Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 91672 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Mutia
"Penelitian dalam skripsi ini bertujuan untuk mengetahui daya saing produk Indonesia terhadap produk Cina di pasar dalam negeri dan luar negeri dalam menghadapi CAFTA (China ASEAN Free Trade Area). Produk-produk yang menjadi objek studi adalah pakaian anak perempuan, sepatu kulit asli dan boneka isi. Variabel-variabel yang digunakan sebagai analisis pembanding daya saing tersebut adalah struktur biaya, harga dan kualitas.
Analisis dilanjutkan dengan melihat kemampuan ketiga produk lokal dalam menghasilkan devisa atau yang biasa kita kenal dengan efisiensi perusahaan dalam menghemat atau menghasilkan devisa melalui domestic resource cost dengan yaitu dengan melihat proporsi biaya sumber daya lokal dan biaya sumber daya luar negeri dalam menghasilkan nilai tambah.

The pupose of this research is to see the competitiveness of some Indonesian products against Chinese products in local market and foreign market facing CAFTA (China ASEAN Free Trade Area) agreement. The products under the study are girls clothing, leather shoes and stuffed toys. Variables used for the competitive analysis are cost structure, price and quality.
The analysis is followed by looking at the ability of the three local products in producing or saving foreign exchange through the calculation of what is known as the domestic resource cost, that is the proportion of the cost of local resources and the foreign resources in producing added value.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S52061
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Ikhlas Pangaribowo Pambudi
"Penelitian ini mengkaji daya saing produk-produk utama kehutanan Indonesia khususnya berfokus kepada kayu lapis, kayu gergajian, kayu veneer serta pulp kertas. Tiga metode diterapkan untuk mengetahui nilai secara jelas; perhitungan Market Share, metode Revealed Comparative Advantage RCA , and metode Revealed Symmetric Comparative Advantage RSCA.
Penelitian ini menggunakan data ekspor kehutanan Indonesia, yang diperoleh dari Badan Pusat Statistik dan data ekspor hasil kehutanan dunia yang diunduh dari data statistik FAOSTAT mulai dari tahun 1993 sampai dengan 2014. Dalam rangka untuk mengungkap daya saing produk kehutanan Indonesia di pasar internasional, 10 besar negara-negara penghasil produk kehutanan dunia akan dipilih sebagai pembanding, selain dari data ekspor dunia secara keseluruhan.
Hasil studi menunjukkan bahwa produk kayu lapis Indonesia menunjukkan daya saing yang kompetitif dipasar dunia, dengan catatan memiliki trend yang cenderung semakin menurun. Kayu veneer dapat dikatakan sebagai komoditas yang potensial karena mempunyai trend ekspor yang semakin naik dan memiliki keuntungan komparatif yang kuat. Sebaliknya, kayu gergajian dan pulp kertas mempunyai keuntungan komparatif yang lemah dibandingkan dengan kompetitor.

This study examines competitiveness of Indonesia rsquo s forestry major products focuses on plywood, sawn wood, veneer sheet and pulp paper. Three methods are employed to uncover the value Market Share MS calculation, Revealed Comparative Advantage RCA, and Revealed Symmetric Comparative Advantage RSCA method.
Indonesian Forestry Export Products from Indonesian Statistics and world export data from FAOSTAT statistic database from 1993 to 2014 are employed in the research. In order to uncover the level of competitiveness, top ten exporter countries in forestry products are chosen along with the world data.
The result of the study illustrates that Indonesia possesses exceptionally strong competitiveness export of plywood with notes that the trend continues to decline over the years. Veneer can be considered as a potential commodity since it has a sharp increasing trend and strong comparative advantage. Sawn wood, and pulp paper exhibit a weak comparative advantage comparing to the competitors.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2016
T47490
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Abdul Somad
"Penelitian yang dilakukan bertujuan untuk mengetahui pertumbuhan ekspor TPT Indonesia di pasar dunia dan mengetahui posisi daya saing TPT Indonesia di pasar dunia dengan menggunakan pendekatan Constant Market Share (CMS) dan Indeks Spesialisasi Perdagangan (ISP). Data statistik menunjukan bahwa pertumbuhan ekspot TPT Indonesia pada tahun 2002-2004 berada di bawah pertumbuhan ekspor TPT dunia. Hal ini terjadi karena adanya kuota, dengan adanya kuota maka Indonesia tidak dapat melakukan ekspor TPT melebihi kuota yang telah ditentukan sehingga pertumbuhan ekspor TPT Indonesia dibawah pertumbuhan ekspor dunia. Dalam rangka meningkatkan pertumbuhan ekspor TPT Indonesia, diperluka upaya untuk meningkatkan komposisi produk TPT melalui peningkatan ekspor TPT Indonesia dalam bentuk produk-produk menengah (midstream) dan hilir (downstream). Selain itu, diperluka upaya untuk meningkatkan pengaruh distribusi pasar. Pada aspek daya saing, posisis daya saing TPT Indonesia tahun 2002 dan 2004 lebih lemah dibandingkan negara-negara produsen TPT lainnya.
This research aim to know growth of Indonesian TPT export at world market and to know the competitiveness of Indonesian TPT (Textile Product Textile) in the world market using Constant Market Share (CMS) approach and Trade Specialization Index (TSI). Statistic show that in year 2002-2004 export growth of Indonesian TPT under world export growth for TPT. This happen because quota, that make Indonesian can't export more TPT to the world market. In order to increase export growth for Indonesian TPT, the TPT composition must be improve trough export midstream and downstream product. Beside that, influence of market distribution has to be increasing. For competitiveness aspect, in year 2002 and 2004 Indonesian position for competitiveness weaker compare with other TPT producer."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2008
T27709
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Dwi Hanas Nur Hartono
"Kakao dan produk kakao Indonesia mampu memberikan kontribusi share yang besar pada pendapatan ekspor selain minyak kelapa sawit (CPO) dan karet. Kakao masih diekspor daln bentuk barang primer. Disamping itu, Indonesia juga mempunyai kesempatan yang besar untuk mengembangkan industri kakao dalam negeri menjadi produk kakao setengah jadi maupun produk kakao jadi (coklat). Pada saat ini, negara-negara maju Iebih menyukai impor produk kakao jadi (coklat) daripada barang mentahnya. Indonesia dapat mengembangkan kakao dan produk kakao untuk rneningkatkan ekspomya. Oleh karena itu, Indonesia harus meningkatkan daya saing dari produk kakao di pasar internasional, khususnya ke negara-negara tujuan utama ekspor kakao dan produk kakao Indonesia melalui produk turunannya.
Data statistik menunjukkan ekspor kakao dan produk kakao Indonesia meningkat pada periode 2004 - 2008. Pertumbuhan pangsa pasar Indonesia juga positif dan bahl-can lebih besar dari pertumbuhan pangsa pasar dunia. AS, Singapura dan China adalah negara-negara tujuan utama untuk kal-:ao dan produk kakao Indonesia. Malaysia juga merupakan negara terbesar pengimpor kakao dan produk kakao Indonesia di pasar intemasional tetapi Malaysia adalah pesaing utama pengekspor kakao dan produk kakao Indonesia di pasar intemasional. Untuk mengukur daya saing dalam penelitian ini menggunakan constant market share analysis (CMSA) dan trade specialization index (YSD.
Dari penelitian ini kakao dan produk kakao Indonesia mempunyai daya saing di pasar negara tujuan utama ekspor. Namun demikian Indonesia dapat mengembangkan produk kakao untuk meningkatkan nilai tambah pada industri kakao dalam negeri dan mengekspor produk setengah jadi dan produkjadi untuk meningkatkan nilai ekspor Indonesia.

Indonesia cocoa and cocoa products give a big share in the contribution of export revenue beside crude palm oil (CPO) and rubber product. Cocoa is still export in primary products. Indonesia has big opportunities to develop the cocoa domestic industry to become middle product and finished product of cocoa. In the recent year, the developed countries prefer import the processed product than primary product. Indonesian should develop the cocoa and cocoa products to increase export. Therefore, Indonesia have to increase the competitiveness of the product in international market, especially in the main destination of Indonesian cocoa and cocoa products export.
Statistics data shows export of Indonesian cocoa and cocoa product increase in the period 2004 -2008. The growth of Indonesia market share is also positive and greater than the growth of total share of the world. The US, Singapore and China is the main destination countries for Indonesia cocoa and cocoa products. Malaysia is also the greatest importing countries but Malaysia is the competitor of Indonesia cocoa and cocoa products in the international market. To measure the competitiveness in this research use constant market share analysis (CMSA) and Trade specialization Index (TSI).
From the research, Indonesian cocoa and cocoa products have competitiveness in the main destination countries. However, Indonesia should develop the cocoa products to increase value added in the domestic cocoa industry and export more middle and finished product, to increase Indonesian export value.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T33227
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Hilman Salahuddin Gumay
"Tujuan dari penelitian ini adalah mengkaji dampak penerapan kebijakan bea keluar biji kakao terhadap kinerja industri pengolahan kakao dan daya saing produk olahan kakao Indonesia. Dari hasil penelitian, didapati bahwa sejak penerapan bea keluar terhadap biji kakao, industri pengolahan kakao Indonesia mengalami peningkatan kinerja, yang ditunjukkan lewat peningkatan nilai output, jumlah tenaga kerja, dan volume ekspor produk kakao olahan. Selain itu, berdasarkan hasil estimasi dengan metode Ordinary Least Square, didapati bahwa sejak penerapan kebijakan bea keluar, daya saing produk olahan kakao Indonesia di pasar dunia mengalami peningkatan. Hal ini terlihat dari adanya hubungan positif antara bea keluar dan nilai RCA sebagai variabel yang melambangkan daya saing. Namun demikian, ditemukan pula bahwa terjadi penurunan produksi biji kakao sejak bea keluar diberlakukan. Berdasarkan hasil temuan tersebut, penulis memberikan dua saran yaitu menjalankan kembali kebijakan gernas kakao untuk meningkatkan produksi kakao nasional serta melakukan penelitian lebih lanjut mengenai biaya dan manfaat dari penerapan bea keluar terhadap biji kakao.

The purpose of this study is to analyze the impact of cocoa beans export tax policy on Indonesian cocoa processing industry performance and processed cocoa product competitiveness. The result shows that since the implementation of the export tax, the Indonesian cocoa processing industry performance is getting better. This is shown by the growth of industrial consumption on cocoa beans, output value, labour and processed cocoa export volume. On the other side, based on the estimation using Ordinary Least Square method, it is found that since the implementation of the tax, the Indonesian processed cocoa product competitiveness is higher than before. This was proved by the strong, positive correlation between the export tax and the RCA as a proxy for product competitiveness. Nevertheless, it is also found that since the implementation of the tax, Indonesian cocoa beans production is declining. Based on these findings, the author suggested that the goverment needs re-implement the "gernas kakao" policy to boost the national cocoa beans production and to conduct a further research to analyze the coca beans export tax policy cost and benefit."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T43369
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Bonny Pradana
"Dengan diberlakukannya ASEAN Economic Community (AEC) pada tanggal 31 Desember 2015 membuat perdagangan internasional antar negara ASEAN menjadi tidak ada hambatan. Untuk dapat meningkatkan pangsa pasar ekspor dan mempertahankan pasar dalam negeri khususnya pada sektor industri elektronika agar industri elektronika lokal dapat tumbuh maka diperlukan kebijakan industri untuk menjaga iklim usaha nasional. Oleh karena itu diperlukan peta daya saing masing-masing negara ASEAN.
Dalam penelitian ini akan digunakan empat metode pengukuran daya saing industri yaitu Trade Specialization Index (TSI), Acceleration Ratio (AR), Market Share (MS), dan Revealed Comparative Advantage (RCA). Penelitian ini menghasilkan peta daya saing industri produk elektronika dan posisi industri elektronika indonesia dengan negara-negara ASEAN lainnya.

With the implementation of the ASEAN Economic Community (AEC) on December 31, 2015 make international trade among ASEAN countries will be no tariff barriers. To be able to increase exports and maintain market share in the domestic market, especially in the sectors of the electronics industry that the local electronics industry can grow, industrial policy is needed to keep the national business climate. Therefore we need a map of the competitiveness of each ASEAN country.
In this study will be used four methods of measuring the competitiveness of the industry, namely Trade Specialization Index (TSI), Acceleration Ratio (AR), Market Share (MS), and the Revealed Comparative Advantage (RCA). This research produced a map of the competitiveness products of industrial electronics and Indonesian electronics industry position with other ASEAN countries.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2015
T44599
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Intan Maria Lewiayu Vierke
"Tesis ini menganalisis daya saing industri tekstil dan produk tekstil di Indonesia. Penelitian ini memanfaatkan data sekunder untuk periode 2002 hingga 2007. Data yang digunakan adalah data dari International Trade Centre (ITC) dengan menggunakan HS 61 dan HS 62 untuk kelompok industri garmen. Penelitian ini dilakukan menggunakan analisisi Trade Performance Index untuk mengetahui kinerja sektor tekstil dan produk tekstil.
Hasil analisa menunjukkan beberapa faktor yang masih memiliki daya saing yang kurang. Berdasarkan analisis pendekatan The Generalized Double Diamond Model dan penjelasan deskriptif, perlunya peningkatan pada faktor tenaga kerja; permesinan; hulu hilir; produk dan pasar; infrastruktur; kebijakan dan perdagangan; serta moneter dan fasilitas keuangan. Perlu juga untuk mengatasi tingginya impor bahan baku kapas untuk mengurangi ketergantungan terhadap bahan baku impor. Penjabaran tersebut menunjukkan bahwa industri tekstil dan produk tekstil Indonesia masih rendah.

This thesis analyzes the competitiveness of the textile industry and textile products in Indonesia. This study utilized secondary data for the period 2002 to 2007. The data used is the data from the International Trade Centre (ITC) using the HS 61 and HS 62 for the garment industry groups. This study was conducted using analisisi Trade Performance Index to determine the performance of the textile and textile products.
The analysis shows that several factors still have a lack of competitiveness. The approach is based on the analysis of the Generalized Double Diamond Model and descriptive explanations, the need to increase the labor factor; machining; upstream downstream; products and markets; infrastructure; and trade policies; and monetary and financial facilities. It is also necessary to overcome the high raw material imports of cotton to reduce dependence on imported raw materials. Translation of the show that textiles and textile products Indonesia is still low.
"
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2010
T42834
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kurniawan Budhi Santoso
"Studi ini menganalisa daya saing produk primer kehutanan Indonesia yang terdiri dari kayu lapis, kayu gergajian, veneer sheet dan pulp & paper selama periode 1975-2010 dengan menggunakan tiga pendekatan: analisis pangsa pasar, Revealed Comparative Advantage (RCA) dan Trade Specialization Ratio(TSR). Selain itu, paper ini juga menjelaskan faktor-faktor penting yang mempengaruhi daya saing tersebut. Hasil analisis menunjukkan bahwa produk kayu lapis memiliki keuntungan komparatif sangat kuat karena faktor berlimpahnya bahan baku kayu bulat tropis. Spesialisasi Indonesia pada produk ini sangat tinggi sesuai dengan pengukuran TSR. Sebaliknya, Indonesia diidentifikasi memiliki keunggulan komparatif yang lemah untuk kayu gergajian, veneer sheet dan industri pulp & paper, Daya saing dari ketiga produk tersebut telah meningkat sepanjang dekade terakhir. Oleh karena itu, Indonesia harus menekankan untuk mengkhususkan diri dalam industri kayu lapis karena Indonesia relatif lebih baik dibandingkan negara-negara lain.

This study has examined the competitiveness of Indonesia’s forestry primary products that consist of plywood, sawn wood, veneer sheet and pulp & paper along the period 1975-2010 by employing three approaches: market share analysis, RCA, and TSR. Furthermore, we seek to clarify the important factors that influence its competitiveness. Our analysis reveals that Indonesia holds an extremely strong comparative advantage of plywood because of the abundant plywood raw material of tropical logs. Moreover, Indonesia has a high degree of specialization in this product based on trade specialization measurement. Indonesia is identified to have a weak comparative advantage in sawn wood, veneer sheet and pulp and paper industry, and the competitiveness of those three products have increased during the last decade. Hence, Indonesia should emphasize to specialize in plywood industry because Indonesia is comparatively better than other countries. "
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2013
T531958
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Simamora, Tirza Magdalena
"Daya saing merupakan permasalahan klasik bagi industri pengolahan Indonesia khususnya sektor mikro dan kecil. Salah satu upaya untuk meningkatkan daya saing adalah penerapan sertifikasi produk. Dengan menggunakan data cross-section dari Survei IMK Tahun 2019 yang dikeluarkan BPS dan metode regresi OLS dan Logit, penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak penerapan sertifikasi produk yaitu SNI, sertifikat nasional lainnya, sertifikasi internasional, dan merek dagang terhadap peningkatan daya saing industri mikro dan kecil di Indonesia. Daya saing diukur dengan nilai tambah, produktivitas tenaga kerja dan ekspor. Hasil menunjukan bahwa kepemilikan sertifikat internasional dan merek dagang berpengaruh signifikan terhadap peningkatan nilai tambah, produktivitas tenaga kerja dan ekspor IMK. Sedangkan sertifikat SNI hanya berpengaruh terhadap peningkatan produktivitas tenaga kerja. Selain itu penelitian ini juga melihat dampak sertifikasi produk berdasarkan ukuran usaha. Hasil menunjukan bahwa sebagian besar sertifikasi produk lebih berpengaruh pada industri mikro dibandingkan dengan industri kecil. Dengan demikian pemerintah dapat melanjutkan dan mengintegrasikan program fasilitasi sertifikasi produk bagi IMK sebagai upaya mendorong peningkatan daya saing IMK.

Competitiveness is a classical problem for the Indonesian manufacturing industry, especially the micro and small industrie. One of the efforts to improve competitiveness is the application of product certification. Using cross-sectional data from Survey IMK 2019 from BPS and using OLS and Logit regression methods, this study aims to analyze impact from product certification namely SNI, other national certificates, international certifications, and trademarks to increasing the competitiveness of micro and small industries in Indonesia. Competitiveness measured by value added, labor productivity and exports. The results show that ownership of international certificates and trademarks has an effect on increasing value added, labor productivity and IMK exports. While the SNI certificate only affects the increase in labor productivity. In addition, this study also analyze at product certification based on business size. The results show that most of product certification has more influence on micro industries compared to small industries. Thus, the government can continue and integrate the certificate facilitation for IMK to encourage IMK’s competitiveness.         "
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ratih Supriyati
"Daya saing adalah kemampuan suatu produk atau negara dalam menghadapi kompetisi. Daya saing terkait dengan keunggulan komparatif untuk menentukan spesialisasi perdagangan internasional. Beberapa indeks yang menggunakan data ? data perdagangan di masa lalu (ex-post) untuk mengetahui keunggulan komparatif suatu produk atau negara diantaranya adalah Revealed Comparative Advantage Indices (RCA), Revealed Symetric Comparative Advantage (RSCA) dan Revealed Competitivenes (RC). Penelitian ini menggunakan ketiga indeks tersebut untuk mengukur daya saing produk berdasarkan. Hasil hitung indeks menunjukkan bahwa dari 15 produk yang diteliti, Indonesia hanya memiliki keunggulan komparatif dan dapat melakukan spesialisasi perdagangan pada 5 jenis produk. Penelitian ini juga dilakukan untuk melakukan analisa pengaruh daya saing terhadap kinerja ekspor produk dan hasil estimasi menunjukkan indeks daya saing berpengaruh positif dan signifikan terhadap kinerja ekspor.

Competitiveness is the ability of a product or the state to compete. Competitiveness associated with comparative advantage to determine international trade specialization. Some indexes are using trade data in the past (ex-post) to determine the comparative advantage of a product or country, such as Indices of Revealed Comparative Advantage (RCA), Revealed Symmetric Comparative Advantage (RSCA) and Revealed competitiveness (RC). This research is using all three indexes to measure product competitiveness. The results showed that Indonesia is only having comparative advantage in 5 types of product and, therefore, can only benefit from trade specialization on those types of product. This research is also carried out to analyze the influence of competitiveness on export performance. The estimation results indicate that competitiveness index is having a significant and positive effect on export performance."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2014
T41709
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>