Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 90150 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Dodi Candra
"Pada penelitian ini dilakukan pemisahan ammonia terlarut dalam air melalui kontaktor membran serat berongga yang dinilai bisa memberikan efisiensi yang lebih jika dibandingkan pengolahan secara konvensional dengan proses menara absorpsi. Jenis membran serat berongga yang digunakan adalah polipropilena yang bersifat hidrofobik sedangkan larutan penyerap yang digunakan adalah asam sulfat. Penelitian ini mempelajari koefisien perpindahan massa dan sifat hidrodinamika air dengan variasi 10, 15, dan 20 serat serta variasi laju alir 3, 4, dan 5 Lpm. Untuk studi perpindahan massa, hasil penelitian menunjukan bahwa semakin besar jumlah serat membran dan laju alir akan meningkatkan koefisien perpindahan massa. Sementara itu untuk studi hidrodinamika, peningkatan jumlah serat membran dan laju alir akan memperbesar friksi sehingga penurunan tekanan juga akan semakin besar. Efisiensi pemisahan tertinggi diperoleh pada kondisi variasi serat 20 dan laju alir 5 Lpm dengan nilai 63,45%.

This research conducted removal of dissolved ammonia from aqueous solution through hollow fiber membrane contactor. This process gives more efficiency than conventional process using an absorption column. Polypropylene is a kind of hollow fiber membrane that used in this research. It has a hydrophobic characteristic, whereas sulfuric acid is an absorbent. This research studied about mass transfer coefficient and hydrodynamics properties of water by variation of 10, 15, and 20 fibers, also 3, 4, and 5 Lpm of flow rates. For mass transfer study, results showed that the increasing of flow rate and number of fiber membrane will increase the mass transfer coefficient. While for Hydrodynamic study, the increasing number of fiber membrane and flow rate will increase a friction with the result that increasing a pressure drop. A great efficiency achieves as high as 63.45 % at 20 fibers and 5 Lpm flow rate variation process."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51821
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Nyi Mas Asri
"Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektivitas proses pemisahan amonia terlarut di dalam air melalui kontaktor membran keramik. Eksperimen dilakukan dengan cara mensirkulasikan larutan umpan amonia dan mengkontakkannya dengan larutan absorben asam sulfat di dalam kontaktor membran, kemudian laju alir umpan divariasikan. Efektivitas pemisahan ini dievaluasi dengan studi perpindahan massa dan hidrodinamika.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa nilai koefisien perpindahan massa meningkat seiring dengan meningkatnya laju alir umpan. Sedangkan untuk studi hidrodinamika, peningkatan laju alir umpan akan meningkatkan penurunan tekanan di dalam kontaktor membran keramik. Efisiensi yang didapatkan mencapai 32,68%.

The objective of this study is to find the effectiveness of dissolved ammonia removal through ceramic membrane contactor. The experiment was carried out by holding the circulation ammonia feed solution, contacting it with sulfuric acid absorbent solution and applying the variations of feed's flow rate. The effectiveness must be evaluated by mass transfer and hydrodynamic aspects.
Results of this experiment show that the mass transfer coefficient increases by the increasing of feed's flow rate. In hydrodynamic aspect, the increasing of feed's flow rate can cause pressure drop increases in ceramic membrane contactor. The efficiency is about 32,68%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51716
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Rian Bastian
"Di Indonesia, ammonia sudah dikenal luas sebagai bahan baku yang merupakan komoditas yang penting dalam perindustrian. Namun, di lain pihak ammonia juga merupakan salah satu polutan yang berbahaya. Beberapa cara yang telah dilakukan untuk mengolah limbah. Namun, cara-cara tersebut memiliki keterbatasan dan kekurangan, sehingga dibutuhkan cara alternatif yang dapat memberi hasil yang lebih efektif dan dengan biaya yang lebih murah. Salah satu metode pengolahan limbah ammonia adalah melalui kontaktor membran serat berongga.
Pada penelitian kali ini, akan meninjau pengaruh temperatur dari air limbah terhadap efisiensi penyisihan ammonia, larutan penyerap yang digunakan adalah larutan penyerap dari sumber mata air panas Ciater. Data konsentrasi ammonia yang diambil tiap 30 menit selama 2 jam proses, pada beberapa variasi temperatur akan digunakan untuk mencari koefisien perpindahan massa. Dari penelitian ini didapatkan data penurunan konsentrasi ammonia yang besar seiring dengan kenaikan suhu umpan. Efisiensi tertinggi sebesar 71% dicapai pada suhu umpan 50° C.

In Indonesia, ammonia is well known as a raw material which is an important commodity in the industry. However, on the other hand ammonia is also one of the dangerous pollutant. Some ways that have been done to treat waste. However, these methods have limitations and shortcomings, so we need alternative ways to provide more effective results and with a cheaper cost. One method of waste ammonia is through the hollow fiber membrane contactors.
In this research, will review the effect of wastewater temperature on ammonia removal efficiency, absorbent solution used was the absorbent solution from the hot springs Ciater. Ammonia concentration data taken every 30 minutes for 2 hour process, at some temperature variation will be used to find the mass transfer coefficient. From this study, a large decrease in ammonia concentration along with the increase in feed temperature. The highest efficiency of 71% achieved at a feed temperature of 50° C.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51982
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Achmad Effendi
"Evaluasi efektifitas pelarut dari daun mengkudu untuk absorpsi gas amonia mengunakan kontaktor membran serat berongga telah diteliti. Pelarut yang digunakan adalah daun mengkudu dengan dosis 200 gram per liter air dan asam sulfat 0.1M. Untuk studi perpindahan massa, hasil penelitian menunjukkan nilai koefisien perpindahan massa pada pelarut asam sulfat lebih tinggi dibandingkan pada pelarut daun mengkudu sehingga efisiensi yang dihasilkan dengan menggunakan asam sulfat lebih besar dibandingkan larutan daun mengkudu. Hasil penelitian juga menunjukkan peningkatan laju alir pelarut akan menaikkan koefisien perpindahan massa. Sedangkan untuk studi hidrodinamika, kenaikan laju alir pelarut menyebabkan meningkatnya penurunan tekanan di dalam kontaktor membran.

Evaluation of effectiveness solvent from leaf morinda citrifolia for gas absorption amonia using contactor hollow fiber membrane have been researched. Solvent that used leaf morinda citrifolia with dose 200 gram per liter of water and sulphuric acid 0.1M. For transfer study mass, watchfulness result shows transfer coefficient value mass in solvent sulphuric acid is higher than solvent leaf morinda citrifolia so that efficiency that produced by using sulphuric acid is higher than leaf morinda citrifolia. Also will show rate of flow enhanced solvent will raise transfer coefficient mass. While for hydrodynamics study, rate of flow increase solvent causes the increasing of pressure depreciation in contactor membrane."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51905
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Diana Beauty
"Kontaktor berbasis membran memiliki banyak keunggulan sebagai media kontak antara fasa cair dan cair, seperti luas permukaan kontak yang besar, kemudahan dalam scale-up dan pengkombinasian dengan proses lain, ramah lingkungan, serta efisien ruang. Salah satu aplikasi kontaktor membran adalah proses pemisahan amonia dari air limbah pada industri pupuk dan besi baja.
Penelitian ini bertujuan mengetahui efektivitas kontaktor membran serat berongga dalam memisahkan amonia terlarut dari dalam air limbah menggunakan cairan penyerap sumber air alami dari Ciater. Variabel penelitian yang diterapkan adalah variasi pH absorben 2, 1 dan 0,7 serta variasi laju sirkulasi limbah 5, 4 dan 3,5 Lpm.
Hasil evaluasi kontaktor membran menunjukkan bahwa koefisien perpindahan massa berbanding terbalik dengan nilai pH, namun berbanding lurus dengan laju sirkulasi limbah.

Membrane based contactor has many advantages as a medium for liquid and liquid phase contact, such as larger surface area, easiness in scale-up and combining with other process, environmentally friendly and space efficient. One of the applications for membrane contactor is ammonia removal from waste water in fertilizer and steel industries.
This study aims to determine the effectiveness of hollow fiber membrane contactor in removing dissolved ammonia from waste water using natural water source from Ciater as absorbent. Variables applied are absorbent's pH variation of 2, 1 and 0.7 and variations in wastewater circulation flow rate of 5, 4 and 3.5 Lpm.
Evaluation results show that mass transfer coefficient is proportional to wastewater circulation flow rate, but inversely proportional to value of pH.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2010
S51805
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Riezqa Andika
"Kontaktor membran serat berongga menawarkan solusi yang superior untuk pemisahan amonia karena dapat melakukan pemisahan amonia dari air limbah dalam waktu singkat bahkan dengan masukkan energi yang rendah serta menghemat tempat. Penelitian ini menggunakan membran dengan serat berjumlah 16 dengan variasi laju alir umpan 3 Lpm, 4 Lpm, dan 5 Lpm serta variasi pH absorber 2, 1, dan 0,7. Dapat terlihat semakin tinggi laju alir dan semakin asam pH maka penyisihan akan berlangsung semakin baik.

Hollow fiber membrane contactors offer a superior solution for the separation of ammonia because it can perform the separation of ammonia frow wastewater in a short time even with low energy enter and save space. This study uses membranes with fiber number 16 with variation of feed flow (3 Lpm, 4 Lpm, and 5 Lpm) and absorber pH (2, 1, and 0,7). It can be seen that the separation will better in hidh feed flow and acid pH."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S51867
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Immanuel Kharisma
"ABSTRAK
Upaya menurunkan kadar DO adalah hal yang penting dalam industri seperti diketahui oksigen punya efek oksidatif dan korosif terhadap bahan-bahan lain. Penggunaan : packing tower, mixer settler, chemical additive, & membran merupakan upaya-upaya yang sudah dilakukan selama ini dan yang menjadi unggulan ialah membran karena biaya investasi dan operasional yang lebih rendah, mudah dikombinasikan, mudah di scale-up, operasi kontinu, ramah lingkungan dan save-spacing. Luas permukaan kontak per volume dan pada prosesnya kemungkinan terjadinya foaming dan flooding kecil sebab kontak antar fasa yang minimum menjadi kelebihan performa dibanding metode konvensional. Dari berbagai jenis modul membran, modul membran serat berongga (hollow fiber membrane contactor) adalah modul yang paling banyak digunakan dalam desorpsi oksigen terlarut dari air. Membran yang digunakan adalah membran polipropilen hidrofobik dengan diameter : 0,2 cm. Transfer oksigen terlarut terjadi tiga tahap yaitu: transfer oksigen terlarut dalam air, difusi oksigen terlarut melalui membran, dan difusi oksigen terlarut ke dalam aliran udara gas penyapu. Penelitian ini akan berfokus pada performa pengurangan kadar oksigen dari air pada modul yang sudah dibuat pada 30-40-50 jumlah serat. Performa modul kontaktor diindikasikan dengan parameter nilai bilangan Sherwood dan properti hidrodinamika yang terjadi. Korelasi nilai bilangan Sherwood terhadap faktor geometri dan sifat aliran terlihat pada persamaan perpindahan massa yang mana juga menjadi model persamaan.
Dari hasil eksperimen, dihasilkan koefisien perpindahan massa sebesar 0,0022- 0,0066 cm/s dan nilai ini berbanding lurus dengan kenaikan fraksi kepadatan membran pada laju alir linier yang sama. Korelasi perpindahan massa yang terbentuk: Sh ? (0.0106 ? ?1.4169 )(Re0.99 ) dan properti hidrodinamika (penurunan tekanan) yang terjadi menunjukkan perpindahan massa terjadi di daerah laminer. Studi hidrodinamika juga menunjukkan faktor friksi aliran lebih besar 9,5 - 10,7 kali dibanding faktor friksi literatur.

ABSTRACT
As dissolved oxygen has oxidizing and corroding character if placed next to other material, effort to decrease the dissolved oxygen concentration is a crucial role especially in industry. Until now utilization of packing tower, mixer settler, chemical additive, & membrane are the common way to reach decreased dissolved oxygen number. But membrane has some strong point compared to others, such as: lower cost, easy to scale-up, continuous operation, environmental friendly, & save spacing. Technical advantages of using membrane are its surface area per volume much higher than conventional method and lower opportunity to have flooding and foaming problems because minimum interface contact during process. Holow fiber membrane contactor is the most popular membrane module used in dissolved oxygen problem area. The membrane which is used have diameter of 0,2 cm. Three steps of mass oxygen transfer are : oxygen transfer in the water, dissolved oxygen diffusion into membrane pore, and diffusion of the oxygen to introduced sweeping gas. This research wills focused on dissolved oxygen removal performance using membrane module that have 30, 40, & 50 fibers inside. The performance of the module indicated by Sherwood number and hydrodynamic properties that occur during experiment. And equation model of the module will be developed as it affected by geometry factor of the module and type of the water flow.
As the result, mass transfer coefficient calculated output are 0,0022-0,0066 cm/s and this value are proportional to increase in geometry factor number in equal linear flow rate. Mass transfer corelation that developed is Sh ? (0.0106 ? ?1.4169 )(Re0.99 ) , and the result of dropped pressure during experiment show that mass transfer occur in laminar flow. Further, the hydrodynamic study result show that friction factor of the experiment flow 9,5-10,7 times higher than literature friction factor.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49706
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Alfi Magfirwan Ramadhan
"Kelemahan utama pada kontaktor membran adalah turunnya kinerja kontaktor membran tersebut apabila terbasahi oleh limbah maupun larutan penyerapnya. Penelitian yang diusulkan akan mencoba untuk mengatasi kelemahan di atas dengan menggunakan membran yang bersifat superhidrofobik.
Hasil penelitian memperlihatkan bahwa efisiensi penyisihan amonia meningkat seiring dengan meningkatnya laju alir. Secara umum kenaikan laju alir juga akan meningkatkan koefisien perpindahan massa amonia secara keseluruhan. Koefisien perpindahan massa tertinggi yang didapatkan pada percobaan ini adalah sebesar 3,6 x 10-4 cm/s pada laju alir 2,5 Lpm dan konsentrasi awal sebesar 200 ppm. Hasil uji hidrodinamika menunjukan bahwa rasio friksi dari membran yang digunakan berkisar antara 9 sampai dengan 12.

The main weakness in the membrane contactor is the decline in the performance of the membrane when wetted by wastewater or absorbent solution. The proposed research will try to overcome that weakness by using membranes that has superhydrophobic properties.
Experimental results showed that the amonia removal efficiency increase as the increasing flow rate of wastewater containing amonia. The increase in the flow rate of the wastewater in general will also increase the overall mass transfer coefficient and fluxes. The highest mass transfer coefficients obtained in this experiment is 3,6 x 10-4 cm/s at 2,5 Lpm and the initial concentration of ammonia is 200 ppm. Hydrodynamic result shows that the friction ratio of membrane used is ranged from 9 to 12.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S58869
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Puspita Anggraeni Katili
"Kontaktor membran serat berongga dapat menutupi kerugian yang terjadi pada metode konvensional. Terdapat dua jenis konfigurasi aliran dari membran kontaktor serat berongga ini. Konfigurasi 1 ketika pelarut dialirkan ke bagian tube and gas di bagian shell, sedangkan konfigurasi 2 sebaliknya. Penelitian ini dilakukan untuk menganalisis efektivitas antara dua konfigurasi tersebut dengan menggunakan larutan Triethanolamine 10% berat sebagai pelarut dan membran PVC. Hasil penelitian ini menyatakan bahwa konfigurasi 1 menghasilkan kinerja yang lebih baik dalam menyerap CO2 dibandingkan dengan konfigurasi 2. Penggunaan Triethanolamine sebagai pelarut menunjukkan kinerja yang kurang optimal, ditunjukkan dengan persentase CO2 yang terserap sekitar 1.98%.

The hollow fiber membrane contactor overcomes the disadvantages of the conventional method. There are two flow patterns: Case 1 operation where the liquid flows in tube and gas in shell. The case 2 operation where the liquid flows at shell side and gas at tube side. This study is conducted to analyze the effectiveness between both patterns using 10% weight of Triethanolamine as the solvent and PVC membrane. The result of this study: the case 1 provides more effective CO2 absorption performance rather than case 2. The use of triethanolamine shows suboptimal performance, because the maximum CO2 absorbed was 1.98%.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S45815
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fransiskus Adithya Laksono Pribadi
"Penelitian ini menggunakan TEA sebagai senyawa untuk menyerap CO2 melalui hollow fiber membran kontaktor. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan hollow fiber membran dalam menyerap CO2 menggunakan senyawa TEA melalui evaluasi perpindahan massa dan hidrodinamik. Pada penelitian ini, aliran gas CO2 mengalir di tube dan larutan TEA dengan laju alir yang bervariasi mengalir secara berlawanan di shell. Jumlah serat yang digunakan dalam percobaan adalah 50, 60 dan 70.
Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa kenaikan koefisien perpindahan massa, flux dan absorpsi CO2 terjadi seiring kenaikan laju alir pelarut TEA. Koefisien perpindahan massa tertinggi yang dapat dicapai dalam penelitian ini adalah 0.02797 cm/s dan absorpsi CO2 sebesar 2.477 x 10-6 mol/s. Pada hidrodinamik menunjukkan bahwa ΔP akan meningkat seiring dengan peningkatan laju alir air. Friksi yang terjadi di dalam kontaktor terjadi pada laju alir rendah sehingga friksi yang tinggi terjadi pada aliran rendah.

This study uses TEA solution to absorb CO2 from the gas flow through the hollow fiber membrane contactor. The aim of this study is to evaluate the hollow fiber membrane performance to absorb CO2 using TEA through mass transfer and hydrodynamic studies. During the experiments, CO2 gas feed flow through tube, while the TEA solvent flow countercurrent in shell side with various flow rates. The numbers of fibers in this study are 50, 60 and 70.
The result of this study show that the mass transfer coefficient, fluxes and CO2 absorption increase with an increase of solvent flow rates. Mass transfer coefficient can achieve 0.02797 cm/s and CO2 absorption 2.477 x 10-6 mole/s. hydrodynamic studies show that the liquid pressure drops in contactor increase with increasing liquid flow rate. The frictions in the contractor exist at lower velocities, and therefore, the value of the friction is higher at lower velocities.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52548
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>