padam mencapai 101 jam. Hal ini berakibat pada penurunan produktivitas dan efisiensi pengolahan air limbah yang mencapai mencapai 20%. Berdasarkan analisa menggunakan Metode Total Productive dengan pendekatan Overall Equpment Efectiveness maka didapatkan kondisi eksisting OEE sebesar 58 %. Berdasarkan hal tersebut maka perlu dilakukan upaya penerapan perbaikan yang dibagi menjadi 4 komponen, yaitu man power, machine, environment dan equipment. Dan pada hasil perhitungan nilai OEE menunjukkan perbaikan efektifitas peralatan dengan nilai peningkatan sebesar 38 % dari tahun 2020.

Waste Water Treatment Plant Lippo Cikarang is a line of business run by PT Lippo Cikarang by providing services in the form of managing waste generated from business activities or production in the Lippo Cikarang industrial area which has a number of tenants operating as many as 871 units. The waste treatment system is continuous for 24 hours. To maintain the continuity of the wastewater treatment process, proper handling of the treatment system applicable at the Lippo Cikarang Waste Water Treatment Plant is required. Based on data in 2020, there has been a breakdown of equipment in the first half of 2020 with a total outage time of 101 hours. This resulted in a decrease in productivity and efficiency of wastewater treatment which reached 20%. Based on the analysis using the Total Productive Method with the Overall Equipment Effectiveness approach, the existing condition of OEE is obtained at 58%. Based on this, it is necessary to implement improvements which are divided into 4 components, namely man power, machine, environment and equipment. And the results of the calculation of the OEE value show an improvement in the effectiveness of the equipment with an increase of 38% from 2020.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2021
PR-pdf
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
cover
Nakajima, Seiichi
Cambridge, UK: Productivity Press, 1988
658.27 NAk i (1)
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
Imam Budiyono
"PT Pos Indonesia (Persero) adalah sebuah BUMN yang bergerak dibidang pelayanan jasa pos. Beragamnya pelayanan jasa yang diberikan dan semakin meningkatnya jumlah konsumen menyebabkan volume pengiriman barang dan jasa lewat pos meningkat secara signifikan. Pesatnya perkembangan sektor jasa menyebabkan bisnis jasa titipan meningkat pula. Kehadiran mereka sangat dirasakan pengaruhnya oleh pihak manajemen. Banyaknya jumlah konsumen yang menggunakan jasa titipan ini menjadi pemacu PT Pos Indonesia (Persero) untuk meningkatkan terus kualitas pelayanannya sehingga konsumen tidak lari ke jasa titipan.
Salah satu usaha yang dilakukan untuk mengantisipasi hal ini adalah diterapkannya sistem mekanisasi dan otomatisasi. Diharapkan dengan keberadaan sistem ini maka proses pengolahan kiriman pos terutama untuk waktu tempuh kiriman pos (WTKP) menjadi lebih cepat dan tepat. Sistem pemeliharaan yang dilakukan pada bagian mekanisasi dan otomatisasi sampai saat ini belum mampu memberikan efektifitas pemakaian alat yang tinggi. Hal ini terlihat dari frekuensi dan jumlah mesin yang mengalami kerusakan masih cukup banyak dan hal ini sangat mengganggu aktifitas proses pengolahan pos. Untuk mengatasi hal ini maka pihak manajemen perlu melakukan maintenance improvement dengan menerapkan TPM.
TPM merupakan sistem pemeliharaan terpadu yang sedang berkembang karena keunggulan-keunggulan yang dimilikinya. Dalam melakukan penelitian ini sigunakan teknik pengambilan data dengan penyebaran kuesioner untuk segmen-segmen yang telah dibagi atas tiga segmen. Pemisahan tersebut bertujuan untuk mempermudah penulis melakukan analisa terhadap sistem secara keseluruhan. Kuesioner yang telah diisi dan dikembalikan kemudian dianalisa. Hasil analisa menunjukkan bahwa perusahaan memerlukan TPM. Langkah selanjutnya adalah membuat suatu program penerapan TPM untuk sistem mekanisasi dan otomatisasi. Dalam menerapkan TPM terdiri atas tiga tahap utama yang harus dilaksanakan dan merupakan prosedur penerapan. Masing-masing tahap diuraikan lagi menjadi beberapa langkah dan program yang dimulai dari tahan persiapan, tahap penerapan dan tahap stabilisasi."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49893
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Iqbal Tawakkal
"TPM Total Productive Maintenance yang dikembangkan oleh Nakajima pada tahun 1988 dipercaya sebagai salah satu metode yang dapat meningkatkan produktivitas pada proses manufaktur. Dalam implementasinya untuk meningkatkan produktivitas digunakan OEE yang dimana komponen pengukuranya meliputi Availibility, Productivity dan Quality. Pada perkembangan selanjutnya 4 parameter tambahan yaitu produktivitas pekerja, ketepatan pengiriman, efektivitas pekerja man-hour dan produk gagal yang dihasilkan product defect, telah diusulkan tahun 2016 untuk digunakan.
Pada penelitian ini, telah diperkenalkan satu parameter baru yaitu konsumsi energi untuk melihat dampak penerapan TPM. Hal ini mengingat bahwa energi adalah salah satu pembahasan utama yang menjadi pusat perhatian para pemangku kebijakan baik diskala perusahaan, nasional maupun internasional. Untuk melihat pengaruh implementasi TPM pada 6 parameter tersebut, dilakukan studi kasus pada industri pembuat kain ban dengan membandingkan data sebelum dan sesudah penerapan metode ini dilakukan. Dimana dalam hasilnya memperlihatkan bahwa TPM berdampak positif terhadap keenam parameter tersebut.
Dalam analisa data konsumsi energi, dengan membandingkan dengan industri kain ban lain yang tidak menerapkan TPM, menunjukkan bahwa dengan menerapkan metode ini memberikan penurunan konsumsi energi yang signifikan. Berdasarkan hal tersebut pemakaian energi dapat dijadikan parameter tambahan untuk penerapan TPM. Dan hal ini dapat dijadikan dasar pertimbangan setiap perusahaan untuk menerapkan TPM sebagai salah satu program peningkatan kinerja manufaktur.

TPM Total Productive Maintenance was developed by Nakajima on 1988, it was trusted as one of improvement method to increase the productivity on manufacturing process. On its implementation, it used OEE as a quantitive metric to define the improvement. It calculated from its Availibility rate, Productivity rate and Quality Rate. Along with the TPM development, there are 4 additional parameters which used to define the achievements of its implementation, which are labour productivity, delivery accuracy, man hour and product defect rate.
On this thesis, there will be 1 additional parameter proposed, energy usage. Energy is one of the main discussion of any stake holder in a company, nation and even worldwide. The purpose of this paper is to investigate the effect of total productive maintenance practices on manufacturing performance of tire cord industries.
By comparing the data before and after the implementation, it shows that TPM had positive improvement on all 6 parameters. On energy usage analysis, comparison was made between both Indonesian tire cord company which implementing and not use the TPM method. It also shows that TPM brought great decrement on the energy consumption. As conclusion, energy consumption could be use as one of the measurement variables of succesful implementation of TPM. Therefore, this study could be as a basis consideration of companies to implement TPM as one of the improvement program on manufacturing performance.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2018
T51186
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Steffi Yuni Tania Susanto
"Manajemen pemeliharaan merupakan salah satu aspek pendukung yang penting bagi keberlangsungan sistem produksi pada industri otomotif. Industri otomotif sebagai asset intensive industry memerlukan pengelolaan kegiatan pemeliharaan yang efektif untuk menjawab berbagai tantangan yang dihadapi seperti mencapai target produksi, meminimalkan biaya, mengupayakan keselamatan, menjaga kualitas, dan kelestarian lingkungan. Oleh karena itu, diperlukan adanya suatu sistem pengukuran kinerja yang baik dan terstruktur. Maintenance Scorecard adalah suatu pendekatan yang didesain untuk membuat dan mengimplementasikan strategi dalam manajemen aset.
Maintenance scorecard disusun berdasarkan hirarki perusahaan yang fundamental yaitu corporate level, strategic level, dan functional level. Terdapat 6 perspektif pada MSC yaitu productivity, cost effectiveness, safety,quality, environment, dan learning. Performance dashboard adalah suatu laporan yang efektif yang dirancang dengan mengembangkan sebuah laporan yang menampilkan KPI penting dalam format visual sehingga penggunaannya bersifat komplementer terhadap scorecard.
Penelitian ini dilakukan untuk membuat rancangan maintenance scorecard dan performance dashboard pada PT. X yang merupakan industri otomotif. Hasil perancangan ini adalah usulan hirarki Key Performance Indicator (KPI) di tiap level perusahaan pada masing-masing perspektif MSC. Dihasilkan sebanyak 36 KPI yang relevan, meliputi : 10 KPI pada productivity, 7 KPI pada cost effectiveness, 7 KPI pada safety, 7 KPI pada quality, 2 KPI pada environmental, dan 4 KPI pada learning. Performance dashboard dirancang dengan memuat KPI penting berdasarkan hasil pembobotan dengan metode AHP sebagai visualisasi KPI sehingga dapat dikontrol dan dimonitor oleh semua pihak dalam perusahaan.

Maintenance management is an important supporting aspect for automotive industry. As an asset intensive industry, it needs an effective maintenance management to optimalize productivity while minimizing cost, focus on quality, safety, and environment . Therefore, it needs a comphrehensive and structural performance measurement. Maintenance Scorecard is a comphrehensive approach used to develop and implement strategy in the area of asset management.
Maintenance scorecard developed based on fundamental hierarchy in the company that are corporate level, strategic level, and functional level. MSC consist of 6 perspectives :productivity, cost effectiveness, safety, quality, environment, and learning. Performance dashboard is an effective report that designed and developed to visualized KPI in a table, chart, and diagram, so the use of performance dashboard is complement the scorecard.
This research is aimed to design a maintenance scorecard and performance dashboard in PT. X as an automotive industry.The result is propose hierarchy Key Performance Indicator (KPI) in each organization level and MSC perspective. There are 36 relevan KPI: 10 KPI on productivity, 7 KPI on cost effectiveness, 7 KPI on safety, 7 KPI on quality, 2 KPI onenvironmental, and 4 KPI on learning. Performance dashboard is designed to visualized important KPI that weighted with AHP method. This maintenance scorecard and performance dashboard can used by the company to measure, monitor, and control their performance in order to make a continous improvement.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
S62227
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2003
S9434
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Matrodji
"Peralatan industri obat- obatan merupakan salah satu perusahaan farmasi terbesar yang sekarang banyak menggunakan teknologi canggih pada peralatan-peralatan produksi dan penunjang produksi. Saat ini pemeliharaan yang dilakukan belum mampu memberikan efektifitas pemakaian alat yang tinggi. Hal ini terlihat dari frekuensi dan jumlah mesin yang mengalami kerusakan masih cukup banyak dan hal ini sangat mengganggu aktifitas proses produksinya. Untuk mengatasi hal ini, maka pihak manajemen perlu melakukan peningkatan pemeliharaan dengan menerapkan TPM. Total Productive Maintenance (TPM) merupakan system pemeliharaan yang sedang berkembang karena keunggulan-keunggulan yang dimilikinya.
Dalam melakukan penelitian ini digunakan teknik pengambilan data dengan interview dan data- data perusahaan. Hasil analisa menunjukkan bahwa perusahaan memerlukan TPM. Langkah selanjutnya adalah membuat suatu rencana program master plan penerapan TPM sistem pemeliharaan. Dalam menerapkan TPM terdiri atas tiga tahap utama yang harus dilaksanakan dan merupakan prosedur penerapan. Masing-masing tahap diuraikan lagi menjadi beberapa langkah dan program yang dimulai dari tahap persiapan, tahap penerapan dan tahap stabilisasi.

The Drug Industry Equipment is one of the largest pharmaceutical companies now use more sophisticated technology in equipment production and production support. Currently, the maintenance has not been able to provide the effectiveness of the use of a high. This is evident from the frequency and number of machines that are still quite a lot of damage, and this activity is the production process. To overcome this, the management need to do maintenance improvement with implementing TPM. Total Productive Maintenance (TPM) is the maintenance of the system is growing because of advantages that they had.
In conducting this research techniques used by the dissemination of personal interview data and company data. Results analysis shows that companies need the TPM. The next step is to create a program master plan for implementing the TPM system maintenance. In implementing the TPM consists of three main stages that must be implemented and is implementing procedures. Each stage described a few more steps and the program that started from the preparation stage, the stage of implementation and stabilization stage.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S51918
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Iman Gelar Santika
"Total Productive Maintenance (TPM) sebagai program manajemen pemeliharaan telah terbukti nyata dengan penerapan yang luas dalam bidang manufaktur dapat meningkatkan produktivitas sehingga kegiatan pemeliharaan tidak lagi menjadi sumber pengeluaran biaya bagi perusahaan. Pertumbuhan industri penerbangan menarik minat pengelola bandara untuk menerapkan TPM dalam kegiatan pemeliharaan, sehingga diharapkan mampu meningkatkan produktivitas perusahaan terutama dengan penurunan biaya pemeliharaan, dengan tetap terpenuhinya standar keselamatan, keamanan dan kenyamanan bagi para pelanggannya. Penelitian ini dilakukan pada salah satu kegiatan utama yaitu pemeliharaan fasilitas landasan, dengan mengukur OEE (Overall Equipment effectiveness) dan produktivitas parsial bandara, analisanya merupakan masukan dalam perancangan penerapan TPM yang mengacu pada tahap persiapan, pelaksanaan awal, pelaksanaan' dan pemantapan. Hasil penelitian adalah rancangan rencana induk TPM yang dapat diterapkan pada jasa pengelolaan bandara khususnya fasilitas pemeliharaan landasan.

Total Productive Maintenance (TPM) as maintenance program has been proven by extensive implementation in manufacture sector in order to improve productivities so that maintenance activities are not as cost center for the company. Growth in aviation business attract airport authority to implement TPM in their maintenance activities to improve productivities most important to reduce maintenance cost but persistent in comply with safety, security and Service at its Standard level. Research is developed in runway maintenance as one of main airport maintenance aetivities are chosen. by measuring OEE (Overall Equipment Effectiveness) and airport partial productivity. the analysis are input for TPM implementation design which refer to preparation stage, preliminary implement stage. TPM implementation stage and stabilization stage. As result TPM master plan could implemented in airport maintenance activities to suppon airport business Service especially in runway maintenance facility."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
T26166
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>