Ditemukan 71190 dokumen yang sesuai dengan query
Andres Suranto
"Reaksi dekarboksilasi minyak jarak pagar dengan penambahan Ca(OH)2 berlebih untuk pembuatan hidrokarbon setara fraksi diesel telah dilakukan. Reaksi dilakukan di dalam reaktor batch yang beroperasi pada tekanan atmosferik dan temperatur antara 400-475°C. Variasi yang dilakukan meliputi variasi umpan, temperatur saponifikasi dan temperatur dekarboksilasi. Reaksi dengan umpan excess Ca(OH)2 100% mol, temperatur saponifikasi 200°C dan temperatur dekarboksilasi 475°C memberikan konversi terbesar yaitu 65,44%. Produk cair dianalisa menggunakan FTIR, menunjukkan adanya gugus keton namun tidak dijumpai adanya gugus karboksil. Hal ini menunjukkan bahwa reaksi dekarboksilasi telah berhasil dilakukan. Analisa GC - MS menunjukkan yield hidrokarbon setara fraksi diesel sebesar 38,18%. Sedangkan analisa sifat fisik yang meliputi densitas dan viskositas menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh Dirjen Migas.
Decarboxylation reaction of Jatropha curcas oil with Ca(OH)2 excess for hydrocarbon-diesel-like fuel production was conducted. The reaction was carried out in batch reactor at atmospheric pressure and temperature between 400-475°C. The research variations consist of feed, saponification and decarboxylation temperature. The result showed that reaction with excess Ca(OH)2 100% mol, saponification and decarboxylation temperature 200 oC and 475°C respectively, gave the biggest conversion of 65,44%. Liquid product analized with FTIR showed that ketone group was found but not carboxyl. It indicated that the decarboxylation reaction was succeesful. The GC'MS showed that the yield of hydrocarbon-diesel-like fuel was 38,18%. While the physical analysis of density and viscosity showed that product has fulfilled Dirjen Migas's standard."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, [2009;2009, 2009]
S51837
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Mirza Muhammad Adjie
"Reaksi dekarboksilasi minyak jarak kepyar dengan penambahan Ca(OH)2 berlebih untuk pembuatan hidrokarbon setara fraksi diesel telah dilakukan. Reaksi dilakukan di dalam reaktor batch yang beroperasi pada tekanan atmosferik dan temperatur antara 425 – 500 oC. Variasi yang dilakukan meliputi variasi rasio umpan, temperatur saponifikasi dan temperatur dekarboksilasi. Reaksi dengan umpan rasio umpan 1:6, temperatur saponifikasi 200 oC dan temperatur dekarboksilasi 475 oC memberikan konversi terbesar yaitu 67,46%. Analisa sifat fisik yang meliputi densitas dan viskositas menunjukkan bahwa produk yang dihasilkan telah memenuhi standar yang ditetapkan oleh SNI 8220:2017. Produk cair dianalisa analisa GC–MS menunjukkan komposisi hidrokarbon setara fraksi diesel sebesar 36,87%. Analisa menggunakan FTIR, menunjukkan masih banyaknya gugus asam karboksilat dalam produk. Upgrading dengan penambahan asam borat mampu menghilangkan gugus karboksilat, tetapi komposisi senyawa yang didapat tidak sesuai dengan fraksi diesel.
The decarboxylation reaction of Castor oil with the addition of excess Ca(OH)2 for the manufacture of hydrocarbons equivalent to the diesel fraction has been carried out. The reaction was carried out in a batch reactor operating at atmospheric pressure and temperature between 425 – 500 oC. Variations carried out include variations in feed ratio, saponification temperature and decarboxylation temperature. The reaction with feed ratio of 1:6, saponification temperature of 200 oC and decarboxylation temperature of 475 oC gave the largest conversion, namely 67.46%. Analysis of physical properties which include density and viscosity shows that the resulting product has met the standards set by SNI 8220:2017. The liquid product was analyzed by GC–MS analysis showing the hydrocarbon composition equivalent to the diesel fraction of 36.87%. Analysis using FTIR, shows that there are still many carboxylic acid groups in the product. Upgrading with the addition of boric acid was able to remove the carboxylic groups, but the composition of the compounds obtained did not match the diesel fraction."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2022
S-pdf
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Andika Jaya Rosul
"Konversi minyak jelantah sawit menjadi bahan bakar setara diesel melalui reaksi dekarboksilasi dengan pretreatment saponifikasi menggunakan Kalsium Hidroksida telah dilakukan. Pretreatment saponifikasi dan reaksi dekarboksilasi dilakukan dalam reaktor batch yang beroperasi pada tekanan atmosfer. Reaksi saponifikasi dilakukan pada kondisi 200oC dilanjutkan dengan reaksi dekarboksilasi pada kondisi 400-460oC. Variasi yang dilakukan adalah variasi waktu reaksi dekarboksilasi, rasio mol minyak terhadap Kalsium Hidroksida dan temperatur dekarboksilasi. Produk dihitung beratnya kemudian dianalisa dengan menggunakan FTIR dan GC. Produk dengan waktu reaksi dekarboksilasi 90 menit, rasio mol minyak terhadap Kalsium hidroksida 1:4.5 dan temperatur dekarboksilasi 440oC menghasilkan konversi terbesar yaitu 31.58% dengan komposisi parafin setara diesel sebesar 17.13%. Selain parafin ditemukan adanya senyawa olefin, naften, keton dan aldehid dalam produk yang dihasilkan.
Conversion of used palm cooking oil into diesel like fuel via decarboxylation reaction by pretreatment saponification using Calcium Hydroxide has been done. Saponification Pretreatment and decarboxylation reactions carried out in a batch reactor operating at atmospheric pressure. Saponification reaction carried out under 200oC followed by decarboxylation reaction at 400-460oC conditions. The research variation consist of decarboxylation reaction time, oil to Calcium Hydroxide mole ratio and decarboxylation temperature. The liquid product mass was measured and then analyzed using FTIR and GC. Products with decarboxylation reaction time of 90 minutes, oil to calcium hydroxide mole ratio 1:4.5 and decarboxylation temperature of 440oC produces the largest conversion of 31.58% with paraffin composition 17.13%. In addition to the compounds also found olefin, naphtene, ketones and aldehydes in the resulting products."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2013
S52543
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Muhammad Syah Budi Kusuma Adi
"Minyak bumi sebagai bahan bakar kendaraan bermotor merupakan sumber energi yang tidak dapat diperbaharui dan berbahaya bagi lingkungan sehingga perlu dikembangkan sumber energi lain yang dapat diperbarui dan dapat dikembangkan di Indonesia. Salah satu sumber energi tersebut adalah minyak dari jarak pagar. Minyak jarak ini memiliki kandungan trigliserida yang besar sehingga dapat direngkah menjadi hidrokarbon setara solar komersial. Perengkahan ini akan mencapai hasil yang baik jika menggunakan katalis dalam prosesnya. Katalis yang digunakan adalah katalis asam yang digunakan untuk reaksi perengkahan (cracking). Penelitian ini dilakukan dengan reaksi pirolisis minyak jarak pagar dengan menggunakan penambahan katalis NiO/α-Al2O3 dan NiMo/γ-Al2O3 serta dilakukan pemanasan dengan suhu 200-475oC . Hasil yang diharapkan adalah minyak bio hasil reaksi pirolisis memiliki kualitas yang sama atau mendekati solar komersial.
Petroleum, which used as vehicle combustion fuel, is an unrenewable energi resource and has bad effects to the environtment, so we need to find a new renewable energi resource and can be developed in ndonesia. One of many renewable energi resources is the Jatropha curcas L. oil. This oil contains of many triglycerides which can be cracked into hydrocarbons like commercial diesel fuel. This process will have a good result with the help of catalysts. The catalysts used for this experiment is an acid catalyst for cracking processes. This experiment used pirolysis process adding with NiO/α-Al2O3 and NiMo/γ-Al2O3 and operated in 475 oC. The expected product is bio oil which has the same value and characteristics as the commercial diesel fuel. "
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2011
S1545
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Dianita Wangsamulia
"Program konversi minyak tanah ke LPG yang dilakukan oleh pemerintah telah menaikkan permintaan masyarakat akan LPG. LPG merupakan hasil pencairan hidrokarbon fraksi C3 dan C4 yang berasal dari minyak dan gas bumi yang merupakan sumber yang tidak dapat diperbaharui. Untuk memenuhi kebutuhan akan LPG tersebut mulai dikembangkan sumber energi alternatif seperti minyak nabati yang mengandung trigliserida yang mirip dengan komponen penyusun minyak bumi. Penelitian sebelumnya telah berhasil merengkah minyak kelapa sawit (CPO) menggunakan katalis alumina dengan yield fraksi C3 dan C4 sebesar 2,12% dan 11,53%. Pada penelitian ini, CPO diganti dengan minyak jarak pagar semi mulus (Straight jatropha oil-SJO). SJO merupakan minyak yang non-edible karena sifatnya beracun sehingga pemanfaatannya sebagai sumber bahan bakar alternatif tidak akan bertentangan dengan kebutuhan pangan manusia seperti pada pemanfaatan minyak nabati lain. Di samping itu, SJO memiliki jumlah ikatan tak jenuh yang lebih banyak sehingga akan lebih mudah direngkah jika dibandingkan dengan CPO. Perengkahan SJO dengan menggunakan katalis alumina (Al2O3) dilakukan pada fasa cair dan tekanan atmosferik secara tumpak dengan variasi suhu (320°C, 330°C, dan 340°C) dan rasio katalis/SJO (1:75 dan 1:100). Produk gas dianalisis dengan gas chromatography, sedangkan produk cair yang diperoleh melalui proses distilasi untuk kemudian dilakukan uji densitas dan analisis FTIR. Penelitian yang dilakukan berhasil merengkah SJO yang ditunjukkan dari analisa FTIR di mana jumlah ikatan C=C bertambah sementara jumlah alkil (-CH3 dan =CH2), gugus ester (O - C=O), serta ikatan - (CH2)n - berkurang jika dibandingkan dengan kondisi awalnya. Perengkahan yang terjadi juga menaikkan densitas dari SJO sisa reaksi akibat adanya reaksi propagasi. Pada awalnya, penelitian ini bertujuan untuk memperoleh hidrokarbon fraksi C3 dan C4 dari SJO, namun dari hasil analisa GC diperoleh produk gas yang mayoritas berupa C4 dengan yield dan konversi yang tinggi. Hal ini terkait dengan mekanisme perengkahan SJO itu sendiri sekaligus menunjukkan bahwa reaksi perengkahan yang dilakukan selektif terhadap pembentukan C4. Hasil optimum diperoleh pada suhu reaksi 320°C dengan massa katalis/SJO = 1:100 setelah reaksi berlangsung selama 20 menit dengan yield C4 mencapai 70% dan konversi sebesar 64,1%.
Government's conversion program from kerosene to LPG makes the demand of LPG increase. LPG is product from natural gas and petroleum processing which are un-renewable energy and the amount is limited. It makes people starts to search alternative energy for substitute oil and natural gas such as natural oil whose has triglycerides that similar with component of oil and natural gas. Previously research success to synthesizing hydrocarbon of C3 ' C4 from crude palm oil (CPO) by catalytic cracking reaction using alumina with maximum result is 2,12% C3 and 11,53% C4. In this research, CPO is replaced by straight jatropha oil (SJO). SJO is non-edible so the usage for alternative energy won't compete for resources needed to grow food. Cracking of SJO already done both thermal or catalytic. The numbers of saturated bond in SJO is more than in CPO and it makes SJO easier to crack than CPO. Catalytic cracking reaction of SJO using alumina run in liquid phase, atmospheric pressure, and batch. The reaction was varied by cracking temperature (320°C; 330°C; 340°C) and catalyst/SJO mass ratio (1:75 ; 1:100). The gas product was analyzed using GC and the liquid product was gathered by distillation process for being tested of it's density, IBP, and analyzed by FTIR. In this research, SJO cracking was proven by the increasing of C=C bond and decreasing of ('CH3 and =CH2) alkyl and '(CH2)n' bond , and increasing of ('CH3) alkyl in liquid product based on the FTIR analysis. SJO cracking also increase the density of liquid because of propagation reaction. The optimum research obtained by yield C4 = 70% and conversion C4 = 64,1% when reaction run at 320°C with ratio mass catalyst and SJO after the reaction run for 20 minutes."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52270
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ahmad Adlan
"Perengkahan katalitik minyak jarak menjadi bahan bakar cair telah banyak dilakukan. Keberadaan gugus aktif pada molekul trigliserida minyak jarak dapat menyebabkan terjadinya reaksi polimerisasi dan polikondensasi. Dalam penelitian ini, umpan minyak jarak dicampurkan dengan air. Penambahan air dapat menetralisir atau menstabilkan gugus aktif pada trigliserida dengan jalan hidrolisis. Rasio umpan minyak jarak dan air divariasikan untuk mendapatkan rasio optimum. Reaksi perengkahan dilakukan dalam reaktor fixed bed yang beroperasi pada tekanan atmosferik dan rentang suhu 400-500°C. Katalis yang digunakan berupa hidrid katalis B2O3/Zeolit. Yield gasoline maksimum diperoleh pada rasio 1:1 (berat air/minyak), temperatur 500°C, dengan katalis 20%B2O3/Zeolit, sebesar 19% dengan selektifitas gasoline 40,6%.
The Catalytic convertion of Jatropha oil to liquid fuel over various type has been studied. The active groups of Jatropha oil trigliseride giving occasion to polymerisation and polycondensation reaction. In this research, Jatropha oil was mixtured by water to neutralize or stabilize the active group of Jatropha oil. Feed ratio was variated to get optimum ratio. The reaction was conducted in a fixed bed reactor at atmosferic pressure and temperature 400-500°C over B2O3/Zeolite catalyst. The maximum gasoline fraction yield of 19% with gasoline selectivity of 40,6% was obtained with 20% B2O3/Zeolite, at 500°C, and feed ratio 1:1 (weight water/oil)."
Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51790
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ahmad Faisal
"Bahan bakar nabati memiliki potensi yang sangat besar untuk menjawab kebutuhan energi dalam negeri maupun dunia. Proses yang digunakan ialah reaksi hidrodeoksigenasi yang produknya dikenal dengan renewable diesel. Penelitian ini berfokus pada preparasi katalis NiMo/Zeolit dengan modifikasi metode konvensional yaitu metode microwave polyol process untuk sintesis renewable diesel. Dari hasil uji karakterisasi BET dan XRD diketahui katalis memiliki luas permukaan 5,45 m2/g dan memiliki ukuran kristal rata-rata 62,98 nm. Katalis digunakan untuk mensintesis renewable diesel dengan kondisi operasi suhu 375°C, tekanan 12 bar, loading katalis 1% massa minyak jarak dan kecepetan pengaduk 800 rpm. Berdasarkan hasil uji GC-MS menunjukan katalis NiMo/Zeolit mampu mengkonversi minyak jarak sebesar 88,61% dengan selektivitas produk renewable diesel sebesar 35,26 serta yield 21,5%. Berdasarkan hasil Uji FTIR dan Uji sifat fisik produk, renewable diesel hasil reaksi menggunakan katalis NiMo/Zeolit memiliki spesifikasi yang lebih baik dari solar komersial dengan nilai densitas: 0,833 gr/cm3, viskositas: 3,02 cst, Indek setana: 61,01.
Biofuels have great potential to fulfill the energy needs of Indonesia. The process used is hydrodeoxygenation reaction (HDO) whose products are known as renewable diesel. This study focuses on preparation NiMo/Z catalyst for sintesizing renewable diesel from jatropha oil. Preparation of NiMo/zeolit catalyst is done by using microwave polyol process method which gives the surface area of 5.45m2/g and has an average crystal size of 62.98nm. NiMo/Zeolit catalyst used to synthesize renewable diesel at 375oC, pressure 12 bar, catalyst loading 1% mass of Jathropa Oil and stirer speed of 800 rpm. Based on the test results of GCMS showed the catalyst NiMo/Zeolit has the conversion of jatropha oil 88,61% with renewable diesel product selectivity of 35.26 and 21.5% yield. According to result of FTIR and product physical properties, renewable diesel products has better specifications than commercial diesel with density values: 0.833 gr/cm3, viscosity: 3.02 cst, cetane index: 61.01."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2014
S54863
UI - Skripsi Membership Universitas Indonesia Library
Raodatul Jannah
"Bahan bakar biodiesel merupakan senyawa metil ester dari asam lemak rantai panjang yang dihasilkan melalui reaksi transesterifikasi minyak nabati. Pada penelitian ini dilakukan reaksi transesterifikasi minyak jarak dengan metanol menggunakan katalis K2CO3/a-Al2O3 sebagai katalis padatan basa untuk mempercepat reaksi transesterifikasi. Banyaknya K2CO3 yang ditambahkan divariasikan sebesar 10%, 15% dan 20% berat alumina. Waktu reaksi divariasikan 1 - 5 jam. Katalis hasil sintesis dikarakterisasi menggunakan XRD dan XRF, sedangkan hasil reaksi transesterifikasi dianalisa secara kualitatif menggunakan GC-MS, dan secara kuantitatif menggunakan angka asam. Hasil konversi maksimum dengan bantuan katalis 10% K2CO3/ã-Al2O3 adalah sebesar 25,82% pada 2 jam reaksi ditambah 1 jam reaksi, dengan katalis 15% K2CO3/ã-Al2O3 sebesar 36,29% pada 2 jam reaksi ditambah 1 jam reaksi, dan dengan katalis 20% K2CO3/ ã-Al2O3 sebesar 26,17%, pada 5 jam reaksi ditambah 1 jam reaksi."
Depok: Universitas Indonesia, 2008
S30418
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Teguh Diyanto
"Dalam penelitian ini dilakukan sintesa fraksi hidrokarbon C3 dan C4 dari minyak jarak yang memiliki kandungan asam lemak tak jenuh yang lebih banyak dari CPO. Kandungan asam lemak tak jenuh yang memiliki ikatan rangkap ini memudahkan pemutusan ikatan lebih banyak oleh katalis, menghasilkan yield C3 dan C4 yang lebih banyak. Untuk menghasilkan fraksi C3 dan C4 dari minyak jarak digunakan metode perengkahan katalitik menggunakan katalis ZSM-5. Reaksi dilakukan secara tumpak pada fasa cair dan tekanan atmosferik selama 60 menit. Pada reaksi divariasikan suhu reaksi (320°C; 330°C;340°C) dan rasio massa katalis/SJO (1:75 dan 1:100). Produk gas dianalisis dengan GC sedangkan produk cair menggunakan FTIR Berdasarkan hasil penelitian, pada reaksi dengan suhu 340°C dan rasio katalis/SJO = 1:100 didapatkan hasil maksimum yaitu yield hidrokarbon C4 mencapai 12 %. Produk gas yang diperoleh kebanyakan berupa produk i-C4 dan n-C4 . Sedangkan produk C3 tidak diperoleh secara konsisten.
In this research, synthesis of hydrocarbon fraction C3 and C4 will be held using Jatropha Oil which has more unsaturated fatty acid compared to Crude Palm Oil. This content of unsaturated fatty acid will make it easier for the catalyst to cut the bond, producing more product of C3 and C4. To produce C3 and C4, catalytic cracking method is used with ZSM-5 catalyst. Reaction is performed in batch reactore in liquid phase with atmospheric pressure within 60 minutes. The temperature will be varied within 320°C; 330°C;340°C and the ratio of catalyst/SJO mass of 1:75 and 1:100. The gas product will be analyzed with GC and the liquid product with FTIR. According to the research, the maximum yield is obtained in the 340°C temperature and of catalyst/SJO mass of 1:100, with the result of 12%. The gas product mainly consist of i-C4 and n-C4. Whild the C3 product is not obtained consistently."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2008
S52230
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library
Ellen Tantono
"Penelitian sebelumnya tentang sintesis hidrokarbon fraksi C4 dari minyak jarak (SJO) menggunakan katalis zeolit menunjukkan terjadinya penurunan yield C4 akibat deaktivasi katalis. Dalam penelitian ini dilakukan optimasi sintesis hidrokarbon fraksi C4 dengan meningkatkan suhu pemasukan katalis menjadi 320°C dan melakukan sistem siklus pergantian katalis. Reaksi dilakukan pada pada fasa cair dan tekanan atmosferik dalam reaktor tumpak, dengan suhu reaksi 340°C dan rasio massa katalis/SJO sebesar 1:100.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa sistem siklus pergantian katalis dapat meningkatkan yield C4, dimana kondisi optimal reaksi perengkahan katalitik berupa 5 siklus reaksi perengkahan katalitik dengan waktu reaksi total 335 menit dan yield C4 rata-rata sebesar 29,6%.
Past research regarding hydrocarbon fraction C4 synthesis from Jatropha oil (SJO) by using Zeolit catalyst shows decrease of C4 yield due to catalyst deaktivation. In this research optimation of hydrocarbon fraction C4 synthesis is done by increasing the catalyst feeding temperature to 320°C and by doing catalyst replacement cycle system. Reaction was done in liquid phase and atmospheric pressure in batch reactor, with reaction temperature of 340°C and ratio of catalyst mass/SJO 1:100. The result of the research shows that the replacement cycle system can improve the yield of C4, where the optimum condition of the catalytic cracking is at 5 cycle of catalytic cracking reaction with total reaction time of 335 minutes and average C4 yield of 29.6 %."
Depok: Fakultas Teknik Universitas Indonesia, 2009
S51784
UI - Skripsi Open Universitas Indonesia Library