Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 131657 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Reza Effendi
"Sebagai sebuah perusahaan manufaktur, PT XYZ memproduksi produk-produk sepatu olahraga dengan berorientasi pada pasar ekspor. PT XYZ adalah perusahaan rekanan merek sepatu olahraga ternama, yang berproduksi berdasarkan pada pesanan yang datang dari pemilik merek sepatu olahraga tersebut. Adanya relokasi industri di beberapa negara produsen sepatu seperti China dan Vietnam memberikan peluang bagi Indonesia untuk mengembangkan kapasitas produksi alas kaki, terutama sepatu olahraga karena kontribusinya yang dominan pada kegiatan ekspor alas kaki Indonesia.
Oleh karena itu, PT XYZ berencana untuk melakukan investasi pendirian pabrik sepatu olahraga yang berlokasi di Indonesia yang diperkirakan dapat memberikan manfaat bagi iklim investasi riil di Indonesia dan meningkatkan devisa negara. Sebelum melakukan investasi, perlu dilakukan terlebih dahulu sebuah analisis kelayakan untuk menentukan tingkat kelayakan investasi tersebut.
Analisis dilakukan untuk jangka waktu 5 tahun ke depan dalam berbagai skenario, yaitu skenario pesimis, moderat, dan optimis. Beberapa hal yang diperlukan untuk melakukan analisis ini adalah menentukan estimasi penjualan ke depan, menghitung harga pokok penjualan, membuat laporan rugi-laba dan arus kas, menghitung parameter kelayakan finansial, serta melakukan analisis sensitivitas.
Berdasarkan analisis, didapatkan bahwa ternyata investasi layak untuk dilakukan, baik dalam skenario pesimis, moderat, maupun optimis. Tentu saja, skenario optimis menghasilkan tingkat kelayakan yang paling baik dibandingkan dengan semua skenario yang lain.

As a sport shoe manufacturing company, PT XYZ is focusing its market to the international market. PT XYZ makes its partnership with a well-known sport shoe brand. The company has always been running its production based on the order from brand owner; however, relocation from other countries, such as China and Vietnam, giving a chance to expand production capacity, especially in sport shoe because of its contribution to Indonesian export.
For that reason, the company is planning to establish a sport shoe plant in Indonesia. Hopefully, this plan will create good environtment for investing and give more benefit for our foreign exchange. Prior to the implementation, it is essential to perform an investment feasibility analysis.
The analysis is performed for 5 years, in several different scenarios, which are pesimistic, moderate, and optimistic. Some important issues in performing the analysis are estimating future sales, calculating cost of goods sold (COGS), constructing the balance sheet and cash flow, calculating financial feasibility parameter, and generating sensitivity analysis.
It can be concluded from the analysis that the investment is feasible to be implemented in all of the three different scenarios (pesimistic, moderate, or optimistic). Definitely, the optimistic condition gives a better feasibility level than the other two conditions.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52328
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Oky Harwanto
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1991
S35384
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Heidar Dwirganis
"Krisi moneter yang melanda negara kita Indonesia pada pertengahan tahun 1997 mengakibatkan terjadinya depresiasi nilai rupiah terhadap US $, yang menimbulkan dampak yang kurang menguntungkan bagi para pelaku ekonomi di berbagai sektor. Hal ini ditandai dengan naiknya harga faktor produksi yang mengakibatkan bahan baku industri menjadi lebih mahal. Hampir seluruh sektor ekonomi mengalami akibat melemahnya nilai tukar rupiah ini tak terkecuali sektor pertanian. Pada sektor pertanian, khususnya peternakan, kondisi tersebut telah mengakibatkan harga pakan ternak menjadi sangat mahal karena komponen bahan baku impornya naik sejalan dengan naiknya harga dolar amerika. Keadaan ini telah menyebabkan banyak produsen pakan ternak mengurangi jumlah produksinya. Disisi lain, menurunnya daya beli masyarakat juga mendorong terjadinya banyak pengusaha yang gulung tikar. Akibat selanjutnya, masyarakat akan mengurangi konsumsi potein hewani. Keadaan ini tentu saja sangat tidak menguntungkan secara nasional, karena saat ini selain berupaya mengatasi krisis, bangsa Indonesia juga harus mempersiapkan diri dalam menghadapi era globalisasi. Dengan melihat hal-hal tersebut maka didirikanlah CV. SEP dimana CV. SEP ini merupakan pabik pakan ternak yang menggunakan bahan baku 100% asli Indonesia serta mesin pengolahan hasil rancangan sendiri sehingga dapat menekan biaya produksi yang akan membuat harga jual produk pakan ternaknya menjadi lebih murah. Saat ini CV. SEP, yang tergolong masih baru, akan mengembangkan usahanya dengan membangun pabrik di daerah Jakarta, untuk itu diperlukan suatu studi kelayakan untuk melihat apakah rencana tersebut layak untuk dilaksanakan. Oleh karena itu tujuan dari skripsi ini adalah untuk melihat apakah pendirian pabrik pakan ternak di daerah Jakarta tersebut layak dari beberapa aspek atau tidak. Data-data yang dikumpulkan berasal dari CV. SEP yang sebelumnya telah didirikan di daerah Yogyakarta. Data-data tersebut tidak jauh berbeda sebab merupakan kebijakan perusahaan untuk melakukan politik waralaba dalam pengelolaan usahanya. Selain itu dilakukan pencarian data-data tambahan yang bersifat mendukung data-data primer yang telah ada."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1999
S49848
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Betrianis
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2000
07 Bet s
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Arif Rahman Hakim
Depok Fakultas Ekonomi-UI 2000,
338.476 7 HAK s
Buku Teks  Universitas Indonesia Library
cover
G.A. Indrayadi
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1992
S36137
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alif Caesarrano Saifullah
"Siklotron merupakan salah perangkat nuklir yang diperlukan di rumah sakit untuk menunjang dalam diagnosa dan evaluasi terapi penyakit bagi pasien menggunakan PET. Kendala yang terjadi adalah mahalnya harga siklotron karena masih impor sehingga tidak semua rumah sakit memilikinya. Sedangkan lembaga riset nuklir nasional telah mengembangkan dan membuat siklotron dengan tujuan dapat digunakan untuk keperluan medis. Maka siklotron hasil litbang tersebut perlu diproduksi secara masal. Untuk itu perlu adanya analisis kelayakan pendirian pabrik siklotron sehingga siklotron dapat diproduksi secara masal dan menguntungkan.
Penelitian ini bertujuan untuk memperoleh keputusan apakah pendirian pabrik siklotron layak dijalankan atau tidak dengan menggunakan financial analysis dan engineering economic analysis berdasarkan harga jual siklotron, NPV, IRR, Payback Period, dan Benefit Cost Ratio. Analisis dilanjutkan dengan analisis sensitivitas untuk variabel yang paling kritis terhadap pendirian pabrik ini.

Cyclotron is one of nuclear devices required in hospitals to support the diagnosis and evaluation of disease therapies for patients using PET. Constraints that occur are due to the high price of the cyclotron still import so not all hospitals have them. While the national nuclear research institute has developed and made cyclotron with the aim to be used for medical purposes. So the R & D results are necessary cyclotron mass produced. For that we need a feasibility analysis of new cyclotron factory that can be mass produced and profitable.
This study aimed to obtain a decision whether the factory cyclotron viable or not by using financial analysis and engineering economic analysis based on the selling price of the cyclotron, NPV, IRR, Payback Period, and Benefit Cost Ratio. The analysis continued with the sensitivity analysis for the variables most critical to the establishment of this factory.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S44450
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Alfian Shanahan
"Sebagai sebuah perusahaan manufaktur, PT XYZ memproduksi produk-produk furniture yang terbuat dari kayu solid dengan berorientasi pada pasar internasional, khususnya Amerika Serikat. Selama ini, perusahaan berproduksi berdasarkan pada pesanan yang datang dari wholesaler. Akan tetapi, tingkat persaingan yang semakin ketat menyebabkan tingkat penjualan perusahaan terus menurun. Oleh karena itu, PT XYZ berencana untuk melakukan investasi pendirian warehouse yang berlokasi di Amerika Serikat yang diperkirakan dapat meningkatkan jumlah penjualan dan juga meningkatkan margin keuntungan. Sebelum melakukan investasi, perlu dilakukan terlebih dahulu sebuah analisis kelayakan untuk menentukan tingkat kelayakan investasi tersebut. Analisis dilakukan untuk jangka waktu 5 tahun ke depan dalam berbagai skenario, yaitu 'skenario lama' (jika perusahaan tidak melakukan investasi) dan 'skenario baru' (mencakup skenario pesimis, moderat, dan optimis). Beberapa hal yang diperlukan untuk melakukan analisis ini adalah menentukan estimasi penjualan ke depan, menghitung harga pokok penjualan, membuat laporan rugi-laba dan arus kas, menghitung parameter kelayakan finansial, serta melakukan analisis sensitivitas. Berdasarkan analisis, didapatkan bahwa ternyata di dalam skenario lama, perusahaan tidak akan bertahan karena tingkat penjualan yang tidak mencukupi. Sedangkan jika kondisi berjalan sesuai dengan skenario baru, maka investasi layak untuk dilakukan, baik dalam skenario pesimis, moderat, maupun optimis. Tentu saja, skenario optimis menghasilkan tingkat kelayakan yang paling baik dibandingkan dengan semua skenario yang lain.

As a furniture manufacturing company, PT XYZ is focusing its market to the international market, especially United States. The company has always been running its production based on the order from wholesaler; however, increasing competition level is clearly pushing down the company sales amount. For that reason, the company is planning to establish a warehouse in United States. Hopefully, this plan will increase the amount of company sales and profit. Prior to the implementation, it is essential to perform an investment feasibility analysis. The analysis is performed for 5 years, in several different scenarios. 'Old scenario' represent a condition when the company did not implement the investment, while 'new scenario' is vice versa. The 'new scenario' consists of 3 different conditions, which are pesimistic, moderate, and optimistic. Some important issues in performing the analysis are estimating future sales, calculating cost of goods sold (COGS), constructing the balance sheet and cash flow, calculating financial feasibility parameter, and generate sensitivity analysis. It can be concluded from the analysis that the 'old scenario' is not good enough because the company could not afford to sell enough goods. On the other side, if situation proceeds as in the 'new scenario', then the investment is feasible to be implemented in all of the three different conditions (pesimistic, moderate, or optimistic). Definitely, the optimistic condition gives a better feasibility level than the other two conditions."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2006
S49973
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Mujiono
"Pendahuluan: Dampak kesehatan akibat pajanan pelarut organik cukup serius baik yang bersifat akut maupun kronis. Pengendalian lingkungan kelja dan pemantauan kesehatan pekerja harus dilakukan sedini mungkin. Penggantian bahan pelarut organik dengan bahan lain yang lebih aman adalah pilihan terbaik untuk mengurangi dampak pada kesehatan pekelja. Namun pcnggantian bahan pelarut dengan bahan lain dapat berdampak pada proses produksi maupun mutu produksi. Oleh karena itu analisis dampak kesehatan pekelja sedini munglcin menjadi bagian yang sangat penting, sehingga ganggllan kesehatan pekcrja dapat diketahui secara dini untuk dilakukan penanganan.
Metode: Menggunakan metode penelitian potong lintang (Cross-Sectional study). Variabcl bebas adalah kadar MBK di udara tempat kexja dan kadar MEK di dalam air seni. Variabel terikat berupa gangguan kesehatan {penyakit lculit, saluran napas, iritasi mata dan gejala dini gangguan sistem sarat), Data penelitian adalah data primer dan sekunder dari hasil pengukuxan, pemeriksaan dan catatan medis.
Hasil: Kadar MEK di tempat kexja textinggi adalah 249 ppm, sedangkan pajanan terendah adalah 103 ppm. 30,2% responden ditemukan terpajan di alas NAB. Kadar IPB di dalam air scni tcrtinggi adalah 5,21 mg/1, sedangkan hasil terendah adalah 0,01 mg/l. Sebanyak 27,9% responden di atas IPB. Prevalensi gangguan kesehatan peke1ja akibat pajanan pelarut organik MEK adalah: penyakit kuiit (34,9%); penyakit saluran napas (55,8%); iritasi mata (4,7%); dan gejala dini gangguan sistem saraf (44,2%). Prevalensi gangguan kesehatan lebih banyak ditemukan pada pekerja yang terpajan MEK di atas NAB dibandingkan dengan di bawah atau sama dengan NAB.
Kesimpulan: Hasil analisis muitivaliat membuktjkan adanya hubungan yang bermakna antara kadar MEK di udara tcmpat kcrja, kadar MEK di dalam air seni, status gizi dan lama kerja dengan gejala dini gangguan sistem sarai.

Introduction: The effect on health due to the exposure of Methyl Ethyl Ketone organic compound is a serious condition which related to acute and chronic eifccts. Exposure controlling work environments and monitoring the health status of employees must be done properly. Substituting the MEK organic compound with another safer substance is the best solution to reduce the health effect. However, it will give an impact to the product line and quality product. Early health effect detection is an important to find out the possibility of adverse health effect and manage the finding.
Method: Cross-Sectional Study is thc method in this research. The independent variables are the level of MEK in the work place and the level of MEK in the urine. The dependent variables are health effects (skin diseases, respiratory tract, eye irritation and early neurotoxic symptom). The data are taken from the Primary and Secondary Sources that are obtained by conducting a measurement, a physical exam as well as collecting and analyzing the medical records.
Results: The highest level of MBI( in the work place is 249 ppm and the lowest is 103 ppm. There are 30.2% respondents exposed to MEK above the Thresh Hold Limit Value (TLV). The highest Biological Exposure Index (BEI) urine is 5.2lmg/l and the lowest is 0.01 mg/l. There are 27.9% respondents with the level of MEK above the BEI. The prevalence of health effect due to the exposure of MEK is skin diseases (34.9%), 'respiratory tract diseases (55.8%), eye irritation (4.7%) and early neurotoxic symptom (44.2%). The prevalence of health problem is more Hequent to the respondents who are above the TLV than less than the TLV.
Conclusion: Multivariate analysis indicated a significant correlation among MEK, BEI, nutritional status and length of work with early neurotoxic symptom.
"
Depok: Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Indonesia, 2007
T34442
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tamara Wahyuli
"ABSTRAK
Salah satu kunci keberhasilan perusahaan dalam memasarkan produknya adalah karena kemampuannya dalam mengidentifikasikan kebutuhan dan keinginan konsumen. Segmentasi pasar merupakan alat untuk mengidentifikasi baik kendala maupun peluang yang dihadapi perusahaan, yang pada gilirannya akan berfungsi sebagai pedoman dalam perumusan Strategi Marketing Mix agar aktivitas pemasaran menjadi semakin efektif. Merosotnya posisi Bata di pasaran mendorong Bata untuk menambah jajaran produknya, untuk meraih segmen baru yakni segmen kelas sosial menengah dan atas. Sehingga Bata mengeluarkan sederetan produk .baru yang salah satu diantaranya adalah sepatu olah raga Power Analisis yang dilakukan pada segmen remaja untuk melihat keberhasilan Power dalam meraih segmen baru bagi Bata menunjukkan bahwa Power kurang mampu bersaing pada segmen kelas menengah dan atas seperti yang diharapkan perusahaan. Pasar didominasi oleh merek-merek lain yang telah lebih dulu merebut hati remaja. Usaha-usaha pemasaran Power yang memang kurang agresif ternyata tak mampu mengusik minat remaja, sehingga merek tersebut makin tenggelam yang ditandai oleh penurunan penjualan tiap tahunnya. Power yang mulanya ditujukan untuk segmen menengah ke atas ternyata mendapat tanggapan yang sediki lebih baik pada segmen non sasaran, yakni pada segmen kelas sosial bawah. Secara teoritis basis segmentasi yang digunakan Bata yakni kelas sosial cukup memenuhi syarat yang diberikan Kotler yakni measurability Accesibility dan Substantiality. Hambatan utama justru ketidakberhasilan dalam mengiplementasikannya ke dalam program pemasaran. Dalam menghadapi situasi persaingan yang semakin ketat Strategi Pemasaran Power dirasakan kurang defensif terhadap persaingan, sudah saatnya Bata tidak hanya, mendasarkan starategi segmentasi atas basis kelas sosial semata. Sebagai produsen sepatu yang tergolong besar, Bata terlalu berani mengambil risiko untuk memasarkan produk tanpa melalui usaha mengidentifikasi kebutuhan dan keinginan konsumen melalui riset pemasaran."
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 1988
S-Pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>