Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 167706 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Antonius Albert Theo
"Penelitian pemodelan kinetika dan oksidasi pembakaran bahan bakar bensin komersial bertujuan untuk membuat suatu mekanisme pembakaran yang valid dan representatif sehingga dapat digunakan untuk memprediksi ignition delay time, polutan yang dihasilkan, serta pengaruh temperatur, tekanan dan rasio ekivalensi pada reaksi oksidasi dan pembakaran suatu bahan bakar. Penambahan etanol berguna untuk menambah kandungan oksigen di dalam bahan bakar yang diharapkan mampu memperbaiki kualitas bahan bakar.
Penyusunan mekanisme reaksi dilakukan dengan penelusuran literatur. Model yang telah disusun akan divalidasi dengan menggunakan data ekperimen yang dikeluarkan oleh Petrobras pada tahun 2005 yang diperoleh dengan Rapid Compression Machine, pada rentang temperatur 850-940 K dan tekanan 11 - 16 bar. Mekanisme yang telah divalidasi, digunakan untuk simulasi dengan variasi tekanan awal, rasio ekuivalensi, dan komposisi etanol.
Perangkat lunak yang digunakan adalah Chemkin 3.7.1. Mekanisme reaksi yang disusun berhasil memprediksi eksperimen. Pada variasi tekanan awal, saat suhu awal 865 K dan tekanan awal 13 bar ignisi terjadi pada saat 94,7 milidetik dan energi yang dihasilkan sebesar 54,01 kalori/cm3. Pada suhu yang sama, ketika tekanan diubah menjadi 5 bar dan 40 bar, idt menjadi 351 milidetik dan 22,3 mili detik serta energi panas sebesar 9,33 kalori/cm3 dan 501,7 kalori/cm3.
Untuk variasi rasio ekuivalensi, pada kondisi stoikiometri, suhu awal 865 K dan tekanan 13 bar, idt terjadi saat 94,7 milidetik dan energi yang dihasilkan sebesar 54,01 kalori/cm3. Ketika rasio ekuivalensi diubah menjadi 0,5 dan 1,2, maka idt menjadi 29,1 milidetik dan 152 milidetik serta panas masingmasing sebesar 328,1 kalori/cm3 dan 18,3 kalori/cm3. Untuk variasi etanol, kondisi awal saat kandungan etanol 10% di dalam bahan bakar, tekanan awal 13 bar, dan suhu awal 865 K, idt masing-masing sebesar 94,7 milidetik dan energi 53,01 kalori/cm3. Ketika kandungan etanol diubah menjadi 5% dan 20%, maka idt masing-masing menjadi 104 milidetik dan 80 milidetik serta panas sebesar 69,3 kalori/cm3 dan 50,1 kalori/cm3.

The main goals of research on the modeling of kinetic and oxidation of commercial fuel are to create a valid and representative reaction mechanism that can be used to predict the profile of ignition delay time, exhaust pollutants, and behaviors of oxidation reaction. Additional ethanol as oxygenate in fuel blend could increase oxygen content in combustion process.
Model is arranged by literature study and has to be validated with an experiment data from Petrobras in 2005. Experiment data was obtained from rapid compression machine with initial temperature range 850-940 K, initial pressure range 11-16 bar. That valid mechanism will be used for pressure, equivalent ratio, and ethanol variation simulation.
The softwere will be used is Chemkin 3.7.1. The new reaction mechanism can predict the experiment data successfully. In initial pressure variation, at initial temperature and pressure 865 K and 13 Bar, fuel will ignite at 94.7 msec with 54.01 cal/cm3 heat production. On the same initial temperature, when pressure is changed to 5 bar and 40 bar, ignition becomes 351 msec and 22.3 msec with heat production 9.33 cal/cm3 and 501.7 cal/cm3.
In equivalent ratio variation, at stoichiometric condition, fuel will ignite in 94.7 msec with 54.01 cal/cm3 heat production. When equivalent ratio is change to 0.5 and 1.2, the ignition becomes 29.1 msec and 152 msec with each heat production 328.1 cal/cm3 dan 18.3 cal/cm3. In ethanol variation, at ethanol composition 10%, initial pressure 13 bar and initial temperature 865 K, fuel will ignite at 94,7 msec and 54.01 cal/cm3 heat production. When ethanol composition is changed to 5% and 20%, the ignition becomes 104 msec dan 80 msec with heat production 69,3 cal/cm3 and 50,1 cal/cm3.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51729
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yendha Putri Wulandari
"Pemodelan kinetika oksidasi dan pembakaran bahan bakar bensin dikembangkan untuk memperoleh bahan bakar yang rendah polutan, heating value tinggi dan aman untuk mesin. Mekanisme reaksi terdiri dari 1314 reaksi elementer dan 1006 spesies. Simulasi dilakukan pada rentang temperatur 700 K - 1000 K, tekanan 5, 12 dan 40 bar, dan rasio ekivalensi 0,8; 1,0 dan 1,5. Simulasi menghasilkan profil waktu tunda ignisi, profil konsentrasi dan profil temperatur.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa waktu tunda ignisi paling cepat tercapai pada tekanan 40 bar dan temperatur 1000 K, serta rasio ekivalensi 0,8. Profil temperatur menunjukkan energi paling besar dihasilkan pada kondisi tekanan 40 bar, temperatur 1000 K dan rasio ekivalensi 0,8. Kemudian, profil konsentrasi menunjukkan bahwa rasio ekivalensi 1,5 menghasilkan polutan CO dan CO2 paling rendah tetapi juga menghasilkan polutan toluena. Penurunan konsentrasi toluena 10% menghasilkan waktu tunda ignisi lebih cepat, polutan lebih rendah dan energi lebih rendah. Penurunan konsentrasi isooktana 10% menghasilkan waktu tunda ignisi lebih lambat dan energi lebih tinggi.

Kinetic modelling of oxidation and combustion of gasoline has developed to get fuel which are low pollutant, high heating value and safe for engine. The reaction mechanism features 1314 elementary reactions and 1006 species. Simulation is conducted at range temperature 700 K - 1000 K, pressures 5, 12 and 40 bar, and equivalence ratio 0,8; 1,0 and 1,5. The simulation produces ignition delay time profiles, fuel concentration profiles and temperature profiles.
Result of simulation indicates that the fastest ignition delay time is reached at 40 bar and 1000 K, and at equivalence ratio 0,8. Temperature profiles indicate that the highest energy is produced at 40 bar, 1000 K and equivalence ratio 0,8. Then, fuel concentration profiles indicate that rich fuel mixture produces the lowest of CO and CO2 but it also produces toluene pollutant. Decreasing of 10% toluene produces faster ignition delay time, lower pollutants and lower energy. Decreasing of 10% isooctane produces slower ignition delay time and higher energy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52187
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Cepi Supriyadi
"Gasolin merupakan bahan bakar kendaraan bermotor sebagai penyumbang pencemaran udara paling besar akibat produk pembakaran yang dihasilkannya. Oleh karena itu, dilakukan usaha untuk meminimalisasi pencemaran yang dihasilkan yaitu dengan melakukan rekayasa proses oksidasi dan pembakaran terhadap komponen penyusunnya yang salah satunya adalah sikloheksana. Rekayasa dari proses oksidasi dan pembakaran itu sendiri meliputi kajian terhadap waktu tunda ignisi dan profil konsentrasi spesi sehingga diperoleh prediksi waktu tunda ignisi dan profil konsentrasi pada berbagai kondisi operasi.
Model kinetika reaksi sikloheksana yang digunakan dalam proses rekayasa divalidasikan terhadap data percobaan Lemaire dkk dalam rapid compression machine untuk waktu tunda ignisi pada rentang temperatur 650 - 900 K, tekanan 8 atm dan 12,5 atm dengan rasio ekivalensi stoikiometri dan data percobaan dari El Bakali dkk dan Voisin dkk dalam jet-stirred reactor untuk profil konsentrasi spesies pada rentang temperatur tinggi (750 - 1150 K), rasio ekivalensi , tekanan 10 atm, residence time nya 0,5 detik serta meggunakan 99% N2 sebagai diluen.
Secara umum, validasi mekanisme menunjukkan bahwa model kinetika telah mereproduksi hasil percobaan dengan baik. Hasil analisis sensitivitas yang dilakukan pada setiap kondisi operasi pembakaran dapat mengidentifikasi reaksi-reaksi yang paling penting dan relevan dalam kondisi tersebut. Hasil simulasi jet-stirred menunjukkan bahwa profil konsentrasi spesi memberikan produk pembakaran yang baik pada tekanan dan temperatur tinggi (25 atm dan 1100 K) untuk campuran stoikiometri. Begitu juga dengan hasil simulasi rapid compression machine menunjukkan bahwa ignisi tercapai pada tekanan dan temperatur awal yang tinggi (25 atm dan 1100 K).

Gasoline as a vehicle fuel is the largest contributor for air pollutions that caused by the combustion product. Therefore, it can be done for minimizing a pollution with make an oxidation and combustion engineering process toward cyclohexane as a gasoline component. The oxidation and combustion engineering process including ignition delay time and concentration profile of species. So we will get the ignition delay time and the concentration profile of species predictions for various operating conditions.
The kinetics model mechanisms used in an oxidation and combustion engineering process was validated toward the experiment data Lemaire et al in rapid compression machine for ignition delay time with stoichiometric mixtures, range temperature 650 ' 900 K, pressure 8 atm and 12.5 atm and then the experiment data El Bakali et al and Voisin et al in jet-stirred reactor for the concentration profile of species in high-temperature regimes (750 ' 1150 K), with equivalence ratios , the residence time is 0.5 second and at 99% dilution by nitrogen.
Generally, result of validity mechanisms indicates that kinetics model has reproduced result of attempt carefully. Sensitivity analysis result in each operating condition and combustion can identify most important reactions and relevant under the condition. Simulation result of jet-stirred reactor indicates that the species concentration profile of perfect combustion product happen at high initial pressure and temperature (25 atm and 1100 K) for stoichiometric mixture. Then, result of simulation rapid compression machine indicates that ignition is reached by swiftly at high initial pressure and temperature (25 atm and 1100 K).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51907
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Agsanto
"Bahan bakar gasolin mengandung ratusan hingga ribuan campuran hidrokarbon. Dalam hal ini bahan bakar gasolin memiliki fraksionasi hidrokarbon C4-C12 yang akan bereaksi secara beragam dengan oksigen dalam udara untuk membentuk karbondioksida, karbon monoksida dan uap air sebagai produk akhir sehingga perlu dilakukan pengoptimalan pembakaran yang terjadi di ruang bakar yang menghasilkan daya energi lebih besar dengan konsumsi bahan bakar yang lebih irit. Disamping itu pencemaran gas buang yang tidak sempurna menjadi berkurang.
Penelitian ini bertujuan mempelajari prilaku hidrokarbon parafin undekana (C11H24) dengan menggunakan acuan profil dekana yang diperuntukan untuk mempelajari sifat kimia pembakaran undekana yaitu dengan cara memahami kinetika kimia pembakaran sebagai prilaku tunggal yang terkandung dalam bahan bakar, sehingga dapat mengetahui prilaku bahan bakar tersebut dan dalam mengembangkan model kinetika kimia pembakaran dan oksidasi undekana dengan menggunakan konsep aturan Muharam.
Model kinetika undekana yang diperoleh melalui pengembangan dari model dekana, melakukan verifikasi model kinetika dekana sebagai sub komponen model kinetika undekana dengan menggunakan data percobaan yang diperoleh untuk profil ignition delay times dari eksperimen Pfahl et al. pada reaktor shock tube dengan rasio bahan bakar 0,5 - 2, rentang temperatur 700 K - 1300 K, tekanan 13,5 bar dan 50 bar.
Secara umum, hasil pengembangan mekanisme menunjukkan bahwa model kinetika telah mereproduksi hasil percobaan dengan baik dan dilakukan simulasi Jet Stirred menunjukkan bahwa ignisi tercapai pada tekanan dan temperatur awal yang tinggi. Begitu juga dengan simulasi Shock Tube menunjukkan bahwa profil konsentrasi spesi memberikan produk pembakaran yang baik pada tekanan dan temperatur tinggi untuk campuran Lean Fuel.

Gasoline fuel contain hundreds hydrocarbon mixture. Gasoline fuel mechanism keeps hydrocarbon C4-C12 fractional part which will give various react to the oxygen in the air to form carbondioxide, carbonmonoxide and H2O as the final production. Then, it will produce bigger energy to the economize on gasoline fuel consumption. Beside that, a pollution of incomplete gas exhaust could be minimized.
This research is aimed to study the C11H24 behavior as one of gasoline fuel composition, which applies modelling reference of decane and intended for studying of decane combustion. Way by understanding, A combustion of chemical kinetic as a single mechanism in fuel. To develop a kinetic model of chemical combustion undecane by applying a simple rule of muharam concept.
Model of undecane kinetic is taken from decane model development, to verify decane kinetic model as sub component of undecane kinetic model by applying of the existing experiment data to form a profile of ignition delay times from pfahl et al experiment at a jet stirrer by the ratio of fuel is about 0.5-2.0, temperature range is about 700-1300 K, pressure is about 13.5 and 50 bar.
Generally, a result of mechanism development shows a kinetic model does a reproduction of well experiment output and it is done by jet stirred practice and show an ignition will reach the former high pressure and temperature. A simulation of shock tube likewise shows that a concentration profile gives a well combustion production in high prsssure and temperature of lean fuel mixture.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51787
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firzi
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37050
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Sihombing, Brian Ronggur Adobe
"Pengembangan bahan bakar altematif saat ini menjadi hal yang penting dalam bidang motor pembakaran dalarn. Salah satu baban bakar altematif yang meuarik adalah etanol. Etanol dapat digonalrnn sebagai senyawa pencampur bensin. Bebernpa keuntungan penggunaan etanol sebagai senyawa pencampur bensin adalah, etanol bersumber dari sumber daya alam yang terbaharui dan etanol rnemiliki angka oktan yang tinggi.
Yang patut diperbatikan pada penggunaan etanol sebagai senyawa pencampur bensin adalah aspek konsumsi bahan bakar motor. Etanol memiliki nilai kalor (heat value) yang lebih rendah dari bensin., sehingga pencampuran hensin dan etanol akan menurunkan nilai kalor bahan bakar. lni herarti untuk memberikan daya keluaran yang sarna, bensin dengan campuran etanol akan lebih hesar konsumsi bahan bakamya dibandingkan dengan bensin yang tidak dicampur dengan etanol.
Berdasarkan peugujian yang dilaltukan pada mesin Nissan tipe J-16 di Laboratorium Tennodinamika lantai I Departemen Teknik Mesin FTIJ! menggunakan 4 spesimen bahan bakar yaitu, EO (bensin murni sebagai bahan bakar referensi), E5 (bansin dengan campuran 5% volume etanol), ElO (bensin dengan campuran 10% volume etanol) dan El5 (bensin dengan carupuran 15% volume etanol), diperoleh data bahwa terjadi penurunan dalam aspek konsumsi bahan bakar motor Otto. Penurunan ini berupa kenaikan konsumsi bahan bakar rata-rata sebesar...

Development of alternate fuels has become important in the field af internal combustion engines nowadQjls. The availability of crude oil as an unrenewable natural resource, which is !he raw material of gasoline, is a contrast to the increasing number of automobiles and other IC engines. Ethanol is an attractive alternate [1.1el. Ethanol can he used with gasoline as a blend fuel called gasohol.
Some of the advantages of using ethanol as a blending substance are, it is a renewable fuel and it has high octane number.
One aspect that need to be noticed is the fuel consumption peel engines. Ethanol's he,at value is lower than gasoline's. This mean. the blending of gasoline and ethanol will lower the heal value of the blend. Consequently, to generate same power, the foe/ consumption of gasohol will he higher than gasoline.
Based on the experiment held with Nissan J-16 engine in 1'hermodynamic Laboratory, FTUJ Mechanical Engineering Department, using 4 fi.tel specimens which are, EO (reference gasoline), E5 (gasohol with 5% volume of ethanol), EJO (gasohol with 10% volume of ethanol), and El5 (gasohol with 15% volume of ethanol), we obtained datas that show the decrease of engine's fuel consumption aspect. The engine's fuel consumption is increasing 6, /o. when using E5, Ell) and E/5 as engine fuel. The engine's brake specific fuel consumption also increase 7,22%, 13,71%. and 23,93% when using E5, Ef() and...
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37053
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyudi Purnomo
"Pemodelan pembakaran dan oksidasi bahan bakar B-35 yang mengandung MTBE dikembangkan supaya diperoleh kondisi pembakaran optimum. Pengembangan mekanisme kinetika reaksi secara detil melibatkan 1378 reaksi elementer dan 431 spesies yang dinormalisasi menjadi 7 spesies utama dan diselesaikan menggunakan solver Chemkin melalui persamaan differensial dengan model kuasi steady state.
Perhitungan menghasilkan profil waktu tunda ignisi dan konsentrasi. Profil waktu tunda ignisi divalidasikan terhadap data percobaan Edimilson, dkk. Profil konsentrasi dibuat berdasarkan validasi waktu tunda ignisi yang optimal. Validitas dicapai pada rentang suhu 860,8 - 932,6 K, tekanan 12,87 atm dan rasio ekivalensi stoikiometri. Kondisi optimum pembakaran terjadi pada suhu 1340 K, tekanan 25 atm untuk campuran stoikiometri dan pada suhu 1325 K, tekanan 25 atm untuk campuran lean fuel.

Modelling of combustion and oxidation of B-35 fuel containing MTBE has developed to reach the optimum combustion. Development of mechanism of kinetic reactions in detail consist of 1378 elementary reactions and 431 specieses which normalized into 7 main specieses and solved by Chemkin through differential equations by steady state quation model.
Results of the calculation are ignition delay time and concentration profiles. Ignition delay time profiles is validated with Edimilson, et. al. data experiment. Concentration profiles is made according to optimum ignition delay time profiles. Temperature validity reached at 860,8 - 932,6 K, 12,87 atm of pressure and stoikiometric equivalence ratio. Optimum condition of combustion reached at 1340 K of temperature, 25 atm of pressure in stoikiometric equivalence ratio and 1325 K of temperature, 25 atm of pressure in lean fuel equivalence ratio.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52214
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2003
S37070
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 1998
S36940
UI - Skripsi Membership  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>