Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 200466 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Jayanti Cinde Laras Dewi
"Hipermarket merupakan ritel yang tingkat laju pertumbuhannya paling tinggi per tahun di Jakarta. Hal ini menjadikan persaingan antar hipermarket menjadi semakin kompetitif sehingga kepuasan pelanggan menjadi hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Salah satu caranya adalah dengan mengetahui bagaimana cara menangani keluhan pelanggan yang baik. Keluhan seorang pelanggan berhubungan dengan keadilan dalam pelayanan, sedangkan keadilan dalam pelayanan berhubungan dengan perceived justice (perasaan keadilan yang dirasakan oleh seseorang). Perceived justice sendiri memiliki tiga buah dimensi, yaitu distributive justice, procedural justice dan interactional justice.
Penelitian ini sendiri bertujuan untuk mencari kombinasi dari ketiga dimensi perceived justice yang memiliki pengaruh terbesar terhadap tingkat kedatangan kembali dan kampanye negatif dari pelanggan yang melakukan keluhan pada suatu hipermarket. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Multivariate Analysis of Variance (MANOVA). Data-data diperoleh dengan menyebarkan kuesioner kepada responden yang pernah berbelanja di hipermarket manapun di Jakarta.
Hasil dari pengolahan, dapat disimpulkan bahwa dimensi yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat kedatangan kembali dan kampanye negatif dari pelanggan yang melakukan keluhan adalah distributive justice dan interactional justice. Sedangkan interaksi dari ketiga dimensi yang berpengaruh signifikan terhadap tingkat kedatangan kembali dan kampanye negatif adalah interaksi antara distributive justice dan interactional justice. Kombinasi level yang memiliki nilai tingkat kedatangan kembali paling tinggi dan kampanye negatif paling rendah adalah kombinasi high distributive dan high interactional.

Hypermarket is one type of retails with the most significant rapid growth per year in Jakarta. This phenomenon brings up into a harsh competitive environment among hypermarkets, thus customer's satisfaction becomes a very important thing to be considered. It is obvious that understanding how to handle customer's complaint properly is one of the critical points that needs to be concerned. Customer's complaint relates to fairnesss service, while fairness service refers to perceived justice. There are three kinds of dimensions in perceived justice, namely distributive justice, procedural justice and interactional justice.
The objective of this thesis is to find which combination of perceived justice's dimensions result in the most favorable post-complaint intentions. Mutivariate Analysis of Variance (MANOVA) was used as a method in processing the data. The data were collected by administering questionnaires to subjects who ever been shopping in any hypermarket in Jakarta.
Based on findings, it can be concluded that distributive justice and interactional justice had a significant main effect on subjects' repatronage intention and on their negative word-of-mouth intention. The interaction among perceived justice's dimentions that has a significant effect on postcomplaint's behaviour is the interaction between distibutive and interactional justice. This findings also showed that the most favorable combination that had a significant main effect on postcomplaint intention is the combination between high distributive and high interactional justice.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50394
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diar Lasrumondang Veronika Putri
"Penelitian ini menerapkan metode statistik multivariat untuk menganalisis penempatan karyawan PT X. Penempatan karyawan yang dimaksud adalah penentuan kategori karyawan menjadi dua, yaitu karyawan non-manajerial dan manajer. Penelitian ini mempunyai lingkup karyawan yang terdapat di kantor pusat PT X dengan melakukan pengumpulan data berupa kuesioner. Penelitian ini bersifat empiris, yaitu untuk meneliti gejala yang terjadi.
Metode statistik multivariat yang digunakan yaitu penskalaan multidimensi dan analisis diskriminan. Penskalaan multidimensi dipakai untuk mendapatkan pemetaan terhadap karyawan yang ada selama ini. Sedangkan analisis diskriminan digunakan untuk dapat menemukan variabel yang paling mempengaruhi penempatan karyawan.
Hasil dari penskalaan multidimensi yaitu terbentuknya dua dimensi yang membantu pemetaan karyawan. Kedua dimensi tersebut kemudian diterjemahkan menjadi keahlian dan pengalaman kerja. Hasil dari analisis diskriminan adalah dua variabel yang paling berpengaruh, yaitu latar belakang pendidikan dan pengalaman kerja pada bidang yang sama, serta munculnya sebuah fungsi diskriminan yang dapat digunakan untuk memprediksikan penempatan seorang kandidat karyawan.

This study analyzed the employee placement in PT. X, which referred to the determination of employee's classification into two categories namely, managerial and non-managerial employee. In this research, the researcher carried out the descriptive primary research through the form of quantitative research, using the questionnaires that were administered to the employee of head office.
The researcher analyzed the data using multivariate statistic method through multidimensional scaling and discriminant analysis. Multidimensional scaling was used to visualize the existing employee placement. The discriminant analysis was used to determine which variables best classified an employee as a manager or nonmanagerial employee.
The multidimensional scaling procedure placed an individual in a map based on two dimensions. The interpretation of the two dimensions was skill and working experience. There were two most significant variables as the result of discriminant analysis, which were: educational background and working experience in the related field. The discriminant analysis had also generated a discriminant function to predict the placement of an employee candidate.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S50379
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fauzia Fyanda Putri
"Skripsi ini membahas mengenai pengaruh customer perceived value terhadap loyalitas konsumen pada pelanggan IM3. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana customer perceived value mempengaruhi loyalitas konsumen, dan dari dimensi fungsional, sosial, serta emosional, dimensi mana yang paling mempengaruhi loyalitas konsumen pada pelanggan IM3. Penelitian ini menggunakan metode kuantitatif. Subjek penelitiannya adalah pelanggan IM3 yang pernah mengunjungi Galeri Indosat dan pernah menggunakan fasilitas internet IM3.
Hasil dari penelitian ini adalah terdapat pengaruh dari customer perceived value terhadap loyalitas konsumen pada pelanggan IM3, namun tidak semua dimensi pada customer perceived value ikut mempengaruhi loyalitas. Dari ketiga dimensi yang ada, hanya dimensi atau nilai sosial yang berpengaruh signifikan terhadap loyalitas konsumen. Sedangkan, dua nilai lainnya yaitu nilai fungsional dan nilai emosional tidak berpengaruh secara signifikan terhadap loyalitas konsumen.

This research examines the effect of customer perceived value to customer loyalty among IM3 customers. The purpose of this research is to know how customer perceived value affects consumer loyalty, and which amongst functional, social, and emotional value affect the consumer loyalty in IM3 customer the most. This research adopts quantitative method. The research subject is IM3 customer who has been to Galeri Indosat and has used the IM3 internet facility.
The result of this research is customer perceived value affects the customer loyalty of IM3 customer, but not all factors of customer perceived value is significantly affecting the customer loyalty. Out of three factors, there is only social value that has significant effect to customer loyalty, whereas the other two factors, functional value and emotional value, doesn?t affect the customer loyalty significantly.
"
Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2009
S-Pdf
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yohanes Princen
"Hardiness adalah karaktersitik kepribadian yang membuat individu menjadi lebih kuat, stabil, dan optimis dalam menghadapi stress dan mengurangi efek negatif dari situasi sulit yang dihadapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menguji pengaruh moderasi hardiness sebagai moderator pada hubungan antara job insecurity, perceived organizational support dan organizational justice terhadap organizational commitment. Menggunakan total sampel dari 338 responden dari enam perusahaan percetakan, hasilnya menunjukkan bahwa terdapat korelasi signifikan secara statistik antara job insecurity, dan perceived organizational support terhadap organizational commitment, akan tetapi organizational commitment tidak terpengaruh oleh organizational justice. Hasil penelitian ini juga menunjukkan hardiness secara signifikan bahwa hardiness melakukan peranan moderasi antara job insecurity, perceived organizational support dan organizational justice terhadap organizational commitment. Penelitian ini memberikan kontribusi terkait pemahaman lebih lanjut tentang bagaimana peran hardiness pada komitmen organisasional karyawan yang perusahaannya sedang menghadapi tantangan penurunan skala bisnis serta untuk para manajer di industri percetakan menganai bagaimana caranya untuk menjaga organizational commitment karyawan mereka secara lebih baik ketika berada dalam kondisi bisnis yang sedang menurun. Saran praktis juga disediakan untuk para manajer atau organisasi yang ingin untuk meningkatkan organizational commitment karyawan mereka, dan saran untuk penelitian selanjutnya yang berasal dari keterbatasan penelitian dan temuan penelitian.

Hardiness is a personality trait that makes individuals stronger, more stable and optimistic in dealing with stress and reduces the negative effects of difficult situations. The purpose of this study is to examine the moderation effect of hardiness on the relationship between job insecurity, perceived organizational support, and organizational justice to organizational commitment. Using data from 338 respondents from six printing industry company, the results showed that job insecurity and perceived organizational support significantly affect organizational commitment, on other hand, organizational commitment was found not influenced by organizational justice. It also found that hardiness significantly moderating job insecurity, perceived organizational, and organizational justice on organizational commitment. This study contributes to further understanding of the role of hardiness in employee’s commitment whose companies are facing the challenge of reducing business scale and to managerial of printing industry in order to maintain their employee’s organizational commitment better in the business that experiencing a decline. Practical suggestions are provided for managers or organizations who wish to increase employee commitment, and avenues for future research derived from the study’s limitations, findings and focus are proposed."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2020
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Deandra Nabilla
"Seiring dengan berkembangnya industri ritel yang semakin kompetitif, penting bagi sebuah perusahaan untuk dapat terus meningkatkan daya saingnya. Vendor, yang berperan sebagai hulu dalam sebuah rantai pasok perusahaan, memegang peran yang sangat penting mengingat performa vendor nantinya akan berpengaruh langsung terhadap kelancaran rantai pasok dan operasional perusahaan. Oleh karena itu, penting bagi perusahaan untuk dapat memilih vendor yang tepat berdasarkan performa atau tingkat kinerja yang paling baik. Pemilihan vendor yang tepat dapat dibantu pula dengan adanya standar evaluasi kinerja vendor yang tepat. Pada penelitian ini, dibuat sebuah tools evaluasi kinerja vendor dalam bentuk spreadsheet yang terdiri dari kriteria dan subkriteria, bobot kriteria dan subkriteria, serta parameter dan metode scoring. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah Analytic Network Process (ANP) dan Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). Hasil dari penelitian ini menunjukkan 5 kriteria dan 16 subkriteria yang diperlukan dalam evaluasi kinerja vendor, dengan urutan bobot terbesar adalah performa (40%), kemudian kualitas (31%), pelayanan (14%), pengiriman (11%), dan hubungan (3%). Tools ini diharapkan dapat menjadi acuan bagi perusahaan dalam menyeleksi vendor.
Retail industry is highly competitive these days, it is important for a retail company to constantly enhance its competitiveness in order to survive. Vendor, functioning as the upstream of a company?s supply chain, hold a very important role and responsibility, considering that vendor?s performance will directly affect the company?s supply chain and operations. Therefore, it is crucial for a company to choose the right vendor based on their high level of performance. Choosing the right vendor can be assisted with structuring right standards for vendor performance evaluation. This research aims to make an effective tool for vendor performance evaluation in a spreadsheet form which consist of several criteria and subcriteria, criteria and subcriteria's weight, as well as scoring parameter and method. Methods used in this research are Analytic Network Process (ANP) and Technique for Order Preference by Similarity to Ideal Solution (TOPSIS). The output of this research shows that there are 5 criteria and 16 subcriteria needed to evaluate vendor's performance, with the highest value of weight is performance (40%), follows quality (31%), service (14%), delivery (11%), and relationship (3%). This tool is expected to become a reference for the company in selecting the right vendors."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2016
S63004
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Zahrani Ramariezka Fauzie
"Dalam era bisnis yang kompetitif saat ini perusahaan perlu menyadari pentingnya perilaku karyawan dalam menentukan keberhasilan perusahaan secara keseluruhan. Upaya untuk mencapai keberhasilan perusahaan tercermin melalui berbagai inisiatif yang bertujuan menginspirasi perilaku kerja inovatif pada karyawan karena keberhasilan perusahaan sangat ditentukan oleh kemampuan mereka dalam berinovasi. Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh Ethical Leadership terhadap Innovative Work Behaviour melalui mediator Psychological Well-Being dan dengan moderator Perceived Organizational Support di perusahaan industri IT di Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif dengan teknik penarikan sampel non-probability sampling. Kualifikasi responden penelitian ini yaitu karyawan tetap generasi Z non-manajerial yang sudah bekerja minimal 1 tahun di perusahaan industri IT di Jakarta dengan total 217 responden. Hasil analisis regresi, uji mediasi, sobel test, dan uji moderasi menunjukkan adanya pengaruh secara parsial dan signifikan dari Psychological Well-Being sebagai mediator dari pengaruh antara Ethical Leadership terhadap Innovative Work Behaviour dan Perceived Organizational Support sebagai moderator dari pengaruh antara Ethical Leadership terhadap Psychological Well-Being di penelitian ini.

In today's competitive business era, companies must recognize the importance of employee behavior in determining overall organizational success. Efforts to achieve this success are reflected in various initiatives aimed at inspiring innovative work behavior among employees, as a company's success is heavily influenced by its ability to innovate. This study aims to analyze the influence of Ethical Leadership on Innovative Work Behavior through the mediator of Psychological Well-Being and the moderator of Perceived Organizational Support within IT industry companies in Jakarta. The study employs a quantitative approach with a non-probability sampling technique. The respondents qualified for this study are permanent, non-managerial Generation Z employees who have been working for at least one year in IT companies based in Jakarta, with a total of 217 respondents. The results of regression analysis, mediation testing, Sobel tests, and moderation testing reveal a partial and significant influence of Psychological Well-Being as a mediator in the relationship between Ethical Leadership and Innovative Work Behavior, as well as Perceived Organizational Support as a moderator in the relationship between Ethical Leadership and Psychological Well-Being."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2024
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Ichsan Pahlevi
"Penelitian ini bertujuan untuk mengkaji pengaruh kualitas layanan chatbot berbasis AI terhadap loyalitas pelanggan yang dirasakan, dengan mempertimbangkan peran mediasi dari perceived value, trust, dan satisfaction. Metode yang digunakan adalah survei kuantitatif dengan pengambilan sampel dari pelanggan Lazada di DKI Jakarta. Data dikumpulkan melalui kuesioner dan dianalisis menggunakan KMO. Hasil penelitian menunjukkan bahwa kualitas layanan AI chatbot secara signifikan mempengaruhi nilai yang dirasakan dan kepuasan pelanggan, yang selanjutnya berdampak pada kepercayaan pelanggan. Nilai yang dirasakan dan kepuasan pelanggan juga berperan sebagai mediator dalam hubungan antara kualitas layanan AI chatbot dan loyalitas pelanggan. Penelitian ini memberikan wawasan penting bagi Lazada dan perusahaan e-commerce lainnya dalam mengembangkan strategi layanan pelanggan berbasis AI. Implikasi praktis dari penelitian ini termasuk pentingnya mengintegrasikan solusi AI chatbot yang efektif untuk meningkatkan pengalaman pelanggan, yang pada gilirannya dapat mendorong loyalitas pelanggan. Penelitian ini juga menyarankan arah untuk penelitian masa depan, terutama dalam mengkaji dampak jangka panjang dari teknologi AI dalam layanan pelanggan pada berbagai sektor industri.

This study aims to examine the influence of AI-based chatbot service quality on perceived customer loyalty, taking into consideration the mediating roles of perceived value, trust, and satisfaction. The research method employed was a quantitative survey, with a sample taken from Lazada customers in DKI Jakarta. Data were collected through questionnaires and analyzed using KMO. The research results indicate that the quality of AI chatbot services significantly affects perceived value and customer satisfaction, which subsequently impacts customer trust. Perceived value and customer satisfaction also act as mediators in the relationship between AI chatbot service quality and customer loyalty. This study provides valuable insights for Lazada and other e-commerce companies in developing AI-based customer service strategies. Practical implications of this research include the importance of integrating effective AI chatbot solutions to enhance customer experiences, ultimately driving customer loyalty. The study also suggests directions for future research, especially in examining the long-term impact of AI technology in customer service across various industry sectors."
Depok: Fakultas Ilmu Administrasi Universitas Indonesia, 2023
S-pdf
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Kussusanti
"Untuk menjelaskan service recovery pada transaksi online, belum banyak ditemukan penelitian yang memasukkan informational justice sebagai dimensi keadilan. Padahal, dalam proses pemulihan layanan, perusahaan harus memberikan informasi yang beralasan, tepat waktu dan jelas kepada pelanggan. Ditambah dengan keterbatasan saluran komunikasi yang digunakan, upaya membangun hubungan dengan pelanggan online menjadi lebih sulit. Penelitian ini akan dimulai dengan menggali persepsi pelanggan online mengenai interactional dan informational justice, kemudian melihat pengaruhnya terhadap post recovery satisfaction, dengan dimoderasi oleh customer assertiveness. Selanjutnya akan diteliti pengaruh post recovery satisfaction terhadap behavioral intention dari pelanggan, yakni repurchase intention dan positive e-word-of-mouth intention yang dimoderasi oleh service failure severity. Dengan metode penelitian kuantitatif, analisa data akan menggunakan Structural Equation Modeling (SEM). Penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi bagi ilmu pemasaran, khususnya mengenai service recovery dan justice theory dalam transaksi online. Kontribusi praktis diberikan dalam hal strategi pemulihan layanan yang baik, guna menghasilkan kepuasan pelanggan dan dampak lanjutnya.

To explain service recovery on online transactions, there has not been much research that includes informational justice as a dimension of justice theory. In fact, in the service recovery process, the company is needed to provide reasonable, timely and clear information to the customer. Unfortunately, it becomes a limitation in online communication that makes the effort to build relationships with online customers become more difficult. Therefore, this research starts with exploring online customer perceptions of interactional and informational justice, then looking at its effect on post-recovery satisfaction that will be moderated by customer assertiveness. Furthermore, we will examine the effect of post-recovery satisfaction on customer behavior intention, including repurchase intention and positive e-word-of-mouth intention, and will be moderated by service failure severity. Structural Equation Modeling (SEM) will be used as the quantitative research methods. This research is expected to contribute to marketing science, especially in online transactions."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2019
D2635
UI - Disertasi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Hary Hans Dwi Hendro Cahyadibroto
"Industri otomotif di Indonesia lima tahun telah teijadi persaingan antara merek-merek yang berasal dari pabrikan Jepang, Eropa, dan Amerik:a, bebkan China. Produsen berusaba untuk mendapetkan customer perceived value yang positif dan brand trust sehingga loyalitas dari konsumen akan tereapai. Melalul penelitian ini pemdis ingin melihat loyalitas pengguna mobil di Jakarta yang dipengaruhi oleh customs perceived value dan brand trust. Serta ingin mengetahul apakah tiga variebel tersebut mempunyai pengaruh yang positif. Penelitian ini menggunakan menggunakan kuesloner yang disebarkan kepada responden dan menggunakan regresi sederhana dalam menganalisa data primernya. Hasilnya customer perceived value dan brand trust memang mempengarubi dari loyalitas pengguna mobil di Jakarta.

Automotive Industry in Indonesia has a positive growth for five years behind. The competition is happen between Japan, Europe, America and China car to get market share in Indonesia. They all innovative to get positive customer perceived value and brand trust from customer. With customer perceived value and brand trust can generate brand loyalty from customer. The research subjects are car users and they are asked to respond the questionnaire on understanding the effect of customer perceived value and brand trust on brand loyalty. The research is use a simple regression to analyze the primary data. And 1he result is customer perceived value and brand trust has a positive effect on car users brand loyalty in Jakarta."
Depok: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2009
T31985
UI - Tesis Open  Universitas Indonesia Library
cover
Leonhard Krisnata Chandra
"Penelitian ini bertujuan untuk menguji hubungan antara perceived firm fairness, job satisfaction, firm commitment, burnout dan turnover intention. Pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah pendekatan kuantitatif. Sampel dalam penelitian ini adalah sebanyak 323 auditor KAP yang berlokasi di Jakarta. Data penelitian diperoleh dari hasil pengisian kuesioner dan dianalisis dengan menggunakan teknik analisis Structural Equation Modeling (SEM). Hasil penelitian ini berhasil membuktikan bahwa (1) Perceived firm fairness memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap job satisfaction; (2) Job satisfaction memiliki pengaruh positif dan signifikan terhadap firm commitment; (3) Firm commitment terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap burnout; (4) Burnout terbukti berpengaruh positif dan signifikan terjadap turnover intention, berarti bahwa semakin tinggi burnout maka semakin tinggi turnover intention karyawan; (5) Firm commitment terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention; (6) Perceived firm fairness terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap burnout dan (7) Perceived firm fairness terbukti berpengaruh negatif dan signifikan terhadap turnover intention.

This study aims to examine the relationship between perceived firm fairness, job satisfaction, firm commitment, burnout and turnover intention. The approach used in this research is a quantitative approach. The sample in this study were 323 KAP auditors located in Jakarta. The research data was obtained from the results of filling out the questionnaire and analyzed using the Structural Equation Modeling (SEM) analysis technique. The results of this study succeeded in proving that (1) Perceived firm fairness has a positive and significant influence on job satisfaction; (2) Job satisfaction has a positive and significant impact on firm commitment; (3) Firm commitment is proven to have a negative and significant effect on burnout; (4) Burnout has proven to have a positive and significant effect on turnover intention, meaning that the higher the burnout, the higher the employee turnover intention; (5) Firm commitment is proven to have a negative and significant effect on turnover intention; (6) Perceived firm fairness is proven to have a negative and significant effect on burnout and (7) Perceived firm fairness is proven to have a negative and significant effect on turnover intention."
Jakarta: Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia, 2023
T-pdf
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>