Hasil Pencarian  ::  Simpan CSV :: Kembali

Hasil Pencarian

Ditemukan 125924 dokumen yang sesuai dengan query
cover
Cepi Supriyadi
"Gasolin merupakan bahan bakar kendaraan bermotor sebagai penyumbang pencemaran udara paling besar akibat produk pembakaran yang dihasilkannya. Oleh karena itu, dilakukan usaha untuk meminimalisasi pencemaran yang dihasilkan yaitu dengan melakukan rekayasa proses oksidasi dan pembakaran terhadap komponen penyusunnya yang salah satunya adalah sikloheksana. Rekayasa dari proses oksidasi dan pembakaran itu sendiri meliputi kajian terhadap waktu tunda ignisi dan profil konsentrasi spesi sehingga diperoleh prediksi waktu tunda ignisi dan profil konsentrasi pada berbagai kondisi operasi.
Model kinetika reaksi sikloheksana yang digunakan dalam proses rekayasa divalidasikan terhadap data percobaan Lemaire dkk dalam rapid compression machine untuk waktu tunda ignisi pada rentang temperatur 650 - 900 K, tekanan 8 atm dan 12,5 atm dengan rasio ekivalensi stoikiometri dan data percobaan dari El Bakali dkk dan Voisin dkk dalam jet-stirred reactor untuk profil konsentrasi spesies pada rentang temperatur tinggi (750 - 1150 K), rasio ekivalensi , tekanan 10 atm, residence time nya 0,5 detik serta meggunakan 99% N2 sebagai diluen.
Secara umum, validasi mekanisme menunjukkan bahwa model kinetika telah mereproduksi hasil percobaan dengan baik. Hasil analisis sensitivitas yang dilakukan pada setiap kondisi operasi pembakaran dapat mengidentifikasi reaksi-reaksi yang paling penting dan relevan dalam kondisi tersebut. Hasil simulasi jet-stirred menunjukkan bahwa profil konsentrasi spesi memberikan produk pembakaran yang baik pada tekanan dan temperatur tinggi (25 atm dan 1100 K) untuk campuran stoikiometri. Begitu juga dengan hasil simulasi rapid compression machine menunjukkan bahwa ignisi tercapai pada tekanan dan temperatur awal yang tinggi (25 atm dan 1100 K).

Gasoline as a vehicle fuel is the largest contributor for air pollutions that caused by the combustion product. Therefore, it can be done for minimizing a pollution with make an oxidation and combustion engineering process toward cyclohexane as a gasoline component. The oxidation and combustion engineering process including ignition delay time and concentration profile of species. So we will get the ignition delay time and the concentration profile of species predictions for various operating conditions.
The kinetics model mechanisms used in an oxidation and combustion engineering process was validated toward the experiment data Lemaire et al in rapid compression machine for ignition delay time with stoichiometric mixtures, range temperature 650 ' 900 K, pressure 8 atm and 12.5 atm and then the experiment data El Bakali et al and Voisin et al in jet-stirred reactor for the concentration profile of species in high-temperature regimes (750 ' 1150 K), with equivalence ratios , the residence time is 0.5 second and at 99% dilution by nitrogen.
Generally, result of validity mechanisms indicates that kinetics model has reproduced result of attempt carefully. Sensitivity analysis result in each operating condition and combustion can identify most important reactions and relevant under the condition. Simulation result of jet-stirred reactor indicates that the species concentration profile of perfect combustion product happen at high initial pressure and temperature (25 atm and 1100 K) for stoichiometric mixture. Then, result of simulation rapid compression machine indicates that ignition is reached by swiftly at high initial pressure and temperature (25 atm and 1100 K).
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51907
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Widi Agsanto
"Bahan bakar gasolin mengandung ratusan hingga ribuan campuran hidrokarbon. Dalam hal ini bahan bakar gasolin memiliki fraksionasi hidrokarbon C4-C12 yang akan bereaksi secara beragam dengan oksigen dalam udara untuk membentuk karbondioksida, karbon monoksida dan uap air sebagai produk akhir sehingga perlu dilakukan pengoptimalan pembakaran yang terjadi di ruang bakar yang menghasilkan daya energi lebih besar dengan konsumsi bahan bakar yang lebih irit. Disamping itu pencemaran gas buang yang tidak sempurna menjadi berkurang.
Penelitian ini bertujuan mempelajari prilaku hidrokarbon parafin undekana (C11H24) dengan menggunakan acuan profil dekana yang diperuntukan untuk mempelajari sifat kimia pembakaran undekana yaitu dengan cara memahami kinetika kimia pembakaran sebagai prilaku tunggal yang terkandung dalam bahan bakar, sehingga dapat mengetahui prilaku bahan bakar tersebut dan dalam mengembangkan model kinetika kimia pembakaran dan oksidasi undekana dengan menggunakan konsep aturan Muharam.
Model kinetika undekana yang diperoleh melalui pengembangan dari model dekana, melakukan verifikasi model kinetika dekana sebagai sub komponen model kinetika undekana dengan menggunakan data percobaan yang diperoleh untuk profil ignition delay times dari eksperimen Pfahl et al. pada reaktor shock tube dengan rasio bahan bakar 0,5 - 2, rentang temperatur 700 K - 1300 K, tekanan 13,5 bar dan 50 bar.
Secara umum, hasil pengembangan mekanisme menunjukkan bahwa model kinetika telah mereproduksi hasil percobaan dengan baik dan dilakukan simulasi Jet Stirred menunjukkan bahwa ignisi tercapai pada tekanan dan temperatur awal yang tinggi. Begitu juga dengan simulasi Shock Tube menunjukkan bahwa profil konsentrasi spesi memberikan produk pembakaran yang baik pada tekanan dan temperatur tinggi untuk campuran Lean Fuel.

Gasoline fuel contain hundreds hydrocarbon mixture. Gasoline fuel mechanism keeps hydrocarbon C4-C12 fractional part which will give various react to the oxygen in the air to form carbondioxide, carbonmonoxide and H2O as the final production. Then, it will produce bigger energy to the economize on gasoline fuel consumption. Beside that, a pollution of incomplete gas exhaust could be minimized.
This research is aimed to study the C11H24 behavior as one of gasoline fuel composition, which applies modelling reference of decane and intended for studying of decane combustion. Way by understanding, A combustion of chemical kinetic as a single mechanism in fuel. To develop a kinetic model of chemical combustion undecane by applying a simple rule of muharam concept.
Model of undecane kinetic is taken from decane model development, to verify decane kinetic model as sub component of undecane kinetic model by applying of the existing experiment data to form a profile of ignition delay times from pfahl et al experiment at a jet stirrer by the ratio of fuel is about 0.5-2.0, temperature range is about 700-1300 K, pressure is about 13.5 and 50 bar.
Generally, a result of mechanism development shows a kinetic model does a reproduction of well experiment output and it is done by jet stirred practice and show an ignition will reach the former high pressure and temperature. A simulation of shock tube likewise shows that a concentration profile gives a well combustion production in high prsssure and temperature of lean fuel mixture.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51787
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Yendha Putri Wulandari
"Pemodelan kinetika oksidasi dan pembakaran bahan bakar bensin dikembangkan untuk memperoleh bahan bakar yang rendah polutan, heating value tinggi dan aman untuk mesin. Mekanisme reaksi terdiri dari 1314 reaksi elementer dan 1006 spesies. Simulasi dilakukan pada rentang temperatur 700 K - 1000 K, tekanan 5, 12 dan 40 bar, dan rasio ekivalensi 0,8; 1,0 dan 1,5. Simulasi menghasilkan profil waktu tunda ignisi, profil konsentrasi dan profil temperatur.
Hasil simulasi menunjukkan bahwa waktu tunda ignisi paling cepat tercapai pada tekanan 40 bar dan temperatur 1000 K, serta rasio ekivalensi 0,8. Profil temperatur menunjukkan energi paling besar dihasilkan pada kondisi tekanan 40 bar, temperatur 1000 K dan rasio ekivalensi 0,8. Kemudian, profil konsentrasi menunjukkan bahwa rasio ekivalensi 1,5 menghasilkan polutan CO dan CO2 paling rendah tetapi juga menghasilkan polutan toluena. Penurunan konsentrasi toluena 10% menghasilkan waktu tunda ignisi lebih cepat, polutan lebih rendah dan energi lebih rendah. Penurunan konsentrasi isooktana 10% menghasilkan waktu tunda ignisi lebih lambat dan energi lebih tinggi.

Kinetic modelling of oxidation and combustion of gasoline has developed to get fuel which are low pollutant, high heating value and safe for engine. The reaction mechanism features 1314 elementary reactions and 1006 species. Simulation is conducted at range temperature 700 K - 1000 K, pressures 5, 12 and 40 bar, and equivalence ratio 0,8; 1,0 and 1,5. The simulation produces ignition delay time profiles, fuel concentration profiles and temperature profiles.
Result of simulation indicates that the fastest ignition delay time is reached at 40 bar and 1000 K, and at equivalence ratio 0,8. Temperature profiles indicate that the highest energy is produced at 40 bar, 1000 K and equivalence ratio 0,8. Then, fuel concentration profiles indicate that rich fuel mixture produces the lowest of CO and CO2 but it also produces toluene pollutant. Decreasing of 10% toluene produces faster ignition delay time, lower pollutants and lower energy. Decreasing of 10% isooctane produces slower ignition delay time and higher energy.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S52187
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Antonius Albert Theo
"Penelitian pemodelan kinetika dan oksidasi pembakaran bahan bakar bensin komersial bertujuan untuk membuat suatu mekanisme pembakaran yang valid dan representatif sehingga dapat digunakan untuk memprediksi ignition delay time, polutan yang dihasilkan, serta pengaruh temperatur, tekanan dan rasio ekivalensi pada reaksi oksidasi dan pembakaran suatu bahan bakar. Penambahan etanol berguna untuk menambah kandungan oksigen di dalam bahan bakar yang diharapkan mampu memperbaiki kualitas bahan bakar.
Penyusunan mekanisme reaksi dilakukan dengan penelusuran literatur. Model yang telah disusun akan divalidasi dengan menggunakan data ekperimen yang dikeluarkan oleh Petrobras pada tahun 2005 yang diperoleh dengan Rapid Compression Machine, pada rentang temperatur 850-940 K dan tekanan 11 - 16 bar. Mekanisme yang telah divalidasi, digunakan untuk simulasi dengan variasi tekanan awal, rasio ekuivalensi, dan komposisi etanol.
Perangkat lunak yang digunakan adalah Chemkin 3.7.1. Mekanisme reaksi yang disusun berhasil memprediksi eksperimen. Pada variasi tekanan awal, saat suhu awal 865 K dan tekanan awal 13 bar ignisi terjadi pada saat 94,7 milidetik dan energi yang dihasilkan sebesar 54,01 kalori/cm3. Pada suhu yang sama, ketika tekanan diubah menjadi 5 bar dan 40 bar, idt menjadi 351 milidetik dan 22,3 mili detik serta energi panas sebesar 9,33 kalori/cm3 dan 501,7 kalori/cm3.
Untuk variasi rasio ekuivalensi, pada kondisi stoikiometri, suhu awal 865 K dan tekanan 13 bar, idt terjadi saat 94,7 milidetik dan energi yang dihasilkan sebesar 54,01 kalori/cm3. Ketika rasio ekuivalensi diubah menjadi 0,5 dan 1,2, maka idt menjadi 29,1 milidetik dan 152 milidetik serta panas masingmasing sebesar 328,1 kalori/cm3 dan 18,3 kalori/cm3. Untuk variasi etanol, kondisi awal saat kandungan etanol 10% di dalam bahan bakar, tekanan awal 13 bar, dan suhu awal 865 K, idt masing-masing sebesar 94,7 milidetik dan energi 53,01 kalori/cm3. Ketika kandungan etanol diubah menjadi 5% dan 20%, maka idt masing-masing menjadi 104 milidetik dan 80 milidetik serta panas sebesar 69,3 kalori/cm3 dan 50,1 kalori/cm3.

The main goals of research on the modeling of kinetic and oxidation of commercial fuel are to create a valid and representative reaction mechanism that can be used to predict the profile of ignition delay time, exhaust pollutants, and behaviors of oxidation reaction. Additional ethanol as oxygenate in fuel blend could increase oxygen content in combustion process.
Model is arranged by literature study and has to be validated with an experiment data from Petrobras in 2005. Experiment data was obtained from rapid compression machine with initial temperature range 850-940 K, initial pressure range 11-16 bar. That valid mechanism will be used for pressure, equivalent ratio, and ethanol variation simulation.
The softwere will be used is Chemkin 3.7.1. The new reaction mechanism can predict the experiment data successfully. In initial pressure variation, at initial temperature and pressure 865 K and 13 Bar, fuel will ignite at 94.7 msec with 54.01 cal/cm3 heat production. On the same initial temperature, when pressure is changed to 5 bar and 40 bar, ignition becomes 351 msec and 22.3 msec with heat production 9.33 cal/cm3 and 501.7 cal/cm3.
In equivalent ratio variation, at stoichiometric condition, fuel will ignite in 94.7 msec with 54.01 cal/cm3 heat production. When equivalent ratio is change to 0.5 and 1.2, the ignition becomes 29.1 msec and 152 msec with each heat production 328.1 cal/cm3 dan 18.3 cal/cm3. In ethanol variation, at ethanol composition 10%, initial pressure 13 bar and initial temperature 865 K, fuel will ignite at 94,7 msec and 54.01 cal/cm3 heat production. When ethanol composition is changed to 5% and 20%, the ignition becomes 104 msec dan 80 msec with heat production 69,3 cal/cm3 and 50,1 cal/cm3.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51729
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Tri Wahyudi Purnomo
"Pemodelan pembakaran dan oksidasi bahan bakar B-35 yang mengandung MTBE dikembangkan supaya diperoleh kondisi pembakaran optimum. Pengembangan mekanisme kinetika reaksi secara detil melibatkan 1378 reaksi elementer dan 431 spesies yang dinormalisasi menjadi 7 spesies utama dan diselesaikan menggunakan solver Chemkin melalui persamaan differensial dengan model kuasi steady state.
Perhitungan menghasilkan profil waktu tunda ignisi dan konsentrasi. Profil waktu tunda ignisi divalidasikan terhadap data percobaan Edimilson, dkk. Profil konsentrasi dibuat berdasarkan validasi waktu tunda ignisi yang optimal. Validitas dicapai pada rentang suhu 860,8 - 932,6 K, tekanan 12,87 atm dan rasio ekivalensi stoikiometri. Kondisi optimum pembakaran terjadi pada suhu 1340 K, tekanan 25 atm untuk campuran stoikiometri dan pada suhu 1325 K, tekanan 25 atm untuk campuran lean fuel.

Modelling of combustion and oxidation of B-35 fuel containing MTBE has developed to reach the optimum combustion. Development of mechanism of kinetic reactions in detail consist of 1378 elementary reactions and 431 specieses which normalized into 7 main specieses and solved by Chemkin through differential equations by steady state quation model.
Results of the calculation are ignition delay time and concentration profiles. Ignition delay time profiles is validated with Edimilson, et. al. data experiment. Concentration profiles is made according to optimum ignition delay time profiles. Temperature validity reached at 860,8 - 932,6 K, 12,87 atm of pressure and stoikiometric equivalence ratio. Optimum condition of combustion reached at 1340 K of temperature, 25 atm of pressure in stoikiometric equivalence ratio and 1325 K of temperature, 25 atm of pressure in lean fuel equivalence ratio.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52214
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Shilka Miladian Tinas
"Pemodelan Kinetika Oksidasi dan Pembakaran Campuran Dimetil Eter (DME)-Propana dilakukan untuk mempelajari karakteristik pembakaran bahan bakar campuran DME dan propana (C3H8). Model kinetika oksidasi dan pembakaran campuran DME-propana terdiri dari 295 spesies dan 1584 reaksi elementer. Validasi model kinetika yang dikembangkan pada penelitian ini telah dilakukan menggunakan data percobaan waktu tunda ignisi yang dilakukan oleh Erjiang Hu dkk. Model kinetika yang dikembangkan memberikan kesesuaian yang baik terhadap data percobaan. Simulasi menggunakan model kinetika untuk mendapatkan profil waktu tunda ignisi dilakukan pada tekanan 2, 10, 40 bar; temperatur 550-1500K; rasio ekivalensi 0,5-2 dan komposisi DME 0-100%.
Hasil simulasi menunjukkan meningkatnya tekanan, waktu tunda ignisi akan semakin cepat, hal ini berlaku untuk semua rasio ekivalensi dan komposisi DME. Pengaruh penambahan DME pada waktu tunda ignisi campuran DME-propana sensitif terhadap konsentrasi bahan bakar. Semakin besar komposisi DME dalam campuran, waktu tunda ignisi semakin cepat. Waktu tunda ignisi campuran DMEpropana pada daerah temperatur 550-1000K menunjukkan adanya daerah NTC (Negative Temperature Coefficient) yaitu daerah dimana temperatur meningkat, laju reaksi oksidasi dan pembakaran menurun memperlambat terjadinya ignisi. Pengaruh rasio ekivalensi terhadap waktu tunda ignisi campuran DME-propana cukup besar pada daerah NTC. Pada temperatur dibawah dan diatas daerah NTC, pengaruh rasio ekivalensi terhadap waktu tunda ignisi sangat kecil.

Kinetic modeling of the oxidation and combustion of Dimethyl Ether (DME)-Propane mixtures is conducted to study the combustion characteristic of the fuel mixture of DME and propane (C3H8). Kinetic model of the oxidation and combustion of DME-propane mixture consists of 295 species and 1548 elementary reaction. Validation of kinetic model developed in this study has been carried out using the experimental data of ignition delay time by Erjiang Hu et.al. Kinetic model developed provides good agreement to the experimental data. The simulation using kinetic model to produce ignition delay time profile conducted at pressure 2, 20, 40 bar; temperature 550-1500K; equivalence ratio 0,5-2 and DME blending ratio 0-100%.
The result shows that with the increase of pressure, ignition delay time decrease for all equivalence ratio and DME blending ratio. The effect of DME addition on ignition delay time of DME-propane mixtures is sensitive on the fuel concentration. Increasing DME blending ratio, the faster the ignition delay time. Ignition delay time DME-propane mixtures at temperature 550-1000K show the NTC (Negative Temperature Coefficient) region, which the increasing of temperature, the rate of oxidation and combustion reaction decrease, inhibit the ignition. Effect of equivalence ratio on ignition delay time DMEpropane mixtures is quite large in NTC region. At temperature below and above the NTC region, the effect of equivalence ratio on ignition delay time is small.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
T41774
UI - Tesis Membership  Universitas Indonesia Library
cover
Yuli Aulia Yuhana
"Iso-oktana dapat dikompres sampai volume kecil tanpa mengalami pembakaran spontan. Hal itu terjadi karena iso-oktana memiliki temperatur autoignition yang tinggi (417_C). Iso-oktana merupakan suatu senyawa kimia yang dapat digunakan untuk meningkatkan bilangan oktan yang terkandung dalam suatu bahan bakar. Sebagai tambahan, pencampuran iso-oktana dengan n-heptana dijadikan acuan utama untuk bahan bakar (primary reference fuel) yang menyatakan jumlah persen iso-oktana yang terkandung dalam campuran tersebut menunjukkan bilangan oktana.
Penelitian ini bertujuan membuat mekanisme kinetika kimia untuk reaksi oksidasi dan pembakaran iso-oktana, mengetahui ignition delay time, polutan yang mungkin dihasilkan dan pengaruh temperatur, tekanan dan rasio ekivalensi pada reaksi oksidasi dan pembakaran iso-oktana. Untuk mencapai semua tujuan tersebut, diperlukan suatu model kinetika kimia oksidasi dan pembakaran iso-oktana yang menyeluruh (comprehensive) sehingga memiliki rentang validitas yang luas dan representatif terhadap kondisi oksidasi dan pembakaran yang sebenarnya.
Model kinetika yang diperoleh, melalui perhitungan, akan divalidasi dengan menggunakan data percobaan yang diperoleh untuk profil konsentrasi dari eksperimen Dagout pada reaktor jetstirred dengan 0,1 % iso-oktana, rentang temperatur 550 K - 1150 K, tekanan 10 atm dan rasio ekuivalen 0,3 - 1,5 dan eksperimen Fieweger dkk. pada shock tube untuk profil ignition delay times dengan rentang temperatur 550 - 1700 K, tekanan 1 - 45 atm dan rasio ekuivalen 0,3 - 1,5.
Secara umum, hasil validasi mekanisme menunjukkan bahwa model kinetika telah mereproduksi hasil percobaan dengan baik. Hasil analisis sensitivitas yang dilakukan pada setiap kondisi operasi pembakaran dapat mengidentifikasi reaksi-reaksi yang paling penting dan relevan dalam kondisi tersebut. Hasil simulasi reaktor jet-stirred menunjukkan bahwa kondisi optimum pembakaran sempurna terjadi pada tekanan 10 atm, temperatur 1200 K dan campuran stoikiometri. Kemudian, hasil simulasi shock tube menunjukkan bahwa ignisi tercapai dengan cepat pada tekanan dan temperatur awal yang tinggi.

Iso-octane can be compressed until small volume without experiencing spontaneous combustion. That because iso-octane have high temperature autoignition ( 417_C). Iso-octane is a chemistry compound which applicable to increase octane number which implied in a fuel, mixing of iso-octane and nheptane is primary reference fuel which expressing number of gratuities isooctane which implied in the mixture shows octane number.
This research aim to make mechanisms of chemistry kinetics to react oxidation and combustion iso-octane, knows ignition delay times, pollutant that is possibly and temperature influence, pressure and equivalence ratio at reaction of oxidation and combustion iso-octane. To reach all purpose of the, required an oxidation chemistry kinetics model and combustion of iso-octane which totally causing has wide validity spread and representative to an actual condition of oxidation and combustion.
Model kinetics obtained, through calculation, will be validation by using attempt data obtained for profile concentration from Dagout experiments at reactor jet-stirred with 0,1 % isooctane, range temperature 550 K-1150 K, pressure at 10 atm and equivalence ratio 0,3-1,5 and Fieweger experiments at shock tube for ignition delay times profile with range temperature 550-1700 K, pressure 1-45 atm and equivalence ratio 0,3-1,5.
Generally, result of validity of mechanisms indicates that kinetics model has reproduced result of attempt carefully. Sensitivity analysis result in each operating condition of combustion can identify reactions most important and relevant under the condition. Result of simulation of jet-stirred reactor indicates that optimum condition of a perfect combustion happened at initial pressure 10 atm, temperature 1200 K and stoichiometric mixture. Then, result of simulation shock tube indicates that ignisi is reached swiftly at high initial pressure and temperature.
"
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S49630
UI - Skripsi Open  Universitas Indonesia Library
cover
Muhammad Firzi
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
LP-pdf
UI - Laporan Penelitian  Universitas Indonesia Library
cover
"The use of aj alcohol as a motor fuel received during the oil crises of the oil crises of the 1970 an due to its s availebul...."
Artikel Jurnal  Universitas Indonesia Library
cover
Universitas Indonesia, 2004
TA1212
UI - Tugas Akhir  Universitas Indonesia Library
<<   1 2 3 4 5 6 7 8 9 10   >>